Soerjono Soekanto: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
(30 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Soerjono Soekanto
Ia mendapat gelar == Riwayat Hidup ==
Ia pernah tercatat sebagai Southeast Asian Specialist pada [[Universitas Ohio|Ohio University]] dan menjadi ''Founding Member'' dari World Association of Lawyers.<ref name="internet1">{{cite web|title=Prof. DR. Soerjono Soekanto, S.H., M.A.|url=http://www.citraaditya.com/pengarang.php?id=140|archive-url=https://web.archive.org/web/20131206081511/http://www.citraaditya.com/pengarang.php?id=140|archive-date=2013-12-06|dead-url=yes|accessdate=21 Mei 2014}}</ref> Ia mendapat gelar [[Sarjana]] Hukum dari [[Fakultas Hukum Universitas Indonesia]] (1965), sertifikat metode penelitian ilmu-[[ilmu]] [[sosial]] dari [[Universitas Indonesia]] (1969), Master of Arts dari [[Universitas California, Berkeley|University of California, Berkeley]] (1970), Sertifikat dari ''Academy of American and International Law'', Dallas (1972) dan gelar doktor Ilmu Hukum dari Universitas Indonesia (1977).<ref name="internet1" /> Dan diangkat sebagai Guru besar sosiologi hukum Universitas Indonesia (1983).<ref name="internet1" />
Soerjono Soekanto, adalah Lektor Kepala Sosiologi dan Hukum Adat di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Soerjono Soekanto Pernah menjadi Kepala Bagian Kurikulum Lembaga Pertahanan Nasional (1965-1969).
Sebagai dosen, ia sangat memegang disiplin. Terlambat satu menit saja, mahasiswanya tidak diizinkan mengikuti kuliahnya. Kini ia tidak saja mengajar di FH UI, melainkan juga di [[Sekolah Tinggi Hukum Militer AHM-PTHM|Perguruan Tinggi Hukum Militer]], [[Universitas Sriwijaya]], dan beberapa universitas swasta di Jakarta.
Banyak menulis tentang masalah hukum di beberapa media, doktor lulusan UI, 1977 -- disertasinya: Kesadaran Hukum dan Keputusan Hukum -- ini melihat bahwa kesadaran hukum warga masyarakat dan pejabat masih rendah. "Mereka hanya tahu dan mengerti. Tetapi, peri laku nyata belum sesuai," katanya.
== Kehidupan Pribadi ==
Ia menikah dengan Nani Wardani, 1962 dan dikaruniai empat anak. Soerjono, yang sudah ditinggalkan ibunya sejak berusia 5 tahun, hampir tidak mengenali wajah ibunya. Sebagai anak tunggal ia ditempa untuk berdisiplin dan teratur, tanpa kehilangan kebebasan. Didikan sang ayah menyebabkannya juga ingin mengimbangi ayahnya, dengan meraih beberapa gelar. Pada tahun 1983, Soerjono pun berhasil mengimbangi ayahnya setelah dikukuhkan menjadi guru besar di UI.
Soerjono Soekanto, yang dibesarkan di Jakarta, mengaku lahir dari keluarga "setengah [[seniman]]". Ayahnya yang guru besar sejarah dan hukum adat [[Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia|FS UI]] itu suka main [[biola]]. Ibunya, Sri Suliyah, gemar bermain [[piano]]. Ia sendiri pada masa mudanya pernah ikut Orkes Keroncong Tetap Segar.
Prof. Dr. Soerjono Soekanto, S.H., M.A.<ref>{{Cite news|last=xxxxx|title=Sosial Sosiologi: Prof. DR. Soerjono Soekanto, S.H., M.A.|url=https://sosialsosiologi.blogspot.co.id/2015/12/soerjono-soekanto.html|newspaper=Sosial Sosiologi|language=en-US|access-date=2017-11-06}}</ref> adalah anak tunggal keluarga Prof. Dr. [[Soekanto Tjokrodiatmodjo|Soekanto, S.H.]] yang memegang teguh pesan ayahnya. "Tidak boleh mencampuri urusan orang lain, perilaku harus nyata, kalau membantu orang jangan mengharap imbalan," kata Soerjono Soekanto, mengulangi pesan sang ayah. Pesan itu dibawanya dalam mendidik ketiga anaknya. Ia tidak memaksa anak-anaknya memilih jurusan di perguruan tinggi. Juga tidak memanjakannya. "Dulu saya juga tidak dimanja," katanya.
Ketika berusia 19 tahun, Soerjono diminta menjadi asisten Prof. Soeyono Hadinoto dalam kuliah sosiologi. "Kebetulan ada mahasiswi yang gua taksir, tapi gua ditolaknya. Gua mikir, 'gimana kalau ujian gua lulusin apa enggak," katanya dalam dialek [[Suku Betawi|Betawi]]. Soerjono memang suka berseloroh.
Pendidik yang senang [[musik klasik]] dan [[jazz]] ini selalu berbicara terbuka. Ia sangat prihatin karena banyak sarjana yang malas menulis. Ia mengharapkan agar kebiasaan menulis digalakkan di kalangan mahasiswa. Namun, ia juga melihat, ada beberapa dosen muda yang berhenti menulis hanya karena dosen seniornya tidak ingin dilangkahi. Celakanya, dosen senior itu pun jarang menulis. Soerjono sendiri mengaku memegang disiplin dalam menulis. "Paling tidak sehari satu halaman," katanya. Bila mengantar istrinya ke dokter, ia menunggu di mobil untuk membaca atau menulis.
== Karya-karyanya ==
Berikut ini merupakan karya-karya dari Soerjono Soekanto:
#
#Sosiologi
▲# Hukum Adat Indonesia, Soerjono Soekanto (2008), diterbitkan oleh Rajawali Pers.<ref name="internet2">{{cite web|title=Penulis Soerjono Soekanto|url=http://www.belbuk.com/soerjono-soekanto-pn-125.html|accessdate= 21 Mei 2014}}</ref>
#
#Penelitian
#
#
# Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum (2008),
▲# Mengenal 7 Tokoh Sosiologi (2002), diterbitkan oleh Rajawali Pers.<ref name="internet2"/>
== Karya Tulis Penting ==
# Kamus Hukum Adat, Alumni, 1978
# Kamus Sosiologi, Rajawali, 1983
# Aspek Hukum dan Etika Kedokteran di Indonesia, [[Grafiti Pers]], 1983
# Teori Sosiologi tentang [[Perubahan sosial|Perubahan Sosial]], Ghalia Indonesia, 1983
== Rujukan ==
Baris 17 ⟶ 44:
{{Sosiologi-stub}}
[[
[[
[[Kategori:
[[Kategori:Dosen Indonesia]]
[[Kategori:Dosen Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas California, Berkeley]]
|