Martin Luther: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jonoo27 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(18 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 14:
| parents = Hans dan Margarethe Luther (née Lindemann)
| children = {{hlist |Hans (Johannes) |[[Elisabeth Luther|Elisabeth]] |[[Magdalena Luther|Magdalena]] |Martin |[[Paul Luther|Paul]] |Margarethe}}
| notable_works = {{unbulleted list |''[[95 Tesis]]'' |[[Katekismus Besar Luther]] |[[Katekismus Kecil|Katekismus Kecil Luther]] |''[[Tentang Kebebasan Seorang Kristen]]''|''[[Tentang Keterbelengguan Kehendak]]''}}
| signature = Martin Luther Signature.svg
| tradition_movement = [[Lutheranisme]]
Baris 25:
Luther mengajarkan bahwa [[keselamatan (agama)|keselamatan]] dan, konsekuensinya, kehidupan kekal tidak diperoleh dengan perbuatan-perbuatan baik, namun diterima oleh orang percaya semata-mata sebagai anugerah bebas dari [[rahmat ilahi|rahmat]] Allah melalui [[iman dalam Kekristenan|iman]] dalam [[Yesus Kristus]] sebagai penebus dari dosa. [[Teologi Martin Luther|Teologinya]] menantang otoritas dan jabatan kepausan dengan mengajarkan bahwa [[Alkitab]] adalah [[sola scriptura|satu-satunya sumber]] pengetahuan yang diwahyukan secara ilahiah dari Allah<ref>{{en}} Ewald M. Plass, ''What Luther Says'', 3 vols., (St. Louis: CPH, 1959), 88, no. 269; M. Reu, ''Luther and the Scriptures'', (Columbus, Ohio: Wartburg Press, 1944), 23.</ref> serta menentang [[sakerdotalisme]] dengan memandang [[Imamat am orang percaya|semua orang Kristen sebagai imam yang kudus]].<ref>{{en}} Luther, Martin. ''Concerning the Ministry'' (1523), tr. Conrad Bergendoff, in Bergendoff, Conrad (ed.) Luther's Works. Philadelphia: Fortress Press, 1958, 40:18 ff.</ref> Mereka yang mengidentifikasi diri dengan hal-hal tersebut, dan semua ajaran Luther yang lebih luas, disebut [[Lutheran]], kendati Luther bersikeras dengan ''Kristen'' ataupun ''Injili'' semata sebagai nama-nama yang dapat diterima untuk menyebut individu yang mengakui Kristus.
 
[[Alkitab Luther|Penerjemahan Alkitab yang dilakukannya]] ke dalam bahasa [[vernakular]] Jerman (bukan [[bahasa Latin]]) menjadikan Alkitab lebih mudah diakses oleh kaum awam, sehingga menghasilkan dampak yang luar biasa pada gereja maupun budaya Jerman. Hal tersebut membantu perkembangan dari versi baku [[bahasa Jerman]], menambahkan sejumlah prinsip bagi seni penerjemahan,<ref>{{en}} Fahlbusch, Erwin and Bromiley, Geoffrey William. ''The Encyclopedia of Christianity''. Grand Rapids, MI: Leiden, Netherlands: Wm. B. Eerdmans; Brill, 1999–2003, 1:244.</ref> dan memengaruhi penulisan dari suatu terjemahan bahasa Inggris, yaitu [[Alkitab Tyndale]].<ref name="Tyndale">{{en}} ''Tyndale's New Testament'', trans. from the Greek by William Tyndale in 1534 in a modern-spelling edition and with an introduction by David Daniell. New Haven, CT: [[Yale University]] Press, 1989, ix–x.</ref> [[Himne|Himne-himne]] karyanya memengaruhi perkembangan nyanyian dalam gereja-gereja Protestan.<ref name="Bainton269">{{en}} [[Roland Bainton|Bainton, Roland]]. ''Here I Stand: a Life of Martin Luther''. New York: Penguin, 1995, 269.</ref> Perkawinannya dengan [[Katharina von Bora]], seorang mantan biarawati, menjadi model bagi praktik [[perkawinan klerikal]], yang memungkinkan kaum [[rohaniwan]] Protestan untuk menikah.<ref name=Bainton223>{{en}} Bainton, Roland. ''Here I Stand: a Life of Martin Luther''. New York: Penguin, 1995, p. 223.</ref>
 
Dalam dua karya tulis terakhirnya, Luther mengekspresikan pandangan-pandangan antagonistis terhadap kaum [[Yahudi]], menulis bahwa rumah-rumah dan [[sinagoge|sinagoge-sinagoge]] Yahudi seharusnya dihancurkan, uang mereka disita, dan kebebasan mereka dibatasi. Dikecam oleh hampir semua denominasi Lutheran, pernyataan-pernyataan tersebut dan [[Martin Luther dan antisemitisme|pengaruhnya terhadap antisemitisme]] memberikan kontribusi pada status kontroversialnya.<ref>{{en}} Hendrix, Scott H. [http://wordandworld.luthersem.edu/content/pdfs/3-4_Luther/3-4_Hendrix.pdf "The Controversial Luther"], ''Word & World'' 3/4 (1983), Luther Seminary, St. Paul, MN, p. 393: "And, finally, after the Holocaust and the use of his anti-Jewish statements by National Socialists, Luther's anti-semitic outbursts are now unmentionable, though they were already repulsive in the sixteenth century. As a result, Luther has become as controversial in the twentieth century as he was in the sixteenth." Also see Hillerbrand, Hans. [http://cco.cambridge.org/extract?id=ccol0521816483_CCOL0521816483A018 "The legacy of Martin Luther"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110716031045/http://cco.cambridge.org/extract?id=ccol0521816483_CCOL0521816483A018 |date=2011-07-16 }}, in Hillerbrand, Hans & McKim, Donald K. (eds.) ''The Cambridge Companion to Luther''. Cambridge University Press, 2003.</ref><ref>{{Cite web|title=Was Luther anti-Semitic? {{!}} Christian History Magazine|url=https://christianhistoryinstitute.org/magazine/article/was-luther-anti-semitic|website=Christian History Institute|language=en|access-date=2024-12-20}}</ref><!--See section 'Anti-Judaism and antisemitism' below-->
 
== Masa muda ==
Baris 34:
[[Berkas:Hans and Margarethe Luther, by Lucas Cranach the Elder.jpg|jmpl|kiri|Lukisan Hans dan Margarethe Luther karya [[Lucas Cranach Tua]], 1527.]]
 
Martin Luther lahir dari pasangan Hans Luder (atau Ludher, kelak Luther)<ref name="Marty1">{{en}} [[Martin E. Marty|Marty, Martin]]. ''Martin Luther''. Viking Penguin, 2004, p. 1.</ref> dan Margarethe (née Lindemann) istrinya pada 10 November 1483 di [[Eisleben]], Sachsen, yang kala itu merupakan bagian dari [[Kekaisaran Romawi Suci]]. Ia dibaptis keesokan harinya pada pesta peringatan [[Martinus dari Tours|St. Martinus dari Tours]]. Keluarganya pindah ke [[Mansfeld]] pada 1484, tempat ayahnya menjadi penyewa usaha sejumlah tempat peleburan dan tambang tembaga<ref name="Brecht3">{{en}} [[Martin Brecht|Brecht, Martin]]. ''Martin Luther''. tr. James L. Schaaf, Philadelphia: Fortress Press, 1985–93, 1:3–5.</ref> serta menjabat sebagai salah seorang dari empat perwakilan warga dalam dewan setempat. Hans Luther terpilih sebagai anggota dewan kota pada 1492.<ref name=Marty1/><ref>{{en}} ''[https://www.britannica.com/biography/Martin-Luther Martin Luther]''</ref> [[Martin E. Marty|Martin Marty]], seorang akademisi religi, mendeskripsikan ibu Luther sebagai seorang wanita pekerja keras dari kelas menengah dan keturunan peniaga serta berpendapat bahwa para seteru Luther di kemudian hari secara keliru mendeskripsikan ibunya sebagai seorang pelacur dan pelayan tempat pemandian.<ref name=Marty1/>
 
Ia memiliki sejumlah saudara laki-laki dan perempuan, dan diketahui dekat dengan salah seorang di antaranya, Jacob.<ref name="Marty3">{{en}} [[Martin E. Marty|Marty, Martin]]. ''Martin Luther''. Viking Penguin, 2004, p. 3.</ref> Hans Luther memiliki ambisi bagi dirinya sendiri dan keluarganya, serta bertekad untuk menyaksikan Martin, putra tertuanya, menjadi seorang pengacara. Ia mengirim Martin ke sekolah-sekolah Latin di Mansfeld, kemudian [[Magdeburg]] pada 1497, tempat ia memasuki satu sekolah yang dikelola oleh sekolompok [[kaum awam|awam]] yang disebut [[Persaudaraan Hidup Bersama]], dan [[Eisenach]] pada 1498.<ref name="RuppEB">{{en}} [[Gordon Rupp|Rupp, Ernst Gordon]]. "Martin Luther," ''Encyclopædia Britannica'', accessed 2006.</ref> Ketiga sekolah itu berfokus pada apa yang disebut "[[trivium]]": tata bahasa, retorika, dan logika. Luther kemudian membandingkan pendidikannya di sana dengan [[purgatorium]] dan [[neraka]].<ref name="Marty2">{{en}} [[Martin E. Marty|Marty, Martin]]. ''Martin Luther''. Viking Penguin, 2004, pp. 2–3.</ref>
 
Pada 1501, ketika usianya 17 tahun, ia memasuki [[Universitas Erfurt]], yang kemudian ia deskripsikan sebagai rumah bir dan tempat pelacuran.<ref name="Marty4">{{en}} [[Martin E. Marty|Marty, Martin]]. ''Martin Luther''. Viking Penguin, 2004, p. 4.</ref> Ia harus bangun setiap pukul empat pagi untuk apa yang digambarkannya sebagai "hari belajar hafalan dan acap kali latihan-latihan rohani yang melelahkan".<ref name=Marty4/> Ia mendapatkan gelar magisternya pada 1505.<ref name="Marty5">{{en}} [[Martin E. Marty|Marty, Martin]]. ''Martin Luther''. Viking Penguin, 2004, p. 5.</ref>
 
[[Berkas:Lucas Cranach the Elder - Martin Luther, Bust in Three-Quarter View - Google Art Project.jpg|jmpl|lurus|Luther sebagai seorang frater, dengan [[tonsur]].]]
 
