Museum Sonobudoyo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pinerineks (bicara | kontrib)
k Membatalkan 1 suntingan by Cahyo Cahya (bicara): Spam pranala()
Tag: Pembatalan
 
(34 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{More citations needed|date=December 2024}}
{{Infobox Historic building
{{Infobox museum
| name=Museum Sonobudoyo<br>{{jav|꧋ꦩꦸꦱꦶꦪꦸꦩ꧀​ꦱꦤꦧꦸꦢꦪ}}<br>{{sub|Musium Sanabudaya}}
| name =
| image=Museum Sonobudoyo.JPG
| native_name = ꦩꦸꦱꦺꦪꦸꦩ꧀ꦱꦤꦧꦸꦢꦪ
| latitude=-7.802431
| native_name_lang = jv
| longitude=110.363953
| logo =
| location_town=Jalan Pangurakan No. 6 , [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]]
| logo_upright =
| location_country={{flag|Indonesia}}
| logo_alt =
| architect=[[Thomas Karsten|Ir. Th. Karsten]]
| logo_caption =
| client=
| image =Museum Sonobudoyo.JPG
| engineer=
| image_size =
| construction_start_date=1934
| image_upright =
| completion_date=1935
| alt =
| date_demolished=
| caption =
| cost=
| map_type =
| structural_system=
| map_relief =
| style=Joglo Limasan, Jawa
| map_size =
| size=7.867 m²
| map_caption =
|situs=|website=[http://www.sonobudoyo.com/ Situs resmi Museum Sonobudoyo]}}
| map_dot_label =
'''Museum Sonobudoyo''' ([[bahasa Jawa]]: [[Hanacaraka]], {{jav|꧋ꦩꦸꦱꦶꦪꦸꦩ꧀​ꦱꦤꦧꦸꦢꦪ}}, ''Musium Sanabudaya''​) adalah [[museum]] sejarah dan kebudayaan [[Jawa]], termasuk bangunan arsitektur klasik Jawa. Museum ini menyimpan koleksi mengenai budaya dan sejarah Jawa yang dianggap paling lengkap setelah [[Museum Nasional Republik Indonesia]] di [[Jakarta]]. Selain [[keramik]] pada zaman [[Neolitik]] dan patung perunggu dari [[abad ke-8]], museum ini juga menyimpan beberapa macam bentuk [[wayang kulit]], berbagai senjata kuno (termasuk [[keris]]), dan [[wayang topeng|topeng]] Jawa.
| coordinates = {{coord|-7.802431|110.363953|display-=title}}
| former_name = <!-- or |former_names= -->
| established = {{start year|1935}}
| dissolved = <!-- {{end date|YYYY|MM|DD|df=y}} -->
| location =Jalan Pangurakan 6 (Kompleks Alun-alun Utara), [[Kota Yogyakarta]], Indonesia
| type =Museum kebudayaan
| accreditation =
| key_holdings =
| collections =
| collection_size =
| visitors =
| founder =
| executive_director =
| leader_type =
| leader =
| director =
| president =
| ceo =
| chairperson =
| curator =
| architect =[[Herman Thomas Karsten|Ir. Th. Karsten]]
| historian =
| owner = [[Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat]]
| employees =
| publictransit = {{rint|yogyakarta|1A}} {{rint|yogyakarta|2A}} {{rint|yogyakarta|3A}} {{rint|yogyakarta|8}} {{rint|yogyakarta|10}} {{rint|yogyakarta|13}} {{rint|yogyakarta|15}} Malioboro 3
| parking = <!-- or |car_park= -->
| website = {{url|sonobudoyo.com}}
| network =
| embedded = <!-- or |nrhp= -->
}}
'''Museum Sonobudoyo''' ([[bahasa Jawa]]: [[Hanacaraka]], {{javlang-jv|꧋ꦩꦸꦱꦶꦪꦸꦩ꧀​ꦱꦤꦧꦸꦢꦪꦩꦸꦱꦺꦪꦸꦩ꧀ꦱꦤꦧꦸꦢꦪ}}, ''Musium Sanabudaya''​) adalah [[museum]] sejarah dan kebudayaan [[Jawa]], termasuk bangunan arsitektur klasik Jawa. Museum ini menyimpan koleksi mengenai budaya dan sejarah Jawa yang dianggap paling lengkap setelah [[Museum Nasional Republik Indonesia]] di [[Jakarta]]. Selain [[keramik]] pada zaman [[Neolitik]] dan patung perunggu dari [[abad ke-8]], museum ini juga menyimpan beberapa macam bentuk [[wayang kulit]], berbagai senjata kuno (termasuk [[keris]]), dan [[wayang topeng|topeng]] Jawa).
 
