Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
Tag: halaman dengan galat kutipan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(38 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Pp-protect|small=yes}}
{{Pp}}{{Infobox airport
| name = Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta
| nativename = {{small|{{nobold|{{lang|en|Soekarno–Hatta International Airport}}}}}}
| image = Logo soekarnohatta airport.jpegpng
| image2 = TerminalsSoekarnoHatta.jpg|
| image-width = 250
Baris 18 ⟶ 19:
| pushpin_label = '''CGK'''/WIII
| r1-length-f = 12,008
| r1-surface = Aspal Beton
| metric-rwy =
| IATA = CGK
Baris 25 ⟶ 26:
| type = Publik
| owner-oper = [[InJourney]]
| city-served = [[Jabodetabek]]{{efn|name=bandarasoekarnohatta|Hanya mencakup [[DKI Jakarta]], [[Kota Tangerang]], [[Kota Tangerang Selatan]], sebagian besar [[Kabupaten Tangerang|Tangerang]]{{efn|name=kabupatentangerang|Hanya mencakup Kecamatan [[Cikupa, Tangerang|Cikupa]], [[Cisauk, Tangerang|Cisauk]], [[Curug, Tangerang|Curug]], [[Kelapa Dua, Tangerang|Kelapa Dua]], [[Legok, Tangerang|Legok]], [[Pagedangan, Tangerang|Pagedangan]], [[Panongan, Tangerang|Panongan]], [[Pasar Kemis, Tangerang|Pasar Kemis]], dan kawasan [[PIK 2]] di [[Kosambi, Tangerang|Kosambi]] serta [[Teluknaga, Tangerang|Teluknaga]]}} ([[Banten]]), [[Kota Bekasi]], [[Kota Bogor]], [[Kota Depok]], sebagian besar [[Kabupaten Bekasi|Bekasi]]{{efn|name=kabupatenbekasi|Hanya mencakup Kecamatan [[Tambun Selatan, Bekasi|Tambun Selatan]], [[Cibitung, Bekasi|Cibitung]], [[Babelan, Bekasi|Babelan]]{{efn|name=kecamatanbabelan|Hanya mencakup Kelurahan [[Babelan Kota, Babelan, Bekasi|Babelan Kota]], [[Bahagia, Babelan, Bekasi|Bahagia]], dan [[Kebalen, Babelan, Bekasi|Kebalen]]}}, [[Kota Cikarang]], dan kawasan [[Kota Harapan Indah]] di [[Tarumajaya, Bekasi|Tarumajaya]]}}, dan sebagian besar [[Kabupaten Bogor|Bogor]]{{efn|name=kabupatenbogor|Hanya mencakup Kecamatan [[Parung, Bogor|Parung]], [[Kemang, Bogor|Kemang]], [[Bojonggede, Bogor|Bojonggede]], [[Cibinong, Bogor|Cibinong]], [[Tajurhalang, Bogor|Tajurhalang]], [[Sukaraja, Bogor|Sukaraja]], [[Gunung Putri, Bogor|Gunung Putri]], [[Cileungsi, Bogor|Cileungsi]], dan kawasan [[Sentul City]] di [[Babakan Madang, Bogor|Babakan Madang]]}} ([[Jawa Barat]])}}
| city-served = [[Jabodetabekjur]]
| opened = {{start date and age|df=y|1985|5|1|p=y}}
| elevation-f = 32
Baris 64 ⟶ 65:
}}
{{Seri Soekarno}}
[[Berkas:Soekarno Hatta Int Airport Chart.jpg|jmpl|Chart Resmi Bandara Internasional Soekarno Hatta]]
'''Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta''' ({{lang-en|Soekarno–Hatta International Airport}}) {{airport codes|CGK|WIII}} disingkat '''SHIA'''<ref>{{Cite news|url=http://www.mediaindonesia.com/read/2011/05/17/226706/4/2/Bandara-Soekarno-Hatta-Raih-Dua-Penghargaan|title=Bandara Soekarno Hatta Raih Dua Penghargaan|publisher=Media Indonesia|date=May 17, 2011|archiveurl=https://web.archive.org/web/20110522081641/http://www.mediaindonesia.com/read/2011/05/17/226706/4/2/Bandara-Soekarno-Hatta-Raih-Dua-Penghargaan|archivedate=May 22, 2011|work=[[Media Indonesia]]}}</ref> atau diakronimkan sebagai '''Bandara Soetta''' atau '''Soetta''' saja, sebelumnya secara hukum disebut Bandar Udara [[Cengkareng]] Jakarta ({{lang-en|Jakarta Cengkareng Airport}}) (dengan [[IATA]] penunjuk "CGK"),<!--<ref>{{cite web|url=http://news.okezone.com/read/2011/01/05/337/410506/singkatan-bandara-soetta-lecehkan-proklamator|title=Singkatan Bandara Soetta Lecehkan Proklamator|publisher=Okezone.com|date=January 5, 2011|accessdate=June 4, 2015}}</ref>--> adalah [[bandar udara]] utama yang melayani penerbangan untuk wilayah [[JabodetabekpunjurJabodetabek]]{{efn|name=bandarasoekarnohatta}} dan pintu gerbang utama penerbangan internasional di Indonesia. Bandar udara ini diberi nama sesuai dengan nama dwitunggal tokoh proklamator kemerdekaan Indonesia, [[Soekarno]] dan [[Mohammad Hatta]], yang sekaligus merupakan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia pertama. Bandara ini terletak di antara Kecamatan [[Benda, Tangerang|Kecamatan Benda]], [[Kota Tangerang]] dan [[Kosambi, Tangerang|Kecamatan Kosambi]], [[Kabupaten Tangerang|Tangerang]], [[Banten]], yaitu sekitar 20 km arah barat dari [[Jakarta]]. Bersama dengan [[Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma]], mereka melayani lebih dari 80 juta penumpang pada tahun 2019.
 
