Persatuan Tarbiyah Islamiyah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Ada perubahan Tag: Penambahan gelar ( ? ) [ * ] VisualEditor Edit Check (references) activated Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(37 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 14:
| formation = {{start date and age|1928|5|5}}
| founding_location = [[Candung, Agam|Canduang]], [[Agam]]
| founder = [[Sulaiman Ar-Rasuli|Syekh Sulaiman ar-Rasuli;]]<br>[[Muhammad Jamil Jaho|Syekh Muhammad Jamil Jaho;]]<br>[[Abdul Wahid Ash-Shalihi|Syekh Abdul Wahid Ash-Shalihi;]]<br>[[Abbas Qadhi Ladang Laweh|Syekh Abbas Qadhi Ladang Laweh;
| type = Organisasi massa [[Islam]]
| purpose =
Baris 20:
| membership =
| leader_title = [[Daftar Ketua Umum Persatuan Tarbiyah Islamiyah|Ketua Umum]]
| leader_name = [[
| website =
| footnotes = Tribhakti : <br> '''Pendidikan, Dakwah dan Sosial'''
Baris 26:
| leader_name2 =
| leader_title3 = Sekretaris Jenderal
| leader_name3 = [[
| full_name =
| subsidiaries = * [[Persatuan Wanita Tarbiyah Islamiyah|PERWATI (Persatuan Wanita Tarbiyah Islamiyah]]
Baris 32:
* [[Kesatuan Mahasiswa Tarbiyah Islamiyah|KMTI (Kesatuan Mahasiswa Tarbiyah Islamiyah)]]
}}
'''Persatuan Tarbiyah Islamiyah''' '''(PERTI)'''<ref name=":2" /> ([[Abjad Jawi|Jawi]]: {{Script|Arab|ڤرستوان تربيه اسلاميه}}; {{lang-ar|{{Script|Arab|اتحاد التربية الإسلامية}}}} ''Ittiḥād at-Tarbiyah al-Islāmīyah'') adalah [[organisasi massa]] [[Islam di Indonesia]] yang berhaluan [[mazhab Syafii|Syafii]]-[[Asy'ariyah|Asy'ari]]. Cikal bakal organisasi ini berawal dari Persatuan Madrasah Tarbiyah Islamiyah (PMTI) yang didirikan oleh [[Sulaiman Ar-Rasuli|Syekh Sulaiman Ar-Rasuli]] pada [[5 Mei]] [[1928]] [[Masehi|M]] atau 15 [[Zulkaidah|Zulqaidah]] 1346 [[Kalender Hijriah|H]] di [[Candung, Agam|Canduang]], [[Agam]], [[
== Sejarah ==
Baris 39:
Cikal bakal Persatuan Tarbiyah Islamiyah berawal dari perubahan sistem pendidikan dari [[surau]] ke [[madrasah]] yang ditandai dengan berdirinya [[Madrasah Tarbiyah Islamiyah Canduang|Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Candung]] pada 5 Mei 1928 oleh Syekh Sulaiman ar-Rasuli gelar ''Inyiak Canduang,'' [[MTI Jaho]] oleh [[Muhammad Jamil Jaho|Syekh Muhammad Jamil Jaho]], [[MTI Tabek Gadang]] oleh [[Abdul Wahid Ash-Shalihi|Syekh Abdul Wahid ash-Shalihi]] dan [[MTI Batu Hampar]] oleh [[Muhammad Arifin Al-Arsyadi|Syekh Muhammad Arifin al-Arsyadi]] yang juga didirikan pada hari yang sama.
