Lilis Suryani: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: +{{Authority control}} |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(24 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox
| honorific_prefix =
| name = Lilis Suryani
| honorific_suffix =
| image = Lilis Suryani, Bintang Rekaman jang Tjemerlang, 1963 (portrait 1).jpg
| image_upright =
| image_size =
| landscape = <!-- yes, if wide image, otherwise leave blank -->
| alt =
| caption =
| native_name =
| native_name_lang =
| birth_name =
| alias =
| birth_date = {{birth date|1948|8|22}}
|
| death_date = {{Death date and age|2007|10|7|1948|8|22}}
| death_place = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| occupation = Vokalis, Pencipta Lagu
| children=3
| parents=
| alma_mater=
| relatives=
| spouse=
| website =
| signature =
| module=
{{Infobox musical artist|embed=yes
| background = solo_singer
| origin =
| genre = [[Pop]], [[Pop]] [[Sunda]]
| instrument =
| years_active = [[1961]] - [[2003]]
| label =
| associated_acts =
| current_members =
| past_members =
}}
}}
'''Lilis Suryani''' (ᮜᮤᮜᮤᮞ᮪ ᮞᮤᮁᮚᮔᮤ, {{lahirmati||22|8|1948||7|10|2007}}) adalah seorang penyanyi [[Indonesia]].<ref>{{Cite web|url=http://encyclopedia.jakarta-tourism.go.id/post/lilis-suryani?lang=id|title=Lilis Suryani|website=encyclopedia.jakarta-tourism.go.id|access-date=2020-02-12}}</ref>
== Biografi ==
Lilis Suryani mulai terjun ke dunia musik ketika usia 12 tahun, saat itu ia masih duduk di Sekolah Rakyat (SR) di daerah Gang Tepekong, [[Jakarta Pusat]]. Suara Lilis yang lantang dan artikulasinya yang jelas adalah modal utamanya dalam bernyanyi. Dua tahun kemudian, ketika ia
sedang menimba ilmu di Sekolah Kepandaian Putri Boedi Oetomo, Lilis telah mendapatkan tawaran untuk menyanyi di [[Istana Negara]]. Lilis tampil sebagai penyanyi remaja yang membawakan lagu berbahasa Sunda yang berjudul "Tjai Kopi". Saat ia tampil, ia termasuk penyanyi yang paling belia di antara [[Nien Lesmana]], Masnun Soetoto dan [[Titiek Puspa]], yang di kemudian hari menjadi sahabat terdekatnya. Itulah awal mula perkenalan Lilis dengan [[Soekarno|Bung Karno]].<ref name="bio">[http://prov.jakarta.go.id/jakv1/encyclopedia/detail/1658 Lilis Suryani di Jakarta go.id] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110421073743/http://prov.jakarta.go.id/jakv1/encyclopedia/detail/1658 |date=2011-04-21 }}, Jakarta go.id, diakses 18 April 2011</ref>
Pada tahun [[1963]], ketika menginjak usianya yang ke 15 tahun, ia sudah mulai tampil di [[TVRI
Lagu-lagu seperti "[[Lenggang Kangkung]]", "Ratapan Sang Bayi", "Keluhanku", "Adikku Sayang", "Tari Gemulai", "Air Mata", "Kisah Si Ali Baba", "Tiga Malam", "Tepuk Tangan", dan "Ujung Pandang" adalah beberapa contoh lagu yang diciptakannya dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Salah satu karyanya yang berjudul "Si Baju Loreng", bertemakan kekaguman seorang gadis terhadap seorang anggota [[Angkatan Bersenjata Republik Indonesia]] (ABRI),<ref name="jm" /> bahkan menjadi lagu yang menjadi pengobar heroisme tersendiri di pertengahan tahun [[1960|1960-an]]. Antara tahun [[1963]]-[[1966]], saat terjadi konfrontasi antara [[Indonesia]] dan [[Malaysia]], Lilis tercatat banyak menulis sekaligus menyenandungkan lagu-lagu bertema patriotik dan pemicu semangat nasionalis. Di antaranya seperti lagu "Pergi Berjuang", "Tiga Malam", "Kau Pembela Nusa Bangsa", "Mohon Diri", "Baju Loreng", dan "Berita".<ref name="jm">[http://mellowtone.multiply.com/tag/lilis%20suryani Lilis Suryani di Jejak Musik] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160305155628/http://mellowtone.multiply.com/tag/lilis%20suryani |date=2016-03-05 }}, Jejak Musik, diakses 18 April 2011</ref>
Pada tahun [[1965]] ketika [[Soekarno|Bung Karno]] sedang gencar-gencarnya menyemarakan untuk membendung derasnya arus budaya barat yang menurut ia sifatnya dekaden, juga termasuk musik barat yang disebutnya "musik ngak-ngik-ngok". [[Soekarno|Bung Karno]] mempromosikan gerakan budaya yang menurutnya sesuai dengan jati diri bangsa [[Indonesia]] dan dianggap mewakili tata krama budaya Timur yaitu ia menyebutnya dengan nama ''Irama Lenso''. Lilis Suryani yang terampil menyanyikan pelbagai lagu-lagu daerah, mulai dari [[Minang]], [[Makassar]], hingga [[Sunda]] tentu saja cocok dengan keinginan [[Soekarno|Bung Karno]] yang sedang menggiatkan rasa kebangsaan. Dan, muncullah album [[Mari Bersuka Ria dengan Irama Lenso]]. Pemusik dan penyanyi tenar banyak ikut serta memopulerkan irama lenso, antara lain [[Bing Slamet]], [[Jack Lesmana]], [[Titiek Puspa]], Nien Lesmana, dan termasuk Lilis Surjani. Lilis Surjani dan [[Bing Slamet]] masing-masing menyanyikan lagu "[[Genjer-Genjer]]", karya seniman [[Banyuwangi]], M Arief, yang kelak divonis sebagai lagu yang terlarang, karena berhubungan erat dengan peristiwa [[Gerakan 30 September]] [[PKI]].
