Invasi Indonesia ke Timor Leste: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Mengembalikan suntingan oleh 2001:448A:5069:32B1:DBF3:5387:AFFD:6383 (bicara) ke revisi terakhir oleh GumSkyloard Tag: Pengembalian |
||
(32 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox military conflict
| conflict = Invasi Timor Leste oleh Indonesia<br />Operasi Seroja
* Pendudukan Indonesia di Timor Timur sampai tahun 1999▼
| partof = [[Perang Dingin]]
* [[Genosida Timor Timur]]|territory=[[Pendudukan Indonesia di Timor Timur|Timor Timur diduduki Indonesia]]<br /> '''∟'''[[Timor Timur|Provinsi Timor Timur]]|combatant1={{flagicon|Indonesia}} [[Orde Baru|Indonesia]]▼
| image = Timor - Indonesian Invasion.png
| image_size = 300px
| caption = Peta bahasa Inggris yang menunjukkan daerah yang diinvasi oleh Indonesia
| date = 7 Desember 1975 – 17 Juli 1976<br />(7 bulan, 1 minggu dan 3 hari)
| place = [[Timor Leste]]
| coordinates =
| map_type =
| map_relief =
| map_size =
| map_caption =
| result = Kemenangan Indonesia
* [[Genosida Timor Leste]]
▲
| combatant1 = {{flagicon|Indonesia}} [[Orde Baru|Indonesia]]
* {{flagicon image|Flag of the Indonesian National Armed Forces (until 1999).png}} [[ABRI]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Pemerintah Sementara Timor Timur|PSTT]]
----
* {{flagicon image|
* [[Partai Apodeti|APODETI]]
Baris 14 ⟶ 29:
{{cbignore|bot=medic}}</ref><ref name="Fernandes, Clinton 2004">Fernandes, Clinton (2004) Reluctant Saviour: Australia, Indonesia and East Timor</ref>
* {{flagcountry|Korea Selatan|1949}}<ref name="auto3"/>
* {{flagcountry|Taiwan}}<ref name="auto3"/>
| combatant2 = {{flagicon image|Flag of East Timor.svg}} [[Timor Leste]] * {{flagicon image|Flag of FRETILIN (East Timor).svg}} [[Fretilin|FRETILIN]]
* {{flagicon image|FalintilFlag.png}} [[Falintil|FALINTIL]]
Baris 23 ⟶ 39:
* {{flagcountry|Swedia}}<ref name="auto2"/>
* {{flagcountry|Tiongkok}}<ref name="auto1">''A Dangerous Place'', Little Brown, 1980, p. 247</ref>
* {{flagcountry|Uni Soviet}}<ref name="auto2">Jolliffe, pp. 208–216; Indonesia (1977), p. 37.</ref>
| commander1 = {{plainlist| * {{flagicon|Indonesia}} [[Soeharto]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Maraden Panggabean]]
Baris 29 ⟶ 46:
* {{flagicon|Indonesia}} [[Leonardus Benyamin Moerdani|L. B. Moerdani]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Dading Kalbuadi]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Johny Lumintang]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Wiranto]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[José Abílio Osório Soares]]
}}
{{flagicon|Indonesia}} [[Luhut Binsar Pandjaitan]]
| commander2 = {{plainlist| * {{flagicon image|Flag of FRETILIN (East Timor).svg}} [[Francisco Xavier do Amaral]] {{Surrender}}
* {{flagicon image|Flag of FRETILIN (East Timor).svg}} {{flagicon image|FalintilFlag.png}} [[Nicolau dos Reis Lobato]] {{KIA}}}}
* {{flagicon image|Flag of FRETILIN (East Timor).svg}} {{flagicon image|FalintilFlag.png}} [[Nicolau dos Reis Lobato]] {{KIA}}}}|strength1=35.000 tentara|strength2=20.000 Milisi|casualties1=1.000 tewas, terluka atau ditangkap<ref>[http://www.hawaii.edu/powerkills/SOD.TAB14.1C.GIF Power Kills] R.J. Rummel</ref><ref>Eckhardt, William, in World Military and Social Expenditures 1987–88 (12th ed., 1987) by [[Ruth Leger Sivard]].</ref>|casualties2=185.000 tewas, terluka atau ditangkap (1975–1999)<ref name="Chega!">[http://www.cavr-timorleste.org/en/chegaReport.htm „Chega!“-Report] of [[Commission for Reception, Truth and Reconciliation in East Timor]] (CAVR)</ref><br /><small>(termasuk warga sipil)</small>}}'''Invasi Indonesia ke Timor Timur''', lebih dikenal sebagai '''Operasi Seroja''' atau '''Perang Timor Timur''', dimulai pada tanggal 7 Desember 1975 ketika [[Angkatan Bersenjata Republik Indonesia|militer Indonesia]] masuk ke [[Timor Timur]] dengan dalih [[Antiimperialisme|anti-kolonialisme]] dan [[anti-komunisme]] untuk menggulingkan rezim [[Fretilin]] yang [[Revolusi Anyelir|muncul pada tahun 1974]].