== Sejarah ==
Baris 74 ⟶ 76:
Awalnya Kawasan [[Jonggol]] di [[Jawa Barat]] adalah kandidat lokasi yang paling potensial untuk dipilih, karena pertimbangan dari USAID mengenai pembangunan berkelanjutan dan berbasis masa depan di wilayah ''Greater Jakarta'' (Jakarta Raya). Pembangunan bandara internasional di Kawasan Jonggol dianggap sebagai upaya perluasan cakupan Metropolitan Jakarta Raya ke arah tenggara yang dapat mengantisipasi penumpukan penduduk di masa depan. Selain itu, letak Jonggol juga dianggap strategis meski saat itu wilayah tersebut belum tersentuh pembangunan yang memadai. Lokasi yang telah disurvei ialah sekitar Desa Ci Kahuripan/Mampir hingga Singajaya yang memiliki Ketersediaan lahan yang sangat luas serta sekitarnya yang masih jarang penduduk, dengan topografi datar yang berada ketinggian 200 hingga 230 [[m]] [[dpl]]. Namun, atas berbagai pertimbangan Jonggol tidak jadi dipilih sebagai lokasi bandara baru dengan alasan utamanya, yaitu perkiraan biaya membangun jaringan transportasi dari/ke Jonggol akan terlalu besar.<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://nkriku.com/2022/04/hari-ini-37-tahun-lalu-bandara-soekarno-hatta-dibuka-sentuhan-arsitek-prancis.html|title=Hari ini 37 tahun lalu Bandara Soekarno Hatta-Dibuka Sentuhan Arsitek Prancis|publisher=nkri.com|language=id|access-date=4 Juni 2023}}</ref>
 
Pada akhirnya pilihan jatuh ke Wilayah dekat Muara Kali Dadap, Cengkareng yang saat itu, tahun 1970-an, sekitar 20 persen wilayahnya masuk [[DKI Jakarta]] dan 80 persen masuk wilayah [[Kabupaten Tangerang]], [[Jawa Barat]]. Namun, pilihan terhadap Cengkareng juga tidaklah mulus. Banyak penolakan dari masyarakat, terutama dari pemerhati lingkungan. Alasannya, lokasi bakal bandara tersebut sangat dekat dengan Cagar Alam [[Pulau Rambut]], [[Pulau Bokor]], dan [[Pulau Dua]]. Ketiga pulau tersebut merupakan habitat dari sekitar 30 jenis burung, termasuk burung khas, yakni burung ibis roko-roko (''Plegadis falcinellus'') dan pelatuk (''Picus''). Bahkan ribuan burung dari [[Madagaskar]] setiap tahun pada bulan-bulan tertentu bermigrasi menuju [[Australia]]. Meski mendapat penolakan, pembangunan bandara di sekitar Muara Kali Dadap, Cengkareng berjalan terus.<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.kompas.id/baca/arsip/2018/12/10/dilema-pembangunan-bandara|title=Dilema Pembangunan Bandara|publisher=Kompas.id|language=id|access-date=4 Juni 2023}}</ref>
 
