Bias arus utama telah menjadi topik yang kontroversial karena kemampuan media massa dalam membentuk masyarakat yang demokratis sebagai pilar keempat demokrasi. Groseclose dan Milyo mendorong pengukuran bias media dengan mengukur seberapa banyak media massa mengutip [[Wadahwadah pemikir.{{Cn}} Bias arus utama dapat menentukan ketersediaan dan akses informasi yang diterima publik dan memengaruhi opini publik serta pengambilan keputusan.<ref name=":0">{{Cite journal|thinklast=Lin|first=Yu-Ru|last2=Lazer|first2=David|last3=Bagrow|first3=James|date=2011-01-01|title=Bias in Social and Mainstream Media|url=https://opensiuc.lib.siu.edu/pn_wp/56/|journal=Working Papers}}</ref> Bias arus utama juga dikaitkan dengan perbedaan pandangan di masyarakat yang kian partisan, meki mereka menginginkan media tank]]non-partisan.{{Cn}}
Bias arus utama dapat menentukan ketersediaan dan akses informasi yang diterima publik dan memengaruhi opini publik serta pengambilan keputusan.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Lin|first=Yu-Ru|last2=Lazer|first2=David|last3=Bagrow|first3=James|date=2011-01-01|title=Bias in Social and Mainstream Media|url=https://opensiuc.lib.siu.edu/pn_wp/56/|journal=Working Papers}}</ref> Bias arus utama juga dikaitkan dengan perbedaan pandangan di masyarakat yang kian partisan, meki mereka menginginkan media non-partisan.
Para ahli berbeda pendapat mengenai kemunculan dan keberadaan bias arus utama. Secara umum, ada dua pendapat besar, yakni kemunculan dari faktor permintaan (''demand'') atau penawaran (''supply'') Menurut Groseclose dan Milyo (2005) dan Yano, Resnik, dan Smith (2015), bias ini muncul karena kepercayaan pembaca atau penonton. Di sisi lain, Mullainathan dan Shleifer (2005) dan Gentzkow (2010) berpendapat bahwa bias ini muncul dari sisi media itu sendiri yang dipengaruhi oleh faktor ekonomi, yakni menghasilkan keuntungan.<ref name=":0" />