Pendirian empat MTI dimaksudkan sebagai upaya modernisasi lembaga pendidikan Kaum Tua ([[Islam Tradisionalis|tradisionalis]]) dan merupakan usulan [[Abbas Qadhi Ladang Laweh|Syekh Abbas Qadhi Ladang Laweh]]. Sebelumnya, Syekh Abbas Qadhi telah memulai upaya ini dengan mendirikan [[Arabiyah School]] di [[Ladang Laweh, Banuhampu, Agam|Ladang Lawas]] pada 1918 dan Islamiyah School di [[Aur Tajungkang Tengah Sawah, Guguk Panjang, Bukittinggi|Aur Tajungkang]], [[Bukittinggi]] pada 1924 untuk menandingi gencarnya gerakan pengembangan lembaga pendidikan milik Kaum Muda ([[Modernisme Islam|modernis]]) di
Sepulangnya Inyiak Canduang ke kampung halamannya di Candung setelah belajar di Makkah. Pada 1908, Inyiak Canduang mengadakan pengajian di Surau Baru dengan membentuk halakah sebagaimana yang umum berlaku di Minangkabau waktu itu. Kemudian, ia merubah sistem halakah Surau Baru menjadi sistem klasikal dengan nama MTI Canduang pada 5 Mei 1928.<ref>{{Cite web|last=Canduang|first=Mti|date=2013-04-21|title=Pondok Pesantren: SEJARAH|url=https://mticanduang.blogspot.com/2013/04/sejarah.html|website=Pondok Pesantren|access-date=2024-01-30}}</ref>
Setelah kemunculan beberapa [[:Kategori:Madrasah Tarbiyah Islamiyah|MTI]] di Sumatra Barat, Inyiak Canduang kemudian mendirikan organisasi Persatuan Madrasah Tarbiyah Islamiyah (PMTI) untuk menghubungkan MTI-MTI tersebut. Sebelumnya, ulama-ulama Kaum Tua di [[Sumatra Tengah]] pernah berhimpun di dalam organisasi bernama [[Ittihad Ulama Sumatera]] yang didirikan pada 1921 oleh Syekh Abbas Qadhi, Syekh Sulaiman Ar-Rasuli dan Syekh Muhammad Jamil Jaho. Organisasi ini kemudian dipimpin oleh [[Muhammad Saad Mungka|Syekh Muhammad Saad Mungka]].{{sfn|Koto|2012|p=30}}▼
▲Setelah kemunculan MTI Canduang dan beberapa [[:Kategori:Madrasah Tarbiyah Islamiyah|MTI]] lainnya di
Pada 1918, [[Hasan Basri Maninjau|Syekh Hasan Basri Maninjau]] yang merupakan ''de Commisaris'' Ittihad Ulama Sumatera menerbitkan majalah [[Al-Mizan (majalah)|''Al-Mizan'']] melalui Penerbit Syarikatul Ihsan [[Maninjau]]. Majalah al-Mizan, selain berisi karangan-karangan mengenai agama, juga memuat pertanyaan dan jawaban. Pertanyaan-pertanyaan itu berasal dari pembaca al-Mizan dari berbagai daerah. Pertanyaan ini dijawab oleh Majelis Tarjih Ittihadul Ulama Sumatera yang terdiri dari beberapa ulama seperti Syekh Muhammad Saad Mungka, [[Khatib Ali|Syekh Khatib Ali Padang]], Syekh Muhammad Nur Bayur Maninjau, Syekh Abdullah Maninjau, Syekh Sulaiman Arrasuli Candung, Syekh Muhammad Jamil Jaho dan Syekh Makhudum Tanjuang Bingkuang Solok.
Baris 53 ⟶ 55:
Syekh Sulaiman Ar-Rasuli yang memimpin pertemuan tersebut membahas pentingnya mempertahankan [[Akidah Islam|i'tiqad]] [[Ahlus Sunnah Wal Jamaah]] dan [[Mazhab Syafi'i]]. Apalagi ditengah maraknya gerakan [[Modernisme Islam|kaum muda]]. Akhirnya para ulama yang hadir dalam pertemuan tersebut berhasil menyatukan visi dan melahirkan gagasan bersama mengubah sistem surau menjadi ''[[:Kategori:Madrasah Tarbiyah Islamiyah|Madrasah Tarbiyah Islamiyah]]'' (MTI). Pada tahap awal dibentuklah MTI Canduang, MTI Jaho, MTI Tabek Gadang dan MTI Batu Hampar.
