Pondok Pesantren Sidogiri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
typo
Yang benar itu al-jailani
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(46 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{kelayakan}}{{COI}}{{tone}}
{{rapikan|date=2021}}
{{Infobox Universitypesantren
|nama name = Pondok Pesantren Sidogiri
|nama_asli =
| native_name =
|image_size =
| image_name = <!--Logo Santri-->
|caption =
| image_size = <!--[[http://www.sidogiri.net/app/webroot/upload/imagebank/image/Lambang%20%20Santri.jpg]]-->
|established = 1718 atau 1745
| caption =
|jenis = [[Pesantren]]
| motto =
|motto =
| established = 1718 atau 1745
|slogan =
| type = [[Pesantren]] Salaf
| affiliation = [[IslamNahdlatul Ulama]]
| calendar =
|jumlah santri = ±11.000 (2021)<ref>{{Cite web|last=Andrios|first=Benny|url=https://www.kemenag.go.id/nasional/kemenag-jadikan-pp-sidogiri-inspirasi-kemandirian-pesantren-oylm59|date=26 Juni 2021|title=Kemenag Jadikan PP Sidogiri Inspirasi Kemandirian Pesantren|website=[[Kementerian Agama Republik Indonesia]]|language=id|access-date=24 Juni 2024}}</ref>
| endowment =
|pengasuh = [[Fuad Noerhasan|K.H. Fuad Noerhasan]]
| head_label = Pengasuh
|pendiri = [[Sayyid Sulaiman]]
| head = KH. A. Fuad Noerhasan
|alamat = Jalan Raya Sidogiri, [[Sidogiri, Kraton, Pasuruan|Sidogiri]], [[Kraton, Pasuruan|Kraton]]
| faculty =
|kota = [[Kabupaten Pasuruan|Pasuruan]]
| students =
|provinsi = [[Jawa Timur]]
| undergrad =
|negara = [[Indonesia]]
| postgrad =
|koordinat = {{Coord|-7.667938|112.837812|format=dms|region:ID-JT|display=inline,title}}
| doctoral =
|telepon = +62 85311581745
| founder = [[Sayyid Sulaiman]]
|kodepos = 67101
| city = [[Kabupaten Pasuruan]]
|nickname = PPS
| country = {{negara|indonesia}}
|situs = [https://sidogiri.net/ sidogiri.net]
| address = Jalan Raya Sidogiri, Sidogiri, Kec. Kraton 67101
}}
| campus =
'''Pondok Pesantren Sidogiri''' adalah [[Pesantren|pondok pesantren]] yang terletak di [[Sidogiri, Kraton, Pasuruan|Sidogiri]], [[Kabupaten Pasuruan|Pasuruan]]. Pondok Pesantren Sidogiri didirikan pada awal [[abad ke-18]], menjadikan Sidogiri sebagai salah satu pondok pesantren tertua di [[Indonesia]].<ref>{{Cite web|last=Ciputra|first=William|url=https://surabaya.kompas.com/read/2022/01/17/132000278/5-pondok-pesantren-tertua-di-indonesia--sejarah-pendiri-dan-lokasi|date=17 Januari 2022|title=5 Pondok Pesantren Tertua di Indonesia: Sejarah, Pendiri, dan Lokasi|website=[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]|language=id|access-date=29 Januari 2024}}</ref>
| affiliations =
| nobel_laureates =
| website = [http://sidogiri.net Website Resmi]
| logo =
| footnotes =
}}'''Pondok Pesantren Sidogiri''' adalah sebuah [[Pesantren|Pondok Pesantren Islam]] yang berada di Desa [[Sidogiri, Kraton, Pasuruan|Sidogiri]] [[Kraton, Pasuruan|Kraton]] [[Kabupaten Pasuruan|Pasuruan]] [[Jawa Timur]]. Pesantren Sidogiri juga merupakan Pondok Pesantren tertua di [[Jawa Timur]], bahkan di [[Indonesia]] yang didirikan pada tahun 1718 saat masa pendudukan [[Hindia Belanda|Hindia-Belanda]] di Indonesia.
 
== Sejarah ==
=== Masa awal ===
Desa Sidogiri didirikan oleh [[Sayyid Sulaiman]], seorang [[Sayyid]] [[Hadhrami|hijaz]] bermarga al-jailani yang berkerabat dengan [[Kesultanan Cirebon|Sultan Cirebon]] dari pihak ibu.<ref name="sid">{{Cite web|title=Sejarah|url=https://sidogiri.net/sejarah/|website=Pondok Pesantren Sidogiri|language=id|access-date=29 Januari 2024}}</ref> Sayyid Sulaiman mendirikan pondok pesantren di Sidogiri dengan bantuan Kiai Aminullah, santri dan menantu Sayyid Sulaiman dari [[Pulau Bawean|Bawean]].<ref>{{Cite web|date=12 September 2021|title=KH. Aminullah Penerus Perjuangan Sayid Sulaiman (Bagian II)|url=https://sidogiri.net/2021/09/kh-aminullah-penerus-perjuangan-sayid-sulaiman-bagian-ii/|website=Pondok Pesantren Sidogiri|language=id|access-date=29 Januari 2024}}</ref>
 
Ada dua versi mengenai tahun pendirian Pondok Pesantren Sidogiri. Pertama, dalam catatan yang ditulis Panca Warga pada 1963, pondok pesantren didirikan pada 1718. Kedua, dalam surat bertahun 1971 yang ditandatangani oleh K.A. Sa'doellah Nawawie, tertulis Pondok Pesantren Sidogiri memperingati milad ke-226 pada tahun tersebut, menyiratkan bahwa pondok pesantren didirikan pada 1745. Versi kedua ini kemudian menjadi patokan hari ulang tahun dan ''ikhtibar'' Pondok Pesantren Sidogiri.<ref>{{Cite web|title=Pondok Pesantren Sidogiri di Pasuruan, Didirikan Keturunan Rasulullah|url=https://www.koran-gala.id/gala-ragam/amp/5878809632/pondok-pesantren-sidogiri-di-pasuruan-didirikan-keturunan-rasulullah|website=Koran Gala|access-date=29 Januari 2024}}</ref>
Desa Sidogiri dibabat oleh seorang Sayyid dari Cirebon, Jawa Barat bernama [[Sayyid Sulaiman]]. Dia adalah keturunan Rasulullah dari marga Basyaiban. Ayahnya, Sayyid Abdurrahman bin Muhammad bin 'Umar Basyaiban al 'Alawi yang datang dari Qosam Hadhramaut, adalah seorang perantau dari negeri wali, Tarim, Hadramaut, Yaman. Sedangkan ibunya, Syarifah Khodijah, adalah putri Sultan Cirebon Keturunan [[Sunan Gunung Jati]]. Dengan demikian, dari garis ibu, Sayyid Sulaiman merupakan kerabat dari Keturunan Sunan Gunung Jati.
 