Antara 1974–1975, sebuah konsorsium konsultan [[Kanada]] mencakup Aviation Planning Services Ltd., ACRESS International Ltd., dan Searle Wilbee Rowland (SWR), memenangi tender untuk proyek bandara baru. Pembelajaran dimulai pada [[20 Februari]] [[1974]] dengan total biaya 1 juta [[Dolar Kanada]]. Proyek 1 tahun tersebut disetujui oleh mitra dari Indonesia yang diwakili oleh PT Konavi. Pada akhir [[Maret]] [[1975]], pembelajaran ini menyetujui rencana pembangunan 3 landasan pacu, jalan aspal, 3 bangunan terminal internasional, 3 terminal domestik, dan 1 terminal [[Haji]]. Terminal domestik bertingkat 3 dibangun antara 1975–1981 dengan biaya US$465 juta dan sebuah terminal domestik termasuk apron dari 1982–1985 dengan biaya US$126 juta. Sebuah proyek terminal baru, diberi nama ''Jakarta International Airport Cengkareng'' (kode: JIA-C), dimulai.
Baris 209 ⟶ 211:
Ada tiga bangunan terminal utama; Terminal 1, Terminal 2 dan Terminal 3. Bandara ini juga memiliki terminal kargo khusus untuk kargo domestik dan internasional.
 
Setelah renovasi dan perluasan Terminal 3, kapasitas Soekarno-Hatta saat ini adalah 51 juta, tetapi bandara ini melayani 54 juta penumpang pada tahun 2015, menjadikannya bandara tersibuk ke-18 di dunia, dan bandara tersibuk di belahan bumi selatan . Ada penerbangan non-stop ke sejumlah besar tujuan di Asia dan Australia, dan beberapa penerbangan ke Eropa setiap hari, peringkat sebagai bandara paling terhubung ke-17 di dunia, dan megahub terbesar di Asia menurut OAG.
 
Terminal 1 dan Terminal 2 saat ini sedang dalam renovasi. Pekerjaan renovasi ditargetkan selesai pada 2021. Proyek revitalisasi diharapkan dapat melipatgandakan jumlah penumpang kedua terminal hingga 36 juta setahun. Terminal 1 melayani maskapai penerbangan berbiaya rendah domestik , sedangkan Terminal 2 melayani maskapai penerbangan bertarif rendah internasional . Terminal 3 akan menjadi terminal layanan penuh untuk penerbangan domestik dan internasional. Operator bandara AP II telah melakukan rencana untuk membangun terminal keempat di Soekarno-Hatta, yang diharapkan akan selesai pada tahun 2024.
 
{| class="wikitable"
Baris 244 ⟶ 246:
*[[NAM Air]]
*[[Sriwijaya Air]]
*[[SuperLion Air Jet]]
 
Terminal 1B dan Terminal 1C saat ini sedang dalam renovasi. Pekerjaan renovasi ditargetkan selesai pada 2021. Proyek revitalisasi diharapkan dapat melipatgandakan jumlah penumpang kedua terminal hingga 36 juta setahun.
Baris 253 ⟶ 255:
Terminal 2 adalah terminal kedua yang dibangun, dan dibuka pada tahun 1991. Terletak di sisi barat laut bandara, di seberang Terminal 1. Seperti Terminal 1, terminal ini memiliki tiga sub-terminal, berlabel D, E dan F, masing-masing memiliki tujuh gerbang, 40 garbarata dan 25 loket check-in. Terminal 2 melayani penerbangan umrah (haji kecil) dan diubah menjadi terminal penerbangan berbiaya rendah internasional (LCCT) pada tahun 2019. [34] [35] Saat ini, Terminal 2 Domestik (2D & 2E) adalah rumah bagi:
*[[Batik Air]]
*[[LionBBN AirAirlines]]
*[[Super Air Jet]]
sedangkan Terminal 2F Internasional [[Bandara Soekarno Hatta]] adalah rumah bagi:
*[[AirAsia]]
Baris 319 ⟶ 322:
Pada tahun 2018, dermaga barat terminal (Pier 1) diperpanjang. 8 garbarata baru ditambahkan, dengan 7 melayani pesawat berbadan lebar dan 1 melayani pesawat berbadan sempit.
 