Selaras dengan keinginan ayahnya, Luther mendaftarkan diri pada sekolah hukum di universitas yang sama tahun itu namun tidak lama kemudian ia putus kuliah, dengan keyakinan bahwa hukum merepresentasikan ketidakpastian.<ref name=Marty5/> Luther mencari jaminan akan kehidupan serta merasa tertarik dengan teologi dan filsafat, mengekspresikan ketertarikan khusus pada [[Aristoteles]], [[William dari Ockham]], dan [[Gabriel Biel]].<ref name=Marty5/> Ia mendapat banyak pengaruh dari dua tutornya, [[Bartholomaeus Arnoldi]] von Usingen dan Jodocus Trutfetter, yang mengajarinya untuk bersikap curiga, bahkan terhadap para pemikir terbesar,<ref name=Marty5/> dan untuk menguji sendiri segala sesuatu berdasarkan pengalaman.<ref name="Marty6">{{en}} [[Martin E. Marty|Marty, Martin]]. ''Martin Luther''. Viking Penguin, 2004, p. 6.</ref>
 
Filsafat terbukti tidak memuaskan, karena menurutnya menawarkan jaminan seputar penggunaan [[akal]] atau daya pikir tanpa menyinggung tentang mencintai Allah, yang bagi Luther adalah lebih penting. Ia merasa bahwa akal tidak dapat menuntun manusia kepada Allah, dan ia kemudian mengembangkan suatu hubungan cinta-benci secara simultan dengan Aristoteles karena penekanannya pada akal.<ref name=Marty6/> Bagi Luther, akal dapat digunakan untuk mempertanyakan hal-hal terkait manusia dan institusi, tetapi bukan Allah. Ia meyakini bahwa manusia dapat belajar tentang Allah hanya melalui wahyu ilahi, dan karenanya Kitab Suci menjadi semakin penting baginya.<ref name=Marty6/>
 
Ia kemudian mengaitkan keputusannya dengan suatu peristiwa: pada 2 Juli 1505, ia kembali ke universitas dengan menunggang kuda setelah menempuh perjalanan pulang ke rumah. Ketika terjadi hujan badai, petir menyambar di dekatnya. Ia menjerit, "Tolong! [[Anna|Santa Anna]], aku akan menjadi seorang rahib!", lalu ia bercerita kepada ayahnya bahwa ia takut akan kematian dan [[penghakiman ilahi]].<ref name=Brecht48>{{en}} Brecht, Martin. ''Martin Luther''. tr. James L. Schaaf, Philadelphia: Fortress Press, 1985–93, 1:48.</ref><ref>{{en}} {{cite web|title=Google Books Archive of Martin Luther: His road to Reformation, 1483–1521 (By Martin Brecht)|url=https://books.google.com/books?id=hH6nI6Q6qBIC&lpg=PA48&dq=Martin%20Luther%3A%20His%20road%20to%20Reformation%2C%201483-1521%20%20By%20Martin%20Brecht%20Help%20me%20saint%20Anne%20I%20will%20become%20a%20monk&pg=PA48#v=onepage&q=Help%20me%20st.%20Anne%20I%20will%20become%20a%20monk&f=false|work=Martin Luther: His road to Reformation, 1483–1521 (By Martin Brecht)|accessdate=14 May 2015}}</ref> Ia tersadar kalau jeritannya minta tolong merupakan suatu [[kaul]] yang tidak pernah dapat ia langgar. Ia meninggalkan sekolah hukum, menjual buku-bukunya, dan masuk [[Biara St. Agustinus (Erfurt)|Biara St. Agustinus]] di [[Erfurt]] pada 17 Juli 1505.<ref>{{en}} Schwiebert, E.G. ''Luther and His Times''. St. Louis: Concordia Publishing House, 1950, 136.</ref> Seorang teman menghubungkan keputusan itu dengan kesedihan Luther akibat kemangkatan dua orang temannya. Luther sendiri tampak bersedih hati atas keputusannya untuk pergi. Mereka yang menghadiri makan malam perpisahan mengantarnya ke pintu [[Klausura]] [[Agustinian|Hitam]] tujuannya. "Hari ini kamu melihatku, dan di kemudian hari takkan pernah lagi," katanya.<ref name=Marty6/> Ayahnya sangat marah atas apa yang dilihatnya sebagai suatu pemborosan telah memberikan Luther pendidikan.<ref name="Marty7">{{en}} [[Martin E. Marty|Marty, Martin]]. ''Martin Luther''. Viking Penguin, 2004, p. 7.</ref>
 
=== Kehidupan awal dan akademis ===
Baris 64:
[[Berkas:Lutherstadt Wittenberg 09-2016 photo06.jpg|jmpl|kiri|Tesis-tesis Luther diukir di pintu [[Gereja Seluruh Orang Kudus, Wittenberg|Gereja Semua Orang Kudus, Wittenberg]]. Inskripsi berbahasa Latin di atas menginformasikan bahwa pintu yang asli hancur karena api, dan bahwa, pada 1857, Raja [[Friedrich Wilhelm IV dari Prusia]] memerintahkan agar penggantinya dibuat.]]
 
Pada 1516, [[Johann Tetzel]], seorang [[frater]] [[Dominikan]] dan komisioner kepausan untuk [[indulgensi]], diutus ke Jerman oleh [[Gereja Katolik Roma]] untuk menjual indulgensi guna mengumpulkan uang dalam rangka membangun kembali [[Basilika Santo Petrus]] di [[Roma]].<ref>{{en}} "[[Johann Tetzel]]," ''Encyclopædia Britannica'', 2007: "</ref> Pengalaman Tetzel sebagai seorang pengkhotbah indulgensi, terutama antara tahun 1503 dan 1510, menyebabkan penunjukannya sebagai komisioner umum oleh [[Albertus dari Brandenburg|Albrecht von Brandenburg, Uskup Agung Mainz]], yang perlu memberikan kontribusi yang cukup besar guna pembangunan kembali [[Basilika Santo Petrus|Basilika St. Petrus]] di Roma kendati sangat berkewajiban untuk membayar kembali akumulasi manfaat yang besar yang telah ia terima. Sang uskup mendapat izin dari [[Paus Leo X]] untuk mengadakan penjualan suatu [[Indulgensi#Indulgensi penuh|indulgensi penuh]] (yakni penghapusan sepenuhnya hukuman temporal akibat dosa) yang khusus, separuh dari hasil yang didapat Albrecht diklaim untuk membayar biaya-biaya dari manfaat tersebut.
 
Pada 31 Oktober 1517, Luther menulis surat kepada uskupnya, [[Albertus dari Brandenburg|Albrecht von Brandenburg]], memprotes penjualan indulgensi. Ia melampirkan dalam suratnya satu salinan ''Perdebatan Martin Luther tentang Kuasa dan Kefektifan Indulgensi'' karyanya, yang kemudian dikenal sebagai ''[[95 Tesis]]''. Hans Hillerbrand menuliskan bahwa Luther tidak berniat untuk menentang Gereja, namun memandang perdebatannya sebagai suatu keberatan keilmuan terhadap praktik-praktik Gereja, dan karena itu nada penulisannya bersifat "mencari", bukan dogmatis.<ref name=HillerbrandIndulgences>{{en}} Hillerbrand, Hans J. "Martin Luther: Indulgences and salvation," ''Encyclopædia Britannica'', 2007.</ref> Hillerbrand menuliskan bahwa meski demikian terdapat suatu implikasi tantangan dalam sejumlah tesisnya, terutama dalam Tesis 86, yang menanyakan: "Mengapa paus, yang kekayaannya saat ini lebih besar daripada kekayaan [[Marcus Licinius Crassus|Crassus]] yang terkaya, membangun basilika St. Petrus dengan uang orang-orang percaya yang miskin dan bukan dengan uangnya sendiri?"<ref name=HillerbrandIndulgences/>
 
Luther berkeberatan dengan satu pernyataan yang dikaitkan dengan [[Johann Tetzel]] bahwa "Begitu koin dalam peti uang berdenting, jiwa dari purgatorium (juga dinyatakan sebagai 'ke surga') keluar."<ref>{{en}}{{la}} Thesis 55 of Tetzel's ''One Hundred and Six Theses''. These "Anti-theses" were a reply to Luther's ''Ninety-five Theses'' and were drawn up by Tetzel's friend and former Professor, [[Konrad Wimpina]]. Theses 55 & 56 (responding to Luther's 27th Theses) read: "For a soul to fly out, is for it to obtain the vision of God, which can be ''hindered by no interruption'', therefore he errs who says that the soul ''cannot fly out'' before the coin can jingle in the bottom of the chest." In, ''The reformation in Germany'', [[Henry Clay Vedder]], 1914, Macmillon Company, p. 405. [https://books.google.com/books?id=JQ4QAAAAIAAJ&pg=PA405] ''Animam purgatam evolare, est eam visione dei potiri, quod nulla potest intercapedine impediri. Quisquis ergo dicit, non citius posse animam volare, quam in fundo cistae denarius possit tinnire, errat''. In: ''D. Martini Lutheri, Opera Latina: Varii Argumenti'', 1865, Henricus Schmidt, ed., Heyder and Zimmer, [[Frankfurt|Frankfurt am Main]] & Erlangen, vol. 1, p. 300. ([[Print on demand]] edition: [[Nabu Press]], 2010, {{ISBN|1-142-40551-6}} {{ISBN|978-1-142-40551-9}}). [https://books.google.com/books?id=s633jfx_uEUC&pg=PA300] See also: {{Cite Catholic Encyclopedia|wstitle=Johann Tetzel}}</ref> Ia bersikeras bahwa, karena [[pengampunan]] dianugerahkan dari Allah semata, mereka yang mengklaim kalau indulgensi [[absolusi|membebaskan]] para pembeli dari semua hukuman dan menganugerahkan mereka [[keselamatan (agama)|keselamatan]] adalah keliru. Umat Kristen, menurutnya, tidak boleh kendur dalam mengikuti Kristus lantaran jaminan palsu semacam itu.
Baris 80:
Tulisan-tulisan Luther beredar luas, bahkan mencapai Prancis, Inggris, dan Italia pada 1519.{{clarification needed|reason=contradicts "throughout Europe" in previous line}} Para mahasiswa dikabarkan memadati Wittenberg untuk mendengar Luther berbicara. Ia memublikasikan suatu ulasan singkat tentang [[Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia|Surat Galatia]] dan ''Karya tentang Kitab Mazmur'' tulisannya. Bagian awal karier Luther ini merupakan salah satu periode yang paling kreatif dan produktif dalam masa hidupnya.<ref>{{en}} Spitz, Lewis W. ''The Renaissance and Reformation Movements'', St. Louis: Concordia Publishing House, 1987, 338.</ref> Tiga karyanya yang paling dikenal diterbitkan pada 1520: ''[[Kepada Bangsawan Kristen dari Negara Jerman]]'', ''[[Tentang Pembuangan Babilonia Gereja|Tentang Pembuangan Gereja ke Babel]]'', dan ''[[Tentang Kebebasan Seorang Kristen]]''.
 
=== Pembenaran hanya oleh iman saja ===
{{Main article|Sola fide}}
[[Berkas:Luther at Erfurt - Justification by Faith.jpg|jmpl|lurus|"Luther di Erfurt", yang melukiskan Martin Luther menemukan doktrin ''sola fide''. Lukisan karya [[Joseph Noel Paton]], 1861.]]
 
