== Sejarah ==
Kimia organoarsen memainkan peran penting dalam sejarah perkembangan ilmu kimia. Suatu hal yang mengejutkan mengingat bidang ilmu ini dahulu dianggap kurang penting. Senyawa organoarsen tertua yang diketahui yaitu [[cacodyl]], yang berbau busuk, dilaporkan dalam "cacodyl" (1760) dan terkadang diklasifikasikan sebagai [[senyawa organologam]] yang pertama kali disintesis. Senyawa [[Salvarsan]] adalah produk farmasi pertama, dan membawa [[Paul Ehrlich]] sebagai pemenang Nobel. Beragam senyawa organoarsen pernah digunakan sebagai antibiotikaantibiotik (Solarson) atau kegunaan medis lainnya.<ref>Singh, R. Synthetic Drugs. Mittal Publications (2002).[[:en:Special:BookSources/817099831X|ISBN 817099831X81-7099-831-X]] </ref>
== Sintesis dan klasifikasi ==
Arsen umumnya berada pada [[Bilangan oksidasi|tingkat oksidasi]] (III) dan (V), digambarkan sebagai [[halida]] AsX<sub>3</sub> (X = F, Cl, Br, I) dan AsF5AsF<sub>5</sub>. Oleh karena itu, senyawa organoarsen juga jamak ditemukan pada kedua tingkat oksidasi tersebut.<ref>Sabina C. Grund, Kunibert Hanusch, Hans Uwe Wolf "Arsenic and Arsenic Compounds" in ''Ullmann's Encyclopedia of Industrial Chemistry'', VCH-Wiley, 2008, Weinheim.</ref>
=== Kimia dan penggunaan organoarsen(V) ===
Senyawa arsen(V) biasanya membentuk [[Gugus fungsi|gugus fungsional]] RAsO(OH)<sub>2</sub> atau R<sub>2</sub>AsO(OH) (R = alkil atau aril). [[Asam kakodilat]], dengan rumus (CH<sub>3</sub>)<sub>2</sub>AsO<sub>2</sub>H, menjelaskan gambaran utuh senyawa organoarsen. Sebaliknya, asam dimetilfosfonat kurang memberikan gambaran tentang kimia fosfor. Asam kakodilat terbentuk dari metilasi arsen(III) oksida. Asam fenilarsonat dapat diperoleh dari reaksi antara [[asam arsenat]] dengan [[anilin]], yang dikenal dengan [[reaksi Bechamp]].
Asam monometilnya, asam metanarsonat (CH<sub>3</sub>AsO(OH)<sub>2</sub>), adalah prekursor fungisida ([[nama dagang]] Neoasozin) pada penanaman beras dan kapas. Derivat [[asam fenilarsonat]] (C<sub>6</sub>H<sub>5</sub>AsO(OH)<sub>2</sub>) digunakan sebagai bahan tambahan pakan ternak, termasuk [[asam 4-hidroksi-3-nitrobenzenarsonat]] (3-NHPAA atau Roxarsone), asam ureidofenilarsonat, dan asam [[p-arsanilat|''p''-arsanilat]]. Aplikasi ini bersifat kontroversial karena mereka menambahkan arsen dalam bentuk terlarut ke dalam lingkungan.
Jarang ditemukan senyawa arsen(V) yang ''hanya ''mengandung ligan organik. Salah satu yang menonjol adalah derivat pentafenil As(C<sub>6</sub>H<sub>5</sub>)<sub>5</sub>.<ref name="Elsch">Elschenbroich, C. "Organometallics" (2006) Wiley-VCH: Weinheim. [[:en:Special:BookSources/9783527293902|ISBN 978-3-527-29390-2]] </ref>
=== Kimia dan penggunaan organoarsen(III) ===
Kebanyakan senyawa ini dibuat dengan cara alkilasi AsCl<sub>3</sub> dan derivatnya menggunakan [[organolitium]] dan [[pereaksi Grignard]].<ref name="Elsch"/>Elschenbroich, C. "Organometallics" (2006) Wiley-VCH: Weinheim. </ref> Misalnya, [[trimetilarsina]] ((CH<sub>3</sub>)<sub>3</sub>As), dimetilarsenat klorida ((CH<sub>3</sub>)<sub>2</sub>AsCl), dan [[metilarsenat diklorida]] (CH<sub>3</sub>AsCl<sub>2</sub>). Reduksi derivat klorida menggunakan pereduksi hidrida menghasilkan hidrida-hidrida seperti dimetilarsina ((CH<sub>3</sub>)<sub>2</sub>AsH) dan metilarsina (CH<sub>3</sub>AsH<sub>2</sub>). Perlakuan serupa dapat digunakan untuk senyawa klorida organoarsen lainnya.