Terminal 3 dilengkapi dengan BHS level 5 untuk mendeteksi bom, ''Airport Security System (ASS)'' yang dapat mengontrol hingga 600 CCTV untuk mendeteksi wajah yang tersedia di security register, ''Intelligence Building Management System (IBMS)'' yang dapat mengontrol penggunaan air dan listrik (eco-green), sistem air hujan untuk menghasilkan air bersih dari hujan, sistem air daur ulang untuk menghasilkan air toilet dari air toilet bekas, dan kontrol teknologi iluminasi untuk menerangi terminal tergantung pada cuaca di sekitar terminal. Terminal 3 akan dapat melayani 60 pesawat dari 40 pesawat saat ini.
Tahap pertama dari terminal 3, yang
 
Baris 335 ⟶ 338:
[[PT Angkasa Pura II]] akan menghabiskan dana sekitar Rp11.7 triliun (US$ 1.36juta) untuk mengubah Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjadi sebuah 'Bandara Berkelas Dunia' yang akan disebut [[Aerotropolis]] pada tahun 2014. Terminal 3 terlebih dahulu yang akan dikembangkan, selanjutnya Terminal 1 dan Terminal 2 akan dikembangkan dan diintegrasikan dengan dinding hijau dan bandara akan memiliki ruang konvensi, pusat perbelanjaan, hotel, taman bermain, fasilitas rekreasi dan area parkir untuk 20.000 kendaraan. Juga akan terintergrasi dengan ''commuter line.''
 
Untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang, pemerintah membangun landasan pacu nomor 3, yang selesai pada tahun 2020. Jika bandara memiliki 3 landasan pacu, maka kapasitas layanan akan meningkat menjadi 623.420 pergerakan per tahun dan akan dapat mengantisipasi pertumbuhan setidaknya sampai dekade 2030-an. Perluasan lahan tersebut akan menggunakan 1.000 hektaree dari 10 desa di [[Teluknaga, Tangerang|Teluk Naga]] dan [[Kosambi, Tangerang|Kosambi]]. Rencana ekspansi telah ditolak oleh Pemkab Tangerang karena penduduk yang tinggal di sekitar bandara tidak akan mampu untuk mendapatkan penghasilan untuk keluarga mereka. Pemerintah daerah menawarkan lokasi lain seperti di [[Balaraja, Tangerang|Balaraja]], tetapi sekretaris perusahaan [[PT Angkasa Pura II]] mengatakan bahwa membangun bandara baru tidak akan menjadi tugas yang mudah, karena membutuhkan kajian yang menyeluruh.
 
