Teknologi informasi komunikasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
oof Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(16 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Ref computers.jpg|jmpl|Perpustakaan komputer di Massachussets, Ameria Serikat]]
'''Teknologi
== Sejarah ==
Baris 6 ⟶ 7:
Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun [[1910]]-[[1920]], terwujud sebuah [[transmisi]] suara tanpa kabel melalui siaran [[radio AM]] yang pertama. Komunikasi suara tanpa kabel ini pun segera berkembang pesat. Kemudian diikuti pula oleh transmisi [[audio-visual]] tanpa kabel, yang berwujud siaran [[televisi]] pada tahun [[1940]]-an.
[[Komputer]] [[Elektronika|elektronik]] pertama beroperasi pada tahun [[1943]]. Lalu diikuti oleh tahapan miniaturisasi [[komponen elektronik]] melalui penemuan [[transistor]] pada tahun [[1947]] dan rangkaian terpadu (''[[
Perkembangan teknologi [[elektronika]], yang merupakan cikal bakal TIK saat ini, mendapatkan momen emasnya pada era [[Perang Dingin]]. Persaingan [[Iptek|IPTEK]] antara [[blok Barat]] (Amerika Serikat) dan [[blok Timur]] (dulu Uni Soviet) justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya [[miniaturisasi]] rangkaian elektronik untuk [[pengendali pesawat ruang angkasa]] maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan [[mikroprosesor]]. Mikroprosesor inilah yang menjadi 'otak' perangkat keras komputer dan terus berevolusi sampai saat ini.
Perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat teknologi [[digital]] mulai digunakan menggantikan teknologi [[Sinyal analog|analog]]. Teknologi analog mulai terasa menampakkan batas-batas maksimal pengeksplorasiannya. [[Digitalisasi]] perangkat telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan perangkat komputer yang sejak awal merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi digital. Produk hasil konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam bentuk [[telepon seluler]]. Di atas [[infrastruktur]] telekomunikasi dan [[komputasi]] ini kandungan isi (''content'') berupa [[multimedia]] mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi [[telekomunikasi]] - komputasi multimedia inilah yang menjadi ciri [[abad ke-21]], sebagaimana [[abad ke-18]] dicirikan oleh revolusi industri. Bila revolusi industri menjadikan mesin-mesin sebagai pengganti 'otot' manusia, maka revolusi digital (karena konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia terjadi melalui implementasi teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau setidaknya meningkatkan kemampuan) 'otak' manusia.
<ref>T I K</ref>
Baris 19 ⟶ 20:
Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran [[radio pendidikan]] dan [[televisi pendidikan]] merupakan upaya melakukan penyebaran informasi ke satuan-satuan pendidikan yang tersebar di seluruh [[nusantara]]. Hal ini adalah wujud dari kesadaran untuk mengoptimalkan pendayagunaan teknologi dalam membantu proses pembelajaran masyarakat. Kelemahan utama siaran radio maupun televisi pendidikan adalah tidak adanya ''feedback'' yang seketika. Siaran bersifat searah yaitu dari narasumber atau fasilitator kepada pembelajar.
Introduksi komputer dengan kemampuannya mengolah dan menyajikan tayangan multimedia (teks, grafis, gambar, suara, dan gambar bergerak) memberikan peluang baru untuk mengatasi kelemahan yang tidak dimiliki siaran radio dan televisi. Bila televisi hanya mampu memberikan informasi searah (terlebih jika materi tayangannya adalah materi hasil rekaman), pembelajaran berbasis teknologi internet memberikan peluang berinteraksi baik secara sinkron (''real time'') maupun [[Komunikasi asinkron|asinkron]] (''delayed''). Pembelajaran berbasis [[Internet]] memungkinkan terjadinya pembelajaran secara sinkron dengan keunggulan utama bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak harus berada di satu tempat yang sama. Pemanfaatan teknologi ''[[video conference]]'' yang dijalankan dengan menggunakan teknologi Internet memungkinkan pembelajar berada di mana saja sepanjang terhubung ke jaringan komputer.
Selain aplikasi unggulan seperti itu, beberapa peluang lain yang lebih sederhana dan lebih murah juga dapat dikembangkan sejalan dengan kemajuan TIK saat ini.
Baris 28 ⟶ 29:
Jenis ''e-book'' paling sederhana adalah yang sekadar memindahkan buku [[konvensional]] menjadi bentuk elektronik yang ditayangkan oleh komputer. Dengan teknologi ini, ratusan buku dapat disimpan dalam satu keping [[Cakram padat|CD]] (''compact disk'') (kapasitas sekitar 700MB), [[DVD]] (''digital versatile disk'') (kapasitas 4,7 sampai 8,5 GB) maupun [[Diska lepas USB|diska lepas]] (''flash disk''), [[Harddisk|diska keras]] (''hard disk''), dan [[penyimpanan awan]] (''cloud storage''). Bentuk yang lebih kompleks dan memerlukan rancangan yang lebih cermat misalnya pada [[Microsoft Encarta]] dan [[Encyclopedia Britannica]] yang merupakan ensiklopedi dalam format multimedia. Format multimedia memungkinkan ''e-book'' menyediakan tidak saja informasi tertulis tetapi juga suara, gambar, movie dan unsur multimedia lainnya. Penjelasan tentang satu jenis musik misalnya, dapat disertai dengan cuplikan suara jenis musik tersebut sehingga pengguna dapat dengan jelas memahami apa yang dimaksud oleh penyaji.
=== ''E-learning'' ===
Beragam definisi dapat ditemukan untuk ''[[e-learning]]''. Victoria L. Tinio, misalnya, menyatakan bahwa ''e-learning'' meliputi pembelajaran pada semua tingkatan, formal maupun nonformal, yang menggunakan jaringan komputer ([[intranet]] maupun [[ekstranet]]) untuk pengantaran bahan ajar, interaksi, dan/atau fasilitasi. Untuk pembelajaran yang sebagian prosesnya berlangsung dengan bantuan jaringan internet sering disebut sebagai ''[[online learning]]''.
Definisi yang lebih luas dikemukakan pada ''working paper'' SEAMOLEC, yakni ''e-learning'' adalah pembelajaran melalui jasa elektronik. Meski beragam definisi namun pada dasarnya disetujui bahwa ''e-learning'' adalah pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi elektronik sebagai sarana penyajian dan distribusi informasi. Dalam definisi tersebut tercakup siaran radio maupun televisi pendidikan sebagai salah satu bentuk ''e-learning''. Meskipun radio dan televisi pendidikan adalah salah satu bentuk e-learning, pada umumnya disepakati bahwa e-learning mencapai bentuk puncaknya setelah bersinergi dengan teknologi internet.
''[[Internet-based learning]]'' atau ''[[web-based learning]]'' dalam bentuk paling sederhana adalah ''[[website]]'' yang dimanfaatkan untuk menyajikan materi-materi pembelajaran. Cara ini memungkinkan pembelajar mengakses sumber belajar yang disediakan oleh narasumber atau fasilitator kapanpun dikehendaki. Bila diperlukan dapat pula disediakan ''[[mailing list]]'' khusus untuk situs pembelajaran tersebut yang berfungsi sebagai forum diskusi.
Fasilitas ''e-learning'' yang lengkap disediakan oleh perangkat lunak khusus yang disebut perangkat lunak pengelola pembelajaran atau [[LMS]] (''[[learning management system]]''). LMS mutakhir berjalan berbasis teknologi internet sehingga dapat diakses dari manapun selama tersedia akses ke internet. Fasilitas yang disediakan meliputi pengelolaan siswa atau peserta didik, pengelolaan materi pembelajaran, pengelolaan proses pembelajaran termasuk pengelolaan evaluasi pembelajaran serta pengelolaan komunikasi antara pembelajar dengan fasilitator-fasilitatornya.
Fasilitas ini memungkinkan kegiatan belajar dikelola tanpa adanya tatap muka langsung di antara pihak-pihak yang terlibat (administrator, fasilitator, peserta didik atau pembelajar). ‘Kehadiran’ pihak-pihak yang terlibat diwakili oleh ''[[e-mail]]'', kanal ''[[chatting]]'', atau melalui ''[[video conference]]''.
== Referensi ==
|