Bitinia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
TheKrakenz (bicara | kontrib)
Mengubah Artikel Lama ke Baru
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App full source pranala ke halaman disambiguasi
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh TheKrakenz (bicara) ke revisi terakhir oleh AABot
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan pranala ke halaman disambiguasi
 
Baris 18:
| data8 = [[Berkas:Anatolia Ancient Regions ID.png|300px|Letak Bithynia di Anatolia]]
}}
'''Bitinia''' ({{lang-el|Βιθυνία}}) adalah [[daerah]] kuno, [[kerajaan]], dan [[provinsi Romawi]] di [[Asia Kecil]] barat laut, berbatasan dengan [[Propontis]], [[Bosporus]] [[Thrakia]] dan Euxine (kini [[Laut Hitam]]).
'''Bitinia''' adalah sebuah [[wilayah historis|wilayah bersejarah]] yang terletak di bagian barat laut [[Anatolia]] (sekarang wilayah [[Turki]]). Wilayah ini dikenal karena perannya yang signifikan dalam sejarah [[Yunani]], [[Romawi]], dan [[Kekaisaran Bizantium|Bizantium]]. Bitinia berbatasan dengan [[Laut Marmara]] di barat, [[Laut Hitam]] di utara, dan berbatasan dengan wilayah-wilayah lainnya seperti [[Misia]] di barat daya, [[Frigia]] di selatan, dan [[Paflagonia]] di timur. Wilayah ini memiliki sejarah panjang sebagai pusat budaya dan perdagangan, serta memainkan peran penting dalam [[geopolitik]] dunia kuno.
 
==Geografi Penjelasan ==
Beberapa kota utama yang berdiri di pesisir yang subur di Propontis (yang kini dikenal sebagai [[Laut Marmara]]) antara lain [[Nikomedia]], [[Khalsedon]], [[Kios]] dan [[Apamea (Bithynia)|Apamea]]. Bithynia juga memiliki kota [[Nicea]], yang terkenal sebagai tempat diselenggarakannya [[Konsili Nicea]].
Bitinia memiliki lanskap yang beragam, meliputi pegunungan, lembah subur, dan garis pantai yang panjang. Pegunungan [[Paflagonia]] membentang di bagian timur, sedangkan [[sungai Sakarya]] (Sangarius) menjadi jalur air utama di wilayah ini. Kota-kota penting di Bitinia meliputi:
* '''[[Nikomedia]]''': Pusat pemerintahan Bitinia pada masa [[Kekaisaran Romawi]].
* '''[[Nikea]]''': Kota yang terkenal sebagai tempat [[Konsili Nikea I|Konsili Nikea]] pertama.
* '''Kios dan Prusa (Bursa)''': Kota penting lainnya yang menjadi pusat perdagangan.
 
Berdasarkan [[Strabo]], Bithynia dibatasi di timur oleh sungai Sangarius ([[sungai Sakarya]] modern), tetapi pembagian yang paling umum diterima mengenai Bithynia adalah meluas sampai ke Parthenius, yang memisahkannya dari [[Paflagonia]], yang dengan demikian mencakup distrik yang dihuni oleh [[suku Mariandyni]]. Di sebelah barat dan barat daya daerah ini dipisahkan dari [[Mysia]] oleh [[sungai Rhyndakos]] dan di selatan daerah ini berbatasan dengan [[Frigia]] dan [[Galatia]].
Wilayah ini juga memiliki pelabuhan-pelabuhan strategis di sepanjang [[Laut Marmara]] dan [[Laut Hitam]], yang menjadikannya pusat perdagangan sejak era kuno.
 
Bithynia terdiri dari pegunungan dan hutan, tetapi juga memiliki lembah-lembah dan distrik pesisir dengan kesuburan yang tinggi. Pegunungan paling penting di Bithynia adalah yang terkenal sebagai Olimpus "Mysia" (8000 kaki., 2500 m), yang menjulang di [[Bursa, Turki|Bursa]] dan terlihat jelas sampai sejauh [[Istanbul]] (70 mil, 113 km). Puncaknya tertutupi oleh salju hampir sepanjang tahun.
== Sejarah ==
===Awal Mula===
Bitinia awalnya dihuni oleh suku-suku lokal yang termasuk dalam kelompok [[Orang Trakia|orang-orang Trakia]]. Nama "Bitinia" berasal dari '''suku Bitini''', salah satu cabang dari [[suku Trakia]]. Wilayah ini kemudian mengalami pengaruh kuat dari peradaban [[Yunani]], terutama setelah koloni-koloni Yunani didirikan di sepanjang pantainya pada abad ke-8 SM.
 