Setelah itu dibentuk organisasi ''Persatuan Madrasah Tarbiyah Islamiyah'' (PMTI) sebagai wadah pemersatu yang bertanggungjawab untuk membina, memperjuangkan dan mengembangkan MTI. Syekh Sulaiman Ar-Rasuli kemudian ditunjuk sebagai Direktur Pendidikan PMTI. Setelah kemudian terbentuk MTI-MTI di berbagai tempat, Inyiak Canduang selaku Direktur Pendidikan PMTI kemudian mengundang para ulama kaum tua untuk membicarakan masa depan MTI dalam Rapat Besar di Surau Tangah, Candung pada 19–20 Mei 1930.{{sfn|Koto|2012|p=32}}[[File:MTI Canduang 1929.jpg|thumb|Ulama-ulama Persatuan Tarbiyah Islamiyah saat perayaan ulang tahun pertama MTI Canduang tahun 1929]]
Rapat Besar di Bukittinggi tahun 1930 tersebut menghasilkan kesepakatan untuk mengubah nama organisasi ''Persatuan Madrasah Tarbiyah Islamiyah'' (PMTI) menjadi ''Persatuan Tarbiyah Islamiyah'' (PTI)<ref name=":1">{{Cite web|last=Nawafil|first=Rozal|date=28 April 2021|title=5 Mei, Hari Pendidikan Islam (Tarbiyah Islamiyah)|url=https://tarbiyahislamiyah.id/5-mei-hari-pendidikan-islam-tarbiyah-islamiyah/|website=Tarbiyah Islamiyah|language=id-ID|access-date=11 Mei 2022}}</ref>. [[Sulthani Abdullah]] saat itu terpilih sebagai ketua (''Voorzitter''), Syekh Alwi Koto Nan Ampek sebagai wakil ketua, TM Ghazali P Tanjung sebagai sekretaris dan HMS Sulaiman sebagai bendahara. Adapun Syekh Sulaiman Ar-Rasuli menjadi ketua dewan kehormatan (''Hoofdbestuur'') Persatuan Tarbiyah Islamiyah. PTI saat itu berkantor pusat di Bukittinggi.
Hal lain yang disepakati dalam rapat besar ini adalah menetapkan tanggal [[5 Mei]] [[1928]] sebagai hari lahirnya Persatuan Tarbiyah Islamiyah serta menetapkan sepuluh orang ulama sebagai pendiri Persatuan Tarbiyah Islamiyah, yaitu:
Pada 1931, dilakukan rapat di [[Batuhampar, Akabiluru, Lima Puluh Kota|Batuhampar]] yang memutuskan pergantian jabatan ketua pelaksana dari Sulthani kepada Syekh Abdul Majid Koto Nan Gadang dan sekretaris dari Ghazali kepada Syahruddin Marajo Dunia. Pada bulan 9-14 Mei 1932, Kongres ke-I Persatuan Tarbiyah Islamiyah di [[Koto Nan IV, Payakumbuh Barat, Payakumbuh|Koto Nan Ampek, Payakumbuh Barat, Payakumbuh]] melahirkan keputusan untuk merubah nama organisasi menjadi ''Persatuan Pendidikan Islam Indonesia'' (PPII).
