Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
POROZ
Tag: Penambahan gelar ( ? ) [ * ] VisualEditor
k Mengembalikan suntingan oleh 2400:9800:6032:214:6DB5:8E5D:2303:C80B (bicara) ke revisi terakhir oleh Sayap Merpati
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
Baris 47:
Perpustakaan Dewan Da’wah memiliki berbagai koleksi yang unik. Diantaranya adalah Ruang khusus koleksi pribadi Prof. HM Rasjidi. HM Rasjidi adalah Menteri Agama pertama Republik Indonesia, sekaligus dikenal sebagai salah satu cendekiawan hebat yang pernah menjadi pengajar di McGill University di tahun 1960-an. HM Rasjidi dikenal sangat kritis terhadap pemikiran para orientalis, meskipun gelar doktor diraihnya dari Sorbonne University di bawah bimbingan orientalis terkemuka, Louis Massignon.
 
Dewan Da’wah telah memiliki Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Dewan Da’wah, dengan perwakilan di 14 provinsi. Semua Lembaga telah disahkan oleh Kementerian Agama. LAZNAS Dewan Da’wah kini tergabung dalam Perkumpulankoordinasi Organisasiorganisasi Zakat Ormas Islam (POROZ), bersama Lembaga zakat NU, Muhammadiyah, Hidayatullah, [[Persatuan Islam]], Wahdah Islamiyah, dan al-Irsyad al-Islamiyah. LAZNAS Dewan Da’wah juga menjadi anggota Forum Zakat Nasional (FOZ). Di Asia Tenggara dan Internasional, LAZNAS Dewan Da’wah tergabung dalam South East Asia Humanitarian Forum dan Forum NGO Islam tingkat dunia yang berpusat di Turki. Forum ini beranggotakan 350 NGO dari 65 negara. Di forum ini, LAZNAS Dewan Da’wah duduk sebagai ''auditing board member''.
 
Di samping itu, Dewan Da’wah juga secara resmi mendirikan Badan Wakaf Dewan Da’wah, yang telah mendapatkan pengesahan Badan Wakaf Indonesia (BWI) untuk menyelenggarakan wakaf barang dan tunai. Badan wakaf ini sangat strategis, sebab kini Dewan Da’wah mendapatkan amanah untuk mengelola ratusan aset-aset wakaf yang tersebar di seluruh Indonesia.