Dari tahun 1510 sampai 1520, Luther menyajikan kuliah tentang [[Mazmur|Kitab Mazmur]] serta [[Surat kepada Orang Ibrani|Surat Ibrani]], [[Surat Paulus kepada Jemaat di Roma|Roma]], dan [[Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia|Galatia]]. Ketika mempelajari bagian-bagian Alkitab tersebut, ia mendapat pemahaman atas penggunaan istilah-istilah seperti [[penitensi|silih]] dan kebenaran (''righteousness'') oleh Gereja Katolik dengan cara-cara yang baru. Ia sampai pada keyakinan bahwa Gereja korup dalam jalannya dan telah hilang penglihatan atas apa yang ia anggap sebagai beberapa kebenaran sentral Kekristenan. Yang terpenting bagi Luther adalah doktrin [[pembenaran (teologi)|pembenaran]]&nbsp;– tindakan Allah menyatakan benar seorang berdosa&nbsp;– oleh [[iman dalam Kekristenan|iman]] saja melalui kasih karunia atau rahmat Allah. Ia mulai mengajarkan bahwa [[keselamatan (Kristen)|keselamatan]] ataupun penebusan adalah suatu anugerah dari [[rahmat ilahi|rahmat]] Allah, yang dapat dicapai melalui iman semata dalam [[Yesus]] sebagai [[Mesias]].<ref name=Wriedt>{{en}} Wriedt, Markus. "Luther's Theology," in ''The Cambridge Companion to Luther''. New York: Cambridge University Press, 2003, 88–94.</ref> "Batu karang yang satu dan kukuh ini, yang kita sebut doktrin pembenaran", tulisnya, "adalah pasal utama dari keseluruhan doktrin Kristen, yang mencakup pemahaman dari segala kesalehan."<ref>{{en}} Bouman, Herbert J. A. [http://www.quodlibet.net/articles/dorman-luther.shtml "The Doctrine of Justification in the Lutheran Confessions"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090403013639/http://www.quodlibet.net/articles/dorman-luther.shtml |date=2009-04-03 }}, ''Concordia Theological Monthly'', 26 November 1955, No. 11:801.</ref>
 
Luther sampai pada pemahaman bahwa pembenaran adalah karya Allah sepenuhnya. Ajaran Luther ini diekspresikan secara jelas dalam publikasinya tahun 1525, ''De Servo Arbitrio'' (''[[Tentang Keterbelengguan Kehendak]]''), yang ditulis sebagai tanggapan atas ''[[De libero arbitrio diatribe sive collatio]]'' (''Tentang kehendak bebas: Diskursus atau Perbandingan'') karya [[Desiderius Erasmus]] (1524). Luther mendasarkan posisinya pada doktrin [[predestinasi]] dalam Efesus 2:8–10 seturut pemahamannya. Menentang ajaran Katolik yang memandang tindakan-tindakan benar orang percaya dilakukan dalam ''kerja sama'' dengan Allah, Luther menuliskan bahwa umat Kristen menerima sepenuhnya kebenaran tersebut dari luar diri mereka. Menurutnya, kebenaran demikian bukan sekadar berasal dari Kristus tetapi sebenarnya ''adalah'' kebenaran Kristus, diperhitungkan kepada umat Kristen (bukan ditanamkan ke dalam diri mereka) melalui iman.<ref>{{en}} Dorman, Ted M., "[http://www.quodlibet.net/articles/dorman-luther.shtml Justification as Healing: The Little-Known Luther"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090403013639/http://www.quodlibet.net/articles/dorman-luther.shtml |date=2009-04-03 }}, ''Quodlibet Journal'': Volume 2 Number 3, Summer 2000. Retrieved 13 July 2007.</ref>
 
"Itulah sebabnya mengapa iman semata menjadikan seseorang benar dan memenuhi hukum [Taurat]," tulisnya. "Iman adalah yang membawa [[Roh Kudus (Kekristenan)|Roh Kudus]] melalui jasa-jasa Kristus."<ref name=faith>{{en}} {{cite web|url=http://www.ProjectWittenberg.org/pub/resources/text/wittenberg/luther/luther-faith.txt|title=Luther's Definition of Faith}}</ref> Bagi Luther, iman adalah suatu anugerah atau karunia dari Allah; pengalaman dibenarkan oleh iman adalah "seolah-olah aku telah dilahirkan kembali". Masuknya Ia ke dalam Firdaus tidak lain adalah penemuan tentang "kebenaran Allah"&nbsp;– suatu penemuan bahwa "orang benar" yang dibicarakan dalam Alkitab (seperti dalam Roma 1:17) hidup oleh iman.<ref>{{en}} {{cite web|url=http://www.religion-online.org/showarticle.asp?title=155|title=Justification by Faith: The Lutheran-Catholic Convergence|access-date=2017-11-09|archive-date=2017-06-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20170629021911/http://www.religion-online.org/showarticle.asp?title=155|dead-url=yes}}</ref> Ia menjelaskan konsepnya tentang "pembenaran" dalam [[Pasal-Pasal SmalkaldSchmalkalden]]:
 
<blockquote>
Baris 94:
</blockquote>
 
Penemuan kembali Luther atas "Kristus dan keselamatan-Nya" merupakan yang pertama dari dua poin yang menjadi landasan bagi [[Reformasi Protestan]]. Protesnya menentang penjualan indulgensi didasarkan pada hal tersebut.{{sfn|Froom|1948|p=243}}
 
=== Perpecahan dengan kepausan ===
[[Berkas:Bulla-contra-errores.jpg|jmpl|kiri|''Bulla melawan kekeliruan Martin Luther'' (1521), umumnya dikenal dengan judul ''[[Exsurge Domine]]'', yang dikeluarkan oleh [[Paus Leo X]].]]
 
[[AlbrechtAlbertus vondari Brandenburg|Albrecht, Uskup Agung Mainz dan Magdeburg]], tidak membalas surat Luther yang berisikan ''[[95 dalil Luther|95 Tesis]]''. Ia mengadakan pemeriksaan tesis tersebut untuk melihat kemungkinan adanya penyesatan, dan, pada Desember 1517, meneruskannya ke Roma.<ref>{{en}} Michael A. Mullett, ''Martin Luther'', London: Routledge, 2004, {{ISBN|978-0-415-26168-5}}, 78; Oberman, Heiko, ''Luther: Man Between God and the Devil'', New Haven: Yale University Press, 2006, {{ISBN|0-300-10313-1}}, 192–93.</ref> Ia dikabarkan membutuhkan pendapatan dari indulgensi untuk memenuhi kewajibannya terkait suatu dispensasi kepausan atas jabatannya yang meliputi lebih dari satu keuskupan. Luther belakangan menulis, "paus juga terlibat, karena separuhnya mengalir ke pembangunan [[Basilika Santo Petrus|Gereja StSanto Petrus]] di Roma".<ref>Mullett, 68–69; Oberman, 189.</ref>
 
Paus Leo X terbiasa menghadapi para reformisreformator dan penganut bidahbidat,<ref>{{en}} Richard Marius, ''Luther'', London: Quartet, 1975, {{ISBN|0-7043-3192-6}}, 85.</ref> dan ia menanggapi "dengan sangat hati-hati sebagaimana mestinya".<ref>{{en}} Papal Bull ''[[Exsurge Domine]]'', 15 June 1520.</ref> Selama tiga tahun berikutnya, ia mengirim serangkaian representasi dan teolog kepausan dalam rangka menentang Luther, yang hanya semakin memperkeras teologi anti-paus kepausan yang dianut sang reformis. Utusan pertama, seorang teolog Dominikan yang bernama [[Sylvester Mazzolini|Silvestro Mazzolini]], mengonsepmengkonsep satu kasus bidahbidat terhadap Luther, yang kemudian dipanggil sang paus ke Roma. [[Friedrich III dari Sachsen|Friedrich III, Elektor Sachsen]], meyakinkan sang paus supaya Luther diperiksa di Augsburg, tempat [[Dewan Augsburg|Sidang Imperial]] diadakan.<ref>Mullett, 81–82.</ref>
 
Di sana, selama periode tiga hari pada Oktober 1518, Luther melakukan pembelaan diri ketika menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan [[legatus kepausan]], [[Thomas Cajetan|Kardinal Kayetanus]]. Hak paus untuk mempermaklumkan indulgensi merupakan pokok perdebatan antara kedua orang tersebut.<ref name=Reformation500>{{en}} {{cite web|url=http://reformation500.csl.edu/timeline/luther-meets-with-cajetan-at-augsburg/|title=Luther meets with Cajetan at Augsburg|publisher=Reformation 500 – Concordia Seminary, St. Louis|accessdate=28 March 2016|archive-date=2017-08-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20170819111021/http://reformation500.csl.edu/timeline/luther-meets-with-cajetan-at-augsburg/|dead-url=yes}}</ref><ref name=Ex-Classics>{{en}} {{cite web|url= http://www.exclassics.com/foxe/foxe147.htm |title=The Acts and Monuments of the Church – Martin Luther |publisher=exclassics.com|accessdate=28 March 2016}}</ref> Keadaan dalam acara dengar pendapat tersebut berubah menjadi panas. Alih-alih sekadar menulis tesisnya, konfrontasi Luther dengan Gereja menjadikannya sebagai seorang musuh paus.<ref>Mullett, 82.</ref> Instruksi awal yang diterima Kayetanus adalah menahan Luther apabila ia tidak mau menarik kembali ajarannya, tetapi sang legatus tidak melakukannya.<ref>Mullett, 83.</ref> Luther menyelinap pergi meninggalkan kota pada malam hari, tanpa sepengetahuan Kayetanus.<ref>Oberman, 197.</ref>
Baris 107:
[[Berkas:Luther-vor-Cajetan.jpg|jmpl|Pertemuan Martin Luther (kanan) dan Kardinal Kayetanus (kiri, memegang buku).]]
 
Pada Januari 1519, di [[Altenburg]], Sachsen, [[Karl von Miltitz]] selaku nunsius kepausan mengadopsi suatu pendekatan yang lebih mendamaikan. Luther memberikan sejumlah konsesi kepada sang nunsius, yang adalah kerabat dari [[Friedrich III dari Sachsen|Elektor Friedrich III]], dan berjanji untuk tetap diam jika para seterunya juga melakukannya.<ref>{{en}} Mullett, 92–95; Roland H. Bainton, ''Here I Stand: A Life of Martin Luther'', New York: Mentor, 1955, {{OCLC|220064892}}, 81.</ref> Namun, seorang teolog bernama [[Johann Eck]] bertekad untuk mengekspos doktrin Luther dalam suatu forum publik. Pada Juni dan Juli 1519, ia mengadakan suatu [[Debat Leipzig|acara debat]] di [[Leipzig]] dengan kolega Luther, [[Andreas Karlstadt]], dan mengundang Luther untuk berbicara.<ref>{{en}} Marius, 87–89; Bainton, Mentor edition, 82.</ref>
 
Penegasan Luther yang paling berani dalam perdebatan tersebut adalah bahwa Matius 16:18 tidak memberi hak kepada paus untuk secara eksklusif menafsirkan kitab suci, dan karenanya tidak ada paus ataupun [[konsili ekumenis|konsili Gereja]] yang [[infalibilitas|tidak dapat salah]].<ref>{{en}} Marius, 93; Bainton, Mentor edition, 90.</ref> Akibatnya, Eck memberi Luther stigma seorang [[Jan Hus]] baru, mengacu pada penganut bidahbidat dan reformisreformator [[Ceko]] yang [[Konsili Konstanz|dihukum bakar pada 1415]]. Sejak saat itu, ia mengabdikan diri untuk mengalahkan Luther.<ref>{{en}} G. R. Elton, ''Reformation Europe: 1517–1559'', London: Collins, 1963, {{OCLC|222872115}}, 177.</ref>
 
=== Ekskomunikasi ===
Baris 143:
[[Berkas:WartburgLutherstube1900.jpg|jmpl|Ruangan di Wartburg tempat Luther menerjemahkan [[Perjanjian Baru]] ke dalam bahasa Jerman. Sebuah edisi pertama yang asli disimpan dalam kotak di meja tersebut.]]
 