=== Perkembangan ===
Sayyid Sulaiman membuka dan mendirikan pondok pesantren di Sidogiri dengan dibantu oleh Kiai Aminullah. Kiai Aminullah adalah santri sekaligus menantu Sayyid Sulaiman yang berasal dari Pulau Bawean. Konon pembabatan Sidogiri dilakukan selama 40 hari. Saat itu Sidogiri masih berupa hutan belantara yang tak terjamah manusia dan dihuni oleh banyak makhluk halus. Hutan belantara Sidogiri dipilih untuk dibuka dan dijadikan pondok pesantren karena diyakini tanahnya baik dan berbarakah.
Pada 14 Safar 1357 (15 April 1938), [[Abdoel Djalil bin Fadlil|K.H. Abdoel Djalil bin Fadlil]] menerapkan pengajaran dengan dua sistem, yakni ''ma'hadiyah'' dan ''madrasiyah''. Ma'hadiyah adalah sistem [[pesantren salaf]] yang sudah lama diterapkan di Sidogiri, sedangkan madrasiyah adalah sistem [[madrasah]] dengan [[kelas (pendidikan)|kelas]], dikenal dengan nama ''Madrasah Miftahul Ulum'' (MMU).{{sfn|Faiqoh|2012|p=332}} Sejak 1961, murid tingkat akhir MMU Tsanawiyah diwajibkan menjadi guru agama di berbagai daerah di Indonesia selama setahun untuk memperoleh ijazah kelulusan. Pada 1982, MMU Aliyah dibuka sebagai lanjutan MMU Tsanawiyah. MMU kini terdiri dari empat jenjang: ''istidadiyah'', ''[[madrasah ibtidaiyah|ibtidaiyah]]'', ''[[madrasah tsanawiyah|tsanawiyah]]'', dan ''[[madrasah aliyah|aliyah]]''.{{sfn|Faiqoh|2012|p=333}}
 
Selain pembentukan MMU, Pondok Pesantren Sidogiri juga membuka beberapa madrasah ranting. Gagasan ini dicetuskan oleh [[Sa'doellah Nawawie|K.H. Sa'doellah Nawawie]] pada 1961, dengan madrasah ranting pertama dibuka di [[Jeruk, Kraton, Pasuruan|Jeruk]], Pasuruan. Madrasah-madrasah ranting kemudian juga dibuka di luar Pasuruan, sehingga dibuat pengelompokan menjadi MMU A di wilayah Kabupaten Pasuruan dan MMU B di luar Kabupaten Pasuruan.{{sfn|Faiqoh|2012|p=334}}
=== Tahun Berdiri ===
 
Pada masa kepengasuhan K.H. Cholil Nawawie, K.H. Hasani Nawawie mengusulkan agar dibentuk wadah musyawarah keluarga yang dapat membantu pengasuh selama bertugas. Setelah usul itu disepakati, dibentuklah satu wadah yang diberi nama ''Panca Warga''. Anggotanya adalah lima putra laki-laki KH. Nawawie bin Noerhasan, yakni, K.H. Noerhasan Nawawie, K.H. Cholil Nawawie, [[Siradj Nawawie|K.H. Siradj Nawawie]], K.A. Sa'doellah Nawawie, dan [[Hasani Nawawie|K.H. Hasani Nawawie]]. Setelah tiga anggota Panca Warga wafat, K.H. Siradj Nawawie membentuk wadah baru, ''Majelis Keluarga'', dengan anggota terdiri dari cucu-cucu laki-laki K.H. Nawawie bin Noerhasan. Rais Majelis Keluarga pertama sekaligus pengasuh adalah [[Abdul Alim Abdul Djalil|K.H. Abdul Alim Abdul Djalil]], sedangkan K.H. Siradj Nawawie dan K.H. Hasani Nawawie sebagai penasehat.<ref>{{Cite web|last=Redaksi|date=18 Februari 2017|title=Sidogiri, Pesantren Berumur Hampir 3 Abad di Pasuruan|url=https://hmass.co/2017/02/sidogiri-pesantren-berumur-hampir-3-abad-di-pasuruan/|website=Harakah Mahasiswa Alumni Santri Sidogiri|language=id|access-date=29 Januari 2024}}</ref>
Terdapat dua versi tentang tahun berdirinya Pondok Pesantren Sidogiri, yaitu 1718 atau 1745. Dalam suatu catatan yang ditulis Panca Warga bertahun 1963 disebutkan bahwa Pondok Pesantren Sidogiri didirikan pada tahun 1718. Catatan itu ditandatangani oleh Almaghfurlahum KH. Noerhasan Nawawie, KH. Cholil Nawawie, dan K. A. Sa’doellah Nawawie pada 29 Oktober 1963.
 
Dalam surat lain yang bertahun 1971 yang ditandatangani oleh K. A. Sa’doellah Nawawie, tertulis bahwa tahun tersebut (1971) merupakan hari ulang tahun Pondok Pesantren Sidogiri yang ke-226. Dari sini disimpulkan bahwa Pondok Pesantren Sidogiri berdiri pada tahun 1745. Dalam kenyataannya, versi terakhir inilah yang dijadikan patokan hari ulang tahun/ikhtibar Pondok Pesantren Sidogiri setiap akhir tahun pelajaran.
 
