Penindasan terhadap Buddhis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
→Vietnam: -Krisis Buddha +Krisis Buddhis Vietnam |
||
(16 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Kebebasan beragama|aniaya}}
{{Bilah sisi diskriminasi|expanded=Agama}}
{{Buddhisme|budaya}}
Beberapa [[Buddhis]] mengalami penindasan dari non-Buddhis atau Buddhis lainnya sepanjang [[sejarah agama Buddha]]. Penindasan dapat merujuk kepada penangkapan tak bersalah, penahanan, penikaman, penyiksaan, atau eksekusi. Ini juga merujuk kepada pengrusakan atau penghancuran barang, atau pernyataan kebencian terhadap Buddhis.
▲{{Kekerasan melawan Buddhis}}
== Penindasan oleh rezim militeristik ==
Baris 6 ⟶ 9:
=== Kekaisaran Jepang ===
{{main article|Haibutsu kishaku}}
Para biksu Buddha dipaksa kembali menjadi awam, properti Buddhis dirusak, lembaga-lembaga Buddha ditutup, dan sekolah-sekolah Buddha dirombak di bawah kontrol negara dalam rangka modernisasi Jepang pada awal Zaman Meiji.<ref>James Edward Ketelaar, ''Of Heretics and Martyrs in Meiji Japan''; {{ISBN|0-691-02481-2}}</ref>
=== Penindasan di Myanmar ===
Baris 17 ⟶ 20:
Beberapa Buddhis [[Korea Selatan]] menentang apa yang mereka pandang sebagai tindakan-tindakan diskriminatori melawan mereka dan agama mereka oleh pemerintahan Presiden [[Lee Myung-bak]], yang mereka kaitkan dengan hubungan Lee dengan Gereja Presbiterian Somang di Seoul.<ref name="Rahn">{{cite news|author=Kim Rahn |date=2008-07-30 |title=President Embarrassed Over Angry Buddhists |url=http://www.koreatimes.co.kr/www/news/nation/2008/07/117_28491.html |newspaper=Korea Times |accessdate=2015-09-27 |deadurl=yes |archiveurl=https://web.archive.org/web/20080914141501/http://www.koreatimes.co.kr/www/news/nation/2008/07/117_28491.html |archivedate=2008-09-14 |df= }}</ref>
Ordo [[Jogye]] Buddhis menuduh pemerintah Lee mendiskriminasi Buddhis dan menganakemaskan Kristen dengan menghiraukan kuil-kuil Buddha tertentu disamping mencantumkan gereja-gereja Kristen dalam dokumen-dokumen publik tertentu.<ref name="Rahn"/> Pada 2006, menurut ''Asia Times'', "Lee juga mengirim sebuah video pesan doa kepada sebuah pawai Kristen yang diadakan di selatan kota Busan dimana pemimpin ibadahnya berdoa dengan berkata: 'Allah, runtuhkanlah kuil-kuil Buddha di negara ini!'"<ref>{{cite web |author= |url=http://www.atimes.com/atimes/Korea/JB01Dg01.html |title=Asia Times Online :: Korea News and Korean Business and Economy, Pyongyang News |publisher=Atimes.com |date=2008-02-01 |accessdate=2015-09-27 |archive-date=2010-01-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100110004532/http://www.atimes.com/atimes/Korea/JB01Dg01.html |dead-url=yes }}</ref> Selain itu, menurut sebuah artikel dalam ''Buddhist-Christian Studies'': "Sepanjang dekade terakhir [1990an], sejumlah besar kuil Buddha di Korea Selatan dihancurkan atau dirusak oleh api yang dinyalakan para fundamentalis Kristen. Pada saat ini, patung-patung Buddha dianggap sebagai berhala, dan diserang dan dipancung atas nama Yesus. Penangkapan sulit dilakukan, karena para penyerang dan perusak melakukannya pada malam hari." Sebuah insiden tahun 2008 dimana kepolisian menyelidiki para pemprotes yang memberikan penghormatan di kuil Jogye di Soeul dan pencarian sebuah mobil yang dikendarai oleh Jigwan, kepala eksekutif ordo Jogye, berujung pada unjuk rasa oleh para Buddhis yang mengklaim polisi telah mencap Jigwan sebagai seorang penjahat.<ref name="Rahn"/>