Baris 151 ⟶ 153:
| ideology = [[Islamisme]] ([[Islam tradisionalis]])
| position =
| religion = [[Islam]]
| national = [[Liga Muslimin Indonesia]]
| flag =
Baris 173 ⟶ 175:
Dalam perjalanannya pada 20 Juli 1957, Syekh Sulaiman ar-Rasuli meminta di ''PAW'' dan kemudian digantikan oleh Kuasini Sabil.<ref>{{cite web|url=https://www.konstituante.net/id/profile/PERTI_kuasini_sabil|title=Profil Anggota: Kuasini Sabil|last1=Hidayat|first1=Syahrul|last2=Fogg|first2=Kevin W.|date=1 Januari 2018|website=Konstituante.Net|access-date=8 Februari 2023}}</ref> Dua tokoh pemimpin PERTI juga pernah dipercaya menjabat menteri negara pada masa pemerintahan [[Soekarno]]. Kedua ulama tersebut adalah Sirajuddin Abbas sebagai Menteri Keselamatan Negara RI dalam [[Kabinet Ali Sastroamidjojo I]] dan Rusli Abdul Wahid sebagai Menteri Negara Urusan Umum dalam [[Kabinet Ali Sastroamidjojo II]].<ref name="per1" />
{{multiple image
| direction = horizontal
| caption_align = center
| total_width = 256
| image1 = SiradjuddinAbbas.jpg
| image2 = Rusli Abdul Wahid.jpg
| footer = Sirajuddin Abbas (''kiri'') dan Rusli Abdul Wahid (''kanan''), dua politisi terkemuka dari PERTI
}}
Kongres ke-IX yang berlangsung di Jakarta pada tanggal 13 - 20 Januari 1962 menetapkan Buya Sirajuddin Abbas sebagai Ketua Umum Partai Islam PERTI (merangkap Ketua Dewan Partai Tertinggi) dan Teungku Nyak Diwan sebagai Sekretaris Umum. Selain itu juga dibentuk beberapa organisasi karya Partai Islam PERTI seperti [[Kesatuan Mahasiswa Tarbiyah Islamiyah|Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia]] (GERMAHI). Pasca [[G30S/PKI]] [[1965]], Sirajuddin Abbas yang saat itu berada di [[Uni Soviet]] dicurigai mendukung [[komunisme]] dan kemudian bersama Tgk. Nyak Diwan diamankan sementara oleh pihak militer. Hal tersebut membuat Rusli Abdul Wahid memutuskan mengambil secara penuh kepemimpinan Partai Islam PERTI serta mendapuk dirinya sebagai ketua dewan partai tertinggi / ketua majelis syura ''(rais aam/hoofdbestuur)'' sekaligus ketua umum (''tanfidziyah/voorzitter''). Ia kemudian mengubah kembali kata ''pergerakan'' dalam akronim PERTI menjadi ''persatuan''.
Baris 180 ⟶ 191:
Pada 1969, Sirajuddin Abbas dan [[Baharuddin ar-Rasuli]] bersama pendukungnya membentuk kepengurusan sendiri dengan sebutan ''Tarbiyah'' yang kemudian berpolitik melalui [[Golkar]]. Baharuddin ar-Rasuli terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Tarbiyah dan [[Ma'ana Hasnuty|Ma'ana Hastuty]] sebagai Wakil Ketua Umum.{{sfn|Koto|2012|p=54-55}} Di sisi lain, Partai Islam PERTI yang diketuai Rusli Halil tetap ikut dalam [[Pemilu 1971|Pemilihan Umum 1971]] dan berhasil meraih 381.309 suara sehingga mendapat dua kursi DPR-RI. Dua kursi DPR-RI yang dimiliki DPP PERTI pada pemilu 1971 terdiri dari Buya Rusli Abdul Wahid (''Rais Aam'' DPP PERTI){{sfn|Lembaga Pemilihan Umum|1972|p=264}} dan [[Muhammad Saleh Aron|Tgk. Muhammad Saleh]] (Ketua DPD PERTI Aceh periode 1968-1988).{{sfn|Lembaga Pemilihan Umum|1972|p=263}} Di sisi lain, PB Tarbiyah juga berhasil meraih dua kursi DPR-RI melalui Golkar. Anggota DPR-RI dari Tarbiyah saat itu terdiri dari Buya Baharuddin ar-Rasuli{{sfn|Lembaga Pemilihan Umum|1972|p=295}} dan [[Khalidi Said|Buya Khalidi Said]].{{sfn|Lembaga Pemilihan Umum|1972|p=291}}