Hilangnya Luther saat ia kembali ke Wittenberg telah direncanakan. Friedrich III mengatur skenario pencegatan di hutan dekat Wittenberg dalam perjalanan pulangnya Luther, oleh para penunggang kuda bertopeng yang meniru para perampok jalanan. Mereka membawa Luther masuk ke dalam pengamanan [[Wartburg|Kastel Wartburg]] di Eisenach.<ref>{{en}} ''Reformation Europe: 1517–1559,'' London: Fontana, 1963, 53; [[Diarmaid MacCulloch]], ''Reformation: Europe's House Divided, 1490–1700,'' London: Allen Lane, 2003, 132.</ref> Selama berada di Wartburg, yang disebutnya sebagai "[[Patmos]] saya",<ref>{{en}} Luther, Martin. "Letter 82," in ''Luther's Works''. Jaroslav Jan Pelikan, Hilton C. Oswald and Helmut T. Lehmann (eds), Vol. 48: Letters I, Philadelphia: Fortress Press, 1999, c1963, 48:246; Mullett, 133. [[John of Patmos|John]], author of [[Revelation]], had been exiled on the island of Patmos.</ref> Luther menerjemahkan [[Perjanjian Baru]] dari bahasa Yunani ke dalam bahasa Jerman serta menghasilkan tulisan-tulisan doktrinal dan polemik. Di antara karya tulisnya terdapat satu serangan baru terhadap [[AlbrechtAlbertus vondari Brandenburg|Uskup Agung Albertus dari Mainz]], yang ia buat merasa bersalah sehingga menghentikan penjualan indulgensi dalam keuskupan-keuskupannya,<ref>Brecht, 2:12–14.</ref> dan "Sanggahan atas Argumen Latomus," yang di dalamnya ia memaparkan prinsip [[pembenaran (teologi)|pembenaran]] kepada [[Jacobus Latomus]], seorang teolog ortodoks dari [[Leuven]].<ref>Mullett, 132, 134; Wilson, 182.</ref>
 
Dalam karya tulis tersebut, salah satu pernyataannya yang paling tegas terkait [[iman dalam Kekristenan|iman]], ia berargumen bahwa setiap perbuatan baik yang dimaksudkan untuk menarik hati Allah adalah [[dosa (Kristen)|dosa]].<ref>Brecht, 2:7–9; Marius, 161–62; Marty, 77–79.</ref> Pada hakikatnya semua manusia adalah para pendosa, jelasnya, dan kasih karunia atau [[rahmat ilahi|rahmat Allah]] semata dapat membuat mereka benar. Pada 1 Agustus 1521, Luther menulis kepada Melanchthon dengan tema yang sama: "Jadilah seorang berdosa, dan biarlah dosa-dosamu bertambah kuat, namun biarlah kepercayaanmu kepada Kristus bertambah lebih kuat, dan bersukacitalah dalam Kristus yang adalah pemenang atas dosa, kematian, dan dunia. Kita akan berbuat dosa selagi kita berada di sini, karena hidup ini bukanlah suatu tempat keadilan berada."<ref name="sinsbestrong">{{en}} Martin Luther, [http://www.ProjectWittenberg.org/pub/resources/text/wittenberg/luther/letsinsbe.txt "Let Your Sins Be Strong," a Letter From Luther to Melanchthon], August 1521, Project Wittenberg, retrieved 1 October 2006.</ref>
Baris 151:
[[Berkas:Lucas Cranach d.Ä. - Bildnis Luthers als Junker Jörg (Leipzig).jpg|jmpl|lurus|kiri|Luther menyamar sebagai "[[Junker]] Jörg", 1521.]]
 
Pada 1521, Luther banyak menyinggung nubuat, yang di dalamnya ia memperluas dasar-dasar Reformasi Protestan, menempatkan dasar-dasar itu pada iman profetik. Minat utamanya berpusat pada nubuat Tanduk Kecil dalam Daniel 8:9–12, 23–25. [[Antikristus]] dalam 2 Tesalonika 2 diidentifikasinya sebagai kuasa kepausan. Tanduk Kecil dalam Daniel 7, yang ia tafsirkan timbul dalam wilayah [[Kekaisaran Romawi]] yang terbagi-bagi, dilihatnya sebagai [[Kesultanan Utsmaniyah|Kekaisaran Turki]] ataupun [[Paus (Gereja Katolik)|kepausan]].{{sfn|Froom|1948|p=261}}<ref>{{en}} {{cite book |url=https://books.google.com/books?id=H7um_XIWyUQC |title=Daniel: Wisdom to the Wise : Commentary on the Book of Daniel |author=Zdravko Stefanovic |publisher=Pacific Press Publishing |year=2007 |isbn=0816322120 |page=243 }}{{Pranala mati|date=April 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Luther membuat pernyataan-pernyataannya dari Wartburg sehubungan dengan perkembangan pesat di Wittenberg, situasi yang tetap ia pantau sepenuhnya. [[Andreas Karlstadt]], yang didukung oleh seorang mantan anggota tarekat Agustinian bernama [[Gabriel Zwilling]], memulai suatu program reformasi radikal di sana pada Juni 1521, melampaui apa yang dapat dibayangkan oleh Luther. Reformasi-reformasi tersebut memicu pergolakan, termasuk suatu pemberontakan oleh para frater Agustinian melawan prior mereka, [[Ikonoklasme|penghancuran patung-patung dan gambar-gambar]] di berbagai gereja, serta pengecaman secara terbuka terhadap jabatan hakimpemerintahan ([[magistrat]]). Setelah mengunjungi Wittenberg secara diam-diam pada awal Desember 1521, Luther menulis ''Suatu Peringatan yang Tulus oleh Martin Luther kepada Semua Orang Kristen untuk Waspada terhadap Kerusuhan dan Pemberontakan''.<ref>Mullett, 135–36.</ref> Wittenberg menjadi semakin tidak stabil setelah Natal ketika sekolompok orang fanatik dan visioner, yang disebut [[nabi-nabi Zwickau]], tiba untuk mengajarkan doktrin-doktrin revolusioner seperti kesetaraan absolut manusia dalam kepemilikan bersama, [[anabaptisme|baptisan dewasa]], dan kedatangan Kristus dalam waktu dekat.<ref>Wilson, 192–202; Brecht, 2:34–38.</ref> Saat dewan kota meminta Luther untuk kembali, ia memutuskan bahwa adalah tugasnya untuk bertindak.<ref>Bainton, Mentor edition, 164–65.</ref>
 
== Kembali ke Wittenberg dan Perang Petani ==
Baris 203:
Untuk mencegah kebingungan dan kekecewaan orang-orang, Luther menghindari perubahan yang ekstrem. Ia juga tidak menghendaki penggantian satu sistem pengawasan dengan yang lain. Luther berkonsentrasi pada gereja di [[Elektorat Sachsen]], hanya bertindak sebagai penasihat pada gereja-gereja di wilayah-wilayah baru, yang banyak di antaranya mengikuti model gerejanya di Sachsen. Ia bekerja sama dengan elektor barunya, [[Johann dari Sachsen|Johann]], kepada siapa ia berpaling demi kepemimpinan sekuler dan sokongan finansial atas nama suatu gereja yang pada dasarnya terputus aset dan pemasukannya setelah perpecahan dengan Roma.<ref>Brecht, 2:260–63, 67; Mullett, 184–86.</ref> Bagi Martin Brecht, biograf Luther, kemitraan tersebut "adalah permulaan dari suatu perkembangan yang dipertanyakan dan tidak direncanakan pada awalnya menuju suatu pemerintahan gereja di bawah penguasa sekuler".<ref>Brecht, 2:267; Bainton, Mentor edition, 244.</ref>
 
Sang elektor mengesahkan [[visitasi kanonik|visitasi]] gereja, suatu kuasa yang sebelumnya dilaksanakan oleh para uskup.<ref>Brecht, 2:267; MacCulloch, 165. On one occasion, Luther referred to the elector as an "emergency bishop" (''Notbischof'').</ref> Terkadang reformasi-reformasi praktis Luther tidak sesuai dengan pemakluman-pemakluman radikalnya yang terdahulu. Sebagai contoh, ''Instruksi-Instruksi untuk Para Visitor Pastor-Pastor Paroki di Elektorat Sachsen'', yang dirancang oleh Melanchthon dengan persetujuan Luther, menekankan peranan [[pertobatan]] dalam pengampunan dosa, terlepas dari posisi Luther bahwa [[iman dalam Kekristenan|iman]] semata memastikan [[pembenaran (teologi)|pembenaran]].<ref>Mullett, 186–87; Brecht, 2:264–65, 267.</ref> Seorang reformisreformator [[Eisleben]] bernama [[Johannes Agricola]] menantang kompromi tersebut, dan Luther mengecamnya karena ia mengajarkan bahwa iman terpisah dari perbuatan.<ref>Brecht, 2:264–65.</ref> ''Instruksi'' dipandang sebagai satu dokumen problematik bagi mereka yang mencari suatu evolusi konsisten dalam pemikiran Luther dan praktiknya.<ref>Brecht, 2:268.</ref>
 
[[Berkas:Luckau Nikolaikirche Abendmahlsbild.jpg|jmpl|kiri|Sakramen-sakramen dan liturgi gereja Lutheran.]]
Baris 209:
Sebagai tanggapan atas adanya kebutuhan akan [[liturgi]] berbahasa Jerman, Luther menulis ''[[Deutsche Messe]]'' (''Misa Jerman''), yang ia publikasikan pada awal tahun 1526.<ref>Brecht, 2:251–54; Bainton, Mentor edition, 266.</ref> Ia tidak bermaksud menjadikannya sebagai pengganti dari adaptasi Misa Latin karyanya tahun 1523, tetapi sebagai satu alternatif bagi "orang-orang sederhana", suatu "stimulasi publik bagi orang-orang untuk percaya dan menjadi penganut Kristen."<ref>Brecht, 2:255.</ref> Luther mendasarkan aturannya pada ibadah Katolik, namun menghilangkan "segala sesuatu yang berbau pengurbanan", dan Misa menjadi suatu perayaan yang di dalamnya setiap orang menerima roti maupun anggur.<ref>{{en}} Mullett, 183; Eric W. Gritsch, ''A History of Lutheranism'', Minneapolis: Fortress Press, 2002, {{ISBN|0-8006-3472-1}}, 37.</ref> Ia mempertahankan [[pengangkatan (liturgi)|pengangkatan]] [[hosti]] (roti perjamuan) dan [[Cawan (Alkitab)|cawan]], sementara perlengkapan seperti [[vestimentum]], altar, dan lilin dijadikan opsional, memungkinkan kebebasan pelaksanaan upacara.<ref>Brecht, 2:256; Mullett, 183.</ref>
 
