Genderuwo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Mengembalikan suntingan oleh Hiwo sans (bicara) ke revisi terakhir oleh Serigala Sumatera Tag: Pengembalian |
||
(23 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{tambah referensi|date=30 November 2023}}
'''Genderuwo''' (dalam pengucapan bahasa Jawa:
Habitat hunian kegemarannya adalah batu berair, bangunan tua, pohon besar yang teduh atau sudut-sudut yang lembap sepi dan gelap. Menurut mitos, pusat domisili makhluk ini dipercaya berada di daerah hutan seperti Hutan Jati Cagar Alam Danalaya, kecamatan Slogohimo, sekitar 60
== Etimologi ==
Istilah ''genderuwo'' yang sebenarnya diduga berasal dari bahasa Kawi '''''gandharwa''''' yang berakar dari bahasa Sanskerta/bahasa jaman dahulu
[[Gandarwa]]{{Sanskerta|गन्धर्व|gandharva}}. Mitos ''genderuwo'' sebagai makhluk astral sendiri diduga berakar dari mitos kuno Persia '''''gandarewa'''''. Dalam mitos Persia, ''gandarewa'' adalah siluman air Persia yang terus-menerus mencoba untuk memakan hal-hal baik yang tercipta dalam mitos penciptaan Persia dan akhirnya akan dikalahkan oleh pahlawan Keresaspa.
== Mitologi Genderuwo dalam budaya Jawa ==
Genderuwo dipercaya dapat berkomunikasi dan melakukan kontak langsung dengan manusia. Berbagai legenda menyebutkan bahwa genderuwo dapat mengubah penampakan dirinya mengikuti wujud
Genderuwo dipercaya sebagai sosok makhluk yang iseng dan cabul, karena kegemarannya menggoda manusia terutama kaum perempuan dan anak-anak. Genderuwo kadang senang menepuk pantat perempuan, mengelus tubuh perempuan ketika sedang tidur, bahkan sampai memindahkan pakaian dalam perempuan ke orang lain.
Baris 26:
== Asal usul Genderuwo ==
Asal usul genderuwo dipercaya berasal dari arwah orang yang meninggal secara tidak sempurna, bisa akibat
Genderuwo tidak dapat dilihat oleh orang biasa tetapi pada saat tertentu dia dapat menampakkan dirinya bila merasa terganggu. Dipercaya bahwa tidak semua genderuwo jahat, karena ada pula yang baik dan sikap mereka tergantung bagaimana manusia bersikap, apakah mau berteman atau bermusuhan dengan genderuwo tersebut.
=== Mitos ritual pemanggilan ===
Banyak kalangan mempercayai salah satu cara memanggil genderuwo adalah dengan membakar sate gagak. Diyakini, burung gagak adalah makanan kesukaan sekaligus binatang peliharaan genderuwo, dalam hal ini seperti manusia yang memelihara ayam.
Untuk melakukan ritual ini, subyek yang ingin bertemu dengan genderuwo diyakini harus mengikuti tata cara khusus untuk membuat sate gagak. Tata cara tersebut umumnya digambarkan sebagai berikut: setelah berhasil menangkap burung gagak, burung gagak tersebut disembelih dengan pisau yang sangat tajam. Alasannya, ketajaman mata pisau akan memengaruhi lancar tidaknya darah yang mengalir keluar dari bekas luka yang ditimbulkan; berikutnya adalah mencabuti bulu-bulu hitam gagak yang kasar sehingga benar-benar bersih. Selanjutnya, daging yang sudah bersih ditelikung seperti halnya kalau membuat ayam panggang. Baru kemudian, bisa dibakar di atas
Hal terpenting dari ritual ini dipercaya adalah pengucapan rapalan mantra khusus agar genderuwo selain mencium bau makanannya juga dapat mendengar panggilan. Mantra pemanggil genderuwo diyakini hanya dimiliki segelintir orang saja dan tidak sembarangan diberitahukan. Sifat kerahasiaan ini telah banyak digunakan untuk penipuan demi mendapat keuntungan. Tempat yang diyakini paling tepat untuk melakukan ritual pemanggilan ini adalah tempat yang terbuka, agar bau burung gagak yang dibakar menyebar ke segala arah dibawa oleh angin dan bisa mengundang genderuwo mendatangi tempat tersebut.
Baris 47:
Mitos ''genderuwo'' juga banyak diangkat menjadi cerita fiksi hiburan pada era 1990-an, seperti komik roman mistis bersambung "''Si Denok''" yang dimuat di harian Suara Merdeka tahun 1990-an di Indonesia. Film horor ''Genderuwo'' yang dirilis tahun 2007 di Indonesia juga meminjam banyak unsur cerita dari mitos ''genderuwo''.
Di Indonesia pada dekade 90-an sempat tenar figur "''Tebo Si Manusia Misterius''" yang diorbitkan oleh grup hiburan keliling "''Wahana Misteri''". Tebo lahir di Jember, Jawa Timur pada tahun 1970, yang menarik dari tokoh ini adalah bahwa dia dilahirkan dengan ciri fisik abnormal
Dalam konteks internasional, versi Persianya, yaitu ''gandarewa'' telah dipinjam ke dalam permainan video RPG / permainan peran Final Fantasy X asal Jepang tahun 2001. Dalam permainan video ini ''gandarewa'' adalah salah satu dari banyak makhluk monster musuh yang mempunyai kekuatan magis.
Genderuwo juga muncul sebagai salah satu musuh yang bisa ditemukan dalam permainan video buatan Indonesia, ''Dreadout''.
Dalam serial HBO Asia, ''Halfworlds'', aktor Reza Rahadian berperan sebagai Tony, demit Genderuwo. Untuk menyesuaikan dengan gambaran Genderuwo yang berbulu, Tony memakai kostum jaket dengan bulu di sekitar lehernya.
== Daftar pustaka ==
* Suyono, R.P. 2007. "''Dunia Mistik Orang Jawa: Roh, Ritual, Benda Magis''". Penerbit LKiS. ISBN
* Mitos Persia "''duam''" / "''alibaba"''▼
== Referensi ==
Baris 65 ⟶ 62:
== Lihat pula ==
* [[
* [[Yeti]]
* [[Daftar
==
* [http://www.youtube.com/watch?v=0LpEiDarHnw Penampakan Genderuwo] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220707232610/https://www.youtube.com/watch?v=0LpEiDarHnw |date=2022-07-07 }}
▲* Mitos Persia "''duam''" / "''alibaba"''
{{Commonscat|Gendruwo}}
{{Mitos supernatural Indonesia}}
{{setan-stub}}▼
{{mitos-stub}}▼
[[Kategori:Hantu]]
Baris 81 ⟶ 77:
[[Kategori:Mitologi Nusantara]]
[[Kategori:Legenda urban]]
▲{{setan-stub}}
▲{{mitos-stub}}
|