Museum Sonobudoyo terdiri dari dua unit. Museum Sonobudoyo Unit I terletak di Jalan Trikora No. 6 Yogyakarta, sedangkan Unit II terdapat di nDalemNdalem Condrokiranan, Wijilan, di sebelah timur Alun-alunAlun Utara Keraton Yogyakarta.
 
Sonobudoyo Unit I terdiri dari Ruang Pamer Tetap, Ruang Pamer Temporer (ex-Koni), Ruang Pagelaran Wayang, dan Gedung ex-koleksi. Sonobudoyo Unit II terdiri dari Ruang Storage dan Ruang Perkantoran Pegawai Sonobudoyo.
Museum yang terletak di bagian utara Alun-alonAlun LorUtara dari [[kratonKeraton Ngayogyakarta Hadiningrat|Keraton Yogyakarta]] itu pada malam hari juga menampilkan pertunjukkan [[wayang kulit]] dalam bentuk penampilan aslinya (dengan menggunakan bahasa Jawa diiringi dengan musik gamelan Jawa). Pertunjukan wayang kulit ini disajikan secara ringkas dari jam 20.00 - 22.00 WIB malam pada hari kerja untuk para turis asing maupun turis domestik.
 
== Sejarah ==
 
Java Instituut merupakan sebuah yayasan yang bergerak dibidangdi bidang kebudayaan [[Jawa]], [[Madura]], [[Bali]], [[Madura]], [[Lombok]] yang berdiri tahun 1919 di [[Surakarta]].
 
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda di [[Jakarta]] dengan No. 73, tanggal 17 Desember 1919 yang ditanda tangani oleh Sekretaris Umum G. Rd. Redtrienk merupakan jawaban Surat Dr. [[Hoesein Djajadiningrat]] dan Dr. [[Frederik David Kan Bosch|F.D.K. Bosch]] tanggal 3 Oktober 1919. Surat Gubernur Jenderal tersebut memberikan wewenang kepada Java Instituut untuk melakukan kegiatan organisasi selama 29 tahun, terhitung mulai tanggal 4 Agustus 1919.
Baris 32 ⟶ 65:
 
Dengan Java Instituut berpusat di [[Surakarta]], sebagai direktur adalah Prof. Dr. R.A. Hoesien Djajadiningrat. Sebagai dasar Java Instituut adalah Statuten Java Instituut, dalam pasal 3 disebutkan antara lain mempunyai kegiatan membantu kegiatan, melestarikan dan mengembangkan
kebudayaan pribumi (''de insheemsche cultuur'') yang mencakup wilayah kebudayaan Jawa, Madura, Bali dan Lombok.
 
Pada tahun 1924 Java Instituut mengadakan konggreskongres di Surakarta dengan menghasilkan keputusan untuk mendirikan museum dengan tujuan mengumpulkan data kebudayaan dari daerah Jawa, Madura, Bali, dan Lombok.
 
Pada tanggal 12 Juli 1928 dibentuklah satu komisi "Nyverheid Commisie" pada tanggal 12 Juli 1928. Komisi tersebut diresmikan pada tanggal 19 NopemberNovember 1928 Oleh J.E. Jasper, Gubernur Yogyakarta. Tugas utama komisi tersebut mempelajari, mengumpulkan dan memajukan kebudayaan pribumi. Hasil pengumpulan data tersebut dibukukan dalam "De Inheemsche Nijverheid op Java, Madura, Bali en Lombok" yang diterbitkan tahun 1929 sebagai dasar pedoman pengumpulan koleksi.
 