Pada Maret 2009, dalam upaya meredam umat Buddhis akibat peristiwa-peristiwa terkini, Presiden dan Ibu Negara ikut dalam sebuah konferensi Buddhis Korea dimana ia dan istrinya terlihat [[Añjali Mudrā|ikut serta]] dalam doa bersama dengan para partisipan.<ref>{{cite web|url=http://www.buddhistchannel.tv/index.php?id=45,7926,0,0,1,0Korean|title=News & Issues - Korean President reaches out to Buddhist leaders|publisher=|accessdate=8 August 2015}}</ref> Ketidaknyamanan umat Buddhis secara bertahap berangsur-angsur meredam sejak itu.<ref>{{cite web|url=http://news.chosun.com/site/data/html_dir/2008/10/01/2008100100032.html |title=대구·경북 범불교도대회 '정부규탄' 대신 '호법결의'로 – 1등 인터넷뉴스 조선닷컴 |publisher=News.chosun.com |accessdate=2010-06-15}}</ref><ref>{{cite web|url=http://media.daum.net/culture/religion/view.html?cateid=100028&newsid=20080930162403155&p=yonhap |title=Daum 미디어다음 – 뉴스 |language=ko |publisher=Media.daum.net |date=2008-09-30 |accessdate=2010-06-15}}</ref>
Baris 23 ⟶ 26:
=== Sri Lanka ===
Di bawah kekuasaan Inggris, umat Kristen secara terbuka dianakemaskan dalam hal pekerjaan dan promosi.<ref>{{cite web|url=http://www.buddhanet.net/sacred-island/kelaniya.html|title=BuddhaNet.Net: Sacred Island - A Buddhist Pilgrim's Guide to Sri Lanka: Kelaniya|publisher=|accessdate=8 August 2015}}</ref>
[[Sir Robert Inglis, 2nd Baronet|Robert Inglis]], seorang Konservatif Inggris abad ke-19, menganggap Buddhisme sebagai "[[pemberhalaan]]" saat debat parlementer atas hubungannya antara "para pendeta Buddha" dengan pemerintah kolonial Inggris, pada 1852.<ref>''Hansard'', 3rd Series, cxxiii, 713–714.</ref> Pada [[Perang Saudara Sri Lanka]], umat Buddhis terkena beberapa serangan teroris dari [[Harimau Pembebasan Tamil Eelam]] ({{lang-en|Liberation Tigers of Tamil Eelam, LTTE}}).<ref name="nyt26Jan1998">{{cite news |title=11 Killed in Truck Bombing At Sri Lanka Buddhist Site |url=https://www.nytimes.com/1998/01/26/world/11-killed-in-truck-bombing-at-sri-lanka-buddhist-site.html |newspaper=The New York Times |date=26 January 1998}}</ref> Pada periode ini, Kuil Gigi,
=== Vietnam ===
{{main article|Krisis
Pada awal 1953, beredar rumor bahwa Buddhis menghadapi diskriminasi di Vietnam. Tuduhan tersebut menyatakan bahwa tentara Katolik Vietnam yang dipersenjatai oleh
Setelah [[Gereja Katolik|Katolik]] [[Ngô Đình Diệm]] berkuasa di Vietnam Selatan, atas bekingan Amerika Serikat, ia menganakemaskan para kerabatnya dan orang-orang seagamanya ketimbang Buddhis. Meskipun Buddhis meliputi 80% dari populasi Vietnam, orang-orang Katolik lebih diberi jabatan-jabatan tinggi dalam ketentaraan dan layanan sipil. Setengah dari 123 anggota Majelis Nasional adalah Katolik. Buddhis juga disyaratkan meminta ijin khusus kepada pemerintah untuk mengadakan pertemuan besar, sebuah tindakan yang umumnya dibuat untuk pertemuan serikat dagang.<ref name="time">{{cite magazine |title=The Religious Crisis |url=http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,874816,00.html |magazine=Time |date=June 14, 1963 |page=37 |access-date=2017-07-15 |archive-date=2013-08-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130824035949/http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,874816,00.html |dead-url=yes }}</ref> Pada Mei 1963, pemerintah melarang pengibaran bendera-