Pada 1973, Partai Islam PERTI yang diketuai H. Rusli Halil bersama beberapa partai Islam lainnya berfusi menjadi [[Partai Persatuan Pembangunan|PPP]]. Sementara itu Tarbiyah terus menyalurkan politiknya melalui Golkar. Pada 26 Juni 1988, Ketua Umum DPP PERTI saat itu, Buya H. [[Nurulhuda]] dengan restu ''rais aam'' Buya H. Rusli Abdul Wahid mengeluarkan pernyataan kemandirian PERTI untuk meninggalkan semua atribut politik dan kembali menjadi organisasi kemasyarakatan.<ref name="per2"/> Pada Munas ke-IV Tahun
=== Keadaan terkini ===
Islah antara kubu PERTI dengan kubu TARBIYAH baru tercapai melalui muktamar dan musyawarah nasional bersama di [[Jakarta]] pada 21-23 Oktober 2016 yang dibuka langsung oleh [[Presiden Joko Widodo]].<ref>{{Cite web|date=24 Oktober 2016|title=Tarbiyah Perti Menyelesaikan Munas dan Muktamar Islah|url=https://nasional.sindonews.com/berita/1149595/15/tarbiyah-perti-menyelesaikan-munas-dan-muktamar-islah|website=SINDONews|access-date=25 Oktober 2021}}</ref>
Berdasarkan hasil muktamar islah, [[Buya]] Basri Bermanda terpilih menjadi [[Daftar Ketua Umum Persatuan Tarbiyah Islamiyah|Ketua Umum Persatuan Tarbiyah Islamiyah]], sedangkan [[Teungku]] Islah tingkat nasional ini merupakan amanat Kesepakatan Bersama tanggal 29 Januari 2002 di Jakarta dan merupakan lanjutan dari upaya islah yang telah dilakukan di beberapa daerah seperti di [[
Pada Muktamar Bersama Persatuan Tarbiyah Islamiyah dan Organisasi Serumpun pada 23-25 Oktober 2022 di Jakarta disepakati pengembalian akronim PERTI sebagai singkatan Persatuan Tarbiyah Islamiyah.<ref name=":3">{{Cite web|date=2022-10-24|title=Muktamar Tarbiyah-Perti Sepakati Pengembalian Nama Menjadi Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI)|url=https://www.sumbarmadani.com/muktamar-tarbiyah-perti-sepakati-pengembalian-nama-menjadi-persatuan-tarbiyah-islamiyah-perti/|website=Sumbarmadani.com|language=id|access-date=2022-10-25}}</ref> Berdasarkan muktamar tersebut, [[Syarfi Hutauruk|Muhammad Syafri Hutauruk]] terpilih sebagai Ketua Umum PERTI masa bakti 2022-2027.<ref>{{Cite web|last=ketikberita|title=M.Syarfi Hutauruk Ketua Umum Perti Pusat, Guntur Ketua Umum Pemuda Perti|url=https://ketikberita.com/m-syarfi-hutauruk-ketua-umum-perti-pusat-guntur-ketua-umum-pemuda-perti/|website=Ketik Berita|language=id-ID|access-date=2022-10-25}}</ref>
Baris 191 ⟶ 204:
== Basis massa ==
=== Paham keagamaan ===
Persatuan Tarbiyah Islamiyah dibentuk oleh alim ulama Kaum Tua yang secara ajaran masih satu haluan dengan organisasi [[Islam tradisionalis]] seperti [[Nahdlatul Ulama]] di [[Jawa]]. PERTI dalam amaliah berpedoman kepada [[fikih]] [[Syafi'i|Syafii]], [[akidah]] [[Asy'ariyah|Asy'ari]], dan [[tasawuf]] [[Sunni]] dengan mengikuti [[tarekat|tarekat-tarekat]] muktabar.{{sfn|Persatuan Tarbiyah Islamiyah|2016|p=28}}{{sfn|Koto|2012|p=27-28}} Sebagian besar anggota dan simpatisan PERTI mengikuti [[Naqsyabandiyah]]-[[Khalid al-Baghdadi|Khalidiyah]]{{sfn|van Bruinessen|1990|p=174-176}}<ref>{{Cite web|url=https://tarbiyahislamiyah.id/tarekat-naqsyabandiyah-dan-konferensi-di-bukittinggi-tahun-1954/|first=Apria|last=Putra|title=Tarekat Naqsyabandiyah dan Konferensi di Bukittinggi Tahun 1954|website=Tarbiyah Islamiyah|date=14 Oktober 2019|access-date=4 Mei 2022}}</ref> dan selebihnya adalah pengikut tarekat lain seperti [[tarekat Syattariyah|Syattariyah]] di [[Padang]] [[Pariaman]], [[
=== Pendidikan ===
Baris 204 ⟶ 217:
Pada 1984 didirikan [[STKIP Ahlussunnah Bukittinggi|Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Ahlussunnah Bukittinggi]] dan [[STKIP Yayasan Abdi Pendidikan Payakumbuh|STKIP Abdi Pendidikan Payakumbuh]]. Pendirian kedua perguruan tinggi tersebut diinisiasi oleh [[Syamsiyah Abbas|Ummi Hj. Syamsiyah Abbas]].
