Berita palsu di Asia Tenggara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
 
(6 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Berita palsu di Asia Tenggara''' memiliki [[definisi]] yang tidak dinyatakan secara jelas khususnya di [[Asia Tenggara Daratan]]. [[Rezim]] [[autokrasi]] dari negara-negara di [[Asia Tenggara]] umumnya melakukan pembatasan terhadap [[berita palsu]] untuk mengendalikan ruang digital sebagai pembatasan [[kebebasan sipil]]. Beberapa negara di Asia Tenggara telah membuat [[undang-undang]] yang menangani berita palsu secara khusus, misalnya Dekrit Anti-Berita Palsu 2017 ([[Vietnam]]), [[Undang-Undang Anti-Berita Palsu 2018]] ([[Malaysia]]) dan [[Undang-Undang Perlindungan dari Kepalsuan dan Manipulasi Dalam Jaringan]] ([[Singapura]]). Sedangkan pemerintah lain di Asia Tenggara hanya menangani berita palsu sebagai bagian dari undang-undang lain, seperti Undang-Undang Anti-Kejahatan Siber ([[Filipina]]) dan undang-undang [[Fitnah|pencemaran nama baik]] dalam [[internet]] yang berlaku di [[Indonesia]].
{{Sedang ditulis|21 Desember 2024|date=20 Desember 2024}}
 
'''Berita palsu di Asia Tenggara''' memiliki [[definisi]] yang masih samar khususnya di [[Asia Tenggara Daratan]].
 
== Definisi ==
Pada empat negara di [[Asia Tenggara Daratan]], [[definisi]] terhadaptentang [[berita palsu]] tidak dinyatakan secara jelas. Keempat negara tersebut ialah [[Kamboja]], [[Myanmar]], [[Thailand]], dan [[Vietnam]]. Berita palsu dimaknai pada keempat negara sebagai suatu berita tidak benar yang berdampak merugikan [[keamanan nasional]], stabilitas politik, dan reputasi nasional. Definisi berita palsu pada keempat negara hanya diwakili oleh teks [[hukum]] yang dikutip oleh otoritas pemerintahan selama tahun 2007–2020 di masing-masing negara ketika menangani berita palsu.{{Sfn|Sombatpoonsiri dan Luong|2022|p=5}}
 
== PenggunaanPenanganan ==
Definisi berita palsu di [[Asia Tenggara Daratan]], terutama digunakan untuk pembatasan terhadap berita palsu dengan tujuan untuk mengendalikan ruang digital. Pengendalian ruang digital dengan berlandasakanberlandaskan kepada definisi berita palsu dilakukan oleh Pemerintah Kamboja, Pemerintah Myanmar, Pemerintah Thailand, dan [[Pemerintah Vietnam]].{{Sfn|Sombatpoonsiri dan Luong|2022|p=1}} Keempat [[rezim]] tersebut menerapkan [[autokrasi]] dengan adanya pembatasan [[kebebasan sipil]]. Peringkat kebebasan sipil di keempat rezim tersebut oleh [[Freedom House]] dalam kategori 'tidak bebas'.{{Sfn|Sombatpoonsiri dan Luong|2022|p=2}}
 
== Perundang-undangan ==
Beberapa pemerintah dari negara-negara yang tergabung dalam [[Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara]] (Perbara) telah memperkenalkan beberapa jenis [[undang-undang]] tentang berita palsu sebagai bagian dari legislasi nasional. Pembuatan undang-undang tentang berita palsu dilakukanndilakukan oleh pemerintah nasional di Perbara untuk membatasi penyebaran berita palsu dan menjaga keamanan nasional.<ref name=":0" />
 
Pada tanggal 9 Februari 2017, sebuah [[dekrit]] bernama Dekrit Anti-Berita Palsu (Dekrit Nomor 09 Tahun 2017) diterbitkan oleh Pemerintah Vietnam. Tujuan dekrit ini untuk melawan berita palsu melalui penerbitan informasi faktual yang dibuat oleh pemerintah.<ref name=":0" /><ref>{{Cite book|last=Irwansyah|date=Maret 2024|url=https://indonesiabaik.id/public/uploads/post/7146/ASEAN_Guideline_in_Combating_Fake_News_and_Disinformation_in_the_Media.pdf|title=ASEAN Guideline on Management of Government Information in Combating Fake News and Disinformation in the Media|location=Jakarta Pusat|publisher=[[Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia|Ministry of Communication and Informatics of the Republic of Indonesia]]|isbn=978-602-17232-6-5|editor-last=Wulandari, D., dkk.|pages=76|language=EN|url-status=live}}</ref> Pada bulan April 2018, [[Parlemen Malaysia]] telah mengesahkan [[Undang-Undang Anti-Berita Palsu 2018]] yang diberlakukan sejak tanggal 11 April 2018.<ref>{{Cite book|url=https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223/pf0000368022/PDF/368022ind.pdf.multi|title=Jurnalisme, “Berita Palsu’’, & Disinformasi: Buku Pegangan untuk Pendidikan dan Pelatihan Jurnalisme|location=Paris|publisher=[[Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa]]|isbn=978-92-3-000076-9|editor-last=Ambardi, K., dkk.|pages=22|translator-last=Wendratama|translator-first=Engelbertus|trans-title=Journalism, ‘Fake News’ & Disinformation|url-status=live}}</ref>{{Sfn|Chen, dkk.|2023|p=1279}} Namun Undang-Undang Anti-Berita Palsu 2018 dicabut statusnya sebagai undang-undang oleh Parlemen Malaysia pada bulan [[Desember 2019]].{{Sfn|Chen, dkk.|2023|p=1280}}<ref>{{Cite book|last=ARTICLE 19|date=Juni 2021|url=https://www.article19.org/wp-content/uploads/2021/06/ARTICLE-19-Analysis-Malaysia-Emergency-Fake-News-Ordinance.pdf|title=Malaysia: Emergency (Essential Powers) (No. 2) Ordinance 2021 (Fake News Ordinance)|publisher=ARTICLE 19|pages=3|language=EN|url-status=live}}</ref>
 