== Referensi ==
Baris 37 ⟶ 40:
== Sumber ==
{{refbegin}}
* {{cite book|last=Chakma|first=Kabita|title=Everyday Occupations: Experiencing Militarism in South Asia and the Middle East|url=https://archive.org/details/everydayoccupati0000unse|chapter=Indigenous Women and Culture in the Colonized Chittagong Hills Tracts of Bangladesh|year=2013|publisher=University of Pennsylvania Press|isbn=978-0812244878|ref= harv|first2=Glen |last2=Hill|editor=Kamala Visweswaran|pages=
* {{cite journal|first=Richard A. |last=Gray|year=1994|title=Genocide in the Chittagong Hill tracts of Bangladesh|url=https://archive.org/details/sim_reference-services-review_winter-1994_22_4/page/59 |journal=Reference Services Review|volume=22|issue=4|pages=59–79|ref=harv|doi=10.1108/eb049231}}
* {{cite book|last=O'Brien|first=Sharon|chapter=The Chittagong Hill Tracts|title=Encyclopedia of Genocide and Crimes against Humanity|editor=Dinah Shelton|publisher=Macmillan Library Reference|year=2004|pages=176–177|ref= harv}}
* {{cite book|last=Mey|first=Wolfgang, ed.|year=1984|title=Genocide in the Chittagong Hill Tracts, Bangladesh|location=Copenhagen|publisher=International Work Group for Indigenous Affairs ([[IWGIA]])|ref=harv}}
* {{cite book|last=Moshin|first=A.|year=2003|title=The Chittagong Hill Tracts, Bangladesh: On the Difficult Road to Peace|location=Boulder, Col.|publisher=Lynne Rienner Publishers|ref=harv}}
* {{cite book|last=Roy|first=Rajkumari|year=2000|title=Land Rights of the Indigenous Peoples of the Chittagong Hill Tracts, Bangladesh |url=https://archive.org/details/landrightsofindi0000royr|location=Copenhagen |publisher=International Work Group for Indigenous Affairs|ref=harv}}
{{refend}}
Baris 50 ⟶ 53:
* Al-Biladhuri: ''Kitãb Futûh Al-Buldãn'', translated into English by F.C. Murgotte, New York, 1924.''
* {{cite journal |last=Dudink |first=Adrian |date=2000 |title=Nangong Shudu (1620), Poxie Ji (1640), and Western Reports on the Nanjing Persecution (1616/1617) |journal=Monumenta Serica |publisher=Maney Publishing |volume=48 |pages=133–265 |jstor=40727263}}
* Elliot and Dowson (1867–1877). ''[[The History of India as told by its own Historians]]'', London: Trübner. Reprint, New Delhi 1990.<!--<ref>{{cite web |url=http://persian.packhum.org/persian/pf?file=80201010&ct=0 |title=The History of India, as Told by Its Own Historians |publisher=Persian.packhum.org |date= |accessdate=2015-09-27 |archive-date=2013-09-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130923081527/http://persian.packhum.org/persian/pf?file=80201010&ct=0 |dead-url=yes }}
</ref>--> * Majumdar, R. C. (ed.), ''[[The History and Culture of the Indian People]]'', Volume VII, The Mughal Empire, Bombay, 1973.
* [http://www.vgweb.org/unethicalconversion/port_rep.htm#c10 Senaka Weeraratna, Repression of Buddhism in Sri Lanka by the Portuguese (1505 - 1658)]<!--<ref>{{cite web|url=http://vgweb.org/unethicalconversion/port_rep.htm |title=Portuguese Repression |publisher=Vgweb.org |date= |accessdate=2015-09-27}}</ref>-->
Baris 58 ⟶ 62:
{{Topik Buddhisme}}
[[Kategori:Sejarah
|