Karena kurangnya ruang untuk membuat landasan pacu ketiga di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, pemerintah berencana untuk membangun bandara baru pada 2013 sekitar [[Cikarang]] dan [[Karawang]]. Bandara ini akan diintegrasikan dengan sebuah pelabuhan internasional yang sedang direncanakan, yaitu [[Pelabuhan Internasional Cilamaya]] di [[Cilamaya Wetan, Karawang]]. Studi kelayakan masih berjalan dan akan selesai pada akhir 2011 atau awal 2012. Pembangunan bandara internasional baru di sekitar Cikarang dan Karawang akan dilakukan mulai tahun 2015 sebagai solusi jangka panjang untuk meningkatkan kapasitas penumpang dan pergerakan pesawat di Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta, sehingga Jabodetabek memiliki 2 bandara internasional.
Baris 404 ⟶ 407:
| [[Batik Air Malaysia]] | [[Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur|Kuala Lumpur–Internasional]], [[Bandar Udara Internasional Penang|Penang]] (dimulai 1 Oktober 2024)<ref>{{cite news|url=https://www.aeroroutes.com/eng/240717-od4q24pencgk|title=BATIK AIR MALAYSIA PLANS PENANG – JAKARTA SERVICE IN 4Q24|website=Aeroroutes|access-date=17 July 2024}}</ref>
<!--+-->
| [[BBN Airlines]] | [[Bandar Udara Internasional Juanda|Surabaya]], [[Bandar Udara Internasional Ngurah Rai|Denpasar]] (dimulai 2 Oktober 2024), [[Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan|Balikpapan]]
| [[Cathay Pacific]] | [[Bandar Udara Internasional Hong Kong|Hong Kong]]
<!--+-->
Baris 450 ⟶ 454:
| [[Oman Air]] | [[Bandar Udara Internasional Muskat|Muskat]]
<!--+-->
| [[Pelita Air]] | [[Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan|Balikpapan]],<ref>https://travel.tribunnews.com/2023/03/18/pelita-air-buka-penerbangan-jakarta-balikpapan-terbang-setiap-hari-hadirkan-kelas-ekonomi-flexi</ref> [[Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda|Banda Aceh]],<ref>{{cite news|url=https://dishub.acehprov.go.id/pelita-air-bakal-layani-rute-jakarta-aceh-mulai-3-april-2024/ |title=Pelita Air Bakal Layani Rute Jakarta-Aceh Mulai 3 April 2024 |last=|first=|work=dishub.acehprov.go.id|publisher=|location=|access-date=2024-03-20}}</ref> [[Bandar Udara Internasional Syamsuddin Noor|Banjarmasin]], [[Bandar Udara Internasional Ngurah Rai|Denpasar]], [[Bandar Udara Haluoleo|Kendari]],<ref>{{cite news|url=https://sultratop.com/pelita-air-buka-rute-penerbangan-langsung-kendari-jakarta-tiket-bisa-dipesan-mulai-24-april-2024/ |title=Pelita Air Buka Rute Penerbangan Langsung Kendari–Jakarta Mulai 24 April 2024 |last=|first=|work=SULTRATOP.COM|publisher=|location=|access-date=2024-03-29}}</ref> [[Bandar Udara Internasional Lombok|Lombok]] (dimulai 19 September 2024),<ref>{{cite news|url=https://m.kumparan.com/kumparantravel/pelita-air-dukung-interkonektivitas-injourney-dan-thai-airways-23NJW5D0yOOh|title=. Pada bulan September, Pelita Air akan membuka rute Lombok|last=|first=|work=SULTRATOP.COM|publisher=|location=|access-date=2024-08-22}}</ref>, [[Bandar Udara Internasional Kualanamu|Medan-Kualanamu]], [[Bandar Udara Internasional Minangkabau|Padang]], [[Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II|Palembang]], [[Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II|Pekanbaru]], [[Bandar Udara Supadio|Pontianak]],<ref>{{cite news|url=https://gencil.news/bisnis/pelita-air/ |title=Pelita Air Luncurkan Penerbangan Langsung Pontianak – Jakarta PP Mulai 18 Juli 2023|last=|first=|work=Gencil|publisher=|location=|access-date=2023-07-07}}</ref> [[Bandar Udara Domine Eduard Osok|Sorong]], [[Bandar Udara Internasional Juanda|Surabaya]], [[Bandar Udara Internasional Yogyakarta|Yogyakarta–Internasional]]
<!--+-->
| [[Philippine Airlines]] | [[Bandar Udara Internasional Ninoy Aquino|Manila]]
Baris 476 ⟶ 480:
| [[Starlux Airlines]] | [[Bandar Udara Internasional Taiwan Taoyuan|Taipei–Taoyuan]]<ref>{{cite web |title=Starlux Airlines Plans Taipei – Jakarta Sep 2024 Launch |url=https://www.aeroroutes.com/eng/240527-jxsep24id |website=Aeroroutes |access-date=27 May 2024}}</ref>
<!--+-->
| [[Super Air Jet]] | [[Bandar Udara Pattimura|Ambon]] (mulai 20 Desember 2024), [[Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan|Balikpapan]], [[Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda|Banda Aceh]], [[Bandar Udara Radin Inten II|Bandar Lampung]], [[Bandar Udara Internasional Syamsuddin Noor|Banjarmasin]], [[Bandar Udara Banyuwangi|Banyuwangi]], [[Bandar Udara Internasional Hang Nadim|Batam]], [[Bandar Udara Fatmawati Soekarno|Bengkulu]], [[Bandar Udara Internasional Ngurah Rai|Denpasar]], [[Bandar Udara Sultan Thaha|Jambi]], [[Bandar Udara Sentani|Jayapura]] (mulai 3 Januari 2025), [[Bandar Udara Haluoleo|Kendari]] (mulai 20 Desember 2024), [[Bandar Udara Internasional Lombok|Lombok]], [[Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin|Makassar]], [[Bandar Udara Internasional Kualanamu|Medan]], [[Bandar Udara Internasional Minangkabau|Padang]], [[Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II|Palembang]], [[Bandar Udara Depati Amir|Pangkal Pinang]], [[Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II|Pekanbaru]], [[Bandar Udara Supadio|Pontianak]], [[Bandar Udara Sisingamangaraja XII|Silangit]], [[Bandar Udara Domine Edward Osok|Sorong]] (mulai 20 Desember 2024), [[Bandar Udara Sultan Babullah|Ternate]] (mulai 3 Januari 2025), [[Bandar Udara H. A. S. Hanandjoeddin|Tanjung Pandan]], [[Bandar Udara Internasional Yogyakarta|Yogyakarta-Internasional]]
<!--+-->
| {{nowrap|[[Thai Airways International]]}} | [[Bandar Udara Suvarnabhumi|Bangkok–Suvarnabhumi]]
Baris 528 ⟶ 532:
 
