Persatuan Tarbiyah Islamiyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Al Asyi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Ada perubahan
Tag: Penambahan gelar ( ? ) [ * ] VisualEditor Edit Check (references) activated Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(43 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 14:
| formation = {{start date and age|1928|5|5}}
| founding_location = [[Candung, Agam|Canduang]], [[Agam]]
| founder = [[Sulaiman Ar-Rasuli|Syekh Sulaiman ar-Rasuli;]]<br>[[Muhammad Jamil Jaho|Syekh Muhammad Jamil Jaho;]]<br>[[Abdul Wahid Ash-Shalihi|Syekh Abdul Wahid Ash-Shalihi;]]<br>[[Abbas Qadhi Ladang Laweh|Syekh Abbas Qadhi Ladang Laweh;]] [[Kategori:Pendiri Persatuan Tarbiyah Islamiyah|dll.]]
| type = Organisasi massa [[Islam]]
| purpose =
Baris 20:
| membership =
| leader_title = [[Daftar Ketua Umum Persatuan Tarbiyah Islamiyah|Ketua Umum]]
| leader_name = [[SyarfiKhoirul Hutauruk|Drs. H. Muhammad Syarfi Hutauruk, MMUmam]]
| website =
| footnotes = Tribhakti : <br> '''Pendidikan, Dakwah dan Sosial'''
Baris 26:
| leader_name2 =
| leader_title3 = Sekretaris Jenderal
| leader_name3 = [[ZulhendriAchmad Chaniago|Drs. Zulhendri Chaniago, MMJafar]]
| full_name =
| subsidiaries = * [[Persatuan Wanita Tarbiyah Islamiyah|PERWATI (Persatuan Wanita Tarbiyah Islamiyah]]
Baris 32:
* [[Kesatuan Mahasiswa Tarbiyah Islamiyah|KMTI (Kesatuan Mahasiswa Tarbiyah Islamiyah)]]
}}
'''Persatuan Tarbiyah Islamiyah''' '''(PERTI)'''<ref name=":2" /> ([[Abjad Jawi|Jawi]]: {{Script|Arab|ڤرستوان تربيه اسلاميه}}; {{lang-ar|{{Script|Arab|اتحاد التربية الإسلامية}}}} ''Ittiḥād at-Tarbiyah al-Islāmīyah'') adalah [[organisasi massa]] [[Islam di Indonesia]] yang berhaluan [[mazhab Syafii|Syafii]]-[[Asy'ariyah|Asy'ari]]. Cikal bakal organisasi ini berawal dari Persatuan Madrasah Tarbiyah Islamiyah (PMTI) yang didirikan oleh [[Sulaiman Ar-Rasuli|Syekh Sulaiman Ar-Rasuli]] pada [[5 Mei]] [[1928]] [[Masehi|M]] atau 15 [[Zulkaidah|Zulqaidah]] 1346 [[Kalender Hijriah|H]] di [[Candung, Agam|Canduang]], [[Agam]], [[SumatraSumatera Barat]] dan dalam perkembangannya sempat menjadi [[Partai politik di Indonesia|partai politik]] bernama Partai Islam PERTI. Dalam [[Pemilihan Umum 1955|pemilihan umum 1955]], Partai Islam PERTI mendapatkan empat kursi [[DPR-RI]] dan tujuh kursi [[Konstituante]]. Pemuda Islam adalah organisasi kepemudaan yang bernaung dalam ORMAS ISLAM Persatuan Tarbiyah Islamiyah ( PERTI) Organisasi ini awalnya bernama Persatuan Pemuda Islam Indonesia (PERPINDO) yang didirikan pada 10 Mei 1947 di Bukittinggi, Sumatera Barat.<ref>{{Cite web|title=Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) - Ensiklopedia|url=https://esi.kemdikbud.go.id/wiki/Persatuan_Tarbiyah_Islamiyah_(PERTI)|website=esi.kemdikbud.go.id|access-date=2024-12-23}}</ref>
 
== Sejarah ==
=== Masa awal ===
[[Berkas:Sulaiman Arrasuli.jpg|150px|kiri|jmpl|[[Sulaiman Ar-Rasuli|Syekh Sulaiman ar-Rasuli]], pendiri Persatuan Tarbiyah Islamiyah]]
Cikal bakal Persatuan Tarbiyah Islamiyah berawal dari perubahan sistem pendidikan dari [[surau]] ke [[madrasah]] yang ditandai dengan berdirinya [[Madrasah Tarbiyah Islamiyah Canduang|Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Candung]] pada 5 Mei 1928 oleh Syekh Sulaiman ar-Rasuli gelar ''Inyiak Canduang,'' [[MTI Jaho]] oleh [[Muhammad Jamil Jaho|Syekh Muhammad Jamil Jaho]], [[MTI Tabek Gadang]] oleh [[Abdul Wahid Ash-Shalihi|Syekh Abdul Wahid ash-Shalihi]] dan [[MTI Batu Hampar]] oleh [[Muhammad Arifin Al-Arsyadi|Syekh Muhammad Arifin al-Arsyadi]] yang juga didirikan pada hari yang sama.
 
Pendirian empat MTI dimaksudkan sebagai upaya modernisasi lembaga pendidikan Kaum Tua ([[Islam Tradisionalis|tradisionalis]]) dan merupakan usulan [[Abbas Qadhi Ladang Laweh|Syekh Abbas Qadhi Ladang Laweh]]. Sebelumnya, Syekh Abbas Qadhi telah memulai upaya ini dengan mendirikan [[Arabiyah School]] di [[Ladang Laweh, Banuhampu, Agam|Ladang Lawas]] pada 1918 dan Islamiyah School di [[Aur Tajungkang Tengah Sawah, Guguk Panjang, Bukittinggi|Aur Tajungkang]], [[Bukittinggi]] pada 1924 untuk menandingi gencarnya gerakan pengembangan lembaga pendidikan milik Kaum Muda ([[Modernisme Islam|modernis]]) di SumatraSumatera Barat.{{sfn|Koto|2012|p=29-31}} Selain Syekh Abbas, sistem [[madrasah]] juga pernah dilakukan oleh murid Inyiak Canduang sendiri yaitu Syekh Darwis al-Majidi yang mendirikan Tarbiyah School di Tabek Lumpu, [[Baso, Agam]] pada 1918.
 
