Pelabuhan Tanjung Emas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Indah blestari (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{Infobox port | name =Pelabuhan Tanjung Emas | image = COLLECTIE TROPENMUSEUM De eerste binnenhaven van Tandjoengpriok de haven van Batavia Java TMnr 10007960.jpg | i...'
 
 
(44 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{hatnote|Nama tempat ini juga dieja "Tanjung Mas" sebagai ganti "Tanjung Emas".}}
 
{{Infobox port
| name =Pelabuhan Tanjung Emas
| image = Tanjung Emas Aerial.jpg
| image = COLLECTIE TROPENMUSEUM De eerste binnenhaven van Tandjoengpriok de haven van Batavia Java TMnr 10007960.jpg
| caption = Pemandangan dari udara
| imagesize = 300px
| caption =
| country = {{negara|indonesia}} [[Indonesia]]
| location = [[Tanjung Mas, Semarang Utara, Semarang|Tanjung Emas]], [[Semarang Utara, Semarang|Semarang Utara]], [[Kota Semarang]], [[Jawa Tengah]]
| location =[[Semarang]]
| coordinates = {{coord|-6.949287|110.424993}}
| opened = 23 November 1985<ref>{{cite book|first1=Agus|last1=Santoso|title=Naskah Sumber Arsip Presiden RI : Soeharto|date=2015|publisher=Arsip Nasional Republik Indonesia|page=50|url=https://www.anri.go.id/download/naskah-sumber-arsip-seri-presiden-ri-soeharto-1586394992.}}{{Pranala mati|date=Desember 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
| opened =
| operated = [[Pelindo|PT Pelabuhan Indonesia III(Persero)]]
| owner =
| type =
| sizewater = 400 [[Hektare|ha.]]
| sizeland = 500 ha.
| size =
| berths =7
| wharfs =
| piers =
Baris 39 ⟶ 40:
| blankstatstitle3 =
| blankstats3 =
| website = [http://www.tgemas.co.id/ tgemas.co.id]
| pushpin_map = Indonesia_Semarang
| pushpin_map_caption = Lokasi di [[Semarang]]
}}
'''Pelabuhan Tanjung Emas''' adalah sebuah pelabuhan di [[Semarang]] Jawa Tengah. Pelabuhan Tanjung Emas (terkadang ada yang menulis Tanjung Mas), dikelola oleh PT. Pelabuhan Indonesia III (Prsero) sejak tahun 1985. Pelabuhan ini merupakan satu-satunya pelabuhan di Kota Semarang. Pelabuhan Tanjung Emas ke arah Tugu Muda Semarang berjarak sekitar 5 km atau kira-kira 30 menit dengan kendaraan sepeda motor/mobil.
 
'''Pelabuhan Tanjung Emas''' ({{lang-jv|ꦥꦼꦭꦧꦸꦲꦤ꧀ꦠꦚ꧀ꦗꦸꦁꦌꦩꦱ꧀}}) adalah sebuah [[pelabuhan]] di [[Tanjung Mas, Semarang Utara, Semarang|Tanjung Emas]], [[Semarang Utara, Semarang|Semarang Utara]], [[Kota Semarang]], [[Jawa Tengah]] . Pelabuhan ini merupakan pelabuhan laut di Semarang yang terletak sekitar 5 km dari [[Tugu Muda]] di pusat kota. Pelabuhan ini dibangun pada abad ke-19 oleh [[Hindia Belanda|pemerintah kolonial Belanda]], untuk mengekspor gula dan berbagai produk pertanian yang berasal dari daerah pedalaman di Jawa Tengah, menggantikan pelabuhan pra-kolonial yang mengalami pendangkalan. Pelabuhan ini telah dioperasikan oleh [[Pelindo]] sejak 23 Nopember 1985.
Fasilitas Dermaga pada pelabuhan ini: Nusantara, Pelabuhan dalam II, Dermaga Gd VII, DUKS PLTU, DUKS Pertamina, DUKS BEST serta DUKS Sriboga. Pelabuhan Tanjung Emas juga didukung dengan peralatan: Kapal Tunda, Kapal Pandu, Kapal Kepil, Gudang, Lapangan Penumpukan dan alat Bongkat, serta dengan pelayanan meliputi: Pelayanan Kapal, Pelayanan Barang, Pelayanan Terminal, Palayanan Tanah, Bangunan, Air, dan Listrik.
 