Pada 10 April 1997, didirikan juga [[Sekolah Tinggi Agama Islam Yayasan Tarbiyah Islamiyah Padang|Sekolah Tinggi Agama Islam Yayasan Tarbiyah Islamiyah]] (STAI YASTIS) Padang. Dalam perkembangannya beberapa perguruan tinggi yang berafilisasi dengan PERTI juga didirikan di luar
Pada 1 September 2023, dilakukan peletakan batu pertama pembangunan [[Universitas Persatuan Tarbiyah Islamiyah]] (UPTI) di [[Padang Sarai, Koto Tangah, Padang|Padang Sarai]], [[Koto Tangah, Padang]],
=== Daerah persebaran ===
Persatuan Tarbiyah Islamiyah terbentuk di [[
Jaringan PERTI di
Di Aceh, perkembangan PERTI tidak terlepas dari peran [[Abuya Muda Waly|Syekh Muhammad Waly]] gelar ''Abuya Muda Waly'', ulama terkenal Aceh yang membuka cabang pertama di [[Labuhan Haji, Aceh Selatan|Labuhan Haji]] pada 15 Mei 1942.
PERTI masuk ke Riau melalui [[Kabupaten Kampar|Kampar]] atas dorongan [[Syekh Abdul Gani]], ulama Naqsyabandiyah terkemuka di [[XIII Koto Kampar, Kampar|XIII Koto Kampar]]. Buya Aidarus Gani, putra Syekh Abdul Gani dan murid Abuya Muda Waly, mendirikan MTI Batu Bersurat (kini [[Pondok Pesantren Darussalam Saran Kabun]]) pada 1956 yang beberapa lulusannya menjadi pendiri pesantren di Riau. Sebelum itu, di Kampar juga telah berdiri [[MTI Tanjung Berulak]]. MTI ini pertama kali muncul sebagai halakah pengajian pimpinan Buya Abdul Manaf pada 1926. Pola pengajaran ini berlanjut sampai 1937, ketika Buya Abdul Hamid Harun mengubah pengajian tersebut menjadi madrasah seperti yang diterapkan di MTI Canduang.<ref>{{Cite web|
== Organisasi ==
[[Berkas:Persatuan_Tarbiyah_Islamiyah.jpg|jmpl|250x250px|Kantor Sekretariat Pimpinan Daerah Persatuan Tarbiyah Islamiyah
=== Struktur organisasi ===
Baris 268 ⟶ 281:
* [[Pemuda Persatuan Tarbiyah Islamiyah]] (PEMUDA PERTI)<ref>{{Cite web|date=2022-10-25|title=Muhammad Guntur dan Aldomi Putra Pimpin Pemuda Perti 2022-2027|url=https://www.sumbarmadani.com/muhammad-guntur-pimpin-kembali-pemuda-perti-hingga-2027/|website=Sumbarmadani.com|language=id|access-date=2022-10-25}}</ref>
* [[Kesatuan Mahasiswa Tarbiyah Islamiyah]] (KMTI)
* [[Organisasi Pelajar Islam|Persatuan Pelajar Tarbiyah Islamiyah]] (PPTI)
* Persatuan Sarjana Tarbiyah Islamiyah (PSTI)
* Kesatuan Pengusaha Tarbiyah Islamiyah (KPTI)
* Petani, Pekerja, dan Nelayan Persatuan Tarbiyah Islamiyah
Lembaga-lembaga yang berada di bawah naungan PERTI dibentuk dan disahkan oleh Pengurus Pusat, seperti Lembaga Pendidikan, Lembaga Dakwah dan Tariqat, Lembaga Bantuan Hukum, Lembaga Ekonomi dan Koperasi, Lembaga Aset Organisasi, Lembaga Budaya dan Seni Islam (LBSI), Badan Wakaf Perti (BWP) dan lainnya.