Beberapa reformisreformator, termasuk para pengikut [[Ulrich Zwingli]], menganggap peribadahan Luther terlalu bersifat [[papist]]ik, dan para akademisi modern melihat adanya konservatisme dalam alternatif [[Misa|misa Katolik]] susunannya.<ref>Brecht, 2:256; Bainton, Mentor edition, 265–66.</ref> Bagaimanapun, tata ibadah yang disusunnya mencakupi bernyanyi himne dan mazmur jemaat dalam bahasa Jerman, juga menyanyikan bagian-bagian dari [[liturgi]], seperti komposisi [[Pengakuan Iman Rasuli|Kredo]] secara unisono gubahan Luther.<ref>Brecht, 2:256; Bainton, Mentor edition, 269–70.</ref> Untuk menjangkau orang-orang sederhana dan kaum muda, Luther mengintegrasikan ajaran agama ke dalam ibadah-ibadah harian pada hari kerja dalam bentuk [[katekismus]].<ref>Brecht, 2:256–57.</ref> Ia juga menyediakan versi-versi yang disederhanakan dari layanan baptisan dan pernikahan.<ref>Brecht, 2:258.</ref>
 
Luther dan rekan-rekannya memperkenalkan tata ibadah baru tersebut selama visitasi (kunjungan) mereka di [[Elektorat Sachsen]], yang bermula pada tahun 1527.<ref>Brecht, 2:263.</ref> Mereka juga melakukan penilaian standar pelayanan pastoral dan pendidikan Kristen di wilayah itu. "Allah yang penuh belah kasih, derita apa yang telah kulihat," tulis Luther, "orang-orang biasa tidak tahu doktrin Kristen sama sekali ... dan sayangnya banyak pastor yang hampir-hampir tidak terampil dan tidak mampu mengajar."<ref>Mullett, 186. Quoted from Luther's preface to the ''Small Catechism'', 1529; MacCulloch, 165.</ref>
Baris 216:
[[Berkas:MartinLutherWindow.jpg|jmpl|upright=0.6|Kaca patri bergambar Luther.]]
 
Luther merancang katekismus sebagai suatu metode untuk menyampaikan dasar-dasar Kekristenan kepada jemaat-jemaat. Pada 1529, ia menulis ''[[Katekismus Besar Luther|Katekismus Besar]]'', satu manual bagi para pastor (pendeta) dan pengajar, serta ''[[Katekismus Kecil Luther|Katekismus Kecil]]'' sebagai satu sinopsis untuk diingat oleh mereka.<ref>Marty, 123.</ref> Katekismus-katekismusnya menyajikan materi instruksional dan devosional tentang [[Sepuluh Perintah Allah]], [[Kredo Para Rasul]], [[Doa Bapa Kami]], [[baptisan]], dan [[Perjamuan Kudus#Lutheran|Perjamuan Tuhan]].<ref>Brecht, 2:273; Bainton, Mentor edition, 263.</ref> Luther menyertakan pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban di dalam katekismusnya sehingga dasar-dasar iman Kristen tidak menjadi sekadar hafalan, "cara monyet melakukannya", namun dipahami.<ref>Marty, 123; Wilson, 278.</ref>
 
Katekismusnya merupakan salah satu karya Luther yang paling personal. "Mengenai rencana untuk mengumpulkan tulisan-tulisan saya dalam rangkaian buku," tulisnya, "Saya cukup tidak antusias dan sama sekali tidak bersemangat atasnya karena, terinspirasi oleh nafsu makan [[Kronos#Dalam mitologi|Saturnian]], saya lebih suka melihat semuanya itu dilahap. Sebab saya tidak mengakui satupun dari semuanya itu sebagai buku saya yang sesungguhnya, kecuali mungkin ''[[Tentang Keterbelengguan Kehendak|Keterbelengguan Kehendak]]'' dan Katekismus."<ref>{{en}} Luther, Martin. ''Luther's Works''. Philadelphia: Fortress Press, 1971, 50:172–73; Bainton, Mentor edition, 263.</ref> ''Katekismus Kecil'' telah mendapatkan reputasi sebagai suatu model pengajaran agama yang jelas.<ref>Brecht, 2:277, 280.</ref> Katekismus tersebut tetap digunakan hingga sekarang, bersama-sama dengan himne-himne dan terjemahan Alkitab karyanya.
 
''Katekismus Kecil'' Luther dikatakan sangat efektif dalam membantu orang tua mengajar anak-anak mereka; seperti halnya ''Katekismus Besar'' efektif bagi para pendeta..<ref>{{en}} ''[http://www.projectwittenberg.org/pub/resources/text/wittenberg/wittenberg-luther.html#sw-hymn Selected Works of Martin Luther 1483 - 1546]''</ref> Dengan menggunakan bahasa vernakular Jerman, mereka mengekspresikan [[Pengakuan Iman Rasuli|Kredo Para Rasul]] (Pengakuan Iman Rasuli) dalam bahasa [[Tritunggal|Trinitarian]] yang lebih sederhana dan personal. Ia menulis ulang setiap pasal Kredo untuk mengekspresikan karakter Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Tujuan Luther adalah untuk memungkinkan para katekumen melihat diri mereka sendiri sebagai suatu objek personal dari karya tiga pribadi Tritunggal (Trinitas), yang masing-masingnya berkarya dalam kehidupan setiap katekumen.<ref name="James Arne Nestingen 1996">{{en}} Charles P. Arand, "Luther on the Creed." ''Lutheran Quarterly'' 2006 20(1): 1–25. {{ISSN|0024-7499}}; James Arne Nestingen, "Luther's Catechisms" ''The Oxford Encyclopedia of the Reformation.'' Ed. Hans J. Hillerbrand. (1996)</ref>
 
Dalam apa yang dilakukannya tersebut, Luther memerikan Tritunggal bukan sebagai suatu doktrin untuk dipelajari, namun sebagai pribadi-pribadi untuk dikenal. Bapa mencipta, Putra menebus, dan Roh menguduskan, satu kesatuan ilahi dengan pribadi-pribadi yang khas. [[Keselamatan (agama)|Keselamatan]] berasal dari Bapa dan menarik orang untuk percaya kepada Bapa. Perlakuan Luther pada Kredo Para Rasul perlu dipahami dalam konteks Dekalog ([[Sepuluh Perintah Allah]]) dan [[Doa Bapa Kami]], yang juga merupakan bagian dari ajaran kateketik Lutheran.<ref name="James Arne Nestingen 1996"/>
Baris 232:
Hasil penerjemahan Luther menggunakan varian bahasa Jerman yang dituturkan di tempat kedudukan kanselir Sachsen, yang dapat dimengerti oleh orang-orang Jerman utara maupun selatan.<ref>Wilson, 183; Brecht, 2:48–49.</ref> Ia bermaksud agar bahasa langsungnya yang kuat menjadikan Alkitab dapat diakses oleh orang Jerman pada umumnya, "karena kita sedang menghilangkan halangan-halangan dan kesulitan-kesulitan sehingga orang lain dapat membacanya tanpa hambatan."<ref>Mullett, 149; Wilson, 302.</ref>
 
Diterbitkan pada saat meningkatnya permintaan akan publikasi-publikasi berbahasa Jerman, versi Luther dengan cepat menjadi suatu terjemahan Alkitab yang populer dan berpengaruh. Dengan demikian, karya tersebut memberi suatu kontribusi yang signifikan pada evolusi dari bahasa dan sastra Jerman.<ref>Marius, 162.</ref> Dilengkapi dengan berbagai catatan dan kata pengantar oleh Luther, serta dengan beragam cukil kayu oleh [[Lucas Cranach Tua|Lucas Cranach]] yang berisi citra anti-paus kepausan, karyanya memainkan suatu peranan penting dalam penyebaran doktrin Luther di seluruh Jerman.<ref>Lohse, 112–17; Wilson, 183; Bainton, Mentor edition, 258.</ref> Alkitab Luther memengaruhi timbulnya terjemahan-terjemahan vernakular yang lain, seperti Alkitab berbahasa Inggris karya [[William Tyndale]] (1525 dan seterusnya), suatu pelopor dari [[Alkitab Versi Raja James]] (KJV).<ref>{{en}} Daniel Weissbort and Astradur Eysteinsson (eds.), ''Translation—Theory and Practice: A Historical Reader'', Oxford: Oxford University Press, 2002, {{ISBN|0-19-871200-6}}, 68.</ref>
 
== Penggubah himne ==
Baris 243:
Himne-himne Luther kerap distimulasi oleh peristiwa-peristiwa tertentu dalam hidupnya dan Reformasi Protestan yang tengah berlangsung. Hal itu bermula sejak ia mendengar eksekusi [[Johann Esch dan Heinrich Voes]], orang-orang pertama yang dieksekusi oleh [[Dewan Brabant]] karena menganut pandangan Lutheran, menggerakkan Luther untuk menulis himne "Ein neues Lied wir heben an", yang umumnya dikenal dalam bahasa Inggris melalui terjemahan John C. Messenger dengan judul dan baris pertamanya yang berbunyi "Flung to the Heedless Winds" serta dinyanyikan untuk lagu populer [[Ibstone]] yang digubah pada 1875 oleh Maria C. Tiddeman.<ref>{{en}} {{cite journal|url=http://www.hymntime.com/tch/htm/f/l/u/flungtot.htm |magazine=Hymntime |title=Flung to the heedless winds |accessdate=7 October 2012 |deadurl=yes |archiveurl=https://web.archive.org/web/20131014171540/http://www.hymntime.com/tch/htm/f/l/u/flungtot.htm |archivedate=14 October 2013 |df= }}</ref>
 
Himne Luther tahun 1524, "{{lang|de|[[Wir glauben all an einen Gott]]}}" ("Kita Semua Percaya pada Satu Allah Benar"), merupakan suatu pengakuan iman dalam tiga-stanza yang adalah versi awal penjelasan Kredo Para Rasul dalam tiga-bagian oleh Luther pada 1529 di dalam ''[[Katekismus Kecil Luther|Katekismus Kecil]]''. Himne Luther, yang diadaptasi dan diperluas dari suatu himne Jerman terdahulu yang bertemakan pengakuan iman, mulai digunakan secara luas dalam liturgi-liturgi vernakular Lutheran pada awal tahun 1525. Himnal-himnal (buku kumpulan himne) Lutheran abad ke-16 juga mencakup "Wir glauben all" di antara himne-himne kateketik, kendati himnal-himnal abad ke-18 lebih cenderung melabelkan himne tersebut [[Tritunggal|Trinitarian]] daripadan kateketik, dan kalangan Lutheran abad ke-20 jarang menggunakan himne tersebut karena melodinya dianggap sulit.<ref name="Christopher Boyd Brown 2005" />
 
{{multiple image
Baris 270:
[[Berkas:Epi Michael-Meienburg-1555.jpg|jmpl|Luther di sisi kiri, dengan [[Lazarus]] yang dibangkitkan oleh Yesus dari kematian; lukisan karya [[Lucas Cranach Tua]], 1558.]]
 
