Sarwoko Martokoesoemo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariandi Lie (bicara | kontrib) |
Penambahan Referensi |
||
(6 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{tidak memenuhi kriteria kelayakan|d=24|m=12|y=2024|i=7|ket=|kat=Y}}
{{Multiple issues|
{{Cleanup rewrite|date=Desember 2024}}
{{Peacock|date=Desember 2024}}
{{Unreferenced|date=Desember 2024}}
{{COI|date=Desember 2024}}
{{Notability|Biographies|date=Desember 2024}}
}}
[[Berkas:Sarwoko.jpg|jmpl]]
'''Sarwoko Martokusumo''' lahir pada 8 Agustus 1912 di Surakarta. Ia adalah seorang tokoh penting dalam sejarah Indonesia, terutama dikenal sebagai penggagas ide awal pembangunan [[Monumen Nasional|Monas]] di [[Jakarta]]. Namun, selain dari kontribusinya terhadap bangsa, Sarwoko juga dikenal sebagai seorang suami, ayah, dan saudara yang penuh cinta dan dedikasi.
Baris 19 ⟶ 25:
Ide Sarwoko Monas lahir dari orang biasa, seorang warga negara sedehana dari Jakarta bernama Sarwoko Martokusumo. "Saya didatangi Sarwoko yang telah lama saya kenal khusus dalam Kepaduan Bangsa Indonesia dari zaman penjajahan dulu," beber Sudiro dalam tulisan itu. Sarwoko bercerita tentang ide sebuah tugu setinggi 45 meter yang dia cita-citakan sebagai tempat menyimpan Bendera Pusaka Merah Putih disetujui banyak pihak.
Sarwoko Martokusumo adalah inisiator yang terlupakan dari Monumen Nasional (Monas) di Indonesia. Dia pertama kali mengusulkan ide untuk pembangunan monumen ini antara tahun 1953 dan 1958, dan mendapatkan dukungan dari banyak tokoh nasional. Informasi ini terutama berasal dari tulisan Sudibyo, termasuk buku-bukunya yang berjudul "Karya Jaya" dan "TUNAS."
Baris 89 ⟶ 87:
# '''Kegiatan Anti-Kolonial:''' Sarwoko aktif dalam kegiatan anti-kolonial, termasuk menjadi anggota Barisan Pelopor Istimewa yang berperan dalam mempersiapkan perjuangan kemerdekaan.
# '''Komitmen pada Kepedulian Sosial:''' Sarwoko juga terlibat dalam berbagai organisasi sosial dan kegiatan yang bertujuan untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat.
Keluarga Sarwoko memainkan peran penting dalam memberikan dukungan moral dan emosional yang memungkinkan Sarwoko untuk terus berkontribusi bagi masyarakat dan negara. Keluarga ini juga turut serta dalam berbagai kegiatan sosial dan kemasyarakatan, melanjutkan semangat dan nilai-nilai yang diwariskan oleh Sarwoko.
Baris 129 ⟶ 125:
* Warisan Sarwoko tidak hanya terbatas pada Monas. Banyak dari nilai-nilai dan semangat perjuangannya yang ditanamkan kepada generasi muda melalui pendidikan dan aktivisme. Keluarganya juga terus mengembangkan dan memperingati warisan yang telah dia tinggalkan.
'''''Referensi:'''''
* Adiwisastro, Mulyadi dan Mahmun Al Rasyid. '''"Celah-celah Pengalaman Sarwoko Martokusumo: Kenang-kenangan Usia 70 Tahun"'''. Mars-26, Jakarta, 1982.
* Surabaya Post Senin 20 Juni 1976 Pendiri 'Angkatan 45 dan pencipta Monas
* '''Bela Budaya Buku II: Bidang Sejarah, Purbakala, dan Museum''' adalah buku yang diterbitkan oleh Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
<nowiki>~~~~</nowiki>
{{Uncategorized|date=Desember 2024}}
|