Sungai-sungainya yang penting adalah [[sungai Sakarya]] yang melintasi provinsi ini dari selatan ke utara; sungai [[Rhyndakos]], yang memisahkannya dari Mysia; dan [[Billaeus]] (Filiyas), yang bermula di Aladağ, sekitar 50 mil (80 km) dari laut, dan setelah mengalir oleh [[Bolu]] modern (Bithynion-[[Klaudiopolis]] kuno) berakhir di Euxine, dekat dengan reruntuhan [[Tium]] kuno, skeitar 40 mil (64 km) timur laur [[Heraclea Pontica]] ([[Karadeniz Ereğli]] modern),memiliki panjang lebih dari 100 mil (160 km). Parthenius modern ([[Bartın]] modern), perbatasan timur provinsi, memiliki aliran yang lebih sedikit.
===Periode Kekaisaran Persia===
Pada abad ke-6 SM, Bitinia menjadi bagian dari [[Kekaisaran Persia]] di bawah pemerintahan [[Darius I|Raja Darius I]]. Wilayah ini dimasukkan ke dalam satrapi (provinsi) [[Kekaisaran Persia]], tetapi suku-suku lokal tetap mempertahankan otonomi internal mereka hingga akhirnya memberontak melawan kekuasaan Persia.
 
Lembah yang menghadap ke Laut Hitam kaya akan pepohonan buah-buahan dalam berbagai jenis, misalnya [[jeruk]], sedangkan lembah Sangarius dan dataran di dekat Bursa dan Iznik (Nicea) subur dan digarap dengan baik. Perkebunan [[mulberry|pohon mulberry]] yang besar menghasilkan sutra yang karenanya Bursa dianggap sebagai tempat yang sangat penting, dan sutra di sana diproduksi dalam skala yang besar.
===Kerajaan Bitinia===
Setelah jatuhnya [[Kekaisaran Persia]] dan penaklukan oleh [[Aleksander Agung]], Bitinia menjadi kerajaan yang [[independen]] di bawah dinasti lokal. Raja pertama yang terkenal adalah '''Zipoetes I''' (memerintah 297–278 SM), yang berhasil mempertahankan kemerdekaan Bitinia dari kekuatan besar lainnya. '''Raja Nikomedes I''' (memerintah 278–255 SM) mendirikan kota [[Nikomedia]], yang kemudian menjadi ibu kota kerajaan.
 
== Sejarah ==
Kerajaan Bitinia mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan [[Prusias I|Raja Prusias I]] dan '''Prusias II''', yang menjalin hubungan diplomatik dengan [[Kekaisaran Romawi]].
[[Berkas:REmpire-29 Bithynia.png|300px|ka|jmpl|BitiniaBithynia sebagai provinsi [[Kekaisaran Romawi]].]]
[[Berkas:15th century map of Turkey region.jpg|jmpl|ka|300px|Peta yang menunjukkan Bithynia pada abad ke-15.]]
Berdasarkan penulis kuno ([[Herodotos]],<ref>Herodotos, VII. 75</ref> [[Xenophon]], [[Strabo]], dll.), suku Bithynia adalah suku [[Suku Thrakia|Thrakia]] yang penting. Keberadaan suatu suku yang disebut [[Thyni]] di Thrakia ini sudah stabil, dan dua suku yang seasal, yaitu suku [[Bithyni]] dan Thyni, tampaknya bermukim hampir secara serempak di berbagai daerah di Asia Kecil, di sana mereka diusir atau dikuasai oleh [[suku Mysia]], [[suku Kaukones]] dan suku-suku kecil lainnya, [[suku Mariandyni]] menetap di daerah timur laut. Herodotos menyebutkan bahwa suku Thyni dan Bithyni hidup saling berdampingan; namun pada akhirnya suku Bithyni menjadi lebih penting, karena dari nama suku inilah muncul nama negara Bithynia. Mereka dimasukkan oleh raja [[Kroisos]] ke dalam kerajaan [[Lydia]], yang dengannya mereka merasakan berada di bawah kekuasaan [[Kekaisaran Akhemeniyah|Persia]] ([[546 SM]]), dan ikut disertakan dalam [[kesatrapan]] [[Phrygia]], yang mencakup seluruh negara di [[Hellespontos]] dan Bosporus.
 
