Panel Internasional tentang Lingkungan Informasi: Perbedaan antara revisi

'''Panel Internasional tentang Lingkungan Informasi''' (IPIE) adalah konsorsium internasional yang terdiri dari lebih dari 250 ahli<ref>IPIE (2024a).</ref> dari 55 negara yang didedikasikan untuk menyediakan pengetahuan ilmiah yang dapat ditindaklanjuti tentang ancaman terhadap lingkungan informasi global. Organisasi ini telah dibandingkan dengan [[Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim]], tetapi juga [[CERN]] dan IAEA, karena menggunakan model panel ilmiah dan penilaian netral untuk mengidentifikasi titik konsensus atau kesenjangan dalam pengetahuan.<ref>Myers (2023). https://www.nytimes.com/2023/05/24/business/researchers-study-misinformation.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20240305001814/https://www.nytimes.com/2023/05/24/business/researchers-study-misinformation.html|date=2024-03-05}}</ref> IPIE terdaftar secara sah sebagai badan amal di Kanton Zürich, Swiss pada tahun 2023.<ref>Myers (2023).</ref>

Panel pertama adalah Panel Ilmiah tentang Standar Global tentang Audit AIKecerdasan Buatan, yang diketuai oleh Profesor [[Wendy Hui Kyong Chun|Wendy Chun]] dan Profesor [[Alondra Nelson]]. Pada [[KTT PBB Masa Depan]] pada bulan September 2024, IPIE mengumumkan pembentukan Panel Ilmiah tentang Integritas Informasi tentang Ilmu Iklim, Panel Ilmiah tentang Perlindungan Anak dan Media Sosial, dan Panel Ilmiah tentang AIKecerdasan Buatan dan Pembangunan Perdamaian. <ref>{{Cite web |last=United Nations |date=2024 |title=Summit of the Future |url=https://www.un.org/en/summit-of-the-future |access-date=2024-08-02 |website=United Nations |language=en}}</ref><ref>IPIE (2024a)</ref>

== Asal [[Badan Tenaga Atom Internasional|Usul]] ==

Konsep ini diusulkan pada tahun 2021 selama KTT HadiahPenghargaan Nobel pertama yang diselenggarakan oleh [[Akademi Sains Nasional Amerika Serikat|Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional]] AS dan [[Yayasan Nobel]], yang melibatkan Dr. Sheldon Himelfarb, yang saat itu menjabat sebagai kepala Lab Teknologi Perdamaian,<ref>Lawton (2021). Lihat juga Himelfarb dkk. (2021).</ref> dan Profesor [[Philip N. Howard|Philip N Howard]], seorang Profesor di Universitas Oxford dan kemudian Direktur Institut Internet Oxford, <ref>National Academies (2023).</ref> Pada bulan September 2022, tiga puluh ilmuwan bertemu di Universitas Oxford untuk mengembangkan pernyataan misi, struktur organisasi, dan proses untuk mengembangkan konsensus ilmiah. Kelompok penyusun ini mencakup para peneliti dari ilmu sosial, perilaku, dan komputer. Seiring berjalannya waktu, seruan serupa untuk membentuk badan independen ini datang dari lembaga sains publik, masyarakat sipil, filantropi, dan perusahaan teknologi itu sendiri. Beberapa proposal difokuskan secara eksklusif pada AIKecerdasan Buatan, yang lain pada sejumlah kerugian terkait teknologi, tetapi ada konsensus kuat bahwa badan tersebut memerlukan kemandirian finansial dari perusahaan teknologi dan pemerintah, tidak akan dikelola secara kredibel oleh komite pengarah negara-negara, dan tidak akan berfungsi secara efektif dalam sistem PBB.<ref>{{Cite book|last=Harris|date=2024|title=Philanthropy's urgent opportunity to create the Interim International AI Institution (IIAII)|publisher=Routledge|url=https://www.taylorfrancis.com/chapters/oa-edit/10.4324/9781003468615-27/philanthropy-urgent-opportunity-create-interim-international-ai-institution-iiaii-david-evan-harris-anamitra-deb|language=en|doi=10.17181/ESU2020|isbn=9781003468615}}</ref> Sekelompok ilmuwan yang lebih besar berkumpul di Kosta Rika pada bulan Februari 2023 untuk melanjutkan perencanaan.