Selain di Surakarta berdiri sebuah yayasan '''Panti Boedaja''' (Der Stichting Panti Boedaja)Di di bawah pimpmanpimpinan Pangeran Adipati Arya [[Mangkunegara VII]], yang berdirinya pada' tanggal 10 Februari 1930. Dalam perannya Panti Budaya membantu Java Instituut untuk mengumpulkan data kebudyaankebudayaan terutama di dalam bidang naskah kuno dari [[Kasultanan Yogyakarta]], [[Kasunanan Surakarta]], [[Kadipaten Pakualaman]] dan [[Mangkunegaran]].
 
Sebagai realisasi dari keputusan konggreskongres maka dibentuklah panitia pada tahun 1913 dengan anggota antara lain Ir. Th. Karsten, P.H.W Sitsen, dan S. Koperberg dengan tugas mempersiapkan berdirinya sebuah museum. Sedangkan tanah yang digunakan untuk museum adalah bekas "Schauten" yang merupakan tanah hibah dari Sri Sultan [[Hamengkubuwana VII]].
 
Awal pembangunan museum ditandai dengan candrasengkala '''Buta Ngrasa Esthining Lata''' yang menunjukan tahun 1865 Jawa atau 1934 Masehi<ref>candrasengkala berada di ruang peringgitan yaitu di atas pintu masuk</ref>.[[Berkas:Sonobudoyo Museum after bombing, Impressions of the Fight ... in Indonesia, p24.jpg|jmpl|263x263px|Kerusakan Museum Sonobudoyo pasca-pengeboman 1945]]Pada tanggal 6 November 1935 Masehi diresmikan dan dibuka untuk umum dengan ditandai candrasengkala '''Kayu Winayangan ing Brahaman Budha''' yang menunjukkan 9 Ruwah 1866 Jawa.<ref>candrasengkala dapat ditemukan di pintu masuk menuju pendapa</ref> Sedangkan nama museum bernama Museum Sonobudoyo, '''sono''' berarti tempat dan '''budoyo''' berarti budaya.
Pada tahun 1939 untuk menunjang dan melengkapi usaha dari Java Instituut maka dibukalah Sekolah Kerajinan Seni Ukir atau Kunstambacht School.
 
Pada tahun 1945, pesawat-pesawat tempur Belanda menjatuhkan bom ke beberapa bangunan penting di Yogyakarta, di antaranya RRI (Gedung Nilmy/BNI 46 sekarang), Balai Mataram dan Museum Sonobudoyo.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=oTEvAAAAMAAJ&q=pengeboman+sonobudoyo&dq=pengeboman+sonobudoyo&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiI8qyEztHnAhWpzDgGHWk_Bx8Q6AEIKDAA|title=Yogya, benteng Proklamasi|date=1985|publisher=Badan Musyawarah Musea Daerah Istimewa Yogya, Perwakilan Jakarta|language=id}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=FYXbOfVT5ccC&q=pengeboman+sonobudoyo&dq=pengeboman+sonobudoyo&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiI8qyEztHnAhWpzDgGHWk_Bx8Q6AEILjAB|title=Buku panduan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta|last=Yogyakarta|first=Museum Perjuangan|date=2011|publisher=Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta|language=id}}</ref>
Pada tanggal 6 November 1935 Masehi diresmikan dan dibuka untuk umum dengan ditandai candrasengkala '''Kayu Winayangan ing Brahaman Budha''' yang menunjukan 9 Ruwah 1866 Jawa<ref>candrasengkala dapat ditemukan di pintu masuk menuju pendapa</ref>. Sedangkan nama museum bernama Museum Sonobudoyo, '''sono''' berarti tempat dan '''budoyo''' berarti budaya.
 
Pada tahun 1939 untuk menunjang dan melengkapi usaha dari Java Instituut maka dibukalah Sekolah Kerajinan Seni Ukir atau Kunstambacht School.
 
