Solo Raya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Laura Putri Calma (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Mengembalikan suntingan oleh 182.5.117.158 (bicara) ke revisi terakhir oleh Amangkubumi
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(42 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Metropolitan Indonesia
| nama = Surakarta Raya (Solo Raya)
| foto = {{multiple image
| perrow = 1/2/1/2
Baris 6:
| total_width = 280
| image1 = Tugu Pemandengan Surakarta.jpg
| image2 = Paddy fields in Sukoharjo Regency, Central Java, Indonesia.jpgJPG
| image3 = Petani Sayur Lereng Merapi.jpg
| image4 = Landscape in Tawangmangu-Plaosan road.jpg
Baris 13:
| image7 = Pemandangan Waduk Ketro.jpg
}}
| caption = Dari atas, kiri ke kanan: [[Tugu Pemandengan|Tugu Pemandengan Surakarta]], LahanKawasan PertanianBisnis di Sukoharjo, Petani Sayur [[Selo, Boyolali|Selo]], Panorama [[Tawangmangu, Karanganyar|Tawangmangu]], [[Waduk Gajah Mungkur]], [[Candi Plaosan|Candi Plaosan Lor]], Waduk Ketro Sragen.
| peta =
| provinsi = {{flag|Jawa Tengah}}
Baris 19:
| daerah penyangga = [[Kabupaten Sukoharjo]]<br>[[Kabupaten Boyolali]]<br>[[Kabupaten Karanganyar]]<br>[[Kabupaten Wonogiri]]<br>[[Kabupaten Sragen]]<br>[[Kabupaten Klaten]]
| tanggal peresmian =
| dasar hukum = [[Undang Undang]] No.26№26 Tahuntahun 2007
| zona = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
| zona_utc = +7
| kodearea = +6262271
| nomor_polisi = '''AD xxxx'''
}}
'''Solo Raya'''<ref>{{Cite journal|last=Noviani|first=Rita|date=2019|title=DINAMIKA KARAKTERISTIK TINGKAT KEKOTAAN DI WILAYAH METROPOLITAN SOLO RAYA TAHUN 1990-2015|url=http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/176058|publisher=Universitas Gadjah Mada}}</ref>
atau kadang disebut sebagai Subosukowonosraten
({{lang-jv|ꦱꦸꦧꦺꦴꦱꦸꦏꦮꦤꦱꦿꦠꦺꦤ꧀}}); akronim dari '''Surakarta-Boyolali-Sukoharjo-Wonogiri-Klaten-Sragen''' adalah salah satu [[wilayah metropolitan]] di [[Indonesia]] yang sebelumnya bekas [[Keresidenan Surakarta|KerasidenanKarasidenan Surakarta]] dan [[Daerah Istimewa Surakarta]] berdiri.<ref>{{Cite web|title=UNIVERSITAS DIPONEGORO KAJIAN PROSES PERKEMBANGAN PUSAT PELAYANAN DAN PUSAT PERMUKIMAN DI KAWASAN METROPOLITAN SOLO RAYA TUGAS AKHIR|url=https://123dok.com/document/q7e0pnnz-universitas-diponegoro-kajian-proses-perkembangan-pusat-pelayanan-dan-pusat-permukiman-di-kawasan-metropolitan-solo-raya-tugas-akhir.html|website=123dok.com|language=id|access-date=2022-03-19}}</ref> Wilayah ini meliputi [[Kota Surakarta]] dan daerah penyangganya seperti [[Kabupaten SukoharjoBoyolali|SukoharjoBoyolali]], [[Kabupaten BoyolaliSukoharjo|BoyolaliSukoharjo]], [[Kabupaten Karanganyar|Karanganyar]], [[Kabupaten Wonogiri|Wonogiri]], [[Kabupaten Sragen|Sragen]] dan [[Kabupaten Klaten|Klaten]], sering disebut juga sebagai '''eks-[[Karesidenan Surakarta]]'''.<ref>{{Cite web|last=Miladan|first=Nur|date=2019-10-25WIB04:00:45+00:00|title=Masa Depan Soloraya dalam Wacana Provinsi|url=https://www.solopos.com/masa-depan-soloraya-dalam-wacana-provinsi-1026661|website=Solopos.com|language=id|access-date=2022-03-19}}</ref>
 
== Sejarah ==
=== Masa Kerajaan ===
{{main|Geger Pacinan|Perjanjian Giyanti}}
Berdirinya Surakarta berawal dari peristiwa [[Geger Pacinan]] di [[Batavia]] pada tahun 1740-an. Pangeran pemberontak dibantu etnis Tionghoa menyerang keraton [[Mataram]] Kartasura, membuat keraton tersebut hancur lebur. Mataram yang saat itu dipimpin oleh [[Pakubuwana II|Susuhunan Pakubuwono II]] harus memindahkan keraton ke tempat lain. Ia memilih desa Sala untuk dijadikan tempat pemerintahan yang baru. Setelah mendapatkan restu dari Ki Gede Sala selaku penguasa setempat, ia membangun keraton di wilayah tersebut.
 
