Noordin Mohammad Top: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Membalikkan revisi 26653566 oleh Knightwell20 (bicara) |
||
(10 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Person
| name = Noordin M. Top
| image = Noordin Mohammad Top.JPG
| residence =
| other_names =
| caption =
| birth_name = Noordin Mohammad Top
| birth_date = {{birth date|1968|8|11}}
| birth_place
| death_date = {{death date and age|2009|9|17|1968|8|11}}
| death_place
| death_cause = [[Penembakan]]
| known = [[Teroris]]
| alma_mater = [[Universitas Teknologi Malaysia]]
| occupation =
| title =
| salary =
| term =
| predecessor =
| successor =
| party =
| boards =
| spouse = {{menikah|Siti Rahmah Rusdi<br>|1991|2009}}<br/>{{menikah|Munfiatun<br>|2004|2009}}<ref>{{Cite web|date=9 Oktober 2004|title=Lika-liku Pernikahan Munfiatun dan Noordin M. Top|url=https://news.detik.com/berita/d-221556/lika-liku-pernikahan-munfiatun-dan-noordin-m-top|website=detiknews|language=id-ID|access-date=1 Juli 2007}}</ref><br/>{{menikah|Arina Rahmah<br>|2005|2009}}<ref>{{Cite web|title=Arina, Istri Noordin dari Cilacap Datangi RS Polri|url=https://news.detik.com/berita/d-1212716/arina-istri-noordin-dari-cilacap-datangi-rs-polri|website=detiknews|language=id-ID|access-date=1 Juli 2010}}</ref>
| partner =
| children =
| relations =
| website =
| footnotes =
| employer =
| height =
| weight =
}}
'''Noordin Mohammad Top''' ({{lahirmati|[[Kluang]], [[Johor]], [[Malaysia]]|11|8|1968|[[Jebres, Surakarta|Jebres]], [[Kota Surakarta|Surakarta]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]|17|9|2009}}) adalah
== Latar belakang ==
Noordin, yang berlatar pendidikan [[akuntansi]] dari [[Universiti Teknologi Malaysia]] (UTM) dan pernah mengajar di sekolah, bersama dengan [[Azahari Husin|Dr. Azahari]] menjadi murid dari [[Abu Bakar Baasyir]], tokoh organisasi [[Majelis Mujahidin Indonesia]] dan pendiri [[pesantren|Pondok Pesantren]] [[Al Mu'min]], [[Ngruki]], [[Surakarta]], sewaktu Baasyir berada dalam pelarian di [[Malaysia]]. Ia pernah tergabung dalam gerakan bawah tanah [[Jemaah Islamiyah]] (JI), suatu organisasi yang digolongkan [[terorisme|teroris]] oleh [[PBB]] yang bercita-cita mendirikan negara berdasarkan [[Islam]] (daulat Islamiyah) di [[Asia Tenggara]]. Organisasi ini pada gilirannya menginduk pada [[Al-Qaeda]]. Pada tahun [[2003]], Noordin memisahkan diri dari induk organisasi dan menyatakan diri sebagai ''Qa'id'' (pemimpin) ''Tandzim'' (cabang) Al-Qaeda untuk Asia Tenggara. Ia dikenal oleh kalangan [[intelijen]] sebagai orang yang memiliki kemampuan perekrutan dan [[indoktrinasi]] yang baik, selain cerdas dan licin.▼
Noordin merupakan anak bungsu dari 13 bersaudara yang menghabiskan masa kecil hingga remaja di kota kecil yang kental dengan budaya Jawa di [[Pontian]], [[Johor]], Malaysia, sebelum melanjutkan pendidikannya di kota besar [[Johor Bahru]]. Noordin yang berlatar pendidikan [[akuntansi]] dari [[Universiti Teknologi Malaysia]] (UTM).<ref name=":JPNN" /><ref name=":PontianakPost" />
=== Terpapar radikalisme ===
Ia bersama Azahari hijrah ke Indonesia setelah pemerintah Malaysia melakukan serangkaian operasi pembersihan teroris di negaranya, menyusul [[serangan 11 September 2001|serangan yang menyebabkan hancurnya]] [[World Trade Center]], [[New York]], oleh Al Qaeda pada tanggal [[11 September]] [[2001]]. Di bawah perlindungan orang-orang JI ia merancang aksi pembalasan dengan agenda pertama adalah [[Bom Bali 2002|pengeboman]] dua klub malam di [[Kuta, Badung]], [[Bali]], setelah didahului oleh beberapa pengeboman berskala kecil.▼