== Pimpinan ==
Urutan pengasuh Sidogiri sampai sekarang adalah sebagai berikut.<ref name="sid"/>
 
# [[Sayyid Sulaiman]] (pertengahan abad ke-18)
Selama beberapa masa, pengelolaan Pondok Pesantren Sidogiri dipegang oleh kiai yang menjadi pengasuh saja. Kemudian pada masa kepengasuhan KH. Cholil Nawawie, adiknya yang bernama KH. Hasani Nawawie mengusulkan agar dibentuk wadah permusyawaratan keluarga, yang dapat membantu tugas-tugas pengasuh.
# K.H. Aminullah (akhir abad ke-18)
 
# K.H. Mahalli (awal abad ke-19)
Setelah usul itu diterima dan disepakati, maka dibentuklah satu wadah yang diberi nama “Panca Warga”. Anggotanya adalah lima putra laki-laki KH. Nawawie bin Noerhasan, yakni:
# K.H. Abu Dzarrin (awal abad ke-19)
 
1.# KHK.H. Noerhasan Nawawiebin Noerkhotim (wafatpertengahan abad 1967ke-19)
# K.H. Bahar bin Noerhasan (awal abad ke-20)
 
2.# KHK.H. Cholil Nawawie bin Noerhasan (wafatsekitar 19781920-1929)
# K.H. Abd. Djalil bin Fadlil (1929-1947)
 
# K.H. Abd. Adzim bin Oerip (1947-1959)
3. KH. Siradj Nawawie (wafat 1988)
# K.H. Cholil Nawawie (1959-1978)
 
# K.H. Abd. Alim Abd. Djalil (1978-2005)
4. K. A. Sa’doellah Nawawie (wafat 1972)
# K.H. A. Nawawi Abd. Djalil (2005-2021)
 
# K.H. Fuad Noerhasan (2021-Sekarang)
5. KH. Hasani Nawawie (wafat 2001)
 
Dalam pernyataan bersamanya, ke-lima putra Kiai Nawawie ini merasa berkewajiban untuk melestarikan keberadaan Pondok Pesantren Sidogiri, dan merasa bertanggungjawab untuk mempertahankan asas dan ideologi Pondok Pesantren Sidogiri.
 
=== Majelis Keluarga ===
 
Setelah tiga anggota Panca Warga wafat, KH. Siradj Nawawie mempunyai gagasan untuk membentuk wadah baru, maka dibentuklah organisasi pengganti yang diberi nama “Majelis Keluarga”, dengan anggota terdiri dari cucu-cucu laki-laki KH. Nawawie bin Noerhasan. Rais Majelis Keluarga pertama sekaligus Pengasuh adalah KH, Abd. Alim Abd. Djalil, sedangkan KH. Siradj Nawawie dan KH. Hasani Nawawie sebagai Penasehat.
 
Anggota Majelis Keluarga saat ini adalah:
 
1. KH. Fuad Noerhasan (Rais/Pengasuh)
 
2. K. A. Nawawy Sadoellah (Sekjen/Anggota)
 
3. KH. Bahruddin Thoyyib (Anggota)
 
=== Urutan Pengasuh ===
 
Keberadaan Panca Warga dan selanjutnya Majelis Keluarga, sangat membantu pengasuh dalam mengambil kebijakan-kebijakan penting dalam mengelola Pondok Pesantren Sidogiri sehingga berkembang semakin maju.
 
Tentang urutan Pengasuh, terdapat beberapa versi, sebab tidak tercatat pada masa lalu. Dalam catatan yang ditandatangani KH. A. Nawawi Abd. Djalil pada 2007, urutan Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri sampai saat ini adalah:
 
1. Sayyid Sulaiman (wafat 1766)
 
2. KH. Aminullah (wafat akhir 1700-an/awal 1800-an)
 
3. KH. Abu Dzarrin (wafat 1800-an)
 
4. KH. Mahalli (wafat 1800-an)
 
5. KH. Noerhasan bin Noerkhotim (wafat pertengahan 1800-an)
 
6. KH. Bahar bin Noerhasan (wafat awal 1920-an)
 
7. KH. Nawawie bin Noerhasan (wafat 1929)
 
8. KH. Abd. Adzim bin Oerip (wafat 1959)
 
9. KH. Abd. Djalil bin Fadlil (wafat 1947)
 
10. KH. Cholil Nawawie (wafat 1978)
 
11. KH. Abd. Alim Abd. Djalil (wafat 2005)
 
12. KH. A. Nawawi Abd. Djalil (wafat 2021)
 
13. KH. Fuad Noerhasan (2021-Sekarang)
 
== Kegiatan ==
 
Kegiatan di Pondok Pesantren Sidogiri (PPS) dibagi menjadi dua macam, yaitu kegiatan Ma’hadiyah dan kegiatan Madrasiyah. Kegiatan Ma’hadiyah adalah kegiatan yang harus diikuti seluruh santri yang mukim di PPS. Sedangkan kegiatan Madrasiyah adalah kegiatan yang harus diikuti seluruh santri yang mukim di PPS dan murid yang sekolah dari rumah walinya, sesuai dengan tingkatan madrasah masing-masing.
 
=== Kegiatan Pesantren ===
 
Kegiatan ini dimulai pukul 03.30 (setengah empat dini hari) sampai pukul 00.00 waktu istiwa’, yang tentunya diselingi waktu istirahat. Jenis kegiatan Ma’hadiyah yang ditetapkan oleh Pengurus bermacam-macam, sesuai dengan tingkatan santri. Jenis kegiatan tersebut sebagaimana berikut:
 
1. Tahajud dan Witir Bersama
 
Kegiatan ini harus diikuti seluruh santri dan dimulai pukul 03.30 WIB (setengah empat dini hari). Pada waktu ini semua santri dibangunkan dari tidur, kecuali santri yang mukim di Daerah J (dibangunkan pukul 04.00). Setelah mandi/berwudhu, seluruh santri harus melaksanakan salat Tahajud dan Witir.
 
Untuk murid kelas VI Ibtidaiyah, murid Tsanawiyah, dan anggota Kuliah Syariah yang tidak bertugas di Daerah-nya, kegiatan ini bertempat di masjid, di bawah pengawasan Kepala Bagian Ubudiyah dan bawahannya. Setelah itu, dilanjutkan dengan membaca Asma’ul Husna bersama, dengan dipimpin seorang santri yang ditunjuk.
 
Sedangkan untuk kelas I sampai V Ibtidaiyah dan murid Isti’dadiyah, kegiatan ini bertempat di Daerah, di bawah pengawasan Pengurus Daerah. Kemudian dilanjutkan dengan membaca wirid-wirid mu’tabaroh, dipimpin Ubudiyah Daerah dan stafnya.
 
2. Salat Subuh Berjamaah
 
Salat berjemaah Subuh ini bertempat di masjid bagi murid kelas VI Ibtidaiyah, Tsanawiyah, dan anggota Kuliah Syariah yang tidak bertugas di Daerah-nya. Sedangkan murid kelas I sampai V Ibtidaiyah dan murid Isti’dadiyah bertempat di Daerah.
 
