Kerajaan Sunda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Lokasi
Dikembalikan ke revisi 26686526 oleh 114.10.113.243 (bicara) (🦏)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 95:
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Kampong Wanaradja bij de vulkaan Papandajan op West-Java. TMnr 60007645.jpg|thumb|right|[[Rumah tradisional Sunda]] bergaya atap ''[[Julang Ngapak]]'' di [[Kabupaten Garut|Garut]] sekitar 1920-an. Dibangun di atas tiang-tiang dan beratap jerami, seperti yang dijelaskan dalam [[Zhu Fan Zhi|sumber Tiongkok abad ke-12]].]]
 
Menurut F. Hirt dan W. W. Rockhill, terdapat sumber-sumber Cina mengenai Kerajaan Sunda. Pada masa Dinasti Sung Selatan, inspektur perdagangan dengan negara-negara asing, [[Chau Ju-kua]], mengumpulkan laporan-laporan dari para pelaut dan pedagang yang telah mengunjungi negeri-negeri asing. Laporannya tentang negeri-negeri yang jauh, ''[[Zhu Fan Zhi]] (naskah/catatan/buku)'', yang ditulis pada tahun 1178 hingga 1225 Masehi, menyebutkan tentang pelabuhan laut dalam Sin-t'o (Sunda). Zhu Fan Zhi melaporkan sebagai berikut:
 
{{quotation|Di sepanjang pantai, orang-orang tinggal. Orang-orang bekerja di bidang pertanian, rumah-rumah mereka bertiang dan atapnya terbuat dari jerami dengan kulit daun pohon palem dan dindingnya terbuat dari papan kayu yang diikat dengan rotan. Baik pria maupun wanita melilitkan sepotong kapas di pinggang mereka, dan dalam memotong rambut mereka hanya menyisakan setengah inci. [[Lada hitam]] yang ditanam di perbukitan (negeri ini) berbutir kecil tetapi berbobot dan lebih unggul daripada lada [[Tuban|Ta-pan]] (Tuban di Jawa bagian timur). Negara ini menghasilkan labu, tebu, [[labu botol]], kacang-kacangan, dan [[terung]]. Namun, karena tidak ada pemerintahan yang teratur di negara ini, penduduknya menjadi perampok, sehingga pedagang asing jarang pergi ke sana.}}
 
Menurut sumber dari negeri Cinaini, pelabuhankerajaan Sunda beradamenghasilkan dilada bawahhitam kekuasaan [[Sriwijaya|Kerajaan Sriwijaya]] saatberkualitas itutinggi. LetakKerajaan pelabuhannyayang beradaterletak di sebelahbagian barat Jawa dekat [[SundaSelat Kalapa|KalapaSunda]], dansesuai itudengan merujukwilayah kepadaBanten, suatuJakarta, daerahdan dibagian wilayahbarat pesisirProvinsi [[Banten]]Jawa Barat saat ini. Menurut sumber ini, pelabuhan tersebutSunda diidentifikasiberada sebagaidi pelabuhanbawah yangkekuasaan masih[[Sriwijaya]]. aktifPelabuhan digunakanSunda padaini masasangat selanjutnya,mungkin yaitumerujuk di masanyakepada [[Kesultanan Banten]]. Pelabuhan Sunda ini, bukanbukannya [[Sunda Kalapa]] yang berada di(sekarang [[Jakarta Utara]],). dan Ibukota KerajaannyaIbukotanya terletak 10 kilometer ke arah selatan (pedalaman) yaitu di [[Banten Girang]] (situs Banten Girang, Kota Serang) dekat [[Gunung Pulosari]].<ref>{{Cite web|title=Gunung Pulosari, Pandeglang|url=Gunung Pulosari, Pandeglang}}</ref>
Buku Cina "Shun-Feng Hsiang-Sung" dari sekitar tahun 1430 Masehi menceritakan:
 
Buku Cina "Shun-Feng Hsiang-Sung" dari sekitar tahun 1430 Masehi menceritakan:{{quotation|Dalam pelayaran ke arah timur dari Sunda, di sepanjang pantai utara Jawa, kapal-kapal mengarahkan 97 1/2 derajat selama tiga kali putaran untuk mencapai [[Sunda Kalapa|Kalapa]]; mereka kemudian mengikuti pesisir pantai (melewati Tanjung Indramayu), dan akhirnya mengarahkan 187 1/2 derajat selama empat kali putaran untuk mencapai Cirebon. Kapal-kapal dari Banten melanjutkan perjalanan ke arah timur di sepanjang pantai utara Jawa, melewati [[Sunda Kalapa|Kalapa]], melewati Indramayu, melewati Cirebon.}}
Disebutkannya pula, wilayah kerajaannya terletak di bagian barat Pulau Jawa dekat [[Selat Sunda|Selat Sunda.]]Sesuai dengan ciri toponominya wilayah tersebut merujuk kepada wilayah "Banten, Jakarta, dan sebagian wilayah barat Provinsi Jawa Barat" saat ini. Kerajaan Sunda menghasilkan lada hitam berkualitas tinggi sebagai komoditas utama hasil perkebunan.
 
Menurut sumber ini, pelabuhan Sunda terletak di sebelah barat [[Sunda Kalapa|Kalapa]] dan kemudian diidentifikasi sebagai [[Situs Banten Girang|Kota Kuno Banten]].
Buku Cina "Shun-Feng Hsiang-Sung" dari sekitar tahun 1430 Masehi menceritakan:{{quotation|Dalam pelayaran ke arah timur dari Sunda, di sepanjang pantai utara Jawa, kapal-kapal mengarahkan 97 1/2 derajat selama tiga kali putaran untuk mencapai [[Sunda Kalapa|Kalapa]]; mereka kemudian mengikuti pesisir pantai (melewati Tanjung Indramayu), dan akhirnya mengarahkan 187 1/2 derajat selama empat kali putaran untuk mencapai Cirebon. Kapal-kapal dari Banten melanjutkan perjalanan ke arah timur di sepanjang pantai utara Jawa, melewati [[Sunda Kalapa|Kalapa]], melewati Indramayu, melewati Cirebon.}}
 
Menurut sumber ini,
 
===Sumber Eropa===