Museum Sonobudoyo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k replaced: konggres → kongres |
Ariandi Lie (bicara | kontrib) k Membatalkan 1 suntingan by Cahyo Cahya (bicara): Spam pranala(✨) Tag: Pembatalan |
||
(27 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{More citations needed|date=December 2024}}
{{Infobox museum
| name =
| image=Museum Sonobudoyo.JPG▼
| native_name = ꦩꦸꦱꦺꦪꦸꦩ꧀ꦱꦤꦧꦸꦢꦪ
| native_name_lang = jv
| logo =
| logo_upright =
| logo_alt =
| architect=[[Thomas Karsten|Ir. Th. Karsten]]▼
| logo_caption =
▲| image =Museum Sonobudoyo.JPG
| image_size =
| image_upright =
| alt =
| caption =
| map_type =
| map_relief =
| map_size =
| map_caption =
| map_dot_label =
'''Museum Sonobudoyo''' ([[bahasa Jawa]]: [[Hanacaraka]], {{jav|꧋ꦩꦸꦱꦶꦪꦸꦩ꧀ꦱꦤꦧꦸꦢꦪ}}, ''Musium Sanabudaya'') adalah [[museum]] sejarah dan kebudayaan [[Jawa]], termasuk bangunan arsitektur klasik Jawa. Museum ini menyimpan koleksi mengenai budaya dan sejarah Jawa yang dianggap paling lengkap setelah [[Museum Nasional Republik Indonesia]] di [[Jakarta]]. Selain [[keramik]] pada zaman [[Neolitik]] dan patung perunggu dari [[abad ke-8]], museum ini juga menyimpan beberapa macam bentuk [[wayang kulit]], berbagai senjata kuno (termasuk [[keris]] dan [[wayang topeng|topeng]] Jawa).▼
| coordinates = {{coord|-7.802431|110.363953|display-=title}}
| former_name = <!-- or |former_names= -->
| established = {{start year|1935}}
| dissolved = <!-- {{end date|YYYY|MM|DD|df=y}} -->
| location =Jalan Pangurakan 6 (Kompleks Alun-alun Utara), [[Kota Yogyakarta]], Indonesia
| type =Museum kebudayaan
| accreditation =
| key_holdings =
| collections =
| collection_size =
| visitors =
| founder =
| executive_director =
| leader_type =
| leader =
| director =
| president =
| ceo =
| chairperson =
| curator =
| historian =
| owner = [[Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat]]
| employees =
| publictransit = {{rint|yogyakarta|1A}} {{rint|yogyakarta|2A}} {{rint|yogyakarta|3A}} {{rint|yogyakarta|8}} {{rint|yogyakarta|10}} {{rint|yogyakarta|13}} {{rint|yogyakarta|15}} Malioboro 3
| parking = <!-- or |car_park= -->
| website = {{url|sonobudoyo.com}}
| network =
| embedded = <!-- or |nrhp= -->
}}
▲'''Museum Sonobudoyo''' (
Museum Sonobudoyo terdiri dari dua unit. Museum Sonobudoyo Unit I terletak di Jalan Trikora No. 6 Yogyakarta, sedangkan Unit II terdapat di Ndalem Condrokiranan, Wijilan, di sebelah timur Alun-Alun Utara Keraton Yogyakarta.
Sonobudoyo Unit I terdiri dari Ruang Pamer Tetap, Ruang Pamer Temporer (ex-Koni), Ruang Pagelaran Wayang, dan Gedung ex-koleksi. Sonobudoyo Unit II terdiri dari Ruang Storage dan Ruang Perkantoran Pegawai Sonobudoyo.
Museum yang terletak di bagian utara Alun-Alun Utara dari [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat|Keraton Yogyakarta]] itu pada malam hari juga menampilkan pertunjukkan [[wayang kulit]] dalam bentuk penampilan aslinya (dengan menggunakan bahasa Jawa diiringi dengan musik gamelan Jawa). Pertunjukan wayang kulit ini disajikan secara ringkas dari jam 20.00-22.00 WIB malam pada hari kerja untuk para turis asing maupun turis domestik.