Reaksi penting pembentukan senyawa dimetilarsenat dimulai dari reduksi asam kakodilat:
== Keberadaan di alam ==
Oleh karena arsen bersifat racun terhadap segala bentuk kehidupan dan peningkatan konsentrasinya di alam di beberapa area menunjukkan peningkatan, maka diperlukan strategi detoksifikasi yang memadai. Arsen anorganik dan senyawanya, begitu memasuki [[rantai makanan]], akan dimetabolisme secara progresif menjadi bentuk yang kurang beracun melalui proses [[metilasi]].<ref>Reimer, K. J.; Koch, I.; Cullen, W. R. (2010). "Organoarsenicals. Distribution and transformation in the environment". ''Metal ions in life sciences'' (Cambridge: RSC publishing) '''7''': 165–229.[[Pengenal objek digital|doi]]:[[doi:10.1039/9781849730822-00165|10.1039/9781849730822-00165]]. [[ISBN]] [[:en:Special:BookSources/978-1-84755-177-1|978-1-84755-177-1]]. [[PubMed|PMID]] [https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20877808 20877808].</ref> Senyawa organoarsen muncul melalui biometilasi senyawa arsen anorganik,<ref>Dopp, E.; Kligerman, A. D.; Diaz-Bone, R. A. (2010). "Organoarsenicals. Uptake, metabolism and toxicity". ''Metal ions in life sciences'' (Cambridge: RSC publishing) '''7''': 231–265.[[Pengenal objek digital|doi]]:[[doi:10.1039/BK9781847551771-00231|10.1039/BK9781847551771-00231]]. [[ISBN]] [[:en:Special:BookSources/978-1-84755-177-1|978-1-84755-177-1]]. [[PubMed|PMID]] [https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20877809 20877809].</ref> melalui proses yang dimediasi oleh [[enzim]] yang berhubungan dengan [[vitamin B12|vitamin B<sub>12</sub>]].<ref>Toshikazu Kaise, Mitsuo Ogura, Takao Nozaki, Kazuhisa Saitoh, Teruaki Sakurai, Chiyo Matsubara, Chuichi Watanabe, Ken'ichi Hanaoka (1998). "Biomethylation of Arsenic in an Arsenic-rich Freshwater Environment". ''Applied Organometallic Chemistry'' '''11''': 297–304. [[Pengenal objek digital|doi]]:10.1002/(SICI)1099-0739(199704)11:4<297::AID-AOC584>3.0.CO;2-0.</ref> Sebagai contoh, jamur ''[[Scopulariopsis brevicaulis]]'' menghasilkan [[trimetilarsina]] dalam jumlah yang signifikan jika terdapat arsen anorganik.<ref>Bentley, Ronald; Chasteen, Thomas G. (2002). [https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC120786 "Microbial Methylation of Metalloids: Arsenic, Antimony, and Bismuth"]. ''Microbiology and Molecular Biology Reviews'' '''66''' (2): 250–271.[[Pengenal objek digital|doi]]:[[doi:10.1128/MMBR.66.2.250-271.2002|10.1128/MMBR.66.2.250-271.2002]]. [[PubMed Central|PMC]] [https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC120786 120786]. [[PubMed|PMID]] [https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12040126 12040126].</ref> Senyawa organik [[arsenobetain]], suatu [[betain]], juga ditemukan dalam bebeapa makanan laut seperti ikan dan alga, dan juga jamur dengan konsentrasi yang lebih besar. Rata-rata asupan per orang sekitar 10-50 µg/hari. Nilai sekitar 1000 1000 µg tidak wajar dalam mengkonsumsi ikan atau jamur. Bahaya dari mengkonsumsi ikan adalah minimal, karena senyawa arsenobetain hampir tidak beracun.<ref>Cullen, William R.; Reimer, Kenneth J. (1989). "Arsenic speciation in the environment". ''Chemical Reviews'' '''89''' (4): 713–764. [[Pengenal objek digital|doi]]:[[doi:10.1021/cr00094a002|10.1021/cr00094a002]].</ref> Arsenobetain pertama kali diidentifikasi terdapat dalam lobster ''[[Panulirus cygnus]]''.