Pada masa pendudukan Jepang di Yogyakarta museum dikelola oleh Bupati Paniradyapati Wiyata Praja (Kantor Sosial bagian pengajaran) dan pada masa kemerdekaan museum dikelola oleh Bupati Utorodyopati Budaya Prawito yaitu jajaran pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta.
[[Berkas:Sukarno at Sonobudoyo Suara Merdeka 3 Feb 1955 p1.jpg|jmpl|264x264px|Presiden [[Soekarno]] mengunjungi Museum Sonobudoyo 1955]]
Selanjutnya pada akhir tahun 1974 Museum Sonobudoyo diserahkan ke Pemerintah Pusat / Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan secara langsung bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal dengan berlakunya Undang-Undang No. 22 Tahun 2000 tentang kewenangan Pemerintah dan kewenangan Provinsi sebagai [[Otonomi Daerah]].
 
Pada bulan Januari 2001, Museum Sonobudoyo bergabung dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DIY diusulkan menjadi UPTD Peraturan Daerah No. 7 / Th. 2002 Tgl. 3 Agustus 2002 tentang pembentukan dan organisasi UPTD pada Dinas Daerah dilingkungandi lingkungan Pem. Prop. Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Surat Keputusan Gubernur No. 161 / Th. 2002 Tgl. 4 Nopember mengenai TU–Poksi.
Selanjutnya pada akhir tahun 1974 Museum Sonobudoyo diserahkan ke Pemerintah Pusat / Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan secara langsung bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal dengan berlakunya Undang-Undang No. 22 Tahun 2000 tentang kewenangan Pemerintah dan kewenangan Provinsi sebagai [[Otonomi Daerah]].
 
Pada bulan Januari 2001, Museum Sonobudoyo bergabung dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DIY diusulkan menjadi UPTD Peraturan Daerah No. 7 / Th. 2002 Tgl. 3 Agustus 2002 tentang pembentukan dan organisasi UPTD pada Dinas Daerah dilingkungan Pem. Prop. Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Surat Keputusan Gubernur No. 161 / Th. 2002 Tgl. 4 Nopember mengenai TU–Poksi.
 
== Bangunan ==
Museum Sonobudoyo terdiri atas dua unit:
Unit 1: Jl. Trikora No. 6 Yogyakarta
Unit 2: Jl. Wijilan Ndalem Condrokiranan Yogyakarta
 
Pada prinsipnya bangunan museum berbentuk Jawa. Hal tersebut dapat terlihat antara halaman luar dengan halaman dalam dipisahkan dengan tembok (cepuri) yang berhiaskan kuncup bunga melati dan gerbang utama berbentuk semar tinandu.
 
Museum berdiriSonobudoyo yangUnit 1 terletak di Jalan Trikora No. 6<ref>. Sebelum berubah menjadi jalan Trikora adalah Jalan Pangurakan karena Museum Berderetan dengan Bangsal Pangurakan</ref>. Dalam perkembangannya tanah museum mengalami perluasan hingga 7.867 m2 dengan 5.031 m2 sebagai keperluaan penyelenggaraan. Museum Sonobudoyo Unit II saat ini menjadi kantor utama dan ruang penyimpanan koleksi. Yang sebelumnya berada di Unit I. Sedangkan untuk pengunjung wisata museum diarahkan ke Unit I dan gedung pameran temporer eks-Koni.<ref> [[https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbyogyakarta/gedung-koni/]</ref>
 
== Koleksi Museum Sonobudoyo ==
Baris 64 ⟶ 99:
[[Berkas:Ruang Batik Museum Sonobudaya.jpg|kiri|jmpl|180px|Ruang Batik Museum Sonobudaya.]]
 