Pada zaman revolusi kemerdekaan Indonesia, PERTI memiliki beberapa ''onderbouw'' lain seperti [[Lasykar Muslimin Indonesia]] (Lasymi), Lasykar Muslimat, Wanita Islam Perti yang kemudian berubah menjadi Wanita Perti (WP), Persatuan Pemuda Islam Indonesia (Perpindo) yang kemudian berubah menjadi [[Pemuda Islam]] (PI), Lembaga Kebudayaan dan Seni Islam (LEKSI), Gerakan Kepanduan Al-Anshar, Gerakan Buruh Muslimin Indonesia (Gerbumi), Gerakan Tani Muslimin Indonesia (Gertami), Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia (Germahi) yang kemudian berubah menjadi Kesatuan Mahasiswa Islam (KMI), serta Ikatan Pelajar Sekolah Perti (IPSP) yang kemudian bertransformasi menjadi Gerakan Pelajar Islam Indonesia (GERPII) dan terakhir berubah menjadi [[Organisasi Pelajar Islam]] (OPI).<ref name="per2" />
Baris 283 ⟶ 296:
== Tokoh ==
Berikut beberapa tokoh Persatuan Tarbiyah Islamiyah.
[[Berkas:
{{col|2}}'''
* Syekh [[Khatib Ali]] Padang
* Syekh [[Abbas Qadhi|Abbas]] Ladang Laweh
Baris 325 ⟶ 338:
* Buya [[Asasriwarni]]
* Buya [[Sufyarma Marsidin]]
* Buya [[Leonardy Harmainy]]
* Buya [[Boy Lestari]] Dt. Palindih
* Buya [[Salmadanis]]
* Buya [[Duski Samad (akademisi)|Duski Samad]] Tk. Mudo
* Buya [[Syukri Iska]]
* Buya [[Khairul Fahmi]]
* Buya [[Arrazy Hasyim]]
* Buya [[Apria Putra]]
* Ummi [[Syamsiyah Abbas]]
* Ummi [[Rabi’ah Jamil]]
Baris 334 ⟶ 351:
'''Aceh'''
* Syekh [[Habib Seunagan|Habib Muda]] Seunagan
* Syekh [[Teungku Hasan Krueng Kale|Muhammad Hasan]] Krueng Kale
* Syekh [[Abu Syekh Mud|Teuku Mahmud]] Blangpidie
* Syekh [[Abuya Muda Waly|Muhammad Waly]] Labuhan Haji
* Teungku [[Abu Ibrahim Woyla|Ibrahim]] Woyla
* Teungku [[Abu Tu Min|Muhammad Amin Mahmud]] Blang Blahdeh
* Teungku [[Abu Daud Zamzami|Muhammad Daud Zamzami]]
Baris 347 ⟶ 366:
* Teungku [[Teuku Burhanuddin Sampe|T. Burhanuddin Sampe]]
* Teungku [[Mohammad Faisal Amin]]
*
'''Riau'''
Baris 358 ⟶ 377:
* Buya [[Abdul Somad Batubara|Abdul Somad]]
'''
* Buya [[Syarfi Hutauruk]]
Baris 372 ⟶ 391:
'''Sulawesi Selatan'''
* Gurutta [[Hamka Haq]]{{EndDiv}}
== Galeri ==
Baris 396 ⟶ 414:
'''Daftar pustaka'''
{{refbegin}}
*{{cite book | last1 = Cribb| first1 = Robert| last2=Kahin | first2=Audrey| title = Historical Dictionary of Indonesia | url = https://archive.org/details/historicaldictio0000crib_v4i7| publisher = Scarecrow Press Inc | year = 2004 | isbn = 978-0-8108-4935-8 | ref = {{sfnRef|Cribb|Kahin|2004}}}}