===Bagian dariKerajaan KekaisaranBitinia Romawi===
Namun bahkan sebelum penaklukan [[Iskandar Agung]] bangsa Bithynia tampaknya telah memperoleh kemerdekaan mereka, dan berhasil menjaganya di bawah dua pangeran pribumi mereka, [[Bas dari Bithynia|Bas]] dan [[Zipoites I dari Bithynia|Zipoites]], pangeran yang kedua memiliki gelar raja (''[[basileus]]'') pada [[297 SM]]. Putra dan penerusnya, [[Nikomedes I dari Bithynia|Nikomedes I]], mendirikan [[Nikomedia]], yang kemudian tumbuh menjadi kota yang kaya, dan selama masa pemerintahannya yang panjang (sek. [[278 SM|278]] – sek. [[255 SM]]), selain juga masa pemerintahan para penerusnya, [[Prusias I dari Bithynia|Prusias I]], [[Prusias II dari Bithynia|Prusias II]] dan [[Nikomedes II dari Bithynia|Nikomedes II]] ([[149 SM|149]] – [[91 SM]]), [[Daftar Raja Bithynia|kerajaan]] Bithynia dianggap sebagai kerajaan yang cukup penting di antara kerajaan-kerajaan di [[Anatolia]]. Namun raja terakhirnya, [[Nikomedes IV dari Bithynia|Nikomedes IV]], tidak berhasil bertahan melawan [[Mithridates VI dari Pontos]], dan setelah dikembalikan ke tahtanya oleh [[Senat Romawi|Senat]] [[Kekaisaran Romawi|Romawi]], dia menyerahkan kerajaannya kepada Kekaisaran Romawi pada tahun [[74 SM]]). Koin-koin para raja ini menunjukkan gambar mereka yang megah, yang cenderung dibuat dengan gaya [[Helenistik]] yang rumit.<ref>{{Cite web |url=http://www.asiaminorcoins.com/gallery/thumbnails.php?album=31 |title=Asia Minor Coins - regal Bithynian coins |access-date=2011-12-31 |archive-date=2016-08-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160811112140/http://www.asiaminorcoins.com/gallery/thumbnails.php?album=31 |dead-url=yes }}</ref>
[[Berkas:REmpire-29 Bithynia.png|300px|ka|jmpl|Bitinia sebagai provinsi [[Kekaisaran Romawi]].]]
Pada 74 SM, '''Raja Nikomedes IV''', raja terakhir Bitinia, menyerahkan kerajaannya kepada [[Republik Romawi]] dalam wasiatnya. Bitinia kemudian menjadi provinsi Romawi, yang dikenal sebagai Provinsi Bitinia dan [[Pontus]]. Wilayah ini memainkan peran penting sebagai pusat administratif dan ekonomi selama era Romawi.
 
===Periode BizantiumProvinsi Romawi ===
{{main|Bithynia et Pontus}}
[[Berkas:15th century map of Turkey region.jpg|jmpl|ka|300px|Peta yang menunjukkan Bithynia pada abad ke-15]]
Sebagai [[provinsi Romawi]], perbatasan Bithynia cenderung berubah-ubah, dan secara umum untuk tujuan administrasi Bithynia akhirnya digabung dengan provinsi [[Pontus]]. Ini dilakukan pada masa kaisar [[Trajanus]], ketika [[Plinus Muda]] ditunjuk sebagai gubernur provinsi gabungan itu ([[109]]/[[110]] – [[111]]/[[112]]), suatu keadaan yang banyak dicatat oleh Plinius dan memberikan banyak informasi berharga terkait administrasi Romawi.
Setelah runtuhnya [[Kekaisaran Romawi Barat]], Bitinia menjadi bagian dari [[Kekaisaran Bizantium]]. Wilayah ini menjadi lokasi penting dalam perkembangan [[agama Kristen]], termasuk [[Konsili Nicea]] yang diadakan pada tahun 325 M. Bitinia juga menjadi tempat pertahanan utama Bizantium dalam menghadapi serangan [[bangsa Arab]] dan kemudian bangsa [[Turki Seljuk]].
 