<ref>Francesconi, Kevin A.; John S. Edmonds Croatian Chemica Acta (1998). [http://public.carnet.hr/ccacaa/CCA-PDF/cca1998/v71-n2/CCA_71_1998_343_359_FRANCES.pdf "Arsenic Species in Marine Samples"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080309143755/http://public.carnet.hr/ccacaa/CCA-PDF/cca1998/v71-n2/CCA_71_1998_343_359_FRANCES.pdf |date=2008-03-09 }} (PDF) '''71''' (2). pp. 343–359.</ref><ref>John S. Edmonds, Kevin A. Francesconi, Jack R. Cannon, Colin L. Raston, Brian W. Skelton and Allan H. White (1977). "Isolation, crystal structure and synthesis of arsenobetaine, the arsenical constituent of the western rock lobster panulirus longipes cygnus George". ''Tetrahedron Letters'' '''18''' (18): 1543–1546. [[Pengenal objek digital|doi]]:[[doi:10.1016/S0040-4039(01)93098-9|10.1016/S0040-4039(01)93098-9]].</ref><span class="cx-segment" data-segmentid="130"></span>
Arsen dapat mengikat [[karbohidrat]], dikenal sebagai arsenogula, ditemukan terutama dalam [[rumput laut]]. Arsen yang mengandung [[lemak]] juga telah diketahui.<ref>Alice Rumpler, John S. Edmonds, Mariko Katsu, Kenneth B. Jensen, Walter Goessler, Georg Raber, Helga Gunnlaugsdottir, Kevin A. Francesconi (2008). "Arsenic-Containing Long-Chain Fatty Acids in Cod-Liver Oil: A Result of Biosynthetic Infidelity?". ''Angew. Chem. Int. Ed.'' '''47''': 2665–2667. [[Pengenal objek digital|doi]]:[[doi:10.1002/anie.200705405|10.1002/anie.200705405]]. [[PubMed|PMID]] [https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18306198 18306198].</ref> Meskipun arsen dan senyawanya bersifat racun terhadap manusia, satu dari antibiotik sintetis yaitu [[Salvarsan]] mengandung arsen. Penggunaan Salvarsan telah lama dihentikan.
Satu-satunya senyawa poliarsen yang diisolasi dari sumber alami adalah [[arsenicin A]].<ref name="Mancini">Mancini, Ines; Guella, Graziano; Frostin, Maryvonne; Hnawia, Edouard; Laurent, Dominique; Debitus, Cecile; Pietra, Francesco (2006). "On the First Polyarsenic Organic Compound from Nature: Arsenicin a from the New Caledonian Marine SpongeEchinochalina bargibanti". ''Chemistry - A European Journal'' '''12''' (35): 8989–94. [[Pengenal objek digital|doi]]:[[doi:10.1002/chem.200600783|10.1002/chem.200600783]].[[PubMed|PMID]] [https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17039560 17039560].</ref>
Senyawa organoarsen dapat mempengaruhi kesehatan, bergantung pada spesiasinya. Rentang LD<sub>50</sub> nya: mulai dari LD<sub>50</sub> dengan rentang 5–6 5–6 mg/kg (sangat beracun) hingga 12 000–15 000 mg/kg (praktis tak beracun).
== Contoh senyawa organoarsen ==
|Organoarsen|||R|||||[[Massa molar]]||[[Nomor CAS]]||Sifat-sifat
|-
|10,10'-oxybis-10H-Phenoxarsine||||[[FileBerkas:10,10'-oxybis-10H-PhenoxarsinePic.svg|100px|10,10'-oxybis-10H-Phenoxarsine]]||502.2318 ||58-36-6||
|-
|[[Trifenilarsina]]||[[Gugus fenil|Fenil]]||[[FileBerkas:TriphenylarsinePic.svg|100px|Triphenylarsine]]||306.23||603-32-7 ||[[Titik lebur|Titik leleh]] 58-61 °C
|-
|[[Fenildikloroarsina]]||[[Gugus fenil|fenil]], [[Klor|klorinklor]]in||[[FileBerkas:PhenyldichloroarsinePic.svg|100px]]||222.93||696-28-6||
|-
|[[Roxarsone]]||||[[FileBerkas:Roxarsone.png|100px]]||263.04||121-19-7||
|-
|[[Arsenobetain]]||||[[FileBerkas:ArsenobetainePIC.svg|100px|Arsenobetaine]]||||64436-13-1||
|-
| colspan=6 align=left style="background: #ccccff;"| '''Contoh senyawa organoarsen''' <ref>http://www.sigmaaldrich.com</ref>
== Referensi ==
{{Reflist}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Senyawa organoarsen]]
|