Sepulangnya Inyiak Canduang ke kampung halamannya di Candung setelah belajar di Makkah. Pada 1908, Inyiak Canduang mengadakan pengajian di Surau Baru dengan membentuk halakah sebagaimana yang umum berlaku di Minangkabau waktu itu. Kemudian, ia merubah sistem halakah Surau Baru menjadi sistem klasikal dengan nama MTI Canduang pada 5 Mei 1928.<ref>{{Cite web|last=Canduang|first=Mti|date=2013-04-21|title=Pondok Pesantren: SEJARAH|url=https://mticanduang.blogspot.com/2013/04/sejarah.html|website=Pondok Pesantren|access-date=2024-01-30}}</ref>
Setelah kemunculan beberapa [[:Kategori:Madrasah Tarbiyah Islamiyah|MTI]] di Sumatra Barat, Inyiak Canduang kemudian mendirikan organisasi Persatuan Madrasah Tarbiyah Islamiyah (PMTI) untuk menghubungkan MTI-MTI tersebut. Sebelumnya, ulama-ulama Kaum Tua di [[Sumatra Tengah]] pernah berhimpun di dalam organisasi bernama [[Ittihad Ulama Sumatera]] yang didirikan pada 1921 oleh Syekh Abbas Qadhi, Syekh Sulaiman Ar-Rasuli dan Syekh Muhammad Jamil Jaho. Organisasi ini kemudian dipimpin oleh [[Muhammad Saad Mungka|Syekh Muhammad Saad Mungka]].{{sfn|Koto|2012|p=30}}
 
Setelah kemunculan MTI Canduang dan beberapa [[:Kategori:Madrasah Tarbiyah Islamiyah|MTI]] lainnya di SumatraSumatera Barat, Inyiak Canduang kemudian mendirikan organisasi Persatuan Madrasah Tarbiyah Islamiyah (PMTI) untuk menghubungkan MTI-MTI tersebut. Sebelumnya, ulama-ulama Kaum Tua di [[Sumatra Tengah]] pernah berhimpun di dalam organisasi bernama [[Ittihad Ulama Sumatera]] yang didirikan pada 1921 oleh Syekh Abbas Qadhi, Syekh Sulaiman Ar-Rasuli dan Syekh Muhammad Jamil Jaho. Organisasi ini kemudian dipimpin oleh [[Muhammad Saad Mungka|Syekh Muhammad Saad Mungka]].{{sfn|Koto|2012|p=30}}
 
Pada 1918, [[Hasan Basri Maninjau|Syekh Hasan Basri Maninjau]] yang merupakan ''de Commisaris'' Ittihad Ulama Sumatera menerbitkan majalah [[Al-Mizan (majalah)|''Al-Mizan'']] melalui Penerbit Syarikatul Ihsan [[Maninjau]]. Majalah al-Mizan, selain berisi karangan-karangan mengenai agama, juga memuat pertanyaan dan jawaban. Pertanyaan-pertanyaan itu berasal dari pembaca al-Mizan dari berbagai daerah. Pertanyaan ini dijawab oleh Majelis Tarjih Ittihadul Ulama Sumatera yang terdiri dari beberapa ulama seperti Syekh Muhammad Saad Mungka, [[Khatib Ali|Syekh Khatib Ali Padang]], Syekh Muhammad Nur Bayur Maninjau, Syekh Abdullah Maninjau, Syekh Sulaiman Arrasuli Candung, Syekh Muhammad Jamil Jaho dan Syekh Makhudum Tanjuang Bingkuang Solok.
 
Setelah Al-Mizan berhenti terbit, Ittihad Ulama Sumatera sempat menerbitkan majalah ''[[Ar-Radd wal-Mardud]]'' di [[Ladang Laweh, Banuhampu, Agam|Ladang Laweh]] pada 1921. Majalah tersebut tercatat diasuh oleh [[Sirajuddin Abbas]] (sebagai kepala redaktur) dan Mustafa Salim. Majalah ini terbit hingga tahun 1926. Setelah Syekh Saad Mungka meninggal pada tahun 1923, organisasi Ittihad Ulama Sumatera pun menjadi padam.
 
Atas anjuran Syekh Abbas Qadhi dan Demang Datuk Batuah, Syekh Sulaiman Ar-Rasuli merubah surau baru Canduang menjadi madrasah pada tahun 1928. Awalnya diusulkan nama ''Tarbiyah ath-Thullab'' untuk nama madrasah baru tersebut. Namun karena mirip [[Sumatera Thawalib]], maka istilah itu diganti menjadi ''Tarbiyah Islamiyah''. Inyiak Canduang kemudian mengundang beberapa ulama Kaum Tua yang sebelumnya tergabung dalam Ittihad Ulama Sumatera untuk menghadiri pertemuan sekaligus peresmian MTI Canduang pada 5 Mei 1928.
 
Di antara yang hadir dalam Rapat Besarpertemuan tersebut termasuk Syekh Khatib Ali Padang, Syekh Abbas Qadhi Ladang Laweh, Syekh Muhammad Jamil Jaho, Syekh Arifin al-Arsyadi Batuhampar, Syekh Abdul Majid Koto Nan Gadang, Syekh Abdul Wahid as-Shalihi Tabek Gadang, Syekh Jalaluddin Sicincin, [[Muhammad Yunus Tuanku Sasak|Syekh Muhammad Yunus Tuanku Sasak]], Tuanku Alwi Koto Nan Ampek, Syekh Makhudum Tanjung Bingkung Solok, Syekh Adam Palembayan, [[Muhammad Zain Simabur|Syekh Muhammad Zain Simabur]], Syekh Hasan Basri Maninjau, [[Muhammad Said Bonjol|Syekh Muhammad Said Bonjol]], Syekh Ahmad Baruah Gunuang-Suliki dan [[HMSMuhammad Sutan Sulaiman|Buya Muhammad Sutan Sulaiman]].{{sfn|Koto|2012|p=32}}
 
Syekh Sulaiman Ar-Rasuli yang memimpin pertemuan tersebut membahas pentingnya mempertahankan [[Akidah Islam|i'tiqad]] [[Ahlus Sunnah Wal Jamaah]] dan [[Mazhab Syafi'i]]. Apalagi ditengah maraknya gerakan [[Modernisme Islam|kaum muda]]. Akhirnya para ulama yang hadir dalam pertemuan tersebut berhasil menyatukan visi dan melahirkan gagasan bersama mengubah sistem surau menjadi ''[[:Kategori:Madrasah Tarbiyah Islamiyah|Madrasah Tarbiyah Islamiyah]]'' (MTI). Pada tahap awal dibentuklah MTI Canduang, MTI Jaho, MTI Tabek Gadang dan MTI Batu Hampar.
Setelah Syekh Saad Mungka meninggal pada tahun 1923, organisasi Ittihad Ulama Sumatera pun menjadi padam. Usai Syekh Sulaiman Ar-Rasuli mempelopori pendirian sekolah agama atau [[madrasah]] bernama ''Tarbiyah Islamiyah'' pada 5 Mei 1928, ia kemudian mengumpulkan ulama Kaum Tua yang sebelumnya tergabung dalam Ittihad Ulama Sumatera untuk membicarakan masa depan Madrasah Tarbiyah Islamiyah dalam Rapat Besar di Surau Tangah, Candung pada 19–20 Mei 1930.
 