Popularitas Lilis Surjani mulai sering dikaitk-kaitkan dengan [[Soekarno|Bung Karno]]. Terutama, ketika ia menyanyikan lagu pujian untuk [[Soekarno|Bung Karno]] yang berjudul ''"
{{Cquote2|''Laguku ini ingin kupersembahkan pada paduka yang agung serta mulia,''
Baris 51 ⟶ 63:
Popularitas Lilis pun kian berkibar. Dia tak hanya dikenal di [[Indonesia]], melainkan ke negeri jiran, seperti [[Malaysia]], [[Singapura]], hingga [[Filipina]]. Di [[Singapura]], Lilis sempat merilis beberapa album pada perusahaan rekaman Pop Sound yang merupakan subdivisi dari Phillips. Album-album Lilis pun dicetak ulang di [[Malaysia]]. Sosoknya kian tersohor di [[Malaysia]]. Lilis pun pernah berkolaborasi dengan [[Bing Slamet]] menulis lagu jenaka 007 yang terdapat pada album 007, dirilis oleh perusahaan rekaman Phillips [[Singapura]].<ref name="jm" />
Pada era [[1970|70-an]], ketika di [[Indonesia]] popularitasnya mulai memudar, justru Lilis tetap dikenang di [[Malaysia]] hingga sekarang ini. Siti Nurhaliza, misalnya, menyatakan kekaguman terhadap Lilis. Dalam salah satu albumnya, [[Siti Nurhaliza]] menyanyikan kembali hit besar Lilis bertajuk ''"Tiga Malam"''. Hingga tahun [[1982]] sedikitnya ada 500 lagu yang pernah dikumandangkan oleh Lilis dalam album rekaman (kurang lebih 20 PH dan 20 kaset), dan diproduksi oleh berbagai perusahaan rekaman
Di samping bernyanyi, Lilis juga gemar mencipta lagu, beberapa buah lagu karyanya telah dinyanyikannya sendiri. Namun lagu ''"Gang Kelinci"'' (karya [[Titiek Puspa]]) yang fenomenal selalu melekat dan identik dengan dirinya. Lagu yang diciptakan pada tahun 1963 tersebut terinspirasi dari kediaman Lilis saat itu, yaitu Gang Kelinci (sekarang menjadi Jl. Kelinci Raya) di Pasar Baru, Jakarta Pusat. Setelah lagu ''"Gang Kelinci"'' , Titiek Puspa menciptakan beberapa lagu lagi untuk Lilis, salah satunya ''"Hari Ulang Tahun"'' yang dibuat saat ulang tahun Lilis ke 17 pada tahun 1965.
Pada tanggal 7 Oktober 2007, Lilis meninggal dalam usia 59 tahun meninggalkan tiga anak serta delapan cucu. Ia wafat setelah berjuang selama 4 tahun melawan penyakit [[kanker rahim]] yang dideritanya.
Baris 60 ⟶ 74:
* ''Pulang Muhibah (Irama Record EPLN 4), (Irama.LPI 175123)''.
* ''Lilis Surjani (Irama Records LPI 175111)''.
* ''[[....Ia Tetap
* ''Pantun Djenaka- Lilis Surjani (Bintang Record BT 103)''.
* ''LS (Remaco RL)''.
* ''Kisah Remadja (Remaco REP 010)''.
* ''Wajah Menggoda (Bali/Remaco RL 018)''.
* ''[[Lilis Surjani (album)|Gang Kelintji]] (Remaco RL 020)''.
* ''Permata Bunda (Bali Record BLM)''.
* ''Ku Telah Berdua (Remaco RL 036)''.
Baris 110 ⟶ 124:
== Filmografi ==
=== Film ===
{| class="wikitable"
|-
! Tahun
! Judul
! Peran
! Catatan
|-
| 1964
| ''Di Ambang Fadjar''
|
|
|-
| 1966
| ''[[Bunga Putih]]''
|
|
|-
| 1967
| ''Mahkota''
|
|
|-
| 1974
| ''Jangan Kau Tangisi''
|
|
|-
| 1986
| ''[[Memble tapi Kece]]''
|
|
|}
=== Sinetron ===
{| class="wikitable"
|-
! Tahun
! Judul
! Peran
! Keterangan
|-
| 2003
| ''[[Kecil-Kecil Jadi Manten]]''
| Linda Blair
| Episode 39-40
|-
|}
== Galeri ==
Baris 132 ⟶ 188:
{{Reflist}}
{{Authority control}}
{{DEFAULTSORT:Suryani, Lilis}}
[[Kategori:Penyanyi Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Sunda]]
|