Di bawah [[Kekaisaran Bizantium]], Bithynia lagi-lagi dibagi menjadi dua provinsi, dipisahkan oleh [[sungai Sakarya|Sangarius]], yang di bagian baratnya nama Bithynia dibatasi.
==Budaya dan Agama==
Bitinia memiliki warisan budaya yang kaya, menggabungkan pengaruh [[Yunani]], [[Romawi]], dan [[Kekaisaran Bizantium|Bizantium]]. [[Bahasa Yunani]] menjadi bahasa utama dalam komunikasi resmi dan budaya, sementara agama-agama lokal bergeser dari [[politeisme]] Yunani-Romawi ke [[Kekristenan]].
 
Bithynia tampaknya banyak menarik perhatian karena jalan-jalannya dan letaknya yang strategis antara perbatasan [[Danube]] di utara dan [[Efrat]] di tenggara. Untuk mengamankan komunikasi dengan [[Prefektur Praetoria Timur|provinsi-provinsi timur]], [[Jembatan Sangarius|Jembatan melalui sungai Sangarius]] dibangun sekitar tahun 562 SM. Pasukan-pasukan biasanya melewatkan musim dingin di Nikomedia.
[[Konsili Nicea]] pertama, yang diadakan di kota [[Nikea]], merupakan salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah [[Kekristenan]], di mana doktrin utama tentang keilahian '''[[Yesus Kristus]]''' dirumuskan.
 
Kota-kota terpenting di Bithynia antara lain [[Nikomedia]] dan [[Nicea]]. Kedua kota itu saling bersaing untuk waktu yang lama terkait kota mana yang lebih baik dan lebih terpandang. Kedua kota itu didirikan setelah masa Iskadnar Agung; namun jauh sebelumnya [[Bangsa Yunani|orang Yunani]] telah mendirikan koloni-koloni di pesisir Kios (Gemlik modern); [[Khalsedon]] ([[Kadıköy]] modern), di jalur masukk Bosporus, hampir berseberangan dengan [[Byzantium]] ([[Istanbul]] moern) dan [[Heraclea Pontica]] (Karadeniz Ereğli modern), di Euxine, sekitar 120 mil (190&nbsp;km) sebelah timur Bosporus.
==Ekonomi==
Ekonomi Bitinia didukung oleh pertanian, [[perdagangan maritim]], dan industri lokal seperti pembuatan [[keramik]] dan [[tekstil]]. Posisi strategisnya di sepanjang rute perdagangan antara [[Asia]] dan [[Eropa]] menjadikan Bitinia sebagai pusat perdagangan utama di dunia kuno. Pelabuhan-pelabuhan seperti '''Kios''' dan [[Nikomedia]] memainkan peran penting dalam perdagangan [[Laut Hitam]] dan [[Laut Marmara]].
 
==Warisan Catatan kaki ==
Hari ini, wilayah Bitinia termasuk dalam wilayah [[Turki]] modern, mencakup sebagian besar [[provinsi Bursa]], Kocaeli, dan Sakarya. Banyak peninggalan sejarah dari masa [[Yunani]], [[Romawi]], dan [[Kekaisaran Bizantium|Bizantium]] masih dapat ditemukan di wilayah ini, seperti reruntuhan kota [[Nikea]] dan sisa-sisa dinding kota [[Nikomedia]].
 
Bitinia tetap menjadi subjek penelitian arkeologi dan sejarah, serta menjadi bagian penting dari warisan budaya dunia kuno.
 
== Referensi ==
{{reflist}}
# Smith, William (1854). Dictionary of Greek and Roman Geography. London: John Murray.
# Polybius. Histories. Buku VIII, tentang kerajaan Bitinia.
# Jones, A.H.M. (1964). The Later Roman Empire 284–602: A Social, Economic, and Administrative Survey. Oxford University Press.
# Mango, Cyril (1980). Byzantium: The Empire of New Rome. Scribner.
 
== Bacaan lanjutan ==
{{reflist}}
* {{cite book|last=Storey|first=Stanley Jonathon|title=Bithynia: history and administration to the time of Pliny the Younger|origyear=1998|url=http://amicus.collectionscanada.ca/s4-bin/Main/ItemDisplay?coll=19&rsn=S_WWWfcagPDevs&all=1|format=[[Portable Document Format|PDF]]|accessdate=2007-05-21|year=1999|publisher=National Library of Canada|location=Ottawa|isbn=0-612-34324-3}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* T. Bekker-Nielsen, [http://www.pontos.dk/publications/books/black-sea-studies-7 ''Urban Life and Local Politics in Roman Bithynia: The Small World of Dion Chrysostomos''], 2008.