Setelah itu dibentuk organisasi ''Persatuan Madrasah Tarbiyah Islamiyah'' (PMTI) sebagai wadah pemersatu yang bertanggungjawab untuk membina, memperjuangkan dan mengembangkan MTI. Syekh Sulaiman Ar-Rasuli kemudian ditunjuk sebagai Direktur Pendidikan PMTI. Setelah kemudian terbentuk MTI-MTI di berbagai tempat, Inyiak Canduang selaku Direktur Pendidikan PMTI kemudian mengundang para ulama kaum tua untuk membicarakan masa depan MTI dalam Rapat Besar di Surau Tangah, Candung pada 19–20 Mei 1930.{{sfn|Koto|2012|p=32}}[[File:MTI Canduang 1929.jpg|thumb|Ulama-ulama Persatuan Tarbiyah Islamiyah saat perayaan ulang tahun pertama MTI Canduang tahun 1929]]
Di antara yang hadir dalam Rapat Besar tersebut termasuk Syekh Khatib Ali Padang, Syekh Abbas Qadhi Ladang Laweh, Syekh Muhammad Jamil Jaho, Syekh Arifin al-Arsyadi Batuhampar, Syekh Abdul Majid Koto Nan Gadang, Syekh Abdul Wahid as-Shalihi Tabek Gadang, Syekh Jalaluddin Sicincin, [[Muhammad Yunus Tuanku Sasak|Syekh Muhammad Yunus Tuanku Sasak]], Tuanku Alwi Koto Nan Ampek, Syekh Makhudum Tanjung Bingkung Solok, Syekh Adam Palembayan, [[Muhammad Zain Simabur|Syekh Muhammad Zain Simabur]], Syekh Hasan Basri Maninjau, [[Muhammad Said Bonjol|Syekh Muhammad Said Bonjol]], Syekh Ahmad Baruah Gunuang-Suliki dan [[HMS Sulaiman|Buya Muhammad Sutan Sulaiman]].{{sfn|Koto|2012|p=32}}
 
Rapat Besar di Bukittinggi tahun 1930 tersebut menghasilkan kesepakatan untuk mengubah nama organisasi ''Persatuan Madrasah Tarbiyah Islamiyah'' (PMTI) menjadi ''Persatuan Tarbiyah Islamiyah'' (PTI) sekaligus menetapkan tanggal [[5 Mei]] [[1928]] sebagai hari lahirnya Persatuan Tarbiyah Islamiyah<ref name=":1">{{Cite web|last=Nawafil|first=Rozal|date=28 April 2021|title=5 Mei, Hari Pendidikan Islam (Tarbiyah Islamiyah)|url=https://tarbiyahislamiyah.id/5-mei-hari-pendidikan-islam-tarbiyah-islamiyah/|website=Tarbiyah Islamiyah|language=id-ID|access-date=11 Mei 2022}}</ref>. [[Sulthani Abdullah]] saat itu terpilih sebagai ketua (''de Voorzitter''), danSyekh Alwi Koto Nan Ampek sebagai wakil ketua, TM Ghazali P. Tanjung sebagai sekretaris. PTIdan saatHMS ituSulaiman berkantorsebagai pusat di Bukittinggibendahara. Adapun Syekh Sulaiman Ar-Rasuli menjadi ketua dewan kehormatan (''Hoofdbestuur'') Persatuan Tarbiyah Islamiyah. PTI saat itu berkantor pusat di Bukittinggi.
 
SalahHal satulain kesepakatanyang disepakati dalam rapat besar ini adalah menetapkan tanggal [[5 Mei]] [[1928]] sebagai hari lahirnya Persatuan Tarbiyah Islamiyah serta menetapkan sepuluh orang ulama sebagai pendiri Persatuan Tarbiyah Islamiyah, yaitu:
1)# Syekh Sulaiman alar-Rasuli Canduang,
2)# Syekh Abbas al-Qadhi Ladang Lawas,
3)# Syekh Muhammad Jamil Jaho,
4)# Syekh Khatib Muhammad Ali Padang,
5)# Syekh Abdul Wahid asash-Shalihi Tabek Gadang,
6)# Syekh Muhammad Arifin al-Arsyadi Batuhampar,
7)# Syekh Alwi Koto Nan Ampek Payakumbuh,
8)# Syekh Jalaluddin Sicincin,
9)# Syekh Abdul Majid Koto Nan Gadang Payakumbuh,
10)# Syekh Makhudum Solok.
 
Pada 1931, dilakukan rapat di [[Batuhampar, Akabiluru, Lima Puluh Kota|Batuhampar]] yang memutuskan pergantian jabatan ketua pelaksana dari Sulthani kepada Syekh Abdul Majid Koto Nan Gadang dan sekretaris dari Ghazali kepada Syahruddin Marajo Dunia. Pada bulan 9-14 Mei 1932, Kongres ke-I Persatuan Tarbiyah Islamiyah di [[Koto Nan IV, Payakumbuh Barat, Payakumbuh|Koto Nan Ampek, Payakumbuh Barat, Payakumbuh]] melahirkan keputusan untuk merubah nama organisasi menjadi ''Persatuan Pendidikan Islam Indonesia'' (PPII).
Baris 115 ⟶ 121:
Buya Rusli kemudian mengusulkan akronim PERTI yang selama ini digunakan sebagai identitas PERTI Suliki menjadi akronim atau singkatan Persatuan Tarbiyah Islamiyah. Selanjutnya ia meminta agar tetap memimpin PERTI di Mungka-Suliki. Usulan ini disetujui oleh para ulama pendiri Persatuan Tarbiyah Islamiyah termasuk Syekh Sulaiman Arrasuli dan Syekh Muhammad Jamil Jaho. Konferensi Suliki kemudian menetapkan pengurus sementara PERTI yang terdiri dari Syekh Muhammad Jamil Jaho sebagai ketua dewan kehormatan (''hoofdbestuur''), Syekh Hasan Basri Maninjau sebagai ketua pelaksana (''de voorzitter'') dan Sirajuddin Abbas sebagai sekretaris sementara. Selain itu, kantor pengurus besar juga ditetapkan berada di Bukittinggi.<ref name=":4">{{Cite web|last=Islamiyah|first=Tarbiyah|date=4 Mei 2021|title=Sejarah Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) Menurut Sanusi Latief (Bagian 2)|url=https://tarbiyahislamiyah.id/sejarah-persatuan-tarbiyah-islamiyah-perti-menurut-sanusi-latief-bagian-2/|website=Tarbiyah Islamiyah|language=id|access-date=2023-04-14}}</ref>
 