== Lounge ==
Ada lima ruang tunggu bandara di area keberangkatan. Lounge [[Jasa Angkasa Semesta]] (JAS) tersedia untuk penumpang kelas satu dan bisnis [[Cathay Pacific]] , [[Qantas]] , [[EVA Air]] , [[Saudia]] , dan [[Singapore Airlines]] . Pura Indah Lounge tersedia untuk penumpang kelas satu dan bisnis Singapore Airlines , [[KLM]] , [[Malaysia Airlines]] , [[Emirates]] , [[Cathay Pacific]] , dan [[China Airlines]] .. Lounge Garuda Indonesia yang baru hanya tersedia untuk penumpang kelas bisnis dan kelas satu, serta pemegang kartu GECC dan GarudaMiles gold ke atas. BNI Executive Lounge terletak di sebelah Garuda Indonesia Lounge, lounge yang melayani penumpang dari semua maskapai. Lounge lain tersedia di luar area keberangkatan yang dioperasikan oleh perusahaan seperti [[Indosat]] , Sapphire, PT Mandara Jasindo Sena, [[Telkomsel]] , dan [[XL Axiata]] . Pada tahun 2020, satu-satunya ruang tunggu maskapai di Terminal 2 dibuka bernama Ruang Tunggu Kelas Bisnis Batik Air di dalam ruang tunggu C7. Lounge Garuda Indonesia telah dipindahkan ke Terminal 3 Ultimate.
 