Jumlah koleksi museum kurang lebih 43.000 dan setiap tahunnya selalu bertambah. Bertambahnya koleksi melalui hibah, proses ganti rugi, barang titipan, maupun pesanan. Koleksi Museum Sonobudoyo terbagi menjadi 10 jenis yaitu:
 
# '''Koleksi [[Numismatik]] dan Heraldika'''
Baris 73 ⟶ 108:
#: Koleksi seni yang mengekspresikan pengalaman artistik melalui objek dua dimensi atau tiga dimensi
# '''Koleksi [[Teknologi]]'''
#: Benda/kumpulan benda yang menggambarkan perkembangan teknologi yang menonjol berupa peralatan atau hasil produksi yang di buatdibuat secara massal oleh suatu industri/pabrik, contoh: Gramofon.
# '''Koleksi [[Geologi]]''' adalah benda yang menjadi objek ilmu geologi, antara lain batuan, mineral, fosil dan benda-benda bentukan alam lainnya (permata, granit, andesit). Contoh: Batu Barit.
# '''Koleksi [[Biologi]]''' adalah benda yang menjadi objek penelitian ilmu biologi, antara lain tengkorak atau rangka manusia, tumbuh-tumbuhan dan hewan. Misalnya burung (awetan) / dikeringkan.
Baris 84 ⟶ 119:
=== Ruang Pendopo dan Sekitarnya ===
 
Bangunan [[pendopo]] berbentuk limas dengan atap tumpang sari bertingkat dua. Fungsi pendopo dalam bangunan Jawa yaitu untuk menerima tamu. Di sebelah selatan pendapa terdapat dua buah meriam masing-masing ditempatkan di samping timur dan barat.
 
# '''Meriam di sisi Timur'''
Baris 107 ⟶ 142:
=== Ruang Klasik dan Peninggalan Islam ===
 
Dalam penyajian koleksi dikelompokkan menjadi tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:
 
[[Berkas:Candi Bentar Museum Sonobudoyo.jpg|ka|jmpl|280px|Candi Bentar Museum Sonobudoyo.]]
Baris 134 ⟶ 169:
 
=== Ruang Jawa Tengah ===
Di ruang ini memamerkan ukiran kayu yang terkenal dari Jawa Tengah yaitu [[Kabupaten Jepara|Jepara]] seperti gebyog patang aring. Selain itu terdapat keris dan senjata tajam lainnya dengan berbagai jenis.
 
=== Ruang Emas ===
 
Museum Sonobudoyo merupakan museum yang memiliki koleksi artefak emas tetapi dengan beberapa alasan belum dapat dilihat oleh umum.<ref>{{citeCite webnews|url=http://news.detik.com/read/2010/08/11/213606/1418591/10/perhiasan-emas-kuno-museum-sonobudoyo-dicuri|title=Perhiasan Emas Kuno Museum Sonobudoyo Dicuri|format=HTML|accessdate=2012-06-9|work=[[Detik.com|detikcom]]}}</ref>.
 