3. Takrar Nazham
 
Kegiatan ini khusus untuk murid kelas I sampai V Ibtidaiyah dan murid Isti’dadiyah. Bertempat di Daerah masing-masing, di bawah pengawasan Ta’limiyah Daerah dan stafnya.
 
4. Jam Belajar
 
Kegiatan jam belajar ini dibagi dua, pagi dan malam. Bertempat di Daerah. Yaitu pagi setelah salat Subuh s.d pukul 06.00 WIB, dan malam pukul 09.00 s.d 10.00. Untuk jam belajar setelah Subuh, pada hari-hari tertentu diisi pengajian kitab oleh Kepala Kamar masing-masing, dengan materi yang telah ditetapkan oleh Pengurus Daerah.
 
5. Salat Dhuha Berjamaah
 
Kegiatan ini untuk murid kelas I sampai IV Ibtidaiyah dan murid Isti’dadiyah. Waktunya pukul 06.30 s.d 06.45 pagi, dan bertempat di Daerah. Kegiatan ini khusus santri yang bermukim di selain Daerah K, L, dan H, kecuali pada hari Jumat. Setiap hari Jumat, salat Dhuha berjamaah diganti musyawarah di Daerah.
 
Kemudian setiap hari Selasa, sebelum pelaksaan salat Dhuha berjamaah, diisi khataman al-Quran. Khusus di Daerah I, kegiatan salat Dhuha berjamaah ini harus diikuti oleh seluruh santri dari semua tingkatan.
 
6. Pengajian Kitab Kuning
 
Pengajian kitab kuning ada yang diasuh langsung oleh Kiai/Pengasuh, dan ada yang dibacakan guru-guru yang telah ditunjuk Kepala Bagian Ta’limiyah dengan persetujuan Ketua III PPS.
 
Pengajian kitab kuning oleh Pengasuh adalah kegiatan inti atau pokok di PPS, bertempat di Surau H dan harus diikuti seluruh santri yang tergolong (1) anggota Kuliah Syariah non guru (telah lulus Tsanawiyah dan selesai tugas mengajar di luar PPS, tapi tidak bersekolah di Aliyah), (2) guru yang sedang tidak bertugas, dan (3) murid Aliyah.
 
Sedangkan santri tingkat Tsanawiyah, Ibtidaiyah, dan Isti’dadiyah sangat dianjurkan untuk mengikuti pengajian yang diasuh oleh Pengasuh. Materi pengajian kitab kuning oleh Pengasuh biasanya adalah kitab Ihya’ Ulūmiddīn, Shahīh Bukhāri, Fathu al-Wahhāb, I’ānah ath-Thālibīn (pagi); Tafsīr Jalālain (sore); dan Jam’u al-Jawāmi’ (malam).
 
Sementara itu, mengikuti pengajian kitab yang dibacakan guru-guru, hanya bersifat anjuran bagi semua santri yang ingin mengikutinya. Tempatnya di ruang-ruang MMU atau Daerah, waktunya setelah pengajian al-Qur’an Magrib. Materi pengajian kitab kuning oleh guru-guru adalah kitab-kitab kecil dalam bidang Fikih, Akhlak, Tasawuf, Nahwu, dll.
 
7. Musyawarah
 
Di PPS, kegiatan musyawarah kitab kuning untuk anggota Kuliah Syariah diselenggarakan setiap malam, pada pukul 21.00 s.d 22.00 WIB bertempat di ruang-ruang MMU. Khusus malam Selasa, musyawarah dilaksanakan pada pukul 20.00 s.d 22.00 WIB.
 
Sedangkan untuk tingkat Tsanawiyah, sesuai dengan ketentuan Daerah dan kelasnya, musyawarah dilaksanakan pada Selasa pagi pukul 05.30 s.d 07.00 WIB, bertempat di ruang MMU. Dan bagi santri kelas V & VI Ibtidaiyah serta V, VI, dan VII Isti’dadiyah dilaksanakan pada Jumat pagi pukul 06.00 s.d 07.00 WIB, bertempat di Daerah.
 
Selain itu, kegiatan musyawarah ada yang diistilahkan dengan musyawarah gabungan antar Daerah, bagi kelas III Tsanawiyah. Musyawarah ini membahas masalah waqi’iyah (kejadian di masyarakat). Dilaksanakan setiap Jumat pagi pukul 07.30 s.d 09.45 WIB dan bertempat di Daerah sesuai urutannya. Begitu pula dengan kelas II & III Tsanawiyah, ada musyawarah gabungan Jumat Pagi, tapi bertempat di ruang MMU.
 
8. Salat Dhuhur & Ashar Berjamaah
 
Kegiatan ini untuk murid Ibtidaiyah dan Isti’dadiyah, pada pukul 12.20 s.d 12.45 WIB bertempat di Daerah untuk kelas I sampai V, dan bertempat di masjid untuk kelas VI.
 
9. Salat Maghrib Berjamaah
 
Kegiatan ini bertempat di masjid untuk kelas VI Ibtidaiyah, murid Tsanawiyah, dan semua anggota Kuliah Syariah yang tidak bertugas di Daerah-nya. Sedangkan kelas I sampai V Ibtidaiyah dan murid Isti’dadiyah bertempat di Daerah.
 
10. Mengaji al-Quran
 
Mengaji al-Quran harus diikuti oleh seluruh santri selain kelas VI Ibtidaiyah & III Tsanawiyah, setelah salat Maghrib berjamaah. Kegiatan ini diselenggarakan setiap malam, selain malam Selasa dan malam Jumat.
 
Kegiatan mengaji al-Quran bertempat di Daerah untuk anggota Kuliah Syariah dengan cara tadarus. Bertempat di kamar-kamar Daerah untuk kelas I sampai V Ibtidaiyah dan murid Isti’dadiyah. Dan bertempat di ruang-ruang MMU untuk kelas I & II Tsanawiyah. Untuk Ibtidaiyah dan Tsanawiyah dipandu oleh seorang mu’allim (guru mengaji).
 