Berbeda dengan pandangan-pandangan dari [[Yohanes Calvin]]<ref>''Psychopannychia'' (the night banquet of the soul), manuscript Orléans 1534, Latin Strasbourg 1542, 2nd.ed. 1545, French, Geneva 1558, English 1581.</ref> dan [[Philipp Melanchthon]],<ref>''Liber de Anima'' 1562</ref> sepanjang hidupnya Luther menyatakan bahwa adalah bukan doktrin keliru untuk meyakini kalau [[Mortalisme Kristen|jiwa seorang Kristen tertidur]] setelah terpisahkan dari tubuhnya dalam kematian badani.<ref>{{de}}{{en}} D. Franz Pieper ''Christliche Dogmatik'', 3 vols., (Saint Louis: CPH, 1920), 3:575: "Hieraus geht sicher so viel hervor, daß die abgeschiedenen Seelen der Gläubigen in einem Zustande des seligen Genießens Gottes sich befinden .... Ein Seelenschlaf, der ein Genießen Gottes einschließt (so Luther), ist nicht als irrige Lehre zu bezeichnen"; English translation: Francis Pieper, ''Christian Dogmatics'', 3 vols., (Saint Louis: CPH, 1953), 3:512: "These texts surely make it evident that the departed souls of the believers are in a state of blessed enjoyment of God .... A sleep of the soul which includes enjoyment of God (says Luther) cannot be called a false doctrine."</ref> Karenanya ia membantah penafsiran-penafsiran sejumlah bagian Alkitab menurut tradisi, seperti penafsiran atas perumpamaan tentang [[Perumpamaan orang kaya dan Lazarus yang miskin|orang kaya dan Lazarus]].<ref>{{en}} ''Sermons of Martin Luther: the House Postils'', Eugene F. A. Klug, ed. and trans., 3 vols., (Grand Rapids, Michigan: Baker Book House, 1996), 2:240.</ref> Hal ini juga menyebabkan Luther menolak gagasan terkait siksaan-siksaan bagi jiwa orang percaya yang telah meninggal dunia: "Adalah cukup bagi kita untuk mengetahui bahwa jiwa tidak meninggalkan tubuhnya untuk diancam dengan siksaan dan hukuman neraka, namun memasuki suatu kamar tidur yang telah dipersiapkan agar mereka tidur dalam damai."<ref>{{en}}{{la}} Weimarer Ausgabe 43, 360, 21–23 (to Genesis 25,7–10): also Exegetica opera latina Vol 5–6 1833 p. 120 and the English translation: ''Luther's Works'', American Edition, 55 vols. (St. Louis: CPH), 4:313; "Sufficit igitur nobis haec cognitio, non egredi animas ex corporibus in periculum cruciatum et paenarum inferni, sed esse eis paratum cubiculum, in quo dormiant in pace."</ref> Ia juga menolak keberadaan [[purgatorium]], yang dalam pandangan Gereja Katolik perlu dialami jiwa-jiwa Kristen yang membutuhkan penderitaan [[penitensi|penyilihan]] setelah kematian badani.<ref>{{en}} {{cite web|url=http://bookofconcord.org/smalcald.php#part2.2.12|title=Smalcald Articles, Part II, Article II, paragraph 12|publisher=Bookofconcord.org|accessdate=15 August 2012|archive-date=2008-10-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20081010210703/http://bookofconcord.org/smalcald.php#part2.2.12|dead-url=yes}}</ref> Luther menegaskan kesinambungan identitas personal seseorang di luar kematian badani. Dalam [[Pasal-Pasal SmalkaldSchmalkalden]] karyanya, ia mendeskripsikan kalau orang-orang kudus yang telah meninggal dunia saat ini tinggal "dalam kuburan-kuburan mereka dan dalam surga."<ref>{{en}} {{cite web|url=http://bookofconcord.org/smalcald.php#part2.2.28|title=Smalcald Articles, Part II, Article II, paragraph 28|publisher=Bookofconcord.org|accessdate=15 August 2012|archive-date=2008-10-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20081010210703/http://bookofconcord.org/smalcald.php#part2.2.28|dead-url=yes}}</ref>
 
Seorang teolog Lutheran bernama [[Franz Pieper]] mengamati bahwa ajaran Luther tentang keadaan dari jiwa orang Kristen setelah kematian badani berbeda dengan teolog-teolog Lutheran setelahnya seperti [[Johann Gerhard]].<ref>{{en}} Gerhard ''Loci Theologici, Locus de Morte'', § 293 ff. Pieper writes: "Luther speaks more guardedly of the state of the soul between death and resurrection than do Gerhard and the later theologians, who transfer some things to the state between death and resurrection which can be said with certainty only of the state after the resurrection" (''Christian Dogmatics'', 3:512, footnote 21).</ref> [[Gotthold Ephraim Lessing]] (1755) sebelumnya telah sampai pada kesimpulan yang sama dalam analisisnya tentang [[ortodoksi Lutheran]] terkait isu ini.<ref>{{de}} Article in the Berlinischer Zeitung 1755 in Complete Works ed. Karl Friedrich Theodor Lachmann&nbsp;– 1838 p. 59 "Was die Gegner auf alle diese Stellen antworten werden, ist leicht zu errathen. Sie werden sagen, daß Luther mit dem Worte Schlaf gar die Begriffe nicht verbinde, welche Herr R. damit verbindet. Wenn Luther sage, daß die Seele IS nach dem Tode schlafe, so denke er nichts mehr dabey, als was alle Leute denken, wenn sie den Tod des Schlafes Bruder nennen. Tode ruhe, leugneten auch die nicht, welche ihr Wachen behaupteten:c. Ueberhaupt ist mit Luthers Ansehen bey der ganzen Streitigkeit nichts zu gewinnen."</ref>
Baris 283:
[[Berkas:Statue of Martin Luther, St. Mary's Church, Mitte, Berlin.jpg|jmpl|lurus|Patung Martin Luther di luar [[Gereja St. Maria, Berlin]].]]
 
Pada bulan Oktober 1529, [[Philipp I, Landgraf Hessen]], mengadakan suatu pertemuan majelis teolog-teolog Jerman dan Swiss pada [[Konferensi Marburg|Musyawarah Marburg]], untuk membentuk kesatuan doktrin dalam negara-negara Protestan yang baru timbul.<ref>Mullett, 194–95.</ref> Kesepakatan dicapai dalam empat belas dari lima belas pokok, pengecualiannya adalah hakikat dari [[Perjamuan Kudus]] (Ekaristi)&nbsp;– [[sakramen]] Perjamuan Tuhan—suatu isu penting bagi Luther.<ref>Brecht, 2:325–34; Mullett, 197.</ref>
 
Para teolog, termasuk [[Ulrich Zwingli]], [[Philipp Melanchthon]], [[Martin Bucer]], dan [[Yohanes Oecolampadius]], berbeda pendapat dalam hal signifikansi kata-kata yang diucapkan oleh [[Yesus]] dalam [[Perjamuan Malam Terakhir]]: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu" dan "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku" (1 Korintus 11:23–26).<ref>Wilson, 259.</ref> Luther bersikeras pada [[Kehadiran nyata Kristus dalam Ekaristi|Kehadiran Nyata]] tubuh dan darah Kristus dalam roti dan anggur yang dikuduskan, yang disebutnya [[persatuan sakramental]],<ref>''[[Weimar Ausgabe]]'' 26, 442; ''Luther's Works'' 37, 299–300.</ref> sementara para seterunya meyakini bahwa Allah sekadar hadir secara rohaniah ataupun simbolis.<ref name="Oberman, 237">Oberman, 237.</ref>
Baris 289:
Zwingli, sebagai contoh, menyangkal kemampuan Yesus untuk berada di lebih dari satu tempat pada satu waktu bersamaan. Sedangkan Luther menekankan [[omnipresen]]si (kehadiran di mana-mana pada saat bersamaan) kodrat manusia Yesus.<ref>Marty, 140–41; Lohse, 74–75.</ref> Menurut transkrip-transkrip, perdebatan tersebut sesekali berubah menjadi konfrontatif. Mengutip perkataan Yesus bahwa "daging sama sekali tidak berguna" (Yohanes 6:63), Zwingli berkata, "Bagian ini mematahkan lehermu". "Jangan terlalu bangga," balas Luther, "Leher-leher Jerman tidak semudah itu patah. Ini Hessen, bukan Swiss."<ref name="Oberman, 237"/> Di atas mejanya Luther menulis kata-kata "''Hoc est corpus meum''" ("Inilah tubuh-Ku") dengan kapur tulis, untuk tetap menunjukkan pendiriannya yang kukuh dalam hal ini.<ref>Brecht 2:329.</ref>
 
Meskipun terdapat ketidaksepakatan dalam hal Perjamuan Kudus, [[Konferensi Marburg|Musyawarah Marburg]] membuka jalan bagi penandatanganan [[Pengakuan Iman Augsburg]], dan bagi pembentukan [[Liga SchmalkaldicSchmalkalden|Liga SchmalkaldisSchmalkalden]] pada tahun berikutnya oleh para bangsawan Protestan terkemuka seperti [[:en:John of Saxony|Johann dari Sachsen]], Philipp dari Hessen, dan [[Georg, Markgraf Brandenburg-Ansbach]]. Bagaimanapun, kota-kota Swiss tidak menandatangani kesepakatan-kesepakatan tersebut.<ref>Oberman, 238.</ref>
 
== Epistemologi ==
Baris 297:
[[Berkas:OsmanenDeutscheKavallerie-1-.jpg|jmpl|Pertempuran antara orang-orang Turki dan Kristen pada abad ke-16.]]
 