Setelah konferensi di Suliki, PERTI mengadakan konferensi besar di Bukittinggi pada 24 Desember 1937 untuk membentuk pengurus besar PERTI yang definitif. Konferensi tersebut menetapkan Syekh Muhammad Jamil Jaho sebagai ketua dewan kehormatan (''hoofdbestuur'') Hasan Basri sebagai ketua pelaksana (''de voorzitter''), Sirajuddin Abbas sebagai wakil ketua, Fakih Ghazali sebagai sekretaris. Adapun anggota pengurus terdiri dari Rusli Abdul Wahid, Sulthani Abdullah Dt. Rajo Dubalang dan HMS Sulaiman. Dalam struktur pengurus, juga ada dewan penasehat yang terdiri dari beberapa sesepuh PERTI seperti Syekh Sulaiman Ar-Rasuli, Syekh Muhammad Jamil Jaho, Syekh Abdul Wahid, Syekh Arifin, dan lain-lain.<ref name=":4" /> Pada masa kepengurusan ini, PERTI membentuk dua organisasi penunjang yaitu PERTI PUTERI yang didirikan pada setiap cabang PERTI dan Persatuan Murid-Murid Tarbiyah Islamiyah (PMTI) yang didirikan pada setiap MTI .<ref>{{Cite web|date=2020-05-15|title=Majalah Al Bayan Al Mubin 1919-1921; Refleksi menuju 1 abad 1919-2019 {{!}} Surau Parabek|url=https://surauparabek.or.id/khairul-ashdiq/majalah-al-bayan-al-mubin-1919-1921-refleksi-menuju-1-abad-1919-2019/|website=web.archive.org|access-date=2023-04-14|archive-date=2020-05-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20200515045932/https://surauparabek.or.id/khairul-ashdiq/majalah-al-bayan-al-mubin-1919-1921-refleksi-menuju-1-abad-1919-2019/|dead-url=yes}}</ref>
 
Pada konferensi PERTI di Bukittinggi pada 11–16 Februari 1938 M/10–15 Dzulhijjah 1356 H, Sirajuddin Abbas terpilih sebagai ketua (''de voorzitterVoorzitter'') PERTI menggantikan Buya Haji Hasan Basri yang mengundurkan diri karena masalah kesehatan. Konferensi 1938 juga menetapkan Anggaran Dasar (''Statuten'') dan Anggaran Rumah Tangga (''Huishoudelijk Reglement'') PERTI sekaligus mengesahkan akronim PERTI sebagai singkatan Persatuan Tarbiyah Islamiyah.<ref>{{Cite web|last=Samad|first=Duski|date=Sabtu, 04 Mei 2013|title=DPD PERTI SUMATERA BARAT: Optimalisasi Peran PERTI|url=http://dpdpertisumaterabarat.blogspot.com/2013/05/optimalisasi-peran-perti.html|website=DPD PERTI SUMATERA BARAT|access-date=2023-04-09}}</ref> AD/ART itu disempurnakan dan disahkan kembali pada Kongres ke-II di Bukittinggi pada tanggal 28 April–5 Mei 1939 M/8–15 Rabi’ul Awal 1958.<ref>{{Cite web|last=Samad|first=Duski|date=2013-04-10|title=DPD PERTI SUMATERA BARAT: Sejarah Berdirinya MTI|url=http://dpdpertisumaterabarat.blogspot.com/2013/04/sejarah-mti_10.html|website=DPD PERTI SUMATERA BARAT|access-date=2023-04-09}}</ref>
 
Program awal Buya Sirajuddin Abbas pada 1938 adalah menyatukan mata pelajaran sekolah-sekolah PERTI dan membuat nomor urut Madrasah Tarbiyah Islamiyah dimulai dari MTI Canduang (No. 01), MTI Jaho (No. 02), MTI Tabek Gadang (No. 03) hingga MTI Salo Bukittinggi (No. 90). Majalah Suara Perti (Super) tahun 1951 menjelaskan bahwa MTI Putri Bengkaweh yang didirikan [[Syamsiyah Abbas]] pada tahun 1938 memiliki nomor urut 130. Pada 1954, PERTI memiliki 360 MTI yang tersebar di seluruh Indonesia.<ref name="per2">{{Cite web|last=Nawafil|first=Rozal|date=24 Februari 2021|title=Pasang-Surut PERTI di Pusaran Situasi Sosial-Politik|url=https://tarbiyahislamiyah.id/pasang-surut-perti-di-pusaran-situasi-sosial-politik/|website=Tarbiyah Islamiyah|language=id-ID|access-date=24 Maret 2022}}</ref>
Baris 147 ⟶ 153:
| ideology = [[Islamisme]] ([[Islam tradisionalis]])
| position =
| religion = [[Islam]]
| national = [[Liga Muslimin Indonesia]]
| flag =
Baris 169 ⟶ 175:
 
Dalam perjalanannya pada 20 Juli 1957, Syekh Sulaiman ar-Rasuli meminta di ''PAW'' dan kemudian digantikan oleh Kuasini Sabil.<ref>{{cite web|url=https://www.konstituante.net/id/profile/PERTI_kuasini_sabil|title=Profil Anggota: Kuasini Sabil|last1=Hidayat|first1=Syahrul|last2=Fogg|first2=Kevin W.|date=1 Januari 2018|website=Konstituante.Net|access-date=8 Februari 2023}}</ref> Dua tokoh pemimpin PERTI juga pernah dipercaya menjabat menteri negara pada masa pemerintahan [[Soekarno]]. Kedua ulama tersebut adalah Sirajuddin Abbas sebagai Menteri Keselamatan Negara RI dalam [[Kabinet Ali Sastroamidjojo I]] dan Rusli Abdul Wahid sebagai Menteri Negara Urusan Umum dalam [[Kabinet Ali Sastroamidjojo II]].<ref name="per1" />
 
{{multiple image
| direction = horizontal
| caption_align = center
| total_width = 256
| image1 = SiradjuddinAbbas.jpg
| image2 = Rusli Abdul Wahid.jpg
| footer = Sirajuddin Abbas (''kiri'') dan Rusli Abdul Wahid (''kanan''), dua politisi terkemuka dari PERTI
}}
 