Selain itu, bagi murid kelas III Tsanawiyah harus mengaji al-Quran di pagi hari pukul 06.05 s.d 06.30 WIB, selain Selasa dan Jumat, dengan cara tadarus. Tempatnya di Daerah. Tadarus ini bagi santri selain warga Daerah K, L, dan H yang harus mengikuti kursus bahasa Arab dan Inggris (pukul 06.15 s.d 07.15 WIB), selain hari Selasa dan Jumat. Untuk Daerah K, L, dan H, tergantung pengaturan waktu oleh Pengurus Daerah-nya masing-masing.
 
11. Baca Salawat
 
Kegiatan ini dilaksanakan setiap malam untuk kelas VI Ibtidaiyah dan III Tsanawiyah, bertempat di masjid setelah pelaksanaan salat Maghrib berjamaah. Khusus malam Selasa, ditambah dengan kelas I dan II Ts. Kegiatan baca shalawat pada malam Selasa juga dilaksanakan di Daerah, yang harus diikuti oleh kelas I sampai V Ibtidaiyah dan murid Isti’dadiyah. Setelah baca shalawat pada malam Selasa itu, diadakan penerangan/ceramah.
 
12. Kursus Pengkaderan Ahlusunah wal Jamaah (Annajah)
 
Kursus Annajah ini khusus murid Tsanawiyah, sesuai dengan tingkatan kelas. Tujuannya untuk pemantapan akidah Ahlusunah wal Jamaah dan pelatihan calon Guru Tugas. Dilaksanakan pada malam-malam tertentu pada pukul 09.00 s/d 10.00, dengan jadwal dan tempat yang telah diatur oleh Kepala Bagian Ta’limiyah.
 
13. Baca Burdah
 
Kegiatan ini dilakukan bergantian setiap malam, sesuai dengan urutan Daerah yang ditetapkan Pengurus. Pembacaan Burdah ini dilakukan dengan dua cara, Burdah keliling dan Burdah di Daerah.
 
Burdah keliling dibaca sambil mengelilingi komplek pesantren oleh semua santri tingkat Tsanawiyah, yang berbaris dua-dua, sepuluh jejer dari depan membaca Ayat Kursi. Sedangkan Burdah di Daerah dibaca bersama di Daerah, dengan seorang pemandu yang telah ditunjuk oleh Pengurus.
 
Kegiatan ini dilaksanakan pukul 11.30 s/d 12.00 malam, kecuali bagi Daerah J & I. Untuk Daerah J, pelaksanaannya setelah salat Subuh berjamaah, bertempat di Daerah. Dan untuk Daerah I, pelaksanaannya setelah Tahajud dan Witir bersama, juga bertempat di Daerah.
 
14. Baca Diba’
 
Pembacaan Diba’ dilaksanakan setiap malam Jumat, pukul 07.30 s/d 08.30 malam. Bertempat di masjid untuk anggota Kuliah Syariah yang tidak bertugas di Daerah. Dan bertempat di Daerah untuk tingkat Isti’dadiyah, Ibtidaiyah, dan Tsanawiyah. Pembacaan Diba’ ini dipimpin oleh santri yang telah ditunjuk oleh Pengurus.
 
15. Gerak Batin
 
Kegiatan ini bertempat di masjid, diikuti seluruh santri sesuai urutan Daerah-nya. Waktunya sama dengan pembacaan Burdah, yaitu pukul 11.30 s/d 12.00 malam. Gerak batin ini diisi dengan membaca Munjiyat yang diakhiri dengan membaca Hizbul-Futuh.
 
16. Jaga/Ronda Malam
 
Yang harus melaksanakan jaga atau ronda malam ini hanya santri yang berada di tingkat Tsanawiyah, setiap malam empat anak dari setiap Daerah. Waktunya pukul 12.00 s/d 03.00, dengan cara berpindah-pindah dari satu pos jaga ke pos jaga yang lain.
 
17. Baca Munjiyat
 
Waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah Jumat sore, pukul 05.00 s/d 06.00. Bertempat di Daerah.
 
18. Baca Ratibu al-Haddad
Pembacaan wirid ini hanya dilaksanakan oleh santri kelas I sampai V Ibt dan murid Isti’dadiyah, dengan dipandu oleh Ubudiyah Daerah. Pelaksanaannya setelah salat Subuh berjamaah, bertempat di Daerah.
 
19. Baca Surat Kahfi
 
Semua santri harus mengikuti kegiatan ini setelah salat Subuh berjamaah hari Jumat. Bertempat di Daerah.
 
20. Olahraga
 
Kegiatan ini diikuti semua santri, bertempat di lapangan PPS dengan dipimpin oleh seorang pemandu yang telah ditunjuk oleh Pengurus. Waktu pelaksanaannya setelah salat Subuh berjamaah, dengan mengikuti jadwal yang telah ditentukan untuk masing-masing Daerah, kecuali Daerah I.
 
Untuk Daerah I, olahraganya juga dilaksanakan setelah salat Subuh berjamaah, tapi bertempat di lapangan desa Sidogiri. Cara olahraga, berlari keliling lapangan tiga kali. Setelah olahraga, belajar bersama di Daerah.
 
21. Tahfizh al-Qur’an
 
Kegiatan ini dikhususkan bagi santri yang berminat menghafal al-Qur’an, bertempat di Daerah A lantai dua. Tahfizh al-Qura’n ini hanya diperuntukkan bagi tingkat Tsanawiyah ke atas. Untuk Ibtidaiyah dan Isti’dadiyah, hanya santri yang hafal al-Qur’an 10 juz lebih yang boleh masuk Tahfizh al-Qur’an.
 
Sedangkan kegiatannya, menyetor hafalan ke Pembina setiap hari, pukul 06.00 s/d 07.30 pagi, setelah Ashar s/d pukul 05.00 sore, dan setelah salat Isya’ s/d 09.00 malam. Pada hari Selasa, mulai pukul 07.30 pagi sampai selesai menyetor ke wakil Pembina di dalem. Pada hari Selasa pukul 08.00 s/d 09.00 pagi dan Jumat pukul 10.00 s/d 11.30 siang takrar silang antar sesama anggota.
Selain itu, latihan fashahah (kefasihan) dan murattal (membaca tartil) dilaksanakan setiap malam Selasa setelah salat Maghrib sampai Isya’.
 