Saat berlangsungnya [[Konferensi Marburg|Musyawarah Marburg]], [[Suleiman I]] sedang [[Pengepungan Wina|mengepung Wina]] dengan sepasukan [[dinasti Osman|Utsmaniyah]] (Ottoman) berkekuatan besar.<ref>Mallett, 198; Marius, 220. The siege was lifted on 14 October 1529, which Luther saw as a divine miracle.</ref> Luther pernah menentang perlawanan terhadap orang-orang Turki dalam ''Penjelasan 95 Tesis'' karyanya tahun 1518, menyerukan untuk menerima kekalahan tanpa melawan mereka. Ia melihat orang-orang Turki sebagai suatu cambuk yang dikirim oleh Allah untuk menghukum orang-orang Kristen, sebagai agen-agen [[apokalips]] biblis yang akan menghancurkan [[antikristus]], yang Luther yakini sebagai kepausan dan Gereja Roma.<ref>{{en}} Andrew Cunningham, [https://books.google.com/books?id=hLxDnAMaUgQC&pg=PA141 ''The Four Horsemen of the Apocalypse: Religion, War, Famine and Death in Reformation Europe''], Cambridge: Cambridge University Press, 2000, {{ISBN|0-521-46701-2}}, 141; Mullett, 239–40; Marty, 164.</ref> Ia senantiasa menolak gagasan akan [[perang agama|Perang Suci]], "seakan-akan bangsa kita adalah sepasukan orang-orang Kristen yang melawan orang-orang Turki, yang adalah musuh-musuh Kristus. Ini benar-benar bertentangan dengan nama dan doktrin Kristus".<ref>{{en}} From ''[[On War against the Turk]]'', 1529, quoted in William P. Brown, [https://books.google.com/books?id=87hQ2AjcttEC&pg=PA258 ''The Ten Commandments: The Reciprocity of Faithfulness''], Louisville, KY: Westminster John Knox Press, 2004, {{ISBN|0-664-22323-0}}, 258; Lohse, 61; Marty, 166.</ref> Di sisi lain, selaras dengan [[doktrin dua kerajaan]] yang dicetuskannya, Luther mendukung perang non-religi melawan orang-orang Turki.<ref>Marty, 166; Marius, 219; Brecht, 2:365, 368.</ref> Pada 1526, ia berargumen dalam ''Apakah Prajurit-Prajurit dapat berada dalam Keadaan Rahmat'' bahwa pertahanan nasional merupakan alasan untuk melangsungkan [[teori perang yang benar|perang yang dapat dibenarkan]].<ref>Mullett, 238–39; Lohse, 59–61.</ref> Pada 1529, dalam ''[[Tentang Perang Melawan Turki]]'', ia giat mendesak [[Karl V, Kaisar Romawi Suci|Kaisar Karl V]] dan bangsa Jerman untuk melakukan suatu perang sekuler melawan orang-orang Turki.<ref>Brecht, 2:364.</ref> Bagaimanapun, ia menjelaskan bahwa perang rohani melawan iman orang asing dilakukan secara tersendiri, untuk dilancarkan melalui doa dan pertobatan.<ref>Wilson, 257; Brecht, 2:364–65.</ref> Sekitar waktu [[Pengepungan Wina]], Luther menulis satu doa demi pembebasan secara nasional dari orang-orang Turki, meminta Allah untuk "memberikan kepada kaisar kami kemenangan abadi atas musuh-musuh kami".<ref>Brecht, 2:365; Mullett, 239.</ref>
 
Luther kemudian memproduksi beberapa pamflet kritis tentang yang disebutnya "Mohammedanisme" ataupun "si Turki" (Türken).<ref>{{en}} Daniel Goffman, [https://books.google.com/books?id=3uJzjatjTL4C&pg=PA109 ''The Ottoman Empire and Early Modern Europe''], Cambridge: Cambridge University Press, 2002, {{ISBN|0-521-45908-7}}, 109; Mullett, 241; Marty, 164.</ref> Kendati Luther menganggap "si Turki" sebagai "suatu alat dari Iblis",<ref>{{en}} {{cite book |url=https://books.google.com/books?id=SJxuK8TQcaYC |title=Martin Luther and Islam: A Study in Sixteenth-Century Polemics and Apologetics |author=Adam S. Francisco |publisher=BRILL |year=2007 |isbn=9789004160439 |page=148}}</ref> ia bersikap tidak acuh terhadap praktiknya: "Biarlah si Turki percaya dan hidup sebagaimana ia kehendaki, sama seperti orang membiarkan kepausan dan orang Kristen palsu lainnya hidup."<ref>{{en}} From ''On war against the Turk'', 1529, quoted in Roland E. Miller, [https://books.google.com/books?id=BjC7K1j_AT8C&pg=PA208 ''Muslims and the Gospel''], Minneapolis: Kirk House Publishers, 2006, {{ISBN|1-932688-07-2}}, 208.</ref> Pada 1542, Luther membaca suatu [[Al-Qur'an]] (kitab suci dari keimanan "si Turki") terjemahan Latin yang "diterjemahkan dengan buruk",<ref>{{en}} {{cite book |url=https://books.google.com/books?id=MfX7NSmJ64YC |title=Between Sardis and Philadelphia: The Life and World of Pietist Court Preacher Conrad Bröske |editor=Douglas H. Shantz |publisher=BRILL |year=2008 |isbn=9789004169685 |page=102}}</ref> kemudian ia menentang pelarangan publikasinya dan menginginkannya agar diekspos untuk dicermati.<ref>Brecht, 3:355.</ref>
Baris 317:
 
== Antisemitisme ==
{{Main article|Martin Luther dandengan antisemitismeAntisemitisme}}
{{see also|Kekristenan dandengan antisemitismeAntisemitisme}}
[[Berkas:1543 On the Jews and Their Lies by Martin Luther.jpg|lurus|jmpl|Halaman judul asli ''[[Tentang Yahudi dan Kebohongan-kebohongan Mereka|Tentang Kaum Yahudi dan Kebohongan-Kebohongan Mereka]]'', karya Martin Luther tahun 1543.]]
 
Baris 327:
Luther berbicara menentang kaum Yahudi di Sachsen, Brandenburg, dan [[Silesia]] (Schlesien).<ref name="Michael:Josel/Strasbourg">Michael, 117.</ref> [[Josel dari Rosheim]], juru bicara Yahudi yang berupaya untuk membantu orang-orang Yahudi Sachsen pada tahun 1537, kelak menimpakan kesusahan mereka pada "imam yang bernama Martin Luther—semoga tubuh dan jiwanya terikat di neraka!—yang menulis dan mengeluarkan banyak buku sesat yang di dalamnya ia mengatakan bahwa siapa saja yang membantu orang-orang Yahudi ditakdirkan untuk mengalami kebinasaan."<ref>Quoted by Michael, 110.</ref> Josel meminta kota Strasbourg untuk melarang penjualan karya-karya tulis Luther yang anti-Yahudi: awalnya mereka menolak, namun melakukannya ketika seorang pendeta Lutheran di [[Hochfelden, Bas-Rhin|Hochfelden]] dalam khotbahnya mendesak jemaatnya untuk membunuh orang-orang Yahudi.<ref name="Michael:Josel/Strasbourg" /> Pengaruh Luther tetap bertahan setelah wafatnya. Sepanjang tahun 1580-an, terjadi kerusuhan-kerusuhan yang menyebabkan pengusiran orang-orang Yahudi dari beberapa negara Lutheran Jerman.<ref>Michael, 117–18.</ref>
 
Luther merupakan penulis yang paling banyak dibaca karyanya dari generasinya, dan di Jerman ia beroleh status seorang nabi.<ref>Gritsch, 113–14; Michael, 117.</ref> Menurut pandangan yang berlaku umum di kalangan sejarawan,<ref name=Wallman1>{{en}} "The assertion that Luther's expressions of anti-Jewish sentiment have been of major and persistent influence in the centuries after the Reformation, and that there exists a continuity between Protestant [[anti-Yudaisme|anti-Judaism]] and modern racially oriented anti-Semitism, is at present wide-spread in the literature; since the Second World War it has understandably become the prevailing opinion." Johannes Wallmann, "The Reception of Luther's Writings on the Jews from the Reformation to the End of the 19th century", ''Lutheran Quarterly'', n.s. 1 (Spring 1987) 1:72–97.</ref> retorikanya yang anti-Yahudi memberikan kontribusi yang signifikan pada perkembangan antisemitisme di Jerman,<ref name=":1">{{en}} Berger, Ronald. ''Fathoming the Holocaust: A Social Problems Approach'' (New York: Aldine De Gruyter, 2002), 28; [[Paul Johnson (penulis)|Johnson, Paul]]. ''A History of the Jews'' (New York: HarperCollins Publishers, 1987), 242; [[William Shirer|Shirer, William]]. ''The Rise and Fall of the Third Reich'', (New York: Simon and Schuster, 1960).</ref> dan pada tahun 1930-an sampai 1940-an memberikan suatu "fondasi yang ideal" bagi serangan-serangan [[Nazi]] terhadap kaum Yahudi.<ref>{{en}} [[Richard Grunberger|Grunberger, Richard]]. ''The 12-Year Reich: A Social History of Nazi German 1933–1945'' (NP:Holt, Rinehart and Winston, 1971), 465.</ref> Reinhold Lewin menuliskan bahwa siapa saja yang "menulis melawan kaum Yahudi karena alasan apapun percaya bahwa ia mempunyai hak untuk membenarkan dirinya sendiri dengan penuh kemenangan menyebut Luther." Menurut Michael, hampir semua buku anti-Yahudi yang dicetak dalam periode [[Jerman Nazi|Reich Ketiga]] berisikan referensi-referensi dan kutipan-kutipan dari Luther. [[Heinrich Himmler]] (yang dibesarkan dalam iman Katolik dan kelak meninggalkannya) dengan rasa kagum menuliskan karya-karya tulis dan khotbah-khotbah Luther tentang kaum Yahudi pada tahun 1940.<ref>Himmler wrote: "what Luther said and wrote about the Jews. No judgment could be sharper."</ref> Kota [[Nürnberg]] (Nuremberg) menyajikan satu edisi pertama ''|Tentang Kaum Yahudi dan Kebohongan-Kebohongan Mereka'' kepada [[Julius Streicher]], editor surat kabar Nazi ''[[Der Stürmer]]'', bertepatan dengan hari ulang tahunnya pada 1937; surat kabar tersebut mendeskripsikannya sebagai risalah anti-Semit yang paling radikal yang pernah diterbitkan.<ref>{{en}} [[Marc H. Ellis|Ellis, Marc H]]. [http://www3.baylor.edu/American_Jewish/everythingthatusedtobehere/resources/PowerPoints/Christian%20Anti-Semitism%20(part%202).ppt Hitler and the Holocaust, Christian Anti-Semitism"] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070710100514/http://www3.baylor.edu/American_Jewish/everythingthatusedtobehere/resources/PowerPoints/Christian%20Anti-Semitism%20%28part%202%29.ppt |date=10 July 2007 }}, (NP: Baylor University Center for American and Jewish Studies, Spring 2004), Slide 14. {{cite web|title=Archived copy|url=http://www3.baylor.edu/American_Jewish/everythingthatusedtobehere/resources/hh.htm |title=Archived copy |accessdate=2006-04-22 |deadurl=yes |archiveurl=https://web.archive.org/web/20060422212116/http://www3.baylor.edu/American_Jewish/everythingthatusedtobehere/resources/hh.htm |archivedate=22 April 2006 |deadurl=yes|accessdate=2006-04-22|df= }}.</ref> Karya tulis tersebut dipamerkan kepada publik dalam sebuah kotak kaca pada [[Reli Nuremberg|reli-reli Nuremberg]] serta disitir dalam suatu penjelasan Hukum Arya setebal 54 halaman oleh Dr. E.H. Schulz dan Dr. R. Frercks.<ref>{{en}} Noble, Graham. "Martin Luther and German anti-Semitism," ''History Review'' (2002) No. 42:1–2.</ref>
 