== Sejarah ==
Menurut catatan sejarah, Pelabuhanpelabuhan ini telah berkembang sejak abad ke-16. SebelumnyaDahulu Pelabuhan Semarang berada di bukit Simongan, daerah initersebut sekarang dikenal dengan nama Gedong Batu dimana(tempat terdapatberdirinya [[Kelenteng Sam PoPoo Kong]]).
 
Secara geologis, lokasi pelabuhan kuno Semarang kuno kurang menguntungkan. JumlahBanyaknya pasir yang amat banyak dan endapan lumpur yang berlangsung terus menerus, menyebabkan sungai yang menghubungkan kota dengan pelabuhan tidak dapat dilayari. Bahkan padadi muara sungai terbentuk dataran pasir yang sangat menghambat pelayaran dari dan ke kota. Untuk mengatasi kondisi geologigeologis yang tidak menguntungkan bagi kapal-kapal besar itu pada tahun 1868, beberapa perusahaan dagang melakukan pengerukan lumpur yang pertama kali. Selanjutnya, dibuat jugasebuah kanal pelabuhan baru dibuat, bernama ''Nieuwe Havenkanaal'', atau Kali Baroe, yang pembuatannya berlangsung pada tahun [[1872]]. Melalui kanal ini, perahukapal-perahukapal dapat berlayar sampai ke pusat kota, untuk menurunkan dan memuatmenaikkan barang-barang.<ref>{{cite web|date=24 July 2017|title=Ensiklopedia Semarang Tempo Dulu|url=http://www.rasikafm.co.id/2011/05/ensiklopedia-semarang-tempo-dulu-10/ | title=Ensiklopedia Semarang Tempo Dulu |date=12 May 2012}}</ref>
 
Setelah pembangunan Kaliterusan Barubaru, banyak kapal dari luar negeri, baik kapal uap, maupun kapal layar, berdatangantiba di pelabuhan Semarang. Selama tahun 1910, tercatat 985 kapal uap dan 38 kapal layar yang berlabuh di Semarang. MerekaKapal-kapal tersebut berasal dari berbagai negeri yaitunegara: Inggris, Belanda, Hindia Belanda, Jerman, Denmark, Jepang, Austria, Swedia, Norwegia, dan Perancis. Sebuah mercusuar di pelabuhan ini, yang dikenal dengan nama Willem 3, telah aktif sejak tahun 1884, sebagai satu-satunya mercusuar di Jawa Tengah.
 
WalaupunPelabuhan Semarang dikembangkan untuk menjadikan kota ini sebagai kota pelabuhan dan mengekspor komoditas dari Jawa. sudahMeskipun ada penambahan fasilitas pelabuhan Nusantara, Pelabuhan Semarang masih terbatas untuk disandari kapal-kapal berukuran besarsempit. Pada masasaat itu, kapal yang bisadapat merapat / bersandarberlabuh di Dermaga Nusantara maksimummaksimal adalah kapal-kapal dengan draft = 5 mmeter atau berukuranberbobot ± 3.500 Ton bobot mati (Dwt). Sedang kapal-kapalKapal dengan draft >lebih besar dari 5 mmeter masih harus berlabuh diluardi luar pelabuhan, atau dilepasdi lepas pantai yang jaraknyaberjarak ± 3 mil dari dermaga. KarenaOleh karena itu, pelabuhan ini dikenal sebagaidengan nama Pelabuhan REDE. Sejak tahun 1970, arus kapal dan barang yang melalui Pelabuhanpelabuhan Semarangini cenderung semakin meningkat setiap tahuntahunnya. Menurut data dari tahun 1970- hingga 1983 kenaikan arus barang rata-rata tiapsetiap tahun yaitumeningkat 10% lebih. Mengingat keterbatasan fasilitas pelabuhan sepertiyang terbatas - kedalaman dan lebar alurpetak/ kolam yang tidakkurang memadai untuk masukkeluar /masuknya kapal keluarnyalaut kapal-kapal samudera, maka Pemerintah menetapkanmemutuskan untuk mengembangkan Pelabuhan Semarangtersebut.<ref>{{cite web|date=24 July 2017|title=Pelabuhan Tanjung Emas|url=http://seputarsemarang.com/pelabuhan-tanjung-emas-7890/ | title=Pelabuhan Tanjung Emas |date=12 May 2012}}</ref>
 