=== KEGIATAN Sekolah ===
 
1. Masuk Sekolah
 
Waktu masuk sekolah berbeda-beda sesuai dengan tingkatan madrasah, dan bertempat di ruang-ruang MMU yang telah ditentukan. Untuk tingkat Idadiyah, Isti’dadiyah (kini bernama Idadiyah Reguler) dan Ibtidaiyah dilaksanakan pukul 07.30 pagi s/d 12.10 siang, dengan istirahat dua kali (08.50 s/d 09.15 pagi dan 10.35 s/d 10.50 siang).
 
Sedangkan tingkat Tsanawiyah dan Aliyah dilaksanakan pukul 12.20 siang s/d 05.00 sore, dengan istirahat dua kali (01.40 s/d 02.05 dan 03.25 s/d 03.40)
 
2. Musyawarah Kelas
 
{{Chart top|width=100%|collapsed=yes|Silsilah Kiai-Kiai Sidogiri}}
Musyawarah ini membahas pelajaran-pelajaran di kelas, dengan jadwal yang telah ditentukan oleh pimpinan madrasah. Waktu pelaksanaannya sesuai dengan tingkatan madrasah.
{{Tree chart/start|align=center}}
Untuk Isti’dadiyah dilaksanakan pada pukul 10.50 s/d 12.00 siang. Untuk kelas I, II, dan III Ibtidaiyah dilaksanakan pada pukul 05.10 s/d 05.45 sore. Untuk kelas V & VI Ibtidaiyah dilaksanakan pada pukul 07.30 s/d 08.45 malam. Dan untuk tingkat Tsanawiyah dilaksanakan pada pukul 10.10 s/d 11.15 malam.
{{Tree chart| | | | | | | | | | |s01 | | | | | | | | | | |s01=<small>Sayyid</small><br>'''Sulaiman'''<br><sup>(1)</sup><br><small>pertengahan<br>abad ke-18</small>|boxstyle_s01=background-color:#EAF1DD}}
{{Tree chart| | | | | | | | | | | |)|-|-|-|-|-|.| | | | | }}
{{Tree chart| | | | | | |s02 |y|s03 | | | |s26 | | | | |s02=<small>Kiai Haji</small><br>'''Aminullah'''<br><sup>(2)</sup><br><small>akhir<br>abad ke-18</small>|s03=<small>♀ Nyai Hajah</small><br>Indah|s26=<small>Sayyid</small><br>Abdullah|boxstyle_s02=background-color:#EAF1DD}}
{{Tree chart| | | | | | | | | |!| | | | | | | |!| | | | | }}
{{Tree chart| | | | | | | | |s04 |y|s05 | |s27 | | | | |s04=<small>♀ Nyai Hajah</small><br>Hafsah|s05=<small>Kiai Haji</small><br>'''Mahalli'''<br><sup>(3)</sup><br><small>awal<br>abad ke-19</small>|s27=<small>Kiai Haji</small><br>Asrar|boxstyle_s05=background-color:#EAF1DD}}
{{Tree chart| | | | | | | | | | | |!| | | | | |!| | | | | }}
{{Tree chart| | |s21 | | | |s06 |!| | | | |s28 | | | | |s21=<small>Sayyid</small><br>'''Abu Bakar<br>Syatha'''<br><small>Ulama Syafii<br>di Makkah</small>|s06=<small>Kiai Haji</small><br>'''Abu Dzarrin'''<br><sup>(4)</sup><br><small>awal<br>abad ke-19</small>|s28=<small>Kiai Haji</small><br>Nurkhatim|boxstyle_s06=background-color:#EAF1DD}}
{{Tree chart| | | |!| | | | | | | |!| | | | | |!| | | | | }}
{{Tree chart| | |s22 |y|s23 | |s07 |~|y|~|s08 | | | | |s22=<small>♀ Syarifah</small><br>Lu'lu'|s23=<small>Kiai Haji</small><br>Abdus Syakur|s07=<small>♀ Nyai Hajah</small><br>Hanifah|s08=<small>Kiai Haji</small><br>'''Nurhasan'''<br><sup>(5)</sup><br><small>akhir<br>abad ke-19</small>|boxstyle_s08=background-color:#EAF1DD}}
{{Tree chart| | | | | |!| | | |,|-|-|-|v|^|-|-|.| | | | | }}
{{Tree chart|s24 |y|s25 | |s09 | |s10 | |s11 |y|s12 |s24=<small>Kiai Haji</small><br>Fadlil|s25=<small>♀ Nyai Hajah</small><br>Syaikhah|s09=<small>Kiai Haji</small><br>'''Bahar'''<br><sup>(6)</sup><br><small>awal<br>abad ke-20</small>|s10=<small>Kiai Haji</small><br>'''Nawawi'''<br><sup>(7)</sup><br><small>sekitar<br>1920-1929</small>|s11=<small>♀ Nyai Hajah</small><br>Munawwarah|s12=<small>Kiai Haji</small><br>Urip|boxstyle_s09=background-color:#EAF1DD|boxstyle_s10=background-color:#EAF1DD}}
{{Tree chart| | | |!| | | |,|-|-|-|v|-|^|-|.| | | |!| | | }}
{{Tree chart| | |s13 |y|s14 | |s15 | |s16 | |s17 | | |s13=<small>Kiai Haji</small><br>'''Abdul Jalil'''<br><sup>(8)</sup><br><small>1929-1947</small>|s14=<small>♀ Nyai Hajah</small><br>Hanifah<br>Nawawi|s15=<small>Kiai Haji</small><br>'''Khalil<br>Nawawi'''<br><sup>(10)</sup><br><small>1959-1978</small>|s16=<small>Kiai Haji</small><br>Nurhasan<br>Nawawi|s17=<small>Kiai Haji</small><br>'''Abdul Adzim'''<br><sup>(9)</sup><br><small>1947-1959</small>|boxstyle_s13=background-color:#EAF1DD|boxstyle_s15=background-color:#EAF1DD|boxstyle_s17=background-color:#EAF1DD}}
{{Tree chart| | | |,|-|^|-|.| | | | | | | |!| | | | | | | }}
{{Tree chart| | |s18 | |s19 | | | | | |s20 | | | | | | |s18=<small>Kiai Haji</small><br>'''Abdul Alim<br>Abdul Jalil'''<br><sup>(11)</sup><br><small>1978-2005</small>|s19=<small>Kiai Haji</small><br>'''Ahmad Nawawi<br>Abdul Jalil'''<br><sup>(12)</sup><br><small>2005-2021</small>|s20=<small>Kiai Haji</small><br>'''Fuad<br>Nurhasan'''<br><sup>(13)</sup><br><small>2021-kini</small>|boxstyle_s18=background-color:#EAF1DD|boxstyle_s19=background-color:#EAF1DD|boxstyle_s20=background-color:#EAF1DD}}
{{Tree chart/end}}
{{Chart bottom}}
 