Beberapa tahun kemudian, Pakubuwono II meninggal dunia, dan digantikan oleh anaknya yakni [[Pakubuwana III|Susuhunan Pakubuwono III]]. Disini terjadi pecahnya Mataram, yang dituangkan dalam [[Perjanjian Giyanti]] pada tahun 1755. Mataram dibagi menjadi dua, Pakubuwono III memimpin [[Kesunanan Surakarta Hadiningrat|Surakarta]] dan [[Pangeran Mangkubumi]] memimpin [[Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat|Yogyakarta]]. Pakubuwono III mendapat wilayah bagian timur Mataram, sedangkan Mangkubumi (kelak menjadi Sultan Hamengkubuwono I) mendapat wilayah bagian barat. Kedua wilayah tersebut dibatasi oleh [[Sungai Opak]].
 
Beberapa tahun kemudian kembali terjadi pergolakan, kali ini dipimpin oleh [[Pangeran Sambernyawa]]. Pergolakan ini memunculkan hasil [[Perjanjian Salatiga]], di mana Sambernyawa berhak atas sebagian wilayah Kasunanan Surakarta dan diangkat menjadi pemimpin wilayah tersebut, dengan gelar Pangeran Adipati. Wilayahnya bernama [[Praja Mangkunagaran]].
 
=== Masa Kolonial Belanda ===
[[Keresidenan Surakarta]] dibentuk dari gabungan wilayah Kasunanan dan Mangkunagaran. Wilayahnya meliputi daerah inti Surakarta yaitu: [[Kawedanan Kasunanan]] , [[Kawedanan Kartasura]] , [[Kawedanan Larangan]] , [[Kawedanan Bekonang]] (Sekarang bagian dari [[Kotamadya Surakarta]] & [[Kabupaten Sukoharjo]] ) , Kabupaten Karanganyar termasuk kecamatan Banjarsari Solo, Kabupaten Sukowati (kini Sragen), Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Klaten, Kabupaten Boyolali.
 
Surakarta dan Mangkunagara juga dimasukkan kedalam ''[[vorstenlanden]]'', sebuah wilayah otonomi [[Hindia Belanda]] yang di mana wilayah ini berhak mengatur rumah tangganya sendiri.
 
=== Masa Kemerdekaan dan Republik ===
==== Daerah Istimewa Surakarta ====
Pada tanggal 18-19 Agustus 1945, Kasunanan dan Mangkunagaran mengirimkan kawat ucapan selamat kepada Soekarno-Hatta atas kemerdekaan Indonesia. Selanjutnya pada 1 September 1945, SISKS [[Pakubuwana XII]] dan KGPAA [[Mangkunagara VIII]], secara terpisah mengeluarkan dekret resmi kerajaan, di mana dekret tersebut berisi tentang negara Surakarta Hadiningrat dan Praja Mangkunagaran adalah bagian dari Republik Indonesia.
 
Sayangnya wilayah istimewa Surakarta dan Mangkunagaran harus dihapus pada Juli 1946, dikarenakan maraknya gerakan anti swapraja di Surakarta. Untuk mengatasi keadaan genting tersebut pemerintah mengeluarkan UU No. 16/SD/1946 yang memutuskan bahwa Surakarta kembali menjadi daerah keresidenan di bawah seorang residen dan merupakan bagian dari wilayah Republik Indonesia. Beberapa tahun kemudian, Menteri dalam negeri melalui keputusan tanggal 3 Maret 1950 menyatakan bahwa wilayah Kesunanan dan Mangkunegaran secara administratif menjadi bagian dari provinsi Jawa Tengah. Kedua aturan tersebut mengakhiri status istimewa Surakarta.
 
==== Masa kini ====
Perda Jawa Tengah no 6 tahun 2010 tentang rencana pengembangan tata ruang dan wilayah tahun 2009-2039, menetapkan Solo Raya (Subosukawonosraten) sebagai wilayah pengembangan pembangunan, dengan fungsi pengembangan sebagai Pusat Pelayanan Lokal, Provinsi, Nasional dan Internasional.<ref>{{Cite news|title=Perda Jawa Tengah nomor 6 tahun 2010|url=https://jdih.jatengprov.go.id/inventariasi-hukum/view/perda-nomor-6-tahun-2010-1|access-date=12 November 2022|work=[[jatengprov.go.id]]|date=21 Juli 2010|language=id-ID|page=1|archive-date=2022-11-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20221112021708/https://jdih.jatengprov.go.id/inventariasi-hukum/view/perda-nomor-6-tahun-2010-1|dead-url=yes}}</ref>
 
== Referensi ==
{{ref-list}}
 
== Lihat pula ==
* [[Solo Baru]]
* [[Kartamantul]]
* [[Kawasan Metropolitan Palapa|Palapa]]
* [[Daftar wilayah metropolitan di Indonesia]]
* [[Jabodetabekpunjur]]
* [[Pekansikawan]]
* [[Mebidangro]]
* [[Cekungan Bandung]]
* [[Purwasuka]]
* [[Rebana (wilayah metropolitan) |Rebana]]
* [[Batam Raya]]
 
== Pranala luar ==
{{Solo Raya}}
[[Kategori:Jawa Tengah]]
[[Kategori:Wilayah metropolitan di Indonesia]]