Jurnalisme konstruktif: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah Kategori:Psikologi menggunakan HotCat
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(6 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Jurnalisme konstruktif''' adalah jurnalisme yang fokus terhadap solusi atas permasalahan sosial serta [[berita]] yang dapat dipercaya dalam konteks yang relevan, serta memperhatikan dampak psikologis khalayak umum setelah membaca atau mendengar sebuah berita sehingga tidak menimbulkan kepanikan.,<ref>{{Cite book|last=M.Si|first=Kencana Ariestyani S.|date=2023-12-13|url=https://books.google.co.id/books?id=sEjsEAAAQBAJ&pg=PA68&dq=jurnalisme+konstruktif&hl=en&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj855aTsraKAxXb4zgGHfE-O4kQ6AF6BAgEEAI#v=onepage&q&f=false|title=Buku Ajar Penulisan Jurnalistik|publisher=PT Rekacipta Proxy Media|isbn=978-623-09-6930-0|pages=69-70|language=id|url-status=live}}</ref> tetapi bukan berarti bahwa jurnalisme konstruktif cenderung menghindari pemberitaan atas penceritaan yang mencekam.<ref name=":1">{{Cite web|last=Yudhistira|date=2023-05-08|title=Jurnalisme Positif, Jurnalisme yang Konstruktif|url=https://narabahasa.id/artikel/keterampilan-bahasa/jurnalisme-positif-jurnalisme-yang-konstruktif/|website=Narabahasa|language=id|access-date=2024-12-20}}</ref>
 
== Gagasan ==
{{Under construction}}
Gagasan tentang jurnalisme konstruktif diperkenalkan oleh seorang jurnalis asal Denmark yang bernama [[Ulrik Haagerup]] yang meyakini bahwa di dalam berita mesti ada solusi. Dalam sebuah bukunya yang berjudul ''Constructive New'', ia memaparkan bahwa para jurnalis harus mampu memberdayakan masyarakat melalui inspirasi, dan bukan cuma memperlihatkan keburukan dunia pada masyarakat. Terkadang media mengatur masyarakat mengenai agenda setting di mana media menjelaskan soal apa yang sangat penting dan harus diperhatikan oleh masyarakat, dengan kehadiran jurnalisme konstruktif, masyarakat diajak untuk tetap tenang dan mencari jalan keluar atas permasalahan yang ada.<ref>{{Cite web|title=Jurnalisme Konstruktif|url=https://rmol.id/publika/read/2024/11/21/645604/jurnalisme-konstruktif|website=Rmol.id|language=en|access-date=2024-12-20}}</ref>
 
== Tujuan ==
Jurnalisme konstruktif bertujuan untuk menurunkan ketegangan di masyarakat ketika permasalahan sedang genting; mencegah adanya polarisasi di masyarakat; membangun ikatan dengan audiens, mengajak [[masyarakat]] untuk terlibat dalam mengatasi permasalahan.<ref>{{Cite book|last=M.Si|first=Kencana Ariestyani S.|date=2023-12-13|url=https://books.google.co.id/books?id=sEjsEAAAQBAJ&pg=PA68&dq=jurnalisme+konstruktif&hl=en&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj855aTsraKAxXb4zgGHfE-O4kQ6AF6BAgEEAI#v=onepage&q&f=false|title=Buku Ajar Penulisan Jurnalistik|publisher=PT Rekacipta Proxy Media|isbn=978-623-09-6930-0|pages=80|language=id|url-status=live}}</ref>
 
Ada tiga level yang akan dilewati saat menerapkan prinsip jurnalisme konstruktif. Pertama adalah level mikro di mana para audiens berita merasa lebih positif, dan bukan hanya terbebani oleh masalah. Kedua adalah level mennegah di mana perusahaan media telah memperoleh retensi dan jangkauan audiens. Level terakhir yaitu level makro di mana solusi yang masuk akal atas permasalahan sosial membawa kemajuan dalam masyarakat.<ref>{{Cite book|last=Hooffacker|first=Gabriele|date=2022-01-02|url=https://books.google.co.id/books?id=WYNSEAAAQBAJ&pg=PA8&dq=constructive+journalism&hl=en&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjZxL-gwbaKAxU1ZWwGHY0qGIAQ6AF6BAgKEAI#v=onepage&q&f=false|title=Journalistic Practice: Constructive Journalism: How Media can Implement the Topic of Migration for Young People|publisher=Springer Nature|isbn=978-3-658-33843-5|pages=7-8|language=en|url-status=live}}</ref>
 
== Elemen ==
Ada enam elemen jurnalisme konstruktif yaitu (1) Solusi, yakni dengan membuat ''framing'' yang berfokus pada solusi saat meliput masalah, (2) Orientasi ke masa depan, dengan memadukan unsur saat ini serta memikirkan potensi masa depan, (3) Inklusivitas dan diversivitas, melawan adanya polarisasi di masyarakat dengan mengakomodasi banyak suara dan sudut pandang, (4) Pemberdayaan, dengan cara melibatkan sudut pandang yang membahas sumber daya yang punya potensi, solusi, kerjasama, (5) Konteks serta penjelasan, dengan cara memvisualkan dan menyajikan data dalam berita, (6) Kreasi bersama, dengan melibatkan publik dalam membuat konten berita yang konstruktif.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Pratiwi|first=Ellya|last2=Paridah|first2=Paridah|date=2023-02-09|title=Implementasi Jurnalisme Konstruktif Pada Berita Vaksinasi Covid-19 Di Media Online Lokal|url=https://e-journal.naureendigition.com/index.php/jam/article/view/199/83|journal=Jurnal Adijaya Multidisplin|language=id|volume=1|issue=01|pages=190–200|issn=2964-7606}}</ref>
 
Karena berfokus pada masa depan, jurnalisme konstruktif berbeda dengan jurnalisme investigasi yang mengulas kejadian dan peristiwa yang sudah terjadi, dan berbeda pula dengan jurnalisme kilat yang biasanya tersaji dalam sebuah ''breaking news'' yang berfokus pada kejadian hari ini.<ref name=":1" />
 
== Konsep ==
Para jurnalis yang konstruktif berprinsip pada pengoptimalan pertanyaan 5W+1H saat mewawancarai beberapa [[narasumber]] serta melakukan riset yang ketat. Pemaparan berita disajikan dengan cara yang tidak menimbulkan ketakutan di masyarakat.<ref name=":0" />
 
== Referensi ==