Kongres ke-IX yang berlangsung di Jakarta pada tanggal 13 - 20 Januari 1962 menetapkan Buya Sirajuddin Abbas sebagai Ketua Umum Partai Islam PERTI (merangkap Ketua Dewan Partai Tertinggi) dan Teungku Nyak Diwan sebagai Sekretaris Umum. Selain itu juga dibentuk beberapa organisasi karya Partai Islam PERTI seperti [[Kesatuan Mahasiswa Tarbiyah Islamiyah|Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia]] (GERMAHI). Pasca [[G30S/PKI]] [[1965]], Sirajuddin Abbas yang saat itu berada di [[Uni Soviet]] dicurigai mendukung [[komunisme]] dan kemudian bersama Tgk. Nyak Diwan diamankan sementara oleh pihak militer. Hal tersebut membuat Rusli Abdul Wahid memutuskan mengambil secara penuh kepemimpinan Partai Islam PERTI serta mendapuk dirinya sebagai ketua dewan partai tertinggi / ketua majelis syura ''(rais aam/hoofdbestuur)'' sekaligus ketua umum (''tanfidziyah/voorzitter''). Ia kemudian mengubah kembali kata ''pergerakan'' dalam akronim PERTI menjadi ''persatuan''.
Baris 176 ⟶ 191:
Pada 1969, Sirajuddin Abbas dan [[Baharuddin ar-Rasuli]] bersama pendukungnya membentuk kepengurusan sendiri dengan sebutan ''Tarbiyah'' yang kemudian berpolitik melalui [[Golkar]]. Baharuddin ar-Rasuli terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Tarbiyah dan [[Ma'ana Hasnuty|Ma'ana Hastuty]] sebagai Wakil Ketua Umum.{{sfn|Koto|2012|p=54-55}} Di sisi lain, Partai Islam PERTI yang diketuai Rusli Halil tetap ikut dalam [[Pemilu 1971|Pemilihan Umum 1971]] dan berhasil meraih 381.309 suara sehingga mendapat dua kursi DPR-RI. Dua kursi DPR-RI yang dimiliki DPP PERTI pada pemilu 1971 terdiri dari Buya Rusli Abdul Wahid (''Rais Aam'' DPP PERTI){{sfn|Lembaga Pemilihan Umum|1972|p=264}} dan [[Muhammad Saleh Aron|Tgk. Muhammad Saleh]] (Ketua DPD PERTI Aceh periode 1968-1988).{{sfn|Lembaga Pemilihan Umum|1972|p=263}} Di sisi lain, PB Tarbiyah juga berhasil meraih dua kursi DPR-RI melalui Golkar. Anggota DPR-RI dari Tarbiyah saat itu terdiri dari Buya Baharuddin ar-Rasuli{{sfn|Lembaga Pemilihan Umum|1972|p=295}} dan [[Khalidi Said|Buya Khalidi Said]].{{sfn|Lembaga Pemilihan Umum|1972|p=291}}
 
Pada 1973, Partai Islam PERTI yang diketuai H. Rusli Halil bersama beberapa partai Islam lainnya berfusi menjadi [[Partai Persatuan Pembangunan|PPP]]. Sementara itu Tarbiyah terus menyalurkan politiknya melalui Golkar. Pada 26 Juni 1988, Ketua Umum DPP PERTI saat itu, Buya H. [[Nurulhuda]] dengan restu ''rais aam'' Buya H. Rusli Abdul Wahid mengeluarkan pernyataan kemandirian PERTI untuk meninggalkan semua atribut politik dan kembali menjadi organisasi kemasyarakatan.<ref name="per2"/> Pada Munas ke-IV Tahun 2005 di Jakarta1989, Tarbiyah juga memutuskan dengantidak tegas bahwa secara organisasi tidakberafiliasi lagi berpolitik praktis melaluidengan [[partai politik]] manapundan kembali menjadi ormas keagamaan yang independen.<ref>{{Cite web|last=Redaksi|date=2023-05-04|title=Wapres Ma’ruf Amin akan Pidato pada Peringatan Milad ke-95 Perti di Padang|url=https://padangkita.com/wapres-maruf-amin-akan-pidato-pada-peringatan-milad-ke-95-perti-di-padang/|website=Padangkita.com|language=id|access-date=2023-05-05}}</ref>
 
=== Keadaan terkini ===
Islah antara kubu PERTI dengan kubu TARBIYAH baru tercapai melalui muktamar dan musyawarah nasional bersama di [[Jakarta]] pada 21-23 Oktober 2016 yang dibuka langsung oleh [[Presiden Joko Widodo]].<ref>{{Cite web|date=24 Oktober 2016|title=Tarbiyah Perti Menyelesaikan Munas dan Muktamar Islah|url=https://nasional.sindonews.com/berita/1149595/15/tarbiyah-perti-menyelesaikan-munas-dan-muktamar-islah|website=SINDONews|access-date=25 Oktober 2021}}</ref> BerdasarkanDeklarasi hasilislah muktamarditandatangani oleh Ketua Majelis Pembina Pusat TARBIYAH [[Azwar Anas]], Rais Aam DPP PERTI [[BuyaYudo Paripurno]], Ketua Umum PB TARBIYAH [[Basri Bermanda]] selaku, Ketua Umum PBDPP TARBIYAHPERTI [[Mohammad Faisal Amin]] dan [[Menteri Agama Republik Indonesia|Menteri Agama RI]] [[Lukman Hakim Saifuddin]] sebagai saksi.

Berdasarkan hasil muktamar islah, [[Buya]] Basri Bermanda terpilih menjadi [[Daftar Ketua Umum Persatuan Tarbiyah Islamiyah|Ketua Umum Persatuan Tarbiyah Islamiyah]], sedangkan [[Teungku]] [[Mohammad Faisal Amin]] selaku Ketua Umum DPP PERTI menjadi Wakil Ketua Umum Persatuan Tarbiyah Islamiyah. Selain itu, singkatan Persatuan Tarbiyah Islamiyah juga mengalami perubahan menjadi TARBIYAH-PERTI.<ref name="per2" />
 