Pada 17 Desember 1941, tujuh konfederasi regional gereja Protestan mengeluarkan suatu pernyataan yang menyetujui kebijakan memaksa orang-orang Yahudi untuk mengenakan [[lencana kuning]], "karena setelah pengalamannya yang pahit Luther telah menyarankan langkah-langkah pencegahan terhadap kaum Yahudi dan pengusiran mereka dari wilayah Jerman." Menurut [[Daniel Goldhagen]], seorang uskup Protestan terkemuka bernama Martin Sasse memublikasikan suatu ringkasan dari tulisan-tulisan Luther sesaat setelah peristiwa [[Kristallnacht]], yang karenanya [[Diarmaid MacCulloch]], Profesor Sejarah Gereja di [[Universitas Oxford]], berpendapat bahwa tulisan Luther merupakan suatu "cetak biru".<ref>{{en}} Diarmaid MacCulloch, ''Reformation:Europe's House Divided, 1490–1700''. New York:Penguin Books Ltd, 2004, pp. 666–667.</ref> Sasse memuji pembakaran sinagoge-sinagoge dan peristiwa yang tak terduga itu, menulis dalam bagian pengantar, "Pada tanggal 10 November 1938, pada hari ulang tahun Luther, sinagoge-sinagoge sedang terbakar di Jerman." Menurutnya, bangsa Jerman seharusnya mengindahkan perkataan "antisemit pada masanya, pemberi peringatan dalam bangsanya terhadap kaum Yahudi."<ref>{{de}}{{en}} Bernd Nellessen, "Die schweigende Kirche: Katholiken und Judenverfolgung," in Buttner (ed), ''Die Deutchschen und die Jugendverfolg im Dritten Reich'', p.265, cited in Daniel Goldhagen, ''Hitler's Willing Executioners'' (Vintage, 1997)</ref>
Baris 345:
Beberapa akademisi, seperti Mark U. Edwards dalam buku ''Luther's Last Battles: Politics and Polemics 1531–46'' (1983) karyanya, mengemukakan bahwa karena pandangan-pandangan Luther yang semakin antisemitik berkembang selama tahun-tahun kesehatannya memburuk, terdapat kemungkinan kalau pandangan-pandangannya itu setidaknya sebagian dihasilkan dari suatu keadaan pikiran. Edwards juga berkomentar kalau Luther sering secara sengaja menggunakan "kevulgaran dan kekerasan" demi mengesankan publik, baik dalam tulisan-tulisannya yang mengecam orang-orang Yahudi maupun dalam cacian-caciannya terhadap "bangsa Turki" (Muslim) dan umat Katolik.<ref>{{en}} {{cite web|url=http://www.theologian.org.uk/churchhistory/lutherandthejews.html#_ftnref67|title=Martin Luther and "The Jews" A Reappraisal|author=Dr. Christopher Probst|publisher=The Theologian|accessdate=20 March 2014}}</ref>
 
Sejak tahun 1980-an, [[denominasi Kristen|denominasi-denominasi]] [[Lutheran]] telah menolak pernyataan-pernyataan Martin Luther terhadap kaum Yahudi dan telah menentang penggunaan semuanya itu untuk membangkitkan kebencian terhadap umat Lutheran.<ref>{{en}} ''Synod deplores and disassociates itself from Luther's negative statements about the Jewish people and the use of these statements to incite anti-Lutheran sentiment'', from a summary of [http://www.ctsfw.edu/bsmith-cts/etext/lcms/Synod/resolutions.pdf Official Missouri Synod Doctrinal Statements] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090225041133/http://www.ctsfw.edu/bsmith-cts/etext/lcms/Synod/resolutions.pdf |date=25 February 2009 }}</ref><ref>{{en}} Lull, Timothy ''Martin Luther's Basic Theological Writings, Second Edition'' (2005), p. 25</ref> Suatu survei pada tahun 1970 yang dilakukan oleh Strommen dkk., dengan sampel 4.745 umat Lutheran Amerika Utara berusia 15–65 tahun, mendapati bahwa umat Lutheran adalah yang paling tidak berprasangka terhadap kaum Yahudi, bila diperbandingkan dengan kelompok-kelompok minoritas lainnya yang dipertimbangkan dalam pengamatan.<ref>{{en}} Merton P. Strommen et al., A Study of Generations (Minneapolis: Augsburg Publishing, 1972), p. 206. P. 208 also states "The clergy [ALC, LCA, or LCMS] are less likely to indicate anti-Semitic or racially prejudiced attitudes [compared to the laity]."</ref> Hasil lainnya diperlihatkan oleh Profesor Richard (Dick) Geary, mantan Profesor Sejarah Modern di Universitas Nottingham, Inggris, dan penulis buku ''Hitler and Nazism'' (Routledge 1993), yang menerbitkan suatu artikel dalam majalah ''[[History Today]]'' berupa hasil penelitian atas tren pemilihan di [[Republik Weimar|Jerman Weimar]] antara tahun 1928 dan 1933. Berdasarkan penelitiannya, Geary mencatat bahwa [[Partai Nazi]] (NSDAP) mendapat perolehan suara yang lebih besar dengan proporsi tidak sebanding dari wilayah-wilayah Protestan daripada dari wilayah-wilayah Katolik di Jerman.<ref>{{en}} Richard (Dick) Geary, ''Who voted for the Nazis? (electoral history of the National Socialist German Workers' Party)'', in [[History Today]], 1 October 1998, Vol.48, Issue 10, pp.8–14</ref> Jorg L. Spenkuch dan Philipp Tillmann, berdasarkan suatu pendekatan yang digunakan dalam penelitian mereka, memperkirakan bahwa rasio penganut Protestan dibanding Katolik di antara para pemilih NSDAP sekitar 8 banding 1, relatif terhadap rasio populasi yang hanya 2 banding 1.<ref>{{en}} {{Cite web|url=http://www.kellogg.northwestern.edu/faculty/spenkuch/research/religion_nazis.pdf|title=Special Interests at the Ballot Box? Religion and the Electoral Success of the Nazis|last=|first=|date=|website=|publisher=|access-date=|archive-date=2021-04-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20210418075104/https://www.kellogg.northwestern.edu/faculty/spenkuch/research/religion_nazis.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
== Tahun-tahun terakhir, penyakit dan wafatnya ==
Baris 362:
Suatu serangan [[stroke]] menghentikan ucapan Luther ketika itu, dan ia wafat tidak lama kemudian pada pukul 2:45 tanggal 18 Februari 1546, dalam usianya yang ke-62, di Eisleben, kota kelahirannya. Ia dimakamkan di [[Gereja Seluruh Orang Kudus, Wittenberg|Gereja Kastel]] (Schlosskirche), [[Wittenberg]], di bawah mimbar gereja itu.<ref>{{en}} [[Brecht, Martin]]. ''Martin Luther''. tr. James L. Schaaf, Philadelphia: Fortress Press, 1985–93, 3:369–79.</ref> Upacara pemakaman dibawakan oleh teman-temannya, [[Johannes Bugenhagen]] dan [[Philipp Melanchthon]].<ref name=MacKim19>{{en}} {{cite book|last=McKim|first=Donald K.|title=The Cambridge companion to Martin Luther|url=https://archive.org/details/cambridgecompani00mcki_078|publisher=Cambridge University Press|year=2003|series=Cambridge companions to religion|isbn=0-521-01673-8|page=[https://archive.org/details/cambridgecompani00mcki_078/page/n38 19]}}</ref> Setahun kemudian, pasukan dari salah satu seteru Luther, [[Karl V, Kaisar Romawi Suci|Kaisar Romawi Suci Karl V]], memasuki kota tersebut, namun diperintahkan oleh sang kaisar untuk tidak mengusik makamnya.<ref name=MacKim19/>
 
Makam [[Philipp Melanchthon]], rekan Luther dan sesamanya reformis, juga bertempat di Gereja Semua Orang Kudus (yang lazim dikenal sebagai Schlosskirche).<ref>{{en}} {{cite web|url=http://helios.augustana.edu/~ew/slide-collection.html|title=Slide Collection|publisher=|access-date=2017-11-16|archive-date=2012-02-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20120209193155/http://helios.augustana.edu/~ew/slide-collection.html|dead-url=yes}}</ref><ref>{{en}} {{cite web|url=http://christianity.about.com/od/lutherandenomination/a/martinlutherbio_2.htm|title=Martin Luther's Great Accomplishments|author=Mary Fairchild|work=About.com Religion & Spirituality|access-date=2017-11-16|archive-date=2007-11-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20071122013248/http://christianity.about.com/od/lutherandenomination/a/martinlutherbio_2.htm|dead-url=yes}}</ref><ref>{{en}} [http://www.ourredeemerlcms.org/beggars.htm OurRedeermLCMS.org] {{webarchive |url=https://web.archive.org/web/20031122043305/http://www.ourredeemerlcms.org/beggars.htm |date=November 22, 2003 }}</ref><ref>{{en}} {{cite web|url=https://books.google.com/books?id=CBqyFy46I-EC&pg=PA32&lpg=PA32&dq=burial+of+martin+luther+astle+church&source=web&ots=c17q8F4DFp&sig=WEaHEdvD199_1Ww-wJu4nyDJEwM#PPA32,M1|title=The Cambridge Companion to Martin Luther|publisher=}}</ref><!-- All 3 googles books references are of different books! do not consolidate! --><ref>{{en}} [http://www.signaturetoursinternational.com/gp-3.php SignatureToursInternational.com]{{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071201194458/http://www.signaturetoursinternational.com/gp-3.php |date=1 December 2007 }}</ref>
 
<gallery>
Baris 467:
* {{en}} {{cite book |title=Martin Luther: Selections from his Writings|url=https://archive.org/details/martinluthersele00luth|last=Dillenberger |first=John |authorlink=John Dillenberger |author2= |year=1961 |publisher=Doubleday |location=Garden City, NY|oclc=165808}}
* {{en}} Friedenthal, Richard (1970). ''Luther, His Life and Times''. Trans. from the German by John Nowell. First American ed. New York: Harcourt, Brace, Jovanovich. viii, 566 p. ''N.B''.: Trans. of the author's ''Luther, sein Leben und seine Zeit''.
* {{en}} {{cite book |title=Martin Luther: Selections from his Writings|url=https://archive.org/details/martinluthersbas0000luth_w6b3|last=Lull |first=Timothy |authorlink=Timothy Lull |author2= |year=1989 |publisher=Fortress |location=Minneapolis |isbn=0-8006-3680-5}}
* {{en}} {{cite book |last1=Lull |first1=Timothy F. |last2=Nelson |first2=Derek R. |year=2015 |title=Resilient Reformer: The Life and Thought of Martin Luther |place=Minneapolis, MN |publisher=Fortress |url=https://muse.jhu.edu/book/40846 |subscription=yes |via=[[Project MUSE]] |isbn=978-1-4514-9415-0 |ref=harv}}
* {{en}} Kolb, Robert – Dingel, Irene – Batka, Ľubomír (eds.): ''The Oxford Handbook of Martin Luther's Theology''. Oxford: Oxford University Press, 2014. {{ISBN|978-0-19-960470-8}}.