<ref name="Klein2018">{{cite book|author=Dennis B. Klein|title=Societies Emerging from Conflict: The Aftermath of Atrocity|url=https://books.google.com/books?id=QvlVDwAAQBAJ&pg=PA156|date=18 April 2018|publisher=Cambridge Scholars Publishing|isbn=978-1-5275-1041-8|pages=156–}}</ref> Penggulingan pemerintah yang dipimpin secara singkat oleh Fretilin memicu [[Pendudukan Indonesia di Timor Timur|pendudukan kekerasan selama seperempat abad]] di mana sekitar 100.000–180.000 tentara dan warga sipil diperkirakan telah terbunuh atau mati kelaparan.<ref name="Chega!"/> [[Komisi Pengakuan, Kebenaran, dan Rekonsiliasi di Timor Leste]] (CAVR) mendokumentasikan perkiraan minimum sebesar 102.000 kematian terkait konflik di Timor Timur selama periode 1974 hingga 1999, termasuk 18.600 pembunuhan dengan kekerasan dan 84.200 kematian akibat penyakit dan kelaparan; pasukan Indonesia dan gabungan pasukan pembantunya bertanggung jawab atas 70% dari total pembunuhan.<ref>{{cite web|url=http://www.cavr-timorleste.org/updateFiles/english/CONFLICT-RELATED%20DEATHS.pdf|title=Conflict-Related Deaths in Timor-Leste 1974–1999: The Findings of the CAVR Report ''Chega!''|work=Final Report of the Commission for Reception, Truth and Reconciliation in East Timor (CAVR)|access-date=26 Mei 2022}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.etan.org/etanpdf/2006/CAVR/07.2_Unlawful_Killings_and_Enforced_Disappearances.pdf|title=Unlawful Killings and Enforced Disappearances|work=Final Report of the Commission for Reception, Truth and Reconciliation in East Timor (CAVR)|page=6|access-date=26 Mei 2022}}</ref>▼
| strength1 = 35.000 tentara
| strength2 = 20.000 milisi
| casualties1 = 1.000 tewas, terluka atau ditangkap<ref>[http://www.hawaii.edu/powerkills/SOD.TAB14.1C.GIF Power Kills] R.J. Rummel</ref><ref>Eckhardt, William, in World Military and Social Expenditures 1987–88 (12th ed., 1987) by [[Ruth Leger Sivard]].</ref>
| casualties2 = 185.000 tewas, terluka atau ditangkap (1975–1999)<ref name="Chega!">[http://www.cavr-timorleste.org/en/chegaReport.htm „Chega!“-Report] of [[Commission for Reception, Truth and Reconciliation in East Timor]] (CAVR)</ref><br /><small>(termasuk warga sipil)</small>
}}
▲
Bulan-bulan pertama pendudukan, militer Indonesia menghadapi perlawanan pemberontakan yang berat di pedalaman pegunungan pulau tersebut, tetapi dari tahun 1977-1978, militer memperoleh persenjataan canggih baru dari [[Amerika Serikat]], [[Australia]], dan negara-negara lain, untuk menghancurkan basis Fretilin.<ref>Taylor, p. 84</ref> Dua dekade terakhir abad ini menyaksikan bentrokan terus menerus antara kelompok Indonesia dan Timor
== Latar belakang ==
Timor Leste
=== Penarikan Portugis dan perang saudara ===
Baris 83 ⟶ 108:
=== Pengepungan, pemusnahan, dan pembersihan akhir (1977–1978) ===
Pada bulan-bulan awal tahun 1977, Angkatan Laut Indonesia memesan rudal, penembak patroli, dan kapal dari [[Amerika Serikat]], [[Australia]], [[Belanda]], [[Korea Selatan]], dan [[Taiwan]], serta kapal selam dari [[Jerman Barat]].<ref>See H. McDonald, Age (Melbourne), 2 February 1977, although Fretilin transmissions did not report their use until 13 May.</ref> Pada bulan Februari 1977, Indonesia juga menerima tiga belas pesawat [[OV-10 Bronco]] dari ''Rockwell International Corporation'' dengan bantuan dari ''Foreign Military Sales'' resmi milik AS. Bronco adalah pesawat yang ideal untuk invasi Timor Timur, yang khusus dirancang untuk operasi kontra-insurjensi di daerah yang sulit dijangkau.<ref name="auto3"/>
Pada awal Februari 1977, setidaknya enam dari 13 pesawat Bronco beroperasi di Timor Timur, dan membantu militer Indonesia menentukan posisi Fretilin.<ref>"Big Build-up by Indonesian navy," Canberra Times, 4 February 1977.</ref> Seiring dengan persenjataan baru, tambahan 10.000 tentara dikirim untuk memulai kampanye baru yang dikenal sebagai 'solusi akhir'.<ref>Taylor, p. 91</ref>▼
