'''Media Sintetis''' (juga dikenal sebagai media buatan AI<ref>{{cite web |last1=Waddell |first1=Kaveh |title=Welcome to our new synthetic realities |url=https://www.axios.com/2019/09/14/synthetic-realities-fiction-stories-fact-misinformation |website=Axios |access-date=18 Desember 2024 |language=en |date=14 September 2019}}</ref>, media yang diproduksi oleh [[Kecerdasan buatan generatif|AI generatif]]<ref>{{cite web |last1=Lastovich |first1=Tyler |title=Why Now Is The Time to Be a Maker in Generative Media |url=https://www.producthunt.com/stories/why-now-is-the-time-to-be-a-maker-in-generative-media |website=Product Hunt |access-date=18 Desember 2024 |language=en |date=29 Oktober 2019}}</ref>, ''media atau konten yang dipersonalisasi''<ref>{{cite web |last1=Ignatidou |first1=Sophia |title=AI-driven Personalization in Digital Media Political and Societal Implications |url=https://www.chathamhouse.org/sites/default/files/021219%20AI-driven%20Personalization%20in%20Digital%20Media%20final%20WEB.pdf |website=Chatham House |publisher=International Security Department |access-date=18 Desember 2024}}</ref>, dan secara umum dikenal sebagai [[Pemalsuan dalam|''Deepfake'']]<ref>{{cite web |last1=Dirik |first1=Iskender |title=Why it’s time to change the conversation around synthetic media |url=https://venturebeat.com/media/why-its-time-to-change-the-conversation-around-synthetic-media/ |website=VentureBeat |access-date=18 Desember 2024 |date=12 Agustus 2020}}</ref>) adalah istilah umum untuk produksi, manipulasi, dan modifikasi data dan media buatan dengan cara otomatis, terutama melalui penggunaan algoritma kecerdasan buatan, seperti untuk tujuan menyesatkan orang atau mengubah makna aslinya<ref name="paperspace">{{cite web |title=2020 Guide to Synthetic Media {{!}} Paperspace Blog |url=https://blog.paperspace.com/2020-guide-to-synthetic-media/ |website=Paperspace by DigitalOcean Blog |access-date=18 Desember 2024 |language=en |date=17 Januari 2020}}</ref>. Media sintetis sebagai salah satu bidang telah berkembang pesat sejak penciptaan Jaringan Adversarial Generatif ({{lang-en|generativeGenerative adversarialAdversarial networkNetwork (GAN)}}), terutama melalui kemunculan pemalsuan dalam ({{lang-en|''deepfake''}}) disertai dengan penghasil sintetis lainnya seperti sintetis musik, penghasil teks, sintetis gambar manusia, sintetis ucapan, dan lainnya <ref name="paperspace"/>. Meskipun para ahli menggunakan istilah "media sintetis," metode individual seperti pemalsuan dalam dan sintetis teks terkadang tidak disebut demikian oleh media akan tetapi menggunakan terminologi masing-masing. Misalnya penggunaan istilah ''deepfake'' sebagai [[Eufemisme|eufemisme]], contoh "''deepfake'' untuk teks" dalam [[Penghasil bahasa alami|penciptaan bahasa alami]], "''deepfake'' untuk suara" untuk kloning suara saraf, dan sebagainya<ref>{{cite web |last1=Pangburn |first1=DJ |title=You've been warned: Full body deepfakes are the next step in AI-based human mimicry |url=https://www.fastcompany.com/90407145/youve-been-warned-full-body-deepfakes-are-the-next-step-in-ai-based-human-mimicry |website=Fast Company |access-date=18 Desember 2024 |date=21 September 2019}}</ref>. Perhatian yang signifikan terhadap bidang media sintetis mulai muncul pada tahun 2017 ketika [[Vice (majalah)|majalah Motherboard]] melaporkan munculnya video porno yang diubah oleh [[Kecerdasan buatan|AI]] untuk memasukkan wajah aktris terkenal<ref>{{cite web |title=AI-Assisted Fake Porn Is Here and We’re All Fucked |url=https://www.vice.com/en/article/gal-gadot-fake-ai-porn/ |website=VICE |access-date=18 Desember 2024 |date=11 Desember 2017}}</ref>. Bahaya potensial dari media sintetis meliputi penyebaran [[Misinformasi|misinformasi]], semakin hilangnya kepercayaan terhadap lembaga seperti media dan pemerintah, otomatisasi massal pekerjaan kreatif dan jurnalistik, dan kemunduran ke dunia fantasi yang dihasilkan oleh AI<ref name="oxford">{{cite web |last1=Martinescu |first1=Livia |title=Towards Synthetic Reality: When DeepFakes meet AR/VR |url=https://oxfordinsights.com/insights/towards-synthetic-reality-when-deepfakes-meet-ar-vr/ |website=Oxford Insights |access-date=18 Desember 2024 |date=6 Agustus 2019}}</ref>.[13] Media sintetis adalah bentuk terapan dari imajinasi buatan.<ref>{{cite web |last1=Ho |first1=Manh-Tung |last2=Mantello |first2=Peter |last3=Ho |first3=Manh-Toan |title=An analytical framework for studying attitude towards emotional AI: The three-pronged approach |url=https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10113835/ |website=MethodsX |access-date=18 Desember 2024 |pages=102149 |language=en |doi=10.1016/j.mex.2023.102149 |date=2023}}</ref>