Perang informasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Edit Check (references) activated Edit Check (references) declined (other) |
k Menambah Kategori:Komunikasi menggunakan HotCat |
||
(5 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Perang Informasi''' adalah manipulasi informasi yang dipercaya oleh target tanpa kesadaran target.<ref>{{Cite web|last=Suryani|first=Lely|title=Mengenal Perang Informasi di Era Digital. Bagaimana Peran Literasi Digital? Simak Sampai Tuntas - Melintas|url=https://www.melintas.id/literasi/343271490/mengenal-perang-informasi-di-era-digital-bagaimana-peran-literasi-digital-simak-sampai-tuntas|website=Mengenal Perang Informasi di Era Digital. Bagaimana Peran Literasi Digital? Simak Sampai Tuntas - Melintas|language=id|access-date=2024-12-09}}</ref> Perang informasi juga bisa dikatakan sebagai perang media atau opini yang menjurus pada propaganda atau ''pshycology warfare''. Hal ini bertujuan untuk memperoleh keuntungan bidang informasi atas lawan, selain itu juga untuk mempengaruhi perilaku, menangkal atau mengakhiri konflik<ref>{{Cite web|title=InfoPublik - Kadispenal: Perang Informasi Bisa Menyentuh Sistem Informasi Elektronik Militer|url=https://infopublik.id/kategori/nasional-politik-hukum/653876/kadispenal-perang-informasi-bisa-menyentuh-sistem-informasi-elektronik-militer|website=infopublik.id|language=id|access-date=2024-12-14}}</ref>
== Sejarah dan Evolusi Perang Informasi ==
Baris 13:
== Ancaman dan Tantangan Perang Informasi ==
Adanya arus informasi yang sangat cepat tersebar melalui media teknologi, dapat membuktikan bawah perang informasi mempengaruhi cara berpikir dan perilaku manusia. Fenomena Arab Spring yang diawali oleh kudeta di Mesir dan bermula dari provokasi yang tersebar lewat media sosial beberapa tahun yang lalu, merupakan bukti nyata yang harus dijadikan sebagai pelajaran. Ancaman ini juga masih mempengaruhi situasi psikologis bangsa Indonesia sebagai akibat dari perang informasi.<ref name=":1">{{Cite web|last=Hermawan|first=Oleh Nandang|date=2017-08-17|title=Kasad : Ancaman Perang Informasi Tidak Kalah Dengan Ancaman Militer.|url=https://tniad.mil.id/kasad-ancaman-perang-informasi-tidak-kalah-dengan-ancaman-militer/|website=tniad.mil.id|language=id|access-date=2024-12-20}}</ref>
Masyarakat Indonesia sudah mulai menyadari bahwa ancaman terhadap kedaulatan negara melalui celah informasi ini tidak bisa dilepaskan dari semakin hilangnya nilai-nilai Pancasila dari dalam jiwa masyarakat Indonesia sehingga semangat persatuan dan kesatuan bangsa serta nilai-nilai musyawarah untuk mufakat semakin memudar dan tergantikan oleh ego sektoral serta intoleransi yang semakin menguat. Kondisi tersebut merupakan lahan yang sangat subur untuk tumbuh kembangnya radikalisme maupun separatisme.<ref name=":1" />
== Kontribusi Masyarakat dalam Perang Informasi ==
Baris 24 ⟶ 26:
Tanggung jawab sosial dalam konteks perang informasi berarti setiap individu memiliki peran aktif dalam menjaga ekosistem informasi yang sehat dan bebas dari disinformasi. Sebelum membagikan informasi, individu harus memastikan kebenaran dan keakuratan dari sumbernya. Hindari menyebarkan berita yang belum terverifikasi atau berasal dari sumber yang tidak jelas.<ref name=":0" />
==
[[Kategori:Propaganda]]
[[Kategori:Disinformasi]]
[[Kategori:Politik]]
[[Kategori:Komunikasi]]
|