Kampanye 'solusi akhir' melibatkan dua taktik utama: Kampanye 'pengepungan dan penghancuran' yang melibatkan pengeboman desa dan daerah pegunungan lewat pesawat, menyebabkan kelaparan dan defoliasi menutup tanah. Ketika penduduk desa yang masih hidup datang ke daerah yang lebih rendah dan berbaring untuk menyerah, militer menembaki mereka. Yang selamat lainnya ditempatkan di kamp-kamp permukiman di mana mereka dicegah untuk bepergian atau kembali bertani. Pada awal tahun 1978, penduduk sipil di seluruh desa Arsaibai, dekat perbatasan Indonesia, dibunuh karena mendukung Fretilin setelah dibombardir dan menderita kelaparan.<ref name="Taylor, p. 85">Taylor, p. 85</ref> Selama periode ini, dugaan penggunaan senjata kimia Indonesia muncul, desa-desa melaporkan belatung muncul di tanaman setelah serangan bom.<ref name="Taylor, p. 85"/> Keberhasilan kampanye 'pengepungan dan penghancuran' menjadi 'kampanye pembersihan akhir', di mana anak-anak dan orang dari kamp-kamp permukiman dipaksa untuk memegang tangan dan berbaris di depan pasukan Indonesia yang mencari anggota Fretilin. Ketika anggota Fretilin ditemukan, para anggota akan dipaksa untuk menyerah atau menembak diri sendiri.<ref>John Taylor, “Encirclement and Annihilation,” in The Spector of Genocide: Mass Murder in the Historical Perspective, ed. Robert Gellately & Ben Kiernan (New York: Cambridge University Press, 2003), pp. 166–67</ref> Kampanye 'pengepungan dan penghancuran' oleh Indonesia pada 1977-1978 mematahkan milisi utama Fretilin dan Presiden Timor Timur yang pandai sekaligus komandan militer, [[Nicolau Lobato]], ditembak dan dibunuh oleh pasukan helikopter Indonesia pada tanggal 31 Desember 1978.{{Citation needed|date=December 2010}}
▲Pada awal Februari 1977, setidaknya enam dari 13 pesawat Bronco beroperasi di Timor Timur, dan membantu militer Indonesia menentukan posisi Fretilin. Seiring dengan persenjataan baru, tambahan 10.000 tentara dikirim untuk memulai kampanye baru yang dikenal sebagai 'solusi akhir'.
Periode 1975-1978, dari awal invasi pada kesimpulan sebagian besar keberhasilan kampanye pengepungan dan penghancuran, terbukti menjadi periode terberat dari seluruh konflik, korban dari orang Indonesia yang tewas lebih dari 1.000 jiwa dari total 2.000 yang meninggal dari seluruh pendudukan.<ref>{{cite journal|last=van Klinken |first=Gerry |title=Indonesian casualties in East Timor, 1975–1999: Analysis of an official list |journal=Indonesia |issue=80 |date=October 2005 |page=113 |url=http://cip.cornell.edu/DPubS?service=Repository&version=1.0&verb=Disseminate&view=body&content-type=pdf_1&handle=seap.indo/1132335834# |format=PDF |accessdate=11 June 2012}}</ref>
=== Gerakan klandestin FRETILIN (1980–1999) ===
Baris 148 ⟶ 175:
== Lihat pula ==
* [[Timor Timur|Provinsi Timor Timur]]
* [[Pendudukan
* [[Genosida Timor
* [[Pembantaian Santa Cruz]]
* [[Krisis Timor
* [[Referendum kemerdekaan Timor Leste 1999]]
* [[Perang Dingin]]
Baris 158 ⟶ 185:
{{reflist|3}}
==
* {{cite book|last=Bertrand|first=Jacques|year=2004|title=Nationalism and Ethnic Conflict in Indonesia|url=https://archive.org/details/nationalismethni0000bert|publisher=Cambridge University Press|isbn=0-521-52441-5}}
* {{cite book|last=Dunn|first=James|year=1996|title=Timor: A People Betrayed|url=https://archive.org/details/timorpeoplebetra0000dunn_o9b7|isbn=0-7333-0537-7}}
Baris 172 ⟶ 199:
== Pranala luar ==
* [http://cip.cornell.edu/Dienst/UI/1.0/Summarize/seap.indo/1132335834
* [http://www.gendercide.org/case_timor.html Gendercide Watch.
* [https://web.archive.org/web/20050224004036/http://www.solidamor.org/english/content/history/invades.htm
* [http://www.copi.com/articles/etimorus.html
* [http://www.yale.edu/gsp/east_timor/03-263_Ch_09.pdf
[[Kategori:Invasi Timor
[[Kategori:Invasi oleh Indonesia|Timor Leste]]
[[Kategori:Sejarah Timor Leste]]
[[Kategori:Perang yang melibatkan Timor
[[Kategori:Perang yang melibatkan Indonesia]]
[[Kategori:Orde Baru]]
[[Kategori:Pendudukan
[[Kategori:Perang Dingin]]
|