Baris 25 ⟶ 58:
== Sejarah ==
Java Instituut merupakan sebuah yayasan yang bergerak
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda di [[Jakarta]] dengan No. 73, tanggal 17 Desember 1919 yang ditanda tangani oleh Sekretaris Umum G. Rd. Redtrienk merupakan jawaban Surat Dr. [[Hoesein Djajadiningrat]] dan Dr. [[Frederik David Kan Bosch|F.D.K. Bosch]] tanggal 3 Oktober 1919. Surat Gubernur Jenderal tersebut memberikan wewenang kepada Java Instituut untuk melakukan kegiatan organisasi selama 29 tahun, terhitung mulai tanggal 4 Agustus 1919.
Baris 32 ⟶ 65:
Dengan Java Instituut berpusat di [[Surakarta]], sebagai direktur adalah Prof. Dr. R.A. Hoesien Djajadiningrat. Sebagai dasar Java Instituut adalah Statuten Java Instituut, dalam pasal 3 disebutkan antara lain mempunyai kegiatan membantu kegiatan, melestarikan dan mengembangkan
kebudayaan pribumi (''de insheemsche cultuur'') yang mencakup wilayah kebudayaan Jawa, Madura, Bali dan Lombok.
Pada tahun 1924 Java Instituut mengadakan kongres di Surakarta dengan menghasilkan keputusan untuk mendirikan museum dengan tujuan mengumpulkan data kebudayaan dari daerah Jawa, Madura, Bali, dan Lombok.
Pada tanggal 12 Juli 1928 dibentuklah satu komisi "Nyverheid Commisie" pada tanggal 12 Juli 1928. Komisi tersebut diresmikan pada tanggal 19
Selain di Surakarta berdiri sebuah yayasan '''Panti Boedaja''' (Der Stichting Panti Boedaja) di bawah
Sebagai realisasi dari keputusan kongres maka dibentuklah panitia pada tahun 1913 dengan anggota antara lain Ir. Th. Karsten, P.H.W Sitsen, dan S. Koperberg dengan tugas mempersiapkan berdirinya sebuah museum. Sedangkan tanah yang digunakan untuk museum adalah bekas "Schauten" yang merupakan tanah hibah dari Sri Sultan [[Hamengkubuwana VII]].
Awal pembangunan museum ditandai dengan candrasengkala '''Buta Ngrasa Esthining Lata''' yang menunjukan tahun 1865 Jawa atau 1934 Masehi<ref>candrasengkala berada di ruang peringgitan yaitu di atas pintu masuk</ref>.[[Berkas:Sonobudoyo Museum after bombing, Impressions of the Fight ... in Indonesia, p24.jpg|jmpl|263x263px|Kerusakan Museum Sonobudoyo pasca-pengeboman 1945]]Pada tanggal 6 November 1935 Masehi diresmikan dan dibuka untuk umum dengan ditandai candrasengkala '''Kayu Winayangan ing Brahaman Budha''' yang
Pada tahun 1939 untuk menunjang dan melengkapi usaha dari Java Instituut maka dibukalah Sekolah Kerajinan Seni Ukir atau Kunstambacht School.
Baris 51 ⟶ 84:
Selanjutnya pada akhir tahun 1974 Museum Sonobudoyo diserahkan ke Pemerintah Pusat/Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan secara langsung bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal dengan berlakunya Undang-Undang No. 22 Tahun 2000 tentang kewenangan Pemerintah dan kewenangan Provinsi sebagai [[Otonomi Daerah]].
Pada bulan Januari 2001, Museum Sonobudoyo bergabung dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DIY diusulkan menjadi UPTD Peraturan Daerah No. 7 / Th. 2002 Tgl. 3 Agustus 2002 tentang pembentukan dan organisasi UPTD pada Dinas Daerah
== Bangunan ==
Museum Sonobudoyo terdiri atas dua unit:
Unit 1: Jl. Trikora No. 6 Yogyakarta
Unit 2: Jl. Wijilan Ndalem Condrokiranan Yogyakarta
Pada prinsipnya bangunan museum berbentuk Jawa. Hal tersebut dapat terlihat antara halaman luar dengan halaman dalam dipisahkan dengan tembok (cepuri) yang berhiaskan kuncup bunga melati dan gerbang utama berbentuk semar tinandu.