== Pendidikan ==
3. Mengaji al-Quran
=== Kegiatan ===
Kegiatan ini harus diikuti oleh seluruh murid LPPS (dari Luar Pondok Pesantren Sidogiri) pada waktu kegiatan olahraga madrasah, sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh pimpinan madrasah.
Kegiatan di Pondok Pesantren Sidogiri dibagi menjadi dua macam, yaitu kegiatan ma’hadiyah yang diikuti oleh santri mukim<ref>{{Cite web|title=Makhadiyah|url=https://sidogiri.net/makhadiyah/|website=Pondok Pesantren Sidogiri|language=id|access-date=20 Juni 2024}}</ref> dan kegiatan madrasiyah yang diikuti oleh seluruh santri baik mukim atau tidak.<ref>{{Cite web|title=Madrasiyah|url=https://sidogiri.net/madrasah/|website=Pondok Pesantren Sidogiri|language=id|access-date=20 Juni 2024}}</ref> Kegiatan madrasiyah mencakup pengajian [[al-Qur'an]] dan [[kitab kuning]], sedangkan kegiatan ma'hadiyah melingkupi salat berjamaah, hafalan nazam dan al-Qur'an, serta pembacaan wirid, [[selawat]], dan [[burdah]] [[maulid]].{{sfn|Faiqoh|2012|p=334-336}}
 
=== Media dan penerbitan ===
4. Pembinaan Baca Kitab
Perkembangan media di PPS dimulai dari terbitnya Majalah Ijtihad pada 1414 H (1994 M) yang dikelola oleh murid-murid MMU Aliyah. Jumlah media di PPS semakin bertambah sehingga untuk mengatur seluruh media tersebut, dibentuklah Badan Pers Pesantren (BPP) pada 2007.{{sfn|Faiqoh|2012|p=337}} Situs web resmi PPS pertama kali diluncurkan pada 1999.<ref name="sid"/>
 
Kitab pertama yang diketahui terbit di Sidogiri adalah ''Murajaat at-Thalabah'' yang berisi hasil ''bahtsul masail'' di Sidogiri pada 1986. Seiring banyaknya kitab di Sidogiri yang diterbitkan secara pribadi, pihak pesantren pada 2006 memutuskan untuk membentuk badan penerbitan dengan nama ''Pustaka Sidogiri Assalafi'', kini berkembang menjadi ''Sidogiri Penerbit''.<ref>{{Cite web|title=Sidogiri Penerbit|url=https://sidogiri.net/2020/03/sidogiri-penerbit/|website=Pondok Pesantren Sidogiri|language=id|access-date=20 Juni 2024}}</ref>
Bagi santri yang mukim di PPS, kegiatan ini dilaksanakan setiap malam Selasa. Sedangkan bagi murid LPPS dilaksanakan di rumah pembinanya, sesuai dengan tempat dan waktu yang telah ditentukan oleh pimpinan madrasah.
 
=== ''Annajah Center Sidogiri'' ===
5. Kursus Ilmu Jiwa dan [[Didaktik Metodik]]
Salah satu ekstrakurikuler yang menjadi unggulan di Pondok Pesantren Sidogiri adalah ''Annajah'' yang sudah berjalan sejak 1964. Annajah bertujuan untuk mengkaji paham dan amalan ''Aswaja'' serta meneliti aliran-aliran yang dipandang menyimpang seperti [[Syiah]], [[Wahhabiyah]], dan [[Jaringan Islam Liberal|Liberalisme Islam]].{{sfn|Faiqoh|2012|p=334-336}} Pada 1433-1434 H (2012 M), kaderisasi Annajah bertransformasi menjadi ''Annajah Center Sidogiri'' atas prakarsa Mas D. Nawawie Sa'doellah dan menyebarkan hasil kajian mereka ke media cetak dan elektronik.<ref>{{Cite web|date=9 Maret 2020|title=Annajah Center Sidogiri|url=https://sidogiri.net/2020/03/acs/|website=Pondok Pesantren Sidogiri|language=id|access-date=29 Januari 2024}}</ref><ref>{{Cite web|title=Publikasi|url=https://annajahsidogiri.id/kategori/publikasi/|website=Annajah Center Sidogiri|language=id|access-date=20 Juni 2024}}</ref>
 
== Ekonomi dan sosial ==
Kursus ini merupakan kegiatan ekstra kurikuler bagi murid Tsanawiyah pada malam-malam tertentu. Waktu pelaksanaannya pukul 09.00 s/d 10.00 malam, dengan jadwal dan tempat yang telah diatur oleh pimpinan madrasah. Kursus Ilmu Jiwa (Psikologi) untuk kelas II Tsanawiyah, sedangkan [[Didaktik Metodik]] (Ilmu Pendidikan) untuk kelas III Tsanawiyah.
Pondok Pesantren Sidogiri dikenal mandiri dalam hal finansial sehingga bantuan dari pemerintah beberapa kali ditolak oleh pihak pesantren.{{sfn|Bakhri|Ashari|2023|p=5}} Sebagian besar pemasukan PPS berasal dari Koperasi Pesantren (Kopontren) Sidogiri yang sudah eksis sejak 1961.{{sfn|Bakhri|2015|p=6}} Kopontren Sidogiri memiliki beberapa unit usaha dengan jaringan yang luas di Jawa Timur, antara lain ''Toko Basmalah'' (bisnis [[ritel]]), ''Santri'' ([[air minum dalam kemasan]]), dan ''Sidogiri Excellent Center'' (konsultasi bisnis syariah).{{sfn|Bakhri|Ashari|2023|p=12-13}}<ref>{{Cite web|last=Habibi|first= M. Luthfillah|title=Model Pengembangan Ekonomi Berbasis Digital: Studi Kasus Kopontren Sidogiri|url=https://opop.jatimprov.go.id/files/pengumuman_file/2023/03/17/60/9452model-pengembangan-bisnis-pesantren-berbasis-digital.pdf|website=OPOP Jatim|language=id|date=16 Maret 2023|access-date=20 Juni 2024}}</ref> Selain Kopontren Sidogiri, PPS juga disokong oleh koperasi-koperasi yang dibentuk oleh alumni Sidogiri, yakni Koperasi BMT UGT Nusantara dan Koperasi BMT Maslahah.{{sfn|Bakhri|Ashari|2023|p=3}}
 