Islah tingkat nasional ini merupakan amanat Kesepakatan Bersama tanggal 29 Januari 2002 di Jakarta dan merupakan lanjutan dari upaya islah yang telah dilakukan di beberapa daerah seperti di [[SumatraSumatera Barat|Provinsi SumatraSumatera Barat]] pada 14 Mei 2016 oleh Buya [[Boy Lestari]] dari PD TARBIYAH dan Buya [[Duski Samad (akademisi)|Duski Samad]] dari DPD PERTI<ref>{{cite web|date=14 Mei 2016|title=Warga Tarbiah Islamiah Sumbar, Desak Perti dan Persatuan Tarbiyah Islamiyah Islah Secara Nasional|url=https://www.goriau.com/berita/baca/warga-tarbiyah-islamiah-sumbar-desak-perti-dan-persatuan-tarbiyah-islamiyah-islah-secara-nasional.html|website=GoRiau|access-date=10 November 2021}}</ref>, di [[Kabupaten Aceh Barat Daya]] pada 8 Mei 2003 oleh Abuya Syekh Teungku [[Muhammad Syam Marfaly]] dari PERTI dan Teungku [[Teuku Burhanuddin Sampe]] dari TARBIYAH serta di [[Provinsi Riau]] pada 14 Maret 1999 oleh Buya [[Suwardi M. S.|Suwardi MS]] dari TARBIYAH dan Buya Muhsin Zahari dari PERTI.<ref name=":0">{{Cite web|date=(31 Juli 2021)|title=Sejarah Tarbiyah-Perti|url=https://tarbiyahpertiabdya.wordpress.com/sejarah/|website=PC Tarbiyah-Perti Abdya|language=id-ID|access-date=10 Mei 2022}}{{Pranala mati|date=Februari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Pada Muktamar Bersama Persatuan Tarbiyah Islamiyah dan Organisasi Serumpun pada 23-25 Oktober 2022 di Jakarta disepakati pengembalian akronim PERTI sebagai singkatan Persatuan Tarbiyah Islamiyah.<ref name=":3">{{Cite web|date=2022-10-24|title=Muktamar Tarbiyah-Perti Sepakati Pengembalian Nama Menjadi Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI)|url=https://www.sumbarmadani.com/muktamar-tarbiyah-perti-sepakati-pengembalian-nama-menjadi-persatuan-tarbiyah-islamiyah-perti/|website=Sumbarmadani.com|language=id|access-date=2022-10-25}}</ref> Berdasarkan muktamar tersebut, [[Syarfi Hutauruk|Muhammad Syafri Hutauruk]] terpilih sebagai Ketua Umum PERTI masa bakti 2022-2027.<ref>{{Cite web|last=ketikberita|title=M.Syarfi Hutauruk Ketua Umum Perti Pusat, Guntur Ketua Umum Pemuda Perti|url=https://ketikberita.com/m-syarfi-hutauruk-ketua-umum-perti-pusat-guntur-ketua-umum-pemuda-perti/|website=Ketik Berita|language=id-ID|access-date=2022-10-25}}</ref>
Baris 187 ⟶ 204:
== Basis massa ==
=== Paham keagamaan ===
Persatuan Tarbiyah Islamiyah dibentuk oleh alim ulama Kaum Tua yang secara ajaran masih satu haluan dengan organisasi [[Islam tradisionalis]] seperti [[Nahdlatul Ulama]] di [[Jawa]]. PERTI dalam amaliah berpedoman kepada [[fikih]] [[Syafi'i|Syafii]], [[akidah]] [[Asy'ariyah|Asy'ari]], dan [[tasawuf]] [[Sunni]] dengan mengikuti [[tarekat|tarekat-tarekat]] muktabar.{{sfn|Persatuan Tarbiyah Islamiyah|2016|p=28}}{{sfn|Koto|2012|p=27-28}} Sebagian besar anggota dan simpatisan PERTI mengikuti [[Naqsyabandiyah]]-[[Khalid al-Baghdadi|Khalidiyah]]{{sfn|van Bruinessen|1990|p=174-176}}<ref>{{Cite web|url=https://tarbiyahislamiyah.id/tarekat-naqsyabandiyah-dan-konferensi-di-bukittinggi-tahun-1954/|first=Apria|last=Putra|title=Tarekat Naqsyabandiyah dan Konferensi di Bukittinggi Tahun 1954|website=Tarbiyah Islamiyah|date=14 Oktober 2019|access-date=4 Mei 2022}}</ref> dan selebihnya adalah pengikut tarekat lain seperti [[tarekat Syattariyah|Syattariyah]] di [[Padang]] [[Pariaman]], [[SumatraSumatera Barat]]; [[Kuta Krueng, Bandar Dua, Pidie Jaya|Kuta Krueng]]; dan [[Seulimeum, Aceh Besar|Seulimeum]], [[Aceh]].{{sfn|Fathurrahman|2008|p=116-118}}{{sfn|Samad|2020|p=16-20}}
 
=== Pendidikan ===
Baris 200 ⟶ 217:
Pada 1984 didirikan [[STKIP Ahlussunnah Bukittinggi|Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Ahlussunnah Bukittinggi]] dan [[STKIP Yayasan Abdi Pendidikan Payakumbuh|STKIP Abdi Pendidikan Payakumbuh]]. Pendirian kedua perguruan tinggi tersebut diinisiasi oleh [[Syamsiyah Abbas|Ummi Hj. Syamsiyah Abbas]].
 
Pada 10 April 1997, didirikan juga [[Sekolah Tinggi Agama Islam Yayasan Tarbiyah Islamiyah Padang|Sekolah Tinggi Agama Islam Yayasan Tarbiyah Islamiyah]] (STAI YASTIS) Padang. Dalam perkembangannya beberapa perguruan tinggi yang berafilisasi dengan PERTI juga didirikan di luar SumatraSumatera Barat seperti [[Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Islamiyah Nusa Tenggara Barat|Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Islamiyah (STITI) Nusa Tenggara Barat]] yang didirikan pada tahun 2014.{{sfn|Koto|2012|p=9}}
 
Pada 1 September 2023, dilakukan peletakan batu pertama pembangunan [[Universitas Persatuan Tarbiyah Islamiyah]] (UPTI) di [[Padang Sarai, Koto Tangah, Padang|Padang Sarai]], [[Koto Tangah, Padang]], SumatraSumatera Barat oleh [[Walikota Padang]] [[Hendri Septa|Hendri Sapta]] didampingi Ketua Majelis Pembina PERTI Pusat [[Oesman Sapta Odang|Oesman Sapta Odang Dt. Bandaro Sutan Nan Kayo]], Ketua Umum PP PERTI [[Syarfi Hutauruk|HM Syarfi Hutauruk]], Ketua PD PERTI SumatraSumatera Barat [[Sufyarma Marsidin|Prof. Sufyarma Marsidin]] dan Ketua PC PERTI Kota Padang [[Salmadanis|Prof. Salmadanis]]. [[Universitas]] ini merupakan pengembangan dari STAI YASTIS Padang.<ref>{{Cite web|title=Universitas PERTI Bakal Dibangun di Kota Padang|url=http://www.nasional.top/2023/09/universitas-perti-bakal-dibangun-di.html|access-date=2023-09-04}}</ref>
 
=== Daerah persebaran ===
Persatuan Tarbiyah Islamiyah terbentuk di [[SumatraSumatera Barat]], kemudian tersebar ke berbagai daerah di Indonesia. Selain di SumatraSumatera Barat, PERTI juga berkembang pesat di [[Aceh]], [[SumatraSumatera Utara]], [[Riau]], [[Jambi]], dan [[Bengkulu]]. Pengikut PERTI pada tahun 2022 berjumlah sekitar 30 juta orang. Hal ini menjadikan PERTI sebagai organisasi massa Islam terbesar ketiga di Indonesia, setelah [[NU]] dan [[Muhammadiyah]].<ref>{{Cite web|last=Marbeta|first=Jhoni|date=15 April 2023|title=Jelang Puncak Milad Ke-95 di Padang, Ketum PP PERTI Turun Bareng ke Ranah Minang|url=https://www.rri.co.id/bukittinggi/daerah/214767/jelang-puncak-milad-ke-95-di-padang-ketum-pp-tarbiyah-islamiyah-perti-turba-ke-ranah-minang|website=RRI.co.id|access-date=20 April 2013}}</ref>
 