PadaDi bulansisi April 2018lain, Parlemen Malaysia telah mengesahkan [[Undang-Undang Anti-Berita Palsu 2018]] yang diberlakukan sejak tanggal 11 April 2018.<ref>{{Cite book|url=https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223/pf0000368022/PDF/368022ind.pdf.multi|title=Jurnalisme, “Berita Palsu’’, & Disinformasi: Buku Pegangan untuk Pendidikan dan Pelatihan Jurnalisme|location=Paris|publisher=[[Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa]]|isbn=978-92-3-000076-9|editor-last=Ambardi, K., dkk.|pages=22|translator-last=Wendratama|translator-first=Engelbertus|trans-title=Journalism, ‘Fake News’ & Disinformation|url-status=live}}</ref>{{Sfn|Chen, dkk.|2023|p=1279}} Namun Undang-Undang Anti-Berita Palsu 2018 dicabut statusnya sebagai undang-undang oleh Parlemen Malaysia pada bulan [[Desember 2019Singapura]].{{Sfn|Chen, dkk.|2023|p=1280}}<ref>{{Cite book|last=ARTICLE 19|date=Juni 2021|url=https://www.article19.org/wp-content/uploads/2021/06/ARTICLE-19-Analysis-Malaysia-Emergency-Fake-News-Ordinance.pdf|title=Malaysia: Emergency (Essential Powers) (No. 2) Ordinance 2021 (Fake News Ordinance)|publisher=ARTICLE 19|pages=3|language=EN|url-status=live}}</ref> Di sisi lain, Parlemen Singapura telah mengesahkan [[Undang-Undang Perlindungan dari Kepalsuan dan Manipulasi Dalam Jaringan]] (POFMA) pada tanggal 3 Juni 2019 dan . POFMA diberlakukan di Singapura sejak tanggal 2 Oktober 2019.<ref>{{Cite book|last=International Commission of Jurists|date=4 Oktober 2021|title=Dictating the Internet: A Human Rights Assessment of the Implementation of Singapore’s Protection from Online Falsehoods and Manipulation Act 2019|location=[[Jenewa]]|publisher=International Commission of Jurists|pages=1|language=EN|url-status=live}}</ref> SelainSementara itu, sebuah dekrit bernama Dekrit Anti-Berita Palsu juga telah diterbitkan oleh[[Pemerintahan Filipina|Pemerintah Vietnam.Filipina]] Sementaramenangani itu,berita Pemerintah Filipinapalsu menerbitkanmelalui Undang-Undang Anti-Kejahatan Siber. danSedangkan Pemerintah Indonesia telahmenangani membuatberita palsu dalam konteks undang-undang yangkhususnya mengatuur persoalansebagai [[Fitnah|pencemaran nama baik]] dalam internet.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Martinus|first=Melinda|date=29 September 2022|title=Can ASEAN Mitigate Fake News in Southeast Asia?|url=https://www.iseas.edu.sg/wp-content/uploads/2022/09/ASEANFocus-Sep-2022.pdf|journal=ASEANFocus|language=EN|publisher=ASEAN Studies Centre, ISEAS-Yusof Ishak Institute|volume=39|pages=25|issn=2424–8045}}</ref>
 
== Referensi ==
Baris 22:
 
* {{Cite journal|last=Chen, W., dkk.|date=Maret 2023|title=The Framing of Anti-Fake News Law in Malaysian Newspapers|url=https://hrmars.com/papers_submitted/16557/the-framing-of-anti-fake-news-law-in-malaysian-newspapers.pdf|journal=International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences|language=EN|volume=13|issue=3|pages=1278–1295|doi=10.6007/IJARBSS/v13-i3/16557|ref={{sfnref|Chen, dkk.|2023}}}}
* {{Cite journal|last=Sombatpoonsiri, J., dan Luong, D. N. A.|date=2022|title=JustifyinhJustifying Digital Repression via “Fighting Fake News”: A Study of Four Southeast Asian Autocracies|url=https://www.iseas.edu.sg/wp-content/uploads/2022/06/TRS11_22.pdf|journal=Trends in Southeast Asia|language=EN|publisher=ISEAS Publishing|issue=11|ref={{sfnref|Sombatpoonsiri dan Luong|2022}}}}
 
[[Kategori:Berita palsu di Asia Tenggara]]
[[Kategori:Berita palsu di Asia]]