* {{Cite book | editor1 = Bestian Nainggolan | editor2 = Yohan Wahyu | title = Partai-Partai Politik Indonesia 1999-2019: Konsentrasi dan Dekonsentrasi Kuasa |trans-title= Indonesian Political Parties 1999-2019: Concentration and Deconcentration of Power| publisher = PT Kompas Media Nusantara | year = 2016|language=id |isbn = 978-602-412-005-4}}
*{{cite book | last = Fathurrahman | first = Oman | author-link = Oman Fathurrahman | title = Tarekat Syattariyah di Minangkabau | publisher = Prenada Media Group | year = 2008 | location = Jakarta | language = id | isbn = 978-979-3464-43-5 | ref = {{sfnRef|Fathurrahman|2008}}}}
Baris 402 ⟶ 420:
*{{cite book | last = Feith | first = Herbert | author-link = Herbert Feith | title = The Indonesian Elections of 1955 | publisher = Cornell University | year = 1971 | orig-year = 1957 | location = Ithaca | url = https://babel.hathitrust.org/cgi/pt?id=coo.31924051295420&view=1up&seq=1 }}
*{{cite book | author = Kementerian Penerangan Republik Indonesia | title = Kepartaian di Indonesia | publisher = Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia | year = 1951 | location = Jakarta | url = http://repositori.dpr.go.id/41/1/KEPARTAIAN%20DI%20INDONESIA.pdf | ref = {{sfnRef|Kementerian Penerangan RI|1951}} }}
*{{Cite journal | first = Muhammad | last = Kosim | date = 2013 | title = Tradisi Madrasah Tarbiyah Islamiyah di
*{{cite book | last = Koto | first = Alaidin | author-link = Alaidin Koto | title = Persatuan Tarbiyah Islamiyah: Sejarah, Paham Keagamaan, dan Pemikiran Politik 1945-1970 | publisher = Rajawali Pers | year = 2012 | location = Jakarta | language = id | isbn = 978-602-425-230-4 | ref = {{sfnRef|Koto|2012}}}}
*{{cite book | last = Lembaga Pemilihan Umum | author-link = Lembaga Pemilihan Umum | title = Riwayat Hidup Anggota-Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Hasil Pemilihan Umum 1971 | year = 1972 | location = Jakarta | language = id | ref = {{sfnRef|Lembaga Pemilihan Umum|1972}}}}
Baris 420 ⟶ 438:
{{Ormas Islam di Indonesia}}
{{Islam di Indonesia}}
{{Parpol1971}}
{{Parpol1955}}
{{Partai politik Indonesia terdahulu}}
[[Kategori:Organisasi Islam di Indonesia]]
[[Kategori:Partai politik yang sudah bubar di Indonesia]]
▲[[Kategori:Persatuan Tarbiyah Islamiyah|*]]
▲[[Kategori:Mazhab Syafi'i]]
[[Kategori:Organisasi di Aceh]]
[[Kategori:Partai politik peserta pemilihan umum legislatif Indonesia 1955]]
[[Kategori:Partai politik peserta pemilihan umum legislatif Indonesia 1971]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1928 di Hindia Belanda]]
[[Kategori:Mazhab Syafi'i]]
|