Ogoh-ogoh: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ganti gambar Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(33 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{
'''Ogoh-ogoh''' merupakan karya seni rupa; seni patung yang menggambarkan kepribadian ''Bhuta Kala''. Dalam ajaran ''Hindu Dharma'', ''Bhuta Kala'' merepresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan. ▼
[[File:Ogoh Ogoh Banjar Kubu Alit 2020.jpg|thumb|[[Kedonganan, Kuta, Badung|Kedonganan]], 2020]]
Dalam perwujudan [[patung]] yang dimaksud, Bhuta Kala digambarkan sebagai sosok yang besar dan menakutkan; biasanya dalam wujud ''Rakshasa''.▼
▲'''Ogoh-ogoh''' ([[Aksara bali|Bali]]: ᬑᬕᭀᬄ᭠ ᬑᬕᭀᬄ) merupakan karya seni
Selain wujud ''Rakshasa'', Ogoh-ogoh sering pula digambarkan dalam wujud makhluk-makhluk yang hidup di ''Mayapada'', ''Syurga'' dan ''Naraka'', seperti: Naga, Gajah, Garuda, ''Widyadari'', bahkan Dewa. Dalam perkembangannya, ada yang dibuat menyerupai orang-orang terkenal, seperti: para pemimpin dunia, artis atau tokoh agama bahkan penjahat. Terkait hal ini, ada yang berbau politik atau SARA. Walaupun sebetulnya hal ini menyimpang dari prinsip dasar Ogoh-ogoh. Contohnya Ogoh-ogoh yang menggambarkan seorang teroris.▼
▲Dalam perwujudan
▲Selain wujud ''
== Sebelum Nyepi ==
[[File:Festival Ogoh Ogoh Bali.webm|jmpl|250px|ki|Video Ogoh-ogoh di [[Kuta]], 2018]]
Dalam fungsi utamanya, Ogoh-ogoh sebagai representasi ''Bhuta Kala'', dibuat menjelang Hari [[Nyepi]] dan diarak beramai-ramai keliling desa pada senja hari ''Pangrupukan'', sehari sebelum Hari Nyepi.
[[File:Ogoh-ogoh carried during the Ngrupuk parade in Ubud.jpg|jmpl|[[Ubud]], 2018]]
[[File:Pembuatan Ogoh Ogoh di Banjar Tainsiat.jpg|jmpl|Pembuatan Ogoh Ogoh di [https://www.instagram.com/stysbtainsiat?igsh=MTY5c2Q0amw0aHEyNQ== Banjar Tainsiat], [[Denpasar]], 2019]]
Menurut para
== Referensi ==
▲Menurut para cendikiawan dan praktisi Hindu Dharma, proses ini melambangkan keinsyafan manusia akan kekuatan alam semesta dan waktu yang maha dashyat. Kekuatan tersebut meliputi kekuatan ''Bhuana Agung'' (alam raya) dan ''Bhuana Alit'' (diri manusia). Dalam pandangan Tattwa (filsafat), kekuatan ini dapat mengantarkan makhluk hidup, khususnya manusia dan seluruh dunia menuju kebahagiaan atau kehancuran. Semua ini tergantung pada niat luhur manusia, sebagai makhluk Tuhan yang paling mulia dalam menjaga dirinya sendiri dan seisi dunia.
{{commons|Category:Ogoh-ogoh}}
[[Kategori:Budaya Bali]]
|