Efek misinformasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
== Definisi ==
[[Misinformasi]] adalah [[informasi]] yang tidak akurat dan tidak benar atau keliru yang disebarkan bukan bermaksud untuk mengelabui penerima informasi tersebut. Karakteristik utama dari misinformasi yakni tidak disengaja, akan tetapi dapat berdampak buruk bagi penerima informasi. Contoh misinformasi, tersebar berita manfaat sebuah obat tertentu, akan tetapi belum atau tidak didukung oleh bukti [[ilmiah]] dari bidang [[kedokteran|kesehatan]] bahwa [[obat]] tersebut dapat menyembuhkan penyakit yang dimaksudkan.<ref>{{cite web|ur=https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/5782901/mengenal-istilah-disinformasi-misinformasi-dan-malinformasi-ini-perbedaannya|title=Mengenal Istilah Disinformasi, Misinformasi, dan Malinformasi, Ini Perbedaanya|website=www.liputan6.com|accessdate=12 Desember 2024}}</ref>
Kesalahan informasi terjadi pada seseorang pasca sebuah kejadian atau peristiwa. Ketika peristiwa terjadi, seseorang hanya mengingat beberapa bagian saja yang menurutnya penting, dan tidak mengingat keseluruhan peristiwa itu. Dalam memori orang tersebut, tersimpan potongan-potongan kronologi yang tidak utuh. Ketika orang tersebut menjadi saksi atas peristiwa itu, ia akan menyusun sebuah [[narasi]] berdasarkan potongan-potongan peristiwa yang ada di dalam ingatannya. Pada saat inilah, terjadi sebuah kerentanan, muncul sebuah informasi ilusi, karena sebuah informasi yang sama sekali tidak terjadi berdasarkan [[kronologi]], bisa menjadi muncul pada kesaksian tersebut.<ref name="DEFINISI">{{cite web|url=http://majalah1000guru.net/2016/11/efek-misinformasi-efek-ilusi-sebuah-informasi/|title=Efek Misinformasi: Efek Ilusi Sebuah Informasi|website=majalah1000guru.net|accessdate=13 Desember 2024}}</ref> Informasi yang salah dapat mendistorsi atau memutarbalikkan fakta terhadap suatu peristiwa. Fenomena inilah yang disebut dalam dunia [[psikologi]] sebagai efek misinformasi.<ref name="EM">{{cite web|url=https://id.reoveme.com/the-misinformation-effect-dan-false-memories/|title=The Misinformation Effect dan False Memories|website=id.reoveme.com|accessdate=13 Desember 2024}}</ref>
Baris 8:
== Pihak paling rentan ==
Informasi yang tidak akurat, dapat memiliki efek negatif bagi penerima informasi. Pihak paling rentan terhadap misinformasi dapat dilihat dari beberapa faktor. Para peneliti telah menyelidiki dampak misinformasi terharap berberapa golongan [[usia]].<ref name="YOUNG">{{cite journal|last=Loftus|first=E.|journal=Learning & Memory|year=2005|volume= 12|pages=361–366|doi=10.1101/lm.94705|pmid=16027179|title=Planting misinformation in the human mind: A 30-year investigation of the malleability of memory|issue=4|doi-access=free|accessdate=10 Desember 2024|lang=en}}</ref> Anak kecil atau [[balita]] adalah usia paling rentan terhadap misinformasi, jika dibandingkan dengan anak-anak yang lebih tua atau yang sudah sekolah. Kelompok usia lainnya juga dapat menerima misinformasi.<ref name=":02">{{Cite journal|last1=Bruck|first1=Maggie|last2=Ceci|first2=Stephen J.|title=The Suggestibility of Children's Memory|date=February 1999|url=http://www.annualreviews.org/doi/10.1146/annurev.psych.50.1.419|journal=Annual Review of Psychology|language=en|volume=50|issue=1|pages=419–439|doi=10.1146/annurev.psych.50.1.419|pmid=10074684|issn=0066-4308|accessdate=10 Desember 2024}}</ref> Para peneliti berpendapat, orang yang memiliki kepribadian [[introvert]] menjadi pihak yang paling rentan. Orang yang introvert cenderung mudah menerima misinformasi karena kurang percaya diri terhadap ingatannya.<ref>{{cite journal|last1=Ward, R.A., & Loftus, E.F.|title=Eyewitness performance in different psychological types|journal=Journal of General Psychology|year=1985|volume=112|pages=191–200|doi=10.1080/00221309.1985.9711003|pmid=4056764|first1=RA|last2=Loftus|first2=EF|issue=2|accessdate=16 Desember 2024}}</ref>
Selain faktor usia dan kepribadian, golongan yang paling rentan terhadap misinformasi ialah daya ingat. Orang yang memiliki daya ingat kuat, lebih mudah menangkap informasi dan mengingat kejadian yang dialami. Sementara orang yang memiliki daya ingat lemah, lebih mudah menyebarkan misinformasi.<ref>{{cite journal|author=Jaschinski, U., & Wentura, D.|title=Misleading postevent information and working memory capacity: an individual differences approach to eyewitness memory|journal=Applied Cognitive Psychology|year=2004|volume=16|pages=223–231|doi=10.1002/acp.783|issue=2|doi-access=free|accessdate=19 Desember 2024}}</ref>
== Mengurangi efek misinformsi ==
Ada beberapa cara untuk mengurangi efek misinformasi.
=== Meningkatkan percaya diri ===
Dalam hasil studi yang dilakukan para peneliti menemukan bahwa mereka yang mengalami efek misinformasi memiliki tingkat kepercayaan diri yang kurang terhadap kemampuan ingatan mereka. ketidakpercayaan pada diri sendiri juga bisa muncul karena berhadapan dengan sebuah pendapat yang didukung oleh banyak orang.<ref name="DEFINISI"/> Dengan meningkatnya kepercayaan diri seseorang, memiliki umpan positif dan dapat melemahkan efek misinformasi.<ref>{{Cite journal|last=Blank|first=Hartmut|date=September 1998|title=Memory States and Memory Tasks: An Integrative Framework for Eyewitness Memory and Suggestibility|journal=Memory|volume=6|issue=5|pages=481–529|doi=10.1080/741943086|pmid=10197161|issn=0965-8211|accessdate=19 Desember 2024}}</ref>
=== Koreksi misinformasi ===
Melakukan koreksi pada sebuah misinformasi dapat mengurangi efek misinformasi. Meskipun demikian, cara ini kurang efektif dilakukan kepada orang yang sering mengalami misinformasi. Sebuah meta-analisis yang dilakukan para peneliti menemukan fakta bahwa memperingati orang yang terpapar misinformasi bahwa yang mereka sampaikan adalah salah, efektif untuk mengurangi efek misinformasi.<ref>{{Cite journal|last1=Blank|first1=Hartmut|last2=Launay|first2=Céline|date=2014-06-01|title=How to protect eyewitness memory against the misinformation effect: A meta-analysis of post-warning studies|url=https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S2211368114000230|journal=Journal of Applied Research in Memory and Cognition|language=en|volume=3|issue=2|pages=77–88|doi=10.1016/j.jarmac.2014.03.005|issn=2211-3681|accessdate=19 Desember 2024}}</ref> Informasi yang disampaikan kepada orang lain akan menjadi bahaya, apabila berbeda jauh dari kebenaran. Maka, penting untuk waspada dan tidak buru-buru untuk meyakini sebuah informasi yang diterima.<ref name="DEFINISI"/>
== Referensi ==
{{reflist|2}}
|