Pada dasarnya artefak emas memiliki fungsi berbeda-beda.
Baris 156 ⟶ 191:
# Timpanon nekara, timpanon nekara adalah istilah untuk menunjukkan bidang pukul nekara yang berada di bagian atas. Timpanon nekara terbuat dari perunggu yang dihias dengan berbagai macam ornamen geometris yang indah.
# Moko, moko adalah ragam dari nekara yang berkategori Tipe Pejeng II. Moko sampai sekarang masih digunakan oleh masyarakat di Alor, Nusa Tenggara Timur. Fungsi moko adalah sebagai alat pembayaran dan pengiring upacara.
# Perhiasan emas, kalung emas yang kemungkinan berasal dari masa peradaban Mataram KunaKuno ini memiliki hiasan siluet biji mete.
# Arca kepala dyani bodhisatwa, arca kepala ini ditemukan di daerah Pathuk, Gunung Kidul pada tahun 1956. Arca kepala terbuat dari perunggu yang dilapisi emas.
# Genta perunggu, genta merupakan salah satu peralatan kelengkapan upacara masyarakat Jawa KunaKuno penganut agama hindu dan buddha. Genta yang terbuat dari perunggu ini ditemukan di dekat Candi Kalasan pada tahun 1972.
# Kori bali, kori adalah pintu kayu yang dihiasi dengan ukiran-ukiran yang sangat raya. Kori memiliki makna filosofis yaitu melambangkan manusia yang masuk ke kehidupan yang lebih baik.
# [[Cawan Zodiak|Zodiak beker]], zodiak beker adalah sejenis mangkokmangkuk berdiameter 14 sentimeter yang terbuat dari perunggu. Di sisi luar mangkokmangkuk terdapat hiasan zodiak dan wayang yang berjumlah 24. MangkokMangkuk ini berasal dari Pegununggan Tengger, Jawa timur, Indonesia.
# Yoni bersayap, koleksi yoni di Museum Sonobudoyo unik karena di bagian badan yoni tersebut terdapat relief garuda bersayap yang biasanya melambangkan pelepasan datau dunia atas.
# Ambang pintu, ''dorpel'' berasal dari masa Jawa KunaKuno dan terbuat dari batu andesit. Di permukaan batu terukir relief seorang dewa yang diapit oleh dua ekor gajah.
# Pasren, pasren yang menjadi koleksi Museum Sonobudoyo dibuat pada tahun 1765, yaitu semasa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono I (Pangeran Mangkubumi). Pasren adalah tempat tidur simbolis yang dilengkapi dengan patung ''loro blonyo''. Secara simbolis pasren dimaknai sebagai tempat menanti kedatangan Dewi Sri pemberi kemakmuran dan kesuburan sawah-sawah para petani.
# Meriam, meriam ini dibuat oleh penduduk lokal pada masa Sultan Hamengku Buwana V bertahta. Di bagian badan meriam tersebut ada tulisan sengkalan yang berbunyi "''naga mosik sabdaning ratu''" dikonversi ke tahun masehi menjadi 1846 Masehi.
# Topeng Panji Asmarabangun, Cerita Panji sangat populer di kalangan masyarakat Jawa pada masa kunakuno. Cerita Panji memiliki banyak versi yang berpusat kepada Panji Asmarabangun dan cinta sejatinya, Dewi Sekartaji.
# Pakinangan, merupakan wadah penyimpanan sirih dalam tradisi menyirih masyarakat Jawa masa lalu. Pakinangan berbentuk perpaduan antara hewan bebek dan kura-kura yang di bagian atasnya ditutupi penutup berornamen hewan. Pakinangan ini terbuat dari kuningan.
# Alat permainan adu kemiri, permainan anak bangsawan keluarga kesultanan Jawa pada abad ke-18 Masehi. Mainan ini terbuat dari kayu yang terdiri dari tiga bagian yaitu alat penekan biji kemiri, pengunci biji kemiri, dan landasan.
Baris 171 ⟶ 206:
== Galeri ==
<gallery>
Museum_Sonobudoyo_Yogyakarta_Unit_1Berkas:Museum Sonobudoyo Yogyakarta Unit 1.jpg|Bangunan Depan Museum Sonobudoyo Yogyakarta Unit 1.
Berkas:Pondok Wayang Museum Sonobudoyo Yogyakarta Unit 1.jpg|Pondok Wayang di Kompleks Museum Sonobudoyo Yogyakarta Unit 1.
</gallery>
 
Baris 189 ⟶ 224:
== Lihat pula ==
* [[Museum Sonobudoyo Unit II]]
* [[Pencurian koleksi Museum Sonobudoyo]]
 
== Pranala luar ==
* http://www.jogjatrip.com/id{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} Panduan Pariwisata Yogyakarta dan sekitarnya
* http://www.sonobudoyo.com/
* [http://www.indonesia.travel/id/destination/540/museum-sonobudoyo Situs resmi Kementrian Pariwisata] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160304200454/http://www.indonesia.travel/id/destination/540/museum-sonobudoyo |date=2016-03-04 }}
 
{{Topik Yogyakarta}}
{{Museum terkenal di Indonesia|state=collapsed}}
 
[[Kategori:Museum di Kota Yogyakarta|Sonobudoyo]]
[[Kategori:Tempat wisata di Yogyakarta]]
[[Kategori:Bangunan bersejarah di Yogyakarta]]