== Transportasi dari dan ke Bandara ==
Baris 540 ⟶ 544:
|-
| style="background:#000000;color:gold"| '''Cititrans'''
| rowspan=2729 | Terminal 1–2–3
| [[Blok M Plaza]]
| [[Jalan Tol Prof. Dr. Sedyatmo]] → [[Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta|Jalan Tol Lingkar Dalam]] → Jalan Letjen S. Parman → Jalan Jenderal Gatot Subroto → Jalan Jenderal Sudirman → Cititrans SCBD → Jalan Sisingamangaraja → Jalan Kyai Maja → Jalan Bulungan
|-
| style="background:#000000;color:gold"| '''Cititrans'''
| Hotel Borobudur
| [[Jalan Tol Prof. Dr. Sedyatmo]] → [[Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta|Jalan Tol Lingkar Dalam]] → Jalan BenyaminProf. SuebDr. Latumenten (arah timur) → Jalan AngkasaLetjen S. Parman (arah timur) → Jalan GunungBrigjen SahariKatamso (arah timur) → Jalan Jatibaru (arah timur) → Jalan Kebon Sirih (arah timur) → Jalan Ridwan Rais (arah timur) → Jalan Medan Merdeka Timur (arah timur) → Jalan Pos (arah timur) → Jalan Lapangan Banteng Utara (arah timur) → Jalan Dr. Wahidin (arah barat) → Jalan Gunung Sahari (arah barat) → Jalan Angkasa (arah barat) → Jalan Benyamin Sueb (arah barat)
|-
| style="background:#000000;color:gold"| '''Cititrans'''
| [[Sarinah]]
| [[Jalan Tol Prof. Dr. Sedyatmo]] → [[Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta|Jalan Tol Lingkar Dalam]] → Jalan Letjen S. Parman → Jalan Jenderal Gatot Subroto → Jalan Jenderal Sudirman → Jalan M.H. Thamrin → Jalan K.H. Agus Salim (arah timur)
|-
| style="background:#000000;color:gold"| '''Cititrans'''
Baris 574 ⟶ 578:
| style="background:#FFFFFF;color:navy"| '''Perum DAMRI'''
| [[Stasiun Gambir]]
| [[Jalan Tol Prof. Dr. Sedyatmo]] → [[Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta|Jalan Tol Lingkar Dalam]] → Jalan BenyaminLetjen SuebS. Parman Depo(arah Bus DAMRI Kemayorantimur) → Jalan AngkasaBrigjen Katamso (arah timur) → Jalan Gunung SahariJatibaru (arah timur) → Jalan PosKebon Sirih (arah timur) → Jalan VeteranRidwan Rais (arah timur) → Jalan Medan Merdeka BaratTimur → Jalan Perwira (arah timurbarat) → Jalan MedanPos Merdeka(arah Selatanbarat) → Jalan Prof. Dr. Soetomo (arah timurbarat) → Jalan IstiqlalGunung Sahari (arah barat) → Jalan KatedralAngkasa (arah barat) → Jalan GarudaBenyamin Sueb (arah barat)
|-
| style="background:#FFFFFF;color:navy"| '''Perum DAMRI'''
| [[Terminal Blok M]]
| [[Jalan Tol Prof. Dr. Sedyatmo]] → [[Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta|Jalan Tol Lingkar Dalam]] → Jalan Letjen S. Parman → Jalan Jenderal Gatot Subroto → Jalan Jenderal Sudirman → Jalan Sisingamangaraja (arah timur) → Jalan Pattimura (arah barat)
|-
| style="background:#FFFFFF;color:navy"| '''Perum DAMRI'''
| SCBD Park
| [[Jalan Tol Prof. Dr. Sedyatmo]] → [[Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta|Jalan Tol Lingkar Dalam]] → Jalan Letjen S. Parman → Jalan Jenderal Gatot Subroto → Jalan Jenderal Sudirman → Jalan SCBD (arah barat)
|-
| style="background:#FFFFFF;color:navy"| '''Perum DAMRI'''
Baris 606 ⟶ 614:
| style="background:#FFFFFF;color:navy"| '''Perum DAMRI'''
| [[Terminal Tanjung Priok]]
| [[Jalan Tol Prof. Dr. Sedyatmo]] → [[Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta|Jalan Tol Lingkar Dalam]] → Jalan Laksda Yos Sudarso → Jalan Enggano
|-
| style="background:#FFFFFF;color:navy"| '''Perum DAMRI'''
Baris 630 ⟶ 638:
| style="background:#FFFFFF;color:navy"| '''Perum DAMRI'''
| Transera Waterpark
| [[Jalan Tol Prof. Dr. Sedyatmo]] → [[Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta|Jalan Tol Lingkar Dalam]] → Jalan Laksda Yos Sudarso → Jalan Perintis Kemerdakaan → Jalan Bekasi Raya → Jalan Sultan Agung (Kota Bekasi) → Jalan Boulevard Harapan Indah (Kota Bekasi)
|-
| style="background:#FFFFFF;color:navy"| '''Perum DAMRI'''
| Hollywood Junction Jababeka
| [[Jalan Tol Prof. Dr. Sedyatmo]] → [[Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta|Jalan Tol Lingkar Dalam]] → [[Jalan Tol Jakarta-Cikampek]] → Halte Bus Grand Wisata Bekasi (Bekasi) → Jalan Jababeka VI (Bekasi) → Jalan Jababeka RayaCikarang-Cibarusah (Bekasi) → Jalan Niaga (Bekasi) → Jalan Industri Utama (Bekasi) → Jalan H. Umar Ismail (Bekasi)
|-
| style="background:#FFFFFF;color:navy"| '''Perum DAMRI'''
Baris 643 ⟶ 651:
| Cibinong City Mall
| [[Jalan Tol Prof. Dr. Sedyatmo]] → [[Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2|Jalan Tol Lingkar Luar 2]] → Jalan Bogor Raya (Kota Depok–Bogor) → Jalan Tegar Beriman (Bogor)
|-
| style="background:#FFFFFF;color:navy"| '''Perum DAMRI'''
| Terminal Sawangan
| [[Jalan Tol Prof. Dr. Sedyatmo]] → [[Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2|Jalan Tol Lingkar Luar 2]] → [[Jalan Tol Depok-Antasari]] → Jalan Muchtar Raya (Kota Depok)
|-
| style="background:#FFFFFF;color:purple"| '''Sinar Jaya'''
Baris 652 ⟶ 664:
| [[Terminal Kalideres]]
| Jalan Peta Selatan → Jalan Daan Mogot
|}
 