Jaringan PERTI di SumatraSumatera Barat terdiri dari sejumlah MTI, PPTI, atau pondok pesantren yang sealiran. Beberapa MTI yang masih menerima santri dalam jumlah besar antara lain [[MTI Candung]], [[MTI Batang Kabung]], dan [[MTI Pasir]]. Selain MTI dan PPTI, ada beberapa pondok pesantren yang tak menyandang sebutan ''Tarbiyah Islamiyah'' tetapi masih memiliki kaitan keilmuan dengan alim ulama PERTI, seperti [[Pondok Pesantren Nurul Yaqin]] yang didirikan oleh [[Ali Imran Hasan|Syekh Ali Imran Hasan]] (lulusan [[PPTI Malalo]]) pada 1960 di [[Ringan Ringan, Pakandangan, Enam Lingkung, Padang Pariaman|Ringan-Ringan]]<ref>{{Cite web|url=https://ponpesnurulyaqin.sch.id/sejarah-singkat-pondok-pesantren/|title=Sejarah Singkat Pondok Pesantren|website=Pondok Pesantren Nurul Yaqin|access-date=4 Mei 2022}}</ref> dan [[Pondok Pesantren Ashhabul Yamin]] yang didirikan oleh [[Zamzami Yunus|Buya Zamzami Yunus]] (lulusan MTI Canduang) pada 1992 di [[Lasi, Candung, Agam|Lasi Tuo]].<ref>{{cite web|url=https://www.duniasantri.co/buya-zamzami-ulama-dari-nagari-lasi/?singlepage=1|title=Buya Zamzami, Ulama dari Nagari Lasi|website=Dunia Santri|date=28 November 2020|access-date=4 Mei 2022}}</ref>
 
Di Aceh, perkembangan PERTI tidak terlepas dari peran [[Abuya Muda Waly|Syekh Muhammad Waly]] gelar ''Abuya Muda Waly'', ulama terkenal Aceh yang membuka cabang pertama di [[Labuhan Haji, Aceh Selatan|Labuhan Haji]] pada 15 Mei 1942. PadaDua tahun yang samasebelumnya, Abuya Muda WaliWaly mendirikan [[Dayah Darussalam Labuhan Haji]] yang kemudian mencetak beberapa ulama ternama Aceh dengan jaringan lulusannya mencakup sebagian besar [[dayah]] di Aceh. Abuya Muda Waly kemudian memperkenalkan PERTI kepada gurunya, [[Teungku Hasan Krueng Kale|Syekh Muhammad Hasan Krueng Kale]] di [[Kutaraja]]. Kepengurusan PERTI Daerah Aceh baru terbentuk pada tahun 1952, Syekh Hasan Krueng Kale kemudian terpilih sebagai Ketua pertama PERTI Aceh.<ref>{{Cite web|url=https://aceh.tribunnews.com/2011/08/24/mencetak-segudang-ulama|title=Ponpes Darussalam Labuhan Haji, Aceh Selatan (1): Mencetak Segudang Ulama|website=Serambi News|date=24 Agustus 2011|access-date=4 Mei 2022}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://tarbiyahislamiyah.id/syekh-muda-waly-syekhul-masyayikh-ulama-dayah-aceh-kontemporer/|first=Nurkhalis M.|last=el-Sakandary|title=Syekh Muda Waly: Syekhul Masyayikh Ulama Dayah Aceh Kontemporer|website=Tarbiyah Islamiyah|date=1 Juni 2020|access-date=4 Mei 2022}}</ref>
 
PERTI masuk ke Riau melalui [[Kabupaten Kampar|Kampar]] atas dorongan [[Syekh Abdul Gani]], ulama Naqsyabandiyah terkemuka di [[XIII Koto Kampar, Kampar|XIII Koto Kampar]]. Buya Aidarus Gani, putra Syekh Abdul Gani dan murid Abuya Muda Waly, mendirikan MTI Batu Bersurat (kini [[Pondok Pesantren Darussalam Saran Kabun]]) pada 1956 yang beberapa lulusannya menjadi pendiri pesantren di Riau. Sebelum itu, di Kampar juga telah berdiri [[MTI Tanjung Berulak]]. MTI ini pertama kali muncul sebagai halakah pengajian pimpinan Buya Abdul Manaf pada 1926. Pola pengajaran ini berlanjut sampai 1937, ketika Buya Abdul Hamid Harun mengubah pengajian tersebut menjadi madrasah seperti yang diterapkan di MTI Canduang.<ref>{{Cite web|urllast=https://tarbiyahislamiyah.id/kaum-santri-dari-kampar-sempena-peringatan-hari-santri-nasional-tahun-2020/Arifin|first=Johar|lastdate=Arifin24 Oktober 2020|title=Kaum Santri dari Kampar: “Sempena Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2020”|url=https://tarbiyahislamiyah.id/kaum-santri-dari-kampar-sempena-peringatan-hari-santri-nasional-tahun-2020/|website=Tarbiyah Islamiyah|date=24 Oktober 2020|access-date=4 Mei 2022}}</ref>
 
== Organisasi ==
[[Berkas:Persatuan_Tarbiyah_Islamiyah.jpg|jmpl|250x250px|Kantor Sekretariat Pimpinan Daerah Persatuan Tarbiyah Islamiyah SumatraSumatera Barat]]
 
=== Struktur organisasi ===
Baris 264 ⟶ 281:
* [[Pemuda Persatuan Tarbiyah Islamiyah]] (PEMUDA PERTI)<ref>{{Cite web|date=2022-10-25|title=Muhammad Guntur dan Aldomi Putra Pimpin Pemuda Perti 2022-2027|url=https://www.sumbarmadani.com/muhammad-guntur-pimpin-kembali-pemuda-perti-hingga-2027/|website=Sumbarmadani.com|language=id|access-date=2022-10-25}}</ref>
* [[Kesatuan Mahasiswa Tarbiyah Islamiyah]] (KMTI)
* [[Organisasi Pelajar Islam|Persatuan Pelajar Tarbiyah Islamiyah]] (PPTI)
* Persatuan Sarjana Tarbiyah Islamiyah (PSTI)
* Kesatuan Pengusaha Tarbiyah Islamiyah (KPTI)
* Petani, Pekerja, dan Nelayan Persatuan Tarbiyah Islamiyah
Lembaga-lembaga yang berada di bawah naungan PERTI dibentuk dan disahkan oleh Pengurus Pusat, seperti Lembaga Pendidikan, Lembaga Dakwah dan Tariqat, Lembaga Bantuan Hukum, Lembaga Ekonomi dan Koperasi, Lembaga Aset Organisasi, Lembaga Budaya dan Seni Islam (LBSI), Badan Wakaf Perti (BWP) dan lainnya.
 
