Prasasti Hujung Langit: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wie146 (bicara | kontrib)
Aksara Jawa Kuna
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(4 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 3:
 
== Deskripsi prasasti ==
Prasasti ini dipahatkan pada sebuah batu alam yang [[kerucut|mengerucut]], berukuran tinggi 162 [[sentimeter|cm]] dan lebar 60 cm.<ref name=bpcb/> Sisi batu yang bertulisan cukup rata, dan (pada tahun 1954) menghadap ke arah timur. Teksnya terdiri atas 18 baris, dengan baris terakhir tidak lengkap, dan sekitar lima belas15 [[sentimeter|cm]] di atasnya, terdapat gambar [[belati]] berbilah lebar, yang ujungnya menghadap ke arah kanan.<ref name=dama>{{aut|[[Louis-Charles Damais|Damais, L-C.]]}} (1962). "II. Études soumatranaises : I. La date de l'inscription de Hujung Langit ("Bawang")". ''Bulletin de l'Ecole française d'Extrême-Orient''. [https://www.persee.fr/doc/befeo_0336-1519_1962_num_50_2_1535 Tome '''50'''(2): 275-310]. DOI : https://doi.org/10.3406/befeo.1962.1535</ref>{{rp|280-282, Fig 17}}
 
Prasasti ditemukan pertama kali oleh petugas Dinas Topografi Hindia Belanda, dan laporannya dimuat dalam ''Jaarverslag van den Topografischen Dienst'' (laporan tahunan Dinas Topografi) tahun 1912 (pada hlm. 104, Lembar XXII, dan Gambar 2). Batu prasasti ini, pada saat pemeriksaan tahun 1954, berdiri di atas gundukan kecil di ruang terbuka dan dikelilingi pepohonan besar, khususnya pohon [[nangka]]. Di sekelilingnya terdapat sejumlah potongan batu yang menandakan bahwa pernah ada sebuah monumen di lokasi ini.<ref name=dama/>{{rp|280, Note 3}} Sekarang batu prasasti ini telah dipagari dan dibangunkan semacam cungkup untuk melindunginya dari panas dan hujan.<ref name=sapt>{{aut|Saptono, N., E. Widyastuti, N. Laili, & M. Qadarsih}}. (2014). [https://repositori.kemdikbud.go.id/12469/1/Khasanah%20Budaya%20Lampung.pdf ''Khasanah Budaya Lampung'']. Serang: Balai Pelestarian Cagar Budaya Serang.</ref>{{rp|50,}}<ref name=rusy/>{{rp|22}}
 
== Tulisan dan pertanggalan ==
Kondisi tulisan pada Prasasti Hujung Langit telah sangat aus.<ref name=bpcb/> Meskipun demikian, dari sebagian huruf-huruf yang masih terbaca dapat diketahui bahwa prasasti tersebut ditulis dalam [[aksara Jawa|aksara Jawa Kuna]] dan dalam bahasa [[Melayu Kuna]]. Pakar [[epigrafi]], [[Louis-Charles Damais]] menyimpulkan penggunaan bahasa Melayu ini dari adanya kata-kata "sa-hutan" (pada baris ke-4), yang tidak biasa (pengganti 'hutan', dalam [[bahasa Jawa]] umumnya digunakan kata ''alas''), dan partikel lokatif "di" (pada baris ke-12, dengan arti "di dalam", "di") yang tidak mungkin digunakan dalam bahasa [[Jawa Kuno|Jawa Kuna]].<ref name=dama/>{{rp|283}} Selanjutnya, berdasarkan bentuk huruf-huruf yang digunakan ([[paleografi]]) serta melalui perhitungan yang rumit, Damais menetapkan bahwa prasasti tersebut berasal dari tahun 919 Saka (997 M).<ref name=dama/>{{rp|288}}
 
== Teks prasasti alih aksara ==
Baris 38:
# (pada) bulan Asuji (yang apabila) perintah ini dilanggar akan ditusuk (oleh senjata tajam) dan diremas
# badan(nya) (dalam) seluruh kematian (dan) seluruh kehidupan, (secara) terus menerus
# ............., ketika ''punku haji yuwa rajya'' (yang bernama) sri haridewaHaridewa
# sakti (bersama) juru redap, juru ..... dan juga juru paja-
# bat (memberikan) hadiah (berupa) tanah (untuk) datang mempersembahkan (dan) memuja..
Baris 53:
== Situs purbakala ==
{{main|Situs Hujung Langit}}
Penelitian-penelitian yang lebih lanjut mengungkapkan bahwa Prasasti Hujung Langit sesungguhnya mungkinkemungkinan merupakan bagian dari suatu bangunan suci kuno, yang terletak pada suatu dataran yang dikelilingi oleh parit dan rawa-rawa sungai purba. Pada bagian lain dari dataran tersebut telah ditemukan adanya tinggalan-tinggalan [[megalitik]], seperti [[arca|arca-arca]] megalitik, batu datar, serta batu bergores.<ref name=bpcb/><ref name=rusy/>{{rp|29}}
 
Di samping itu, pada area yang lebih luas telah pula ditemukan kepingan-kepingan [[tembikar]] (kereweng) dan [[keramik]], yang menandakan bahwa situs ini juga menjadi lokasi dari suatu permukiman kuno.<ref name=rus1>{{aut|Rusyanti}}. (2013). "Tembikar-tembikar di Situs Hujung Langit, Lampung Barat". ''Purbawidya'', vol. '''2'''(2): 206-217 (November 2013). (Salinan pada [https://www.researchgate.net/publication/323478617_TEMBIKAR-TEMBIKAR_DI_SITUS_HUJUNG_LANGIT_LAMPUNG_BARAT_THE_POTTERIES_OF_HUJUNG_LANGIT_SITES_WEST_LAMPUNG ''ResearchGate'']).</ref>{{rp|216}}
Baris 76:
[[Kategori:Sejarah]]
[[Kategori:Prasasti di Lampung|Hujung Langit]]
[[Kategori:Balik BukitSukau, Lampung Barat]]
[[Kategori:Kerajaan Sriwijaya]]
[[Kategori:Prasasti berbahasa Melayu Kuno|Hujung Langit]]