Museum
== Koleksi Museum Sonobudoyo ==
Baris 72 ⟶ 108:
#: Koleksi seni yang mengekspresikan pengalaman artistik melalui objek dua dimensi atau tiga dimensi
# '''Koleksi [[Teknologi]]'''
#: Benda/kumpulan benda yang menggambarkan perkembangan teknologi yang menonjol berupa peralatan atau hasil produksi yang
# '''Koleksi [[Geologi]]''' adalah benda yang menjadi objek ilmu geologi, antara lain batuan, mineral, fosil dan benda-benda bentukan alam lainnya (permata, granit, andesit). Contoh: Batu Barit.
# '''Koleksi [[Biologi]]''' adalah benda yang menjadi objek penelitian ilmu biologi, antara lain tengkorak atau rangka manusia, tumbuh-tumbuhan dan hewan. Misalnya burung (awetan) / dikeringkan.
Baris 83 ⟶ 119:
=== Ruang Pendopo dan Sekitarnya ===
Bangunan [[pendopo]] berbentuk limas dengan atap tumpang sari bertingkat dua. Fungsi pendopo dalam bangunan Jawa yaitu untuk menerima tamu. Di sebelah selatan pendapa terdapat dua buah meriam masing-masing ditempatkan di samping timur dan barat.
# '''Meriam di sisi Timur'''
Baris 133 ⟶ 169:
=== Ruang Jawa Tengah ===
Di ruang ini memamerkan ukiran kayu yang terkenal dari Jawa Tengah yaitu [[Kabupaten Jepara|Jepara]] seperti gebyog patang aring. Selain itu terdapat keris dan senjata tajam lainnya dengan berbagai jenis.
=== Ruang Emas ===
Museum Sonobudoyo merupakan museum yang memiliki koleksi artefak emas tetapi dengan beberapa alasan belum dapat dilihat oleh umum.<ref>{{
Pada dasarnya artefak emas memiliki fungsi berbeda-beda.
Baris 155 ⟶ 191:
# Timpanon nekara, timpanon nekara adalah istilah untuk menunjukkan bidang pukul nekara yang berada di bagian atas. Timpanon nekara terbuat dari perunggu yang dihias dengan berbagai macam ornamen geometris yang indah.
# Moko, moko adalah ragam dari nekara yang berkategori Tipe Pejeng II. Moko sampai sekarang masih digunakan oleh masyarakat di Alor, Nusa Tenggara Timur. Fungsi moko adalah sebagai alat pembayaran dan pengiring upacara.
# Perhiasan emas, kalung emas yang kemungkinan berasal dari masa peradaban Mataram
# Arca kepala dyani bodhisatwa, arca kepala ini ditemukan di daerah Pathuk, Gunung Kidul pada tahun 1956. Arca kepala terbuat dari perunggu yang dilapisi emas.
# Genta perunggu, genta merupakan salah satu peralatan kelengkapan upacara masyarakat Jawa
# Kori bali, kori adalah pintu kayu yang dihiasi dengan ukiran-ukiran yang sangat raya. Kori memiliki makna filosofis yaitu melambangkan manusia yang masuk ke kehidupan yang lebih baik.
# [[Cawan Zodiak|Zodiak beker]], zodiak beker adalah sejenis
# Yoni bersayap, koleksi yoni di Museum Sonobudoyo unik karena di bagian badan yoni tersebut terdapat relief garuda bersayap yang biasanya melambangkan pelepasan datau dunia atas.
# Ambang pintu, ''dorpel'' berasal dari masa Jawa
# Pasren, pasren yang menjadi koleksi Museum Sonobudoyo dibuat pada tahun 1765, yaitu semasa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono I (Pangeran Mangkubumi). Pasren adalah tempat tidur simbolis yang dilengkapi dengan patung ''loro blonyo''. Secara simbolis pasren dimaknai sebagai tempat menanti kedatangan Dewi Sri pemberi kemakmuran dan kesuburan sawah-sawah para petani.
# Meriam, meriam ini dibuat oleh penduduk lokal pada masa Sultan Hamengku Buwana V bertahta. Di bagian badan meriam tersