Teknologi informasi komunikasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Alicya- (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Ref computers.jpg|jmpl|Perpustakaan komputer di Massachussets, Ameria Serikat]]
'''Teknologi informasi dan komunikasi''' ({{lang-en|Information and communication technology}}, disingkat ICT) adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan [[teknis]] untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu [[teknologi informasi]] dan [[teknologi komunikasi]]. [[Teknologi]] [[informasi]] meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi [[komunikasi]] adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar [[media]]. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi [[komputer]] (baik [[perangkat keras]] maupun [[perangkat lunak]]) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan [[abad ke-20]]. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21, TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya.hingga saat ini tekhnologi di indonesia maupun dunia sudah berkembang dengan pesatnya
 
== Sejarah ==
Baris 20:
Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran [[radio pendidikan]] dan [[televisi pendidikan]] merupakan upaya melakukan penyebaran informasi ke satuan-satuan pendidikan yang tersebar di seluruh [[nusantara]]. Hal ini adalah wujud dari kesadaran untuk mengoptimalkan pendayagunaan teknologi dalam membantu proses pembelajaran masyarakat. Kelemahan utama siaran radio maupun televisi pendidikan adalah tidak adanya ''feedback'' yang seketika. Siaran bersifat searah yaitu dari narasumber atau fasilitator kepada pembelajar.
 
Introduksi komputer dengan kemampuannya mengolah dan menyajikan tayangan multimedia (teks, grafis, gambar, suara, dan gambar bergerak) memberikan peluang baru untuk mengatasi kelemahan yang tidak dimiliki siaran radio dan televisi. Bila televisi hanya mampu memberikan informasi searah (terlebih jika materi tayangannya adalah materi hasil rekaman), pembelajaran berbasis teknologi internet memberikan peluang berinteraksi baik secara sinkron (''real time'') maupun [[Komunikasi asinkron|asinkron]] (''delayed''). Pembelajaran berbasis [[Internet]] memungkinkan terjadinya pembelajaran secara sinkron dengan keunggulan utama bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak harus berada di satu tempat yang sama. Pemanfaatan teknologi ''[[video conference]]'' yang dijalankan dengan menggunakan teknologi Internet memungkinkan pembelajar berada di mana saja sepanjang terhubung ke jaringan komputer.
 
Selain aplikasi unggulan seperti itu, beberapa peluang lain yang lebih sederhana dan lebih murah juga dapat dikembangkan sejalan dengan kemajuan TIK saat ini.