Pada zaman revolusi kemerdekaan Indonesia, PERTI memiliki beberapa ''onderbouw'' lain seperti [[Lasykar Muslimin Indonesia]] (Lasymi), Lasykar Muslimat, Wanita Islam Perti yang kemudian berubah menjadi Wanita Perti (WP), Persatuan Pemuda Islam Indonesia (Perpindo) yang kemudian berubah menjadi [[Pemuda Islam]] (PI), Lembaga Kebudayaan dan Seni Islam (LEKSI), Gerakan Kepanduan Al-Anshar, Gerakan Buruh Muslimin Indonesia (Gerbumi), Gerakan Tani Muslimin Indonesia (Gertami), Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia (Germahi) yang kemudian berubah menjadi Kesatuan Mahasiswa Islam (KMI), serta Ikatan Pelajar Sekolah Perti (IPSP) yang kemudian bertransformasi menjadi Gerakan Pelajar Islam Indonesia (GERPII) dan terakhir berubah menjadi [[Organisasi Pelajar Islam]] (OPI).<ref name="per2" />
Baris 279 ⟶ 296:
== Tokoh ==
Berikut beberapa tokoh Persatuan Tarbiyah Islamiyah.
[[Berkas:Ustaz Abdul Somad Tausiah di Lapas Pontianak 2022 (cropped).jpg|jmpl|160x160px|Buya H. [[Abdul Somad Batubara|Abdul Somad]], Ketua Majelis Ifta' PERTI [[Riau]] periode 2022-2027]]
{{col|2}}'''SumatraSumatera Barat'''
* Syekh [[Khatib Ali]] Padang
* Syekh [[Abbas Qadhi|Abbas]] Ladang Laweh
Baris 321 ⟶ 338:
* Buya [[Asasriwarni]]
* Buya [[Sufyarma Marsidin]]
* Buya [[Leonardy Harmainy]]
* Buya [[Boy Lestari]] Dt. Palindih
* Buya [[Salmadanis]]
* Buya [[Duski Samad (akademisi)|Duski Samad]] Tk. Mudo
* Buya [[Syukri Iska]]
* Buya [[Khairul Fahmi]]
* Buya [[Arrazy Hasyim]]
* Buya [[Apria Putra]]
* Ummi [[Syamsiyah Abbas]]
* Ummi [[Rabi’ah Jamil]]
Baris 330 ⟶ 351:
 
'''Aceh'''
* Syekh [[Habib Seunagan|Habib Muda]] Seunagan
* Syekh [[Teungku Hasan Krueng Kale|Muhammad Hasan]] Krueng Kale
* Syekh [[Abu Syekh Mud|Teuku Mahmud]] Blangpidie
* Syekh [[Abuya Muda Waly|Muhammad Waly]] Labuhan Haji
* Teungku [[Abu Ibrahim Woyla|Ibrahim]] Woyla
* Teungku [[Abu Tu Min|Muhammad Amin Mahmud]] Blang Blahdeh
* Teungku [[Abu Daud Zamzami|Muhammad Daud Zamzami]]
Baris 343 ⟶ 366:
* Teungku [[Teuku Burhanuddin Sampe|T. Burhanuddin Sampe]]
* Teungku [[Mohammad Faisal Amin]]
* Teungku [[Muhammad Qudusi Syam MarfalyAhmada]]
 
'''Riau'''
Baris 354 ⟶ 377:
* Buya [[Abdul Somad Batubara|Abdul Somad]]
 
'''SumatraSumatera Utara'''
* Buya [[Syarfi Hutauruk]]
 
Baris 368 ⟶ 391:
 
'''Sulawesi Selatan'''
* Gurutta [[Hamka Haq]]{{EndDiv}}
{{EndDiv}}
 
== Galeri ==
Baris 392 ⟶ 414:
'''Daftar pustaka'''
{{refbegin}}
*{{cite book | last1 = Cribb| first1 = Robert| last2=Kahin | first2=Audrey| title = Historical Dictionary of Indonesia | url = https://archive.org/details/historicaldictio0000crib_v4i7| publisher = Scarecrow Press Inc | year = 2004 | isbn = 978-0-8108-4935-8 | ref = {{sfnRef|Cribb|Kahin|2004}}}}
* {{Cite book | editor1 = Bestian Nainggolan | editor2 = Yohan Wahyu | title = Partai-Partai Politik Indonesia 1999-2019: Konsentrasi dan Dekonsentrasi Kuasa |trans-title= Indonesian Political Parties 1999-2019: Concentration and Deconcentration of Power| publisher = PT Kompas Media Nusantara | year = 2016|language=id |isbn = 978-602-412-005-4}}
*{{cite book | last = Fathurrahman | first = Oman | author-link = Oman Fathurrahman | title = Tarekat Syattariyah di Minangkabau | publisher = Prenada Media Group | year = 2008 | location = Jakarta | language = id | isbn = 978-979-3464-43-5 | ref = {{sfnRef|Fathurrahman|2008}}}}
Baris 398 ⟶ 420:
*{{cite book | last = Feith | first = Herbert | author-link = Herbert Feith | title = The Indonesian Elections of 1955 | publisher = Cornell University | year = 1971 | orig-year = 1957 | location = Ithaca | url = https://babel.hathitrust.org/cgi/pt?id=coo.31924051295420&view=1up&seq=1 }}
*{{cite book | author = Kementerian Penerangan Republik Indonesia | title = Kepartaian di Indonesia | publisher = Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia | year = 1951 | location = Jakarta | url = http://repositori.dpr.go.id/41/1/KEPARTAIAN%20DI%20INDONESIA.pdf | ref = {{sfnRef|Kementerian Penerangan RI|1951}} }}
*{{Cite journal | first = Muhammad | last = Kosim | date = 2013 | title = Tradisi Madrasah Tarbiyah Islamiyah di SumatraSumatera Barat | journal = at-Tarbiyah: Jurnal Pendidikan Islam [[Universitas Islam Negeri Imam Bonjol]] | url = https://osf.io/preprints/inarxiv/79nqm/ | volume = 4 | issue = 1 | pages = 21-45 | language = id | ref = {{sfnRef|Kosim|2013}} }}
*{{cite book | last = Koto | first = Alaidin | author-link = Alaidin Koto | title = Persatuan Tarbiyah Islamiyah: Sejarah, Paham Keagamaan, dan Pemikiran Politik 1945-1970 | publisher = Rajawali Pers | year = 2012 | location = Jakarta | language = id | isbn = 978-602-425-230-4 | ref = {{sfnRef|Koto|2012}}}}
*{{cite book | last = Lembaga Pemilihan Umum | author-link = Lembaga Pemilihan Umum | title = Riwayat Hidup Anggota-Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Hasil Pemilihan Umum 1971 | year = 1972 | location = Jakarta | language = id | ref = {{sfnRef|Lembaga Pemilihan Umum|1972}}}}
Baris 416 ⟶ 438:
{{Ormas Islam di Indonesia}}
{{Islam di Indonesia}}
{{Parpol1971}}
{{Parpol1955}}
{{Partai politik Indonesia terdahulu}}
 
[[Kategori:Persatuan Tarbiyah Islamiyah|* ]]
[[Kategori:Organisasi Islam di Indonesia]]
[[Kategori:MazhabPartai Syafi'iIslam]]
[[Kategori:Partai politik yang sudah bubar di Indonesia]]
[[Kategori:Persatuan Tarbiyah Islamiyah|*]]
[[Kategori:Mazhab Syafi'i]]
[[Kategori:Organisasi di Aceh]]
[[Kategori:Partai politik peserta pemilihan umum legislatif Indonesia 1955]]
[[Kategori:Partai politik peserta pemilihan umum legislatif Indonesia 1971]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1928 di Hindia Belanda]]
[[Kategori:Mazhab Syafi'i]]