Bias media: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi '{{Sedang ditulis}} '''Media bias''' adalah' |
k →Jenis-jenis: (QuickEdit) |
||
(9 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Media-Bias-Chart 4.0.1 WikiMedia Commons Copy.jpg|jmpl|308x308px|Grafik yang menunjukkan media-media massa yang bias.]]
'''Bias media''' adalah suatu kondisi ketika jurnalis dan redaksi melakukan keberpihakan (berat sebelah terhadap satu pihak) dalam pemberitaan yang mereka lakukan di media massa (entah itu karena suatu kepentingan atau motif lain).<ref>{{Cite web|date=2012-08-30|title=Media Literacy Guide: How to Detect Bias in News Media|url=https://fair.org/take-action-now/media-activism-kit/how-to-detect-bias-in-news-media/|website=FAIR|language=en-US|access-date=2024-12-10}}</ref><ref>{{Cite book|last=Baker|first=Brent H.|last2=Kaminsky|first2=Steve|date=1994|url=https://books.google.co.id/books/about/How_to_Identify_Expose_Correct_Liberal_M.html?id=MaFIdZiEyOAC&redir_esc=y|title=How to Identify, Expose & Correct Liberal Media Bias|publisher=Media Research Center|isbn=978-0-9627348-2-3|language=en}}</ref> Bias dalam pemberitaan di media massa juga dapat dipahami sebagai pengesampingan, pemanipulasian, pendistorsian, pembelokkan, atau pencampuran narasi berita dengan pendapat subjektif wartawan serta kepentingan redaksi berita suatu perusahaan media.<ref>{{Cite web|last=Praktis|first=Komunikasi|date=2019-01-26|title=Pengertian Media Bias atau Bias Pemberitaan di Media » Komunikasi Praktis|url=https://komunikasipraktis.com/pengertian-media-bias-atau-bias-pemberitaan-di-media/|website=Komunikasi Praktis|language=en-US|access-date=2024-12-10}}</ref>
== Sejarah ==
Di abad ke-19, jurnalis mulai menyadari konsep memberitakan dengan cara yang tidak bias sebagai bagian yang tak terpisahkan dari [[kode etik jurnalistik]]. Kesadaran ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa jurnalisme telah berkembang menjadi kekuatan yang berpengaruh dalam tatanan sosial dan masyarakat. Tetapi menjadi seorang jurnalis yang benar-benar netral di era modern ini tidak memungkinkan karena tuduhan akan pemberitaan yang bias dari pihak lain tidak dapat terhindarkan. Maka dari itu seorang jurnalis tidak pernah dituntut untuk benar-benar netral melainkan independen dan objektif serta berpihak pada nilai-nilai moral universal dan kepentingan publik.<ref>{{Cite book|last=Jacquette|first=Dale|date=2007|url=https://books.google.co.id/books/about/Journalistic_Ethics.html?id=7g1lAAAAMAAJ&redir_esc=y|title=Journalistic Ethics: Moral Responsibility in the Media|publisher=Pearson Prentice Hall|isbn=978-0-13-182539-0|language=en}}</ref><ref>{{Cite web|last=Utomo|first=Wisnu Prasetya|date=21 Mei 2021|title=Netralitas dalam Jurnalisme|url=https://projectmultatuli.org/netralitas-dalam-jurnalisme/|website=PROJECT MULTATULI|access-date=10 Desember 2024}}</ref><ref>{{Cite web|last=independent|first=Kontras|date=2022-01-02|title=Jurnalis Profesional Wajib Objektif dan Independent,Namun Perlukah Netral?|url=https://www.kontrasindependent.com/2022/01/02/jurnalis-profesional-wajib-objektif-dan-independentnamun-perlukah-netral/|website=KONTRAS INDEPENDENT|language=id|access-date=2024-12-10}}</ref>
== Jenis-jenis ==
Pada tahun 2017, Samual Robert Lichter di dalam buku ''The Oxford handbook of political communication'' mencoba mendeskripsikan bagaimana lingkungan akademis sering memahami bias media, bahwasanya bias media merupakan lebih kepada sebuah hipotesis untuk menjelaskan pola-pola yang ditemukan dalam liputan berita alih-alih berbentuk teori yang utuh.<ref>{{Cite book|date=2017|title=The Oxford handbook of political communication|location=New York|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-998435-0|editor-last=Kenski|editor-first=Kate|series=Oxford handbooks online|editor-last2=Jamieson|editor-first2=Kathleen Hall}}</ref> Dan merupakan sebuah fakta bahwa terdapat beberapa jenis bias media yang telah saling tumpang tindih.{{cn}}
Berikut adalah beberapa jenis hipotesis yang diusulkan tentang jenis-jenis bias antara lain:
* Bias periklanan, ketika narasi dalam pemberitaan sengaja diubah untuk menyenangkan kebutuhan pengiklan terhadap suatu produknya.
* Bias anti-sains/ilmu pengetahuan, terjadi di saat isi berita membangun narasi yang berpihak pada logika mistika dan berlawanan dengan fakta-fakta sains.
* Bias yang dipengaruhi oleh permintaan (''demand-driven bias'').<ref>{{Cite book|last=P. Anderson|first=Simon|last2=Waldfogel|first2=Joel|last3=Stromberg|first3=David|date=2016|title=Handbook of Media Economics, 2 Vol Set|location=San Diego|publisher=North Holland [Imprint] Elsevier Science & Technology Books|isbn=978-0-444-63691-1}}</ref>
* Bias konten, perbedaan perlakuan dalam memberitakan informasi terhadap partai-partai yang berseteru di dalam konflik politik, bias terjadi ketika berita disajikan hanya dari satu sisi yang berkonflik.
* Bias distorsi, ketika fakta atau realitas terfabrikasi dan direkayasa dalam berita.
* Bias demografis, saat faktor-faktor identitas sosial seperti jenis kelamin, suku, kelas dan status ekonomi mempengaruhi liputan berita.<ref>{{Cite journal|date=2018|title=Media Bias Monitor: Quantifying Biases of Social Media News Outlets at Large-Scale|url=https://people.mpi-sws.org/~babaei/icwsm_2018.pdf|journal=Proceedings of the Twelfth International AAAI (Association for the Advancement of Artificial Intelligence) Conference on Web and Social Media (ICWSM 2018)}}</ref>
* Bias korporasi, ketika narasi dan isi di dalam berita diatur sedemikian rupa mengikuti agenda dan kepentingan perusahaan pemilik media.
== Daftar referensi ==
<references />
[[Kategori:Media massa]]
|