==== Rute Karesidenan Banten ====
{|class=wikitable sortable
!Operator !! Asal !! Tujuan !! Jalan utama yang dilalui
|-
|style="background:#FFFFFF;color:navy"| '''Perum DAMRI'''
| rowspan=2 | Terminal 1-2-3
| Depo Bus DAMRI Merak
| [[Jalan Tol Prof. Dr. Sedyatmo]] → [[Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2|Jalan Tol Lingkar Luar 2]] → [[Jalan Tol Jakarta-Merak]] → Depo Bus DAMRI Serang → Jalan Pantura ([[Kota Cilegon]]–[[Kota Serang|Serang]])
|-
|style="background:#FFFFFF;color:navy"| '''Perum DAMRI'''
| Pantai Tanjung Lesung
| [[Jalan Tol Prof. Dr. Sedyatmo]] → [[Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2|Jalan Tol Lingkar Luar 2]] → [[Jalan Tol Jakarta-Merak]] → [[Jalan Tol Serang-Panimbang]] → [[Stasiun Rangkasbitung]] → Jalan Rangkasbitung-Pandeglang → Jalan Pandeglang-Labuan → Jalan Nasional 3
|}
 
==== Rute Karesidenan Karawang ====
{|class=wikitable sortable
!Operator !! Asal !! Tujuan !! Jalan utama yang dilalui
|-
| style="background:#FFFFFF;color:navy"| '''Perum DAMRI'''
| rowspan=2 | Terminal 1-2-3
| Halte Bus Grand Taruma
| [[Jalan Tol Prof. Dr. Sedyatmo]] → [[Jalan Tol Lingkar Dalam Kota Jakarta|Jalan Tol Lingkar Dalam]] → [[Jalan Tol Jakarta-Cikampek]] → Jalan Akses Tol Karawang Barat → Jalan Dharmawangsa III ([[Kabupaten Karawang|Karawang]])
|-
| style="background:#FFFFFF;color:navy"| '''Perum DAMRI'''
| Depo Bus DAMRI Purwakarta
| [[Jalan Tol Prof. Dr. Sedyatmo]] → [[Jalan Tol Lingkar Dalam Kota Jakarta|Jalan Tol Lingkar Dalam]] → [[Jalan Tol Jakarta-Cikampek]] → [[Jalan Tol Purbaleunyi]] → Jalan Nasional
|}
 
==== Rute Karesidenan Bogor ====
{|class=wikitable sortable
!Operator !! Asal !! Tujuan !! Jalan utama yang dilalui
|-
| style="background:#FFFFFF;color:navy"| '''Perum DAMRI'''
| Terminal 1-2-3
| Depo Bus DAMRI Sukabumi
| [[Jalan Tol Prof. Dr. Sedyatmo]] → [[Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2|Jalan Tol Lingkar Luar 2]] → [[Jalan Tol Jagorawi]] → [[Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi]] → Jalan Nasional ([[Kabupaten Sukabumi|Sukabumi]]) → Jalan K.H. Ahmad Sanusi ([[Kota Sukabumi]])
|}
 
Baris 703 ⟶ 753:
* [[Daftar bandar udara di Indonesia]]
* [[Daftar bandar udara tersibuk di Indonesia]]
 
== Catatan ==
{{notelist}}
 
== Referensi ==