== Pengembangan ==
Pada tahun 2017, Pelindo III mengumumkan rencana reklamasi lahan seluas 22 hektar yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2018 sebagai tahap pertama pengembangan pelabuhan. Fasilitas pendukung pelabuhan, seperti tangki timbun, dermaga, gudang, dan lapangan penumpukan, akan dibangun sebagai bagian dari pengembangan tersebut. Tahap kedua reklamasi akan mencakup 82 hektar.<ref>{{cite news|title=Port operator to implement reclamation at Tanjung Emas Port|url=https://www.thejakartapost.com/news/2017/02/22/port-operator-to-implement-reclamation-at-tanjung-emas-port.html|newspaper=The Jakarta Post|accessdate=15 July 2019}}</ref>
 
== Fasilitas ==
Pelabuhan ini memiliki fasilitas antara lain:
 
# Pemecah gelombang
# Alur pelayaran
# Kolam pelabuhan
# Dermaga
# Fender
# Gudang
# Terminal seluas 3000 m²
 
Fasilitas dermaga pada pelabuhan ini:
==Sejarah Pelabuhan Tanjung Emas==
Menurut catatan sejarah, Pelabuhan ini berkembang sejak abad ke-16. Sebelumnya Pelabuhan Semarang berada di bukit Simongan, daerah ini sekarang dikenal dengan Gedong Batu dimana terdapat Kelenteng Sam Po Kong.
 
# Dermaga Nusantara
Secara geologis lokasi pelabuhan Semarang kuno kurang menguntungkan. Jumlah pasir yang amat banyak dan endapan lumpur yang berlangsung terus menerus, menyebabkan sungai yang menghubungkan kota dengan pelabuhan tidak dapat dilayari. Bahkan pada muara sungai terbentuk dataran pasir yang sangat menghambat pelayaran dari dan ke kota. Untuk mengatasi kondisi geologi yang tidak menguntungkan bagi kapal-kapal besar itu pada tahun 1868, beberapa perusahaan dagang melakukan pengerukan lumpur yang pertama kali. Selanjutnya dibuat juga kanal pelabuhan baru, bernama ''Nieuwe Havenkanaal'', atau Kali Baroe, yang pembuatannya berlangsung pada tahun [[1872]]. Melalui kanal ini, perahu-perahu dapat berlayar sampai ke pusat kota, untuk menurunkan dan memuat barang-barang.<ref>{{cite web |url=http://www.rasikafm.co.id/2011/05/ensiklopedia-semarang-tempo-dulu-10/ | title=Ensiklopedia Semarang Tempo Dulu |date=12 May 2012}}</ref>
# Pelabuhan Dalam II
# Dermaga Gd. VII
# DUKS PLTU
# DUKS Pertamina
# DUKS BEST
# DUKS Sriboga
 
Pelabuhan Tanjung Emas juga didukung dengan peralatan:
Setelah pembangunan Kali Baru, banyak kapal dari luar negeri, baik kapal uap, maupun kapal layar, berdatangan di pelabuhan Semarang. Selama tahun 1910 tercatat 985 kapal uap dan 38 kapal layar yang berlabuh di Semarang. Mereka berasal dari berbagai negeri yaitu Inggris, Belanda, Hindia Belanda, Jerman, Denmark, Jepang, Austria, Swedia, Norwegia, dan Perancis
 
# Kapal Tunda
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sebelumnya bernama Pelabuhan Semarang, yang dahulu berupa sungai kecil atau Kali Semarang yang menjadi satu-satunya urat nadi pengangkutan barang-barang dengan perahu dari dan ke kapal samudera yang berlabuh di lepas pantai.
# Kapal Pandu
# Kapal Kepil
# Gudang
# Lapangan Penumpukan dan alat bongkar muat
# Pelayanan kapal, barang, terminal, tanah, bangunan, air dan listrik
 
== Kecelakaan ==
Di area pelabuhan Tanjung Emas ini terdapat sebuah Mercusuar, namanya mercusuar Willem 3. Mercusuar yang terletak di kawasan pelabuhan Tanjung Emas ini merupakan satu-satunnya mercusuar di Jawa Tengah. Menurut catatan inskripsi pada bangunan ini tercatat dibangun pada tahun 1884, dibangun oleh Pemerintah Kolonial Belanda dalam rangka menjadikan kota Semarang sebagai kota pelabuhan dan dagang, pada waktu itu sebagai sarana untuk ekspor gula ke Luar Negeri. Pelabuhan Semarang dikembangkan untuk prasarana ekspor hasil bumi (terutama gula) oleh pemerintah kolonial. Pada masa itu menjelang akhir abad ke-19 Jawa telah menjadi penghasil [[gula]] nomor 2 di dunia setelah Kuba.
Pada bulan Juli 2019, sebuah kapal kargo besar menabrak beberapa crane dan crane tersebut menimpa peralatan lainnya, tetapi tidak ada korban jiwa.<ref>{{cite web|date=15 July 2019|title=Watch: Container Ship Crashes into Gantry Cranes at Semarang Port, Indonesia|url=https://www.marineinsight.com/videos/watch-container-ship-crashes-into-gantry-cranes-at-semarang-port-indonesia/}}</ref>
 
== Galeri ==
Walaupun sudah ada penambahan fasilitas pelabuhan Nusantara, Pelabuhan Semarang masih terbatas untuk disandari kapal-kapal berukuran besar. Pada masa itu, yang bisa merapat / bersandar di Dermaga Nusantara maksimum kapal-kapal dengan draft = 5 m atau berukuran ± 3.500 Ton bobot mati (Dwt). Sedang kapal-kapal dengan draft > 5 m masih harus berlabuh diluar pelabuhan atau dilepas pantai yang jaraknya ± 3 mil dari dermaga. Karena itu dikenal sebagai Pelabuhan REDE. Sejak 1970, arus kapal dan barang yang melalui Pelabuhan Semarang cenderung semakin meningkat setiap tahun. Menurut data tahun 1970-1983 kenaikan arus barang rata-rata tiap tahun yaitu 10% lebih. Mengingat keterbatasan fasilitas pelabuhan seperti kedalaman dan lebar alur/ kolam yang tidak memadai untuk masuk / keluarnya kapal-kapal samudera, maka Pemerintah menetapkan untuk mengembangkan Pelabuhan Semarang.<ref>{{cite web |url=http://seputarsemarang.com/pelabuhan-tanjung-emas-7890/ | title=Pelabuhan Tanjung Emas |date=12 May 2012}}</ref>
<gallery>
Berkas:Menarasuar.jpg| Mercusuar Pelabuhan Semarang
Berkas:Stamps of Indonesia, 054-07.jpg|Prangko Mercusuar Semarang
</gallery>
 
== Catatan Kakikaki ==
{{reflist}}{{Pelabuhan Pelindo}}{{Kota Semarang}}
{{Kedungsepur}}
{{Jawa Tengah}}
{{Commonscat|Tanjung Mas Harbour}}
{{Semarang-stub}}
 
[[Kategori:Pelabuhan di IndonesiaJawa Tengah|Tanjung Emas]]
[[Kategori:Bangunan dan struktur di Kota Semarang]]
[[Kategori:Pelabuhan di Semarang|Tanjung Priok]]
[[Kategori:Tanjung Emas, Semarang Utara]]
[[Kategori:Semarang Utara]]
[[Kategori:Kota Semarang]]
[[Kategori:Terminal kontainer]]
[[Kategori:Pelindo]]