PPS memiliki lembaga yang mengatur [[zakat]], [[infak]], dan [[sedekah]], yakni Lembaga Amil Zakat (LAZ) Sidogiri. LAZ dibentuk pada 2005, awalnya dengan nama Lembaga Amil Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (LAZISWA) Sidogiri.{{sfn|Armawi|Mustafidah|2022|p=41}} Pada 2015, pengurusan [[wakaf]] diserahkan kepada lembaga tersendiri, yakni Lembaga Wakaf (L-KAF) Sidogiri.<ref>{{Cite web|title=Lembaga Wakaf Sidogiri (L-KAF)|url=https://sidogiri.net/2021/11/lembaga-wakaf-sidogiri-l-kaf/|website=Pondok Pesantren Sidogiri|language=id|access-date=20 Juni 2024}}</ref>
6. Olahraga
 
== Alumni ==
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari-hari tertentu, sesuai jadwal dari pimpinan madrasah. Kegiatan ini sama dengan masuk sekolah, karena dilaksanakan pada jam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM). Yaitu pada jam pertama untuk tingkat Ibtidaiyah, dan pada jam terakhir untuk tingkat Tsanawiyah dan Aliyah.
Alumni PPS terhimpun dalam Ikatan Alumni Santri Sidogiri (IASS) yang dibentuk pada 2001.<ref>{{Cite web|title=Ikatan Alumni Santri Sidogiri|url=https://sidogiri.net/2020/03/iass/|website=Pondok Pesantren Sidogiri|language=id|access-date=20 Juni 2024}}</ref> Berikut adalah beberapa lulusan Sidogiri yang terkenal.
Jenis olahraga bagi murid Ibtidaiyah dan Tsanawiyah adalah kasti, sedangkan bagi murid Aliyah adalah voli. Untuk murid Ibtidaiyah dan Tsanawiyah, berangkat dan pulang olahraga dilakukan dengan berbaris.
 
* [[Abdul Aziz Ali Wafa]]
=== Kegiatan Ekstra ===
* [[Abdul Ghofur]]
* [[Abdul Latif Amin Imron]]
* [[A. Fatih Syuhud]]
* [[Anwar Sadad]]
* [[As'ad Samsul Arifin]]
* [[Muhammad Cholil Nafis|Cholil Nafis]]
* [[Idrus Ramli]]
* [[Kholil al-Bangkalani|Khalil al-Bankalani]]
* [[Kholilurrahman|Kholilurrohman Wafi]]
* [[Madiyani Iskandar]]
* [[Masduki Baidlowi]]
* [[Miftachul Akhyar]]
* [[Misbahul Munir Kholil]]
* [[Syukron Ma'mun]]
* [[Thoriq bin Ziyad]]
 
== Catatan kaki ==
Salah satu kegiatan ekstra yang menjadi unngulan di Pondok Pesantren Sidogiri adalah kegiatan Annajah Center Sidogiri. Annajah Center Sidogiri (ACS) adalah instansi yang menangani kajian paham dan amilyah Ahlusunah Waljamaah (Aswaja). Program utama ACS ialah memberi pemahaman dalil-dalil amaliah Aswaja. ACS juga berfungsi sebagai laboratorium kajian akidah kontra Ahlusunah; mengkaji aliran dan paham menyimpang melalui sumber-sumber primer dan kredibel. Diharapkan, keberadaan ACS mampu membentengi akidah santri dan menjawab carut-marut aliran sesat di luar pesantren.
'''Rujukan'''
{{reflist}}
 
'''Daftar pustaka'''
Selain berada di bawah koordinasi ketua umum, ACS memang didirikan oleh Mas d. Nawawie Sadoéllah sejak tahun 1434 H. Resmi sebagai instansi pada tahun 1436-1437 H, serta secara struktural di bawah koordinasi wakil ketua umum.
{{refbegin}}
*{{Cite journal | last1 = Armawi | first2 = Ayyu Ainin | last2 = Mustafidah | date = 2022 | title = Model Pengelolaan Zakat Di Lembaga Amil Zakat (LAZ) Sidogiri Cabang Bondowoso | journal = Indonesian Journal of Islamic Economics & Finance | volume = 5 | issue = 2 | pages = 39-51 | language = id | ref = {{sfnRef|Armawi|Mustafidah|2022}}}}
*{{cite book | last = Bakhri | first = Mokh. Syaiful | title = Sukses Koperasi Syariah di Sidogiri: The Best Islamic Miro Finance | publisher = Cipta Pustaka Utama | year = 2015 | location = Pasuruan | language = id | ref = {{sfnRef|Bakhri|2015}}}}
*{{Cite journal | last1 = Bakhri | first1 = Mokh. Syaiful | last2 = Ashari | date = 2023 | title = Manajemen Kemandirian Pesantren Berbasis Koperasi di Pondok Pesantren Sidogiri | journal = Cemerlang: Jurnal Manajemen dan Ekonomi Bisnis | volume = 3 | issue = 4 | pages = 1-17 | language = id | ref = {{sfnRef|Bakhri|Ashari|2023}}}}
*{{Cite journal | last = Faiqoh | date = 2012 | title = Orientasi Pendidikan Pesantren Sidogiri | journal = Edukasi: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan | volume = 10 | issue = 3 | pages = 329-347 | language = id | ref = {{sfnRef|Faiqoh|2012}}}}
{{refend}}
 
== RujukanPranala luar ==
* [http://sidogiri.net/ Pondok Pesantren Sidogiri]
* Tim Majalah Ijtihad, Jejak Langkah Masyayikh Sidogiri, Sidogiri Penerbit.
* [https://annajahsidogiri.id/annajah-center-sidogiri-acs/ Annajah Center Sidogiri]
* [https://sidogiripenerbit.com/ Sidogiri Penerbit]
* [https://lazsidogiri.org/ Lembaga Amil Zakat Sidogiri]
 
[[Kategori:Pesantren di Indonesia|Sidogiri]]
[[Kategori:Pesantren di Jawa Timur|Sidogiri]]
[[Kategori:Pondok Pesantren|Sidogiri]][[Kategori:Pesantren Salaf|Sidogiri]]