Saat sedang mengambil gelar sarjana di tahun 1995, Noordin bersama dengan [[Azahari Husin|Dr. Azahari]] menjadi murid dari [[Abu Bakar Baasyir]], tokoh organisasi [[Majelis Mujahidin Indonesia]] dan pendiri [[pesantren|Pondok Pesantren]] [[Al Mu'min]], [[Ngruki]], [[Surakarta]], [[Jawa Tengah]], Indonesia. Noordin pernah mengajar di Madrasah Luqmanul Hakim yang didirikan [[Abdullah Sungkar]] asal Jawa Tengah pada tahun 1992. Madrasah yang telah ditutup pada tahun 2001 silam karena menjadi basis gerakan bawah tanah [[Jemaah Islamiyah]] (JI) untuk cabang 3 negara Melayu yakni [[Brunei Darussalam]], [[Malaysia]], [[Singapura]].<ref>{{Cite web|last=Meuko|first=Nurlis E.|date=2009-07-29|title=Jejak Noordin Bermula dari Johor|url=https://www.viva.co.id/berita/nasional/78692-jejak-noordin-bermula-dari-johor|website=www.viva.co.id|language=id|access-date=2024-06-27}}</ref>
▲
== Jejak pelarian ==
Sikap represif pemerintah Malaysia terhadap JI, membuat petinggi dan kader JI, Noordin bersama Azahari meninggalkan Malaysia setelah pemerintah negara jiran itu melakukan serangkaian operasi pembersihan teroris di negaranya, menyusul [[serangan 11 September 2001|serangan yang menyebabkan hancurnya]] [[World Trade Center]], [[New York]], oleh Al Qaeda pada tanggal [[11 September]] [[2001]].<ref name=":2">{{Cite web|title=9 Tahun Memburu Noordin M Top|url=https://kupang.tribunnews.com/2009/09/18/9-tahun-memburu-noordin-m-top|website=Pos-kupang.com|language=id-ID|access-date=2024-06-27}}</ref>
▲
== Penangkapan ==
{{Lihat pula|Bom Bali 2002}}
Semenjak peristiwa [[Bom Bali 2002|Pengeboman Bali 2002]], Noordin, Azahari, dan anggota JI lainnya (termasuk [[Imam Samudera]], [[Amrozi bin Nurhasyim|Amrozi]] dan [[Mukhlas]]) menjadi sasaran pencarian utama [[Kepolisian Negara Republik Indonesia|Polri]]. Di mata [[FBI]] ia menempati urutan ketiga sebagai orang yang paling dicari pada tahun [[2006]]. Dalam penyergapan oleh satuan khusus anti-terorisme [[Detasemen Khusus 88|Densus 88]] di [[Kota Batu|Batu]], Malang, tanggal [[9 November]] [[2005]] yang menewaskan Azahari, Noordin dapat melarikan diri. Dalam suatu penggerebekan di [[Weleri, Kendal]] pada [[2007]], Noordin dikabarkan kembali lolos. Seusai [[Pengeboman Jakarta 2009|Pengeboman Mega Kuningan, Jakarta, 2009]], polisi kembali mengintensifkan pengejaran. Ia sempat diduga sebagai salah satu korban tewas dalam penyergapan di [[Temanggung]], [[Jawa Tengah]], oleh Densus 88 pada [[8 Agustus]] [[2009]], namun empat hari kemudian Polri menyatakan bahwa yang tewas adalah [[Ibrohim (teroris)|Ibrohim]]. Baru pada tanggal [[17 September]] [[2009]], Noordin akhirnya benar-benar tewas dalam penyergapan di Kampung Kepuhsari, [[Mojosongo, Jebres, Surakarta]], bersama-sama dengan tiga orang lain, termasuk [[Bagus Budi Pranoto]] (perakit bom [[Bom Kedubes Australia 2004|peledakan Kedubes Australia]] di Jakarta pada [[2004]]) dan Ario Sudarso, keduanya ahli perakitan bom didikan Azahari.<ref>[http://www.detiknews.com/read/2009/09/17/162357/1205956/10/kronologi-pengepungan-noordin-di-solo?881103605 Kronologi pengepungan Noordin M. Top di Solo]. DetikNews. Edisi 17 September 2009.</ref><ref>Didit Tri Kertapati. [http://www.detiknews.com/read/2009/09/17/171011/1206009/10/peran-noordin-urwah-susilo-dan-aji Peran Noordin, Urwah, Susilo, dan Aji]. DetikNews. 17 September 2009.</ref>
|