Kamala Sari: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat kutipan |
Badak Jawa (bicara | kontrib) k Mengembalikan suntingan oleh Henrys Wirakusumah (bicara) ke revisi terakhir oleh Alamnirvana Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(5 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 23:
2. ♂ '''Pangeran Ismael''' (wafat 1833), anak dengan Sultan Adam, Pangeran Ismail tewas terbunuh karena berkelahi dengan Pangeran Noch,
Baris 50:
'''Njahi Ratoe Kamala Sarie''' atau '''Njahi Ratoe Koemala Sarie'''<ref name="De bandjermasinsche krijg van 1859-1863: nader toegelicht"/> adalah permaisuri [[sultan Banjar|raja Banjar]] [[Adam dari Banjar|Sultan Adam al-Watsiq Billah]].<ref>http://www.de-paula-lopes.nl/downloads/bandjermasingen40.htm</ref>Ia Kamala Sari terkenal sebagai sosok wanita yang berpengaruh pada masa kehidupannya [[Kesultanan Banjar]]. Nyai Kamala Sari semula merupakan pelayan (dayang) dan Selir janda Sultan [[Sulaiman dari Banjar|Sulaiman]] (ayahanda Sultan [[Adam dari Banjar|Adam]]).
Sepeninggal Sultan Sulaiman Saidullah II tersebut, '''anak tirinya''' Sultan
Usianya lebih tua dari Sultan Adam. Sultan Adam mangkat tahun 1857 dalam usia 80 tahun. Dalam tahun 1855, usia Nyai Ratu Kamala Sari sudah mencapai 90 tahun. Sehubungan dengan wafatnya Pangeran Mahkota mendahului Sultan Adam, maka sepeninggal Sultan Adam, maka jabatan Sultan Banjar digantikan putera dari almarhum Pangeran Mahkota atau oleh cucunya. Dengan demikian ia menjadi Neneksuri bagi Sultan Banjar yang menjabat tersebut dan disebut Nyai Ratu Sepuh (''Nyai Ratu yang tua)''. Ia pernah memimpin usaha penyeludupan garam, padahal mengusahakan memasok garam pada masa itu hanya boleh dilakukan oleh pihak Belanda.<ref name="De bandjermasinsche krijg van 1859-1863: nader toegelicht">{{cite book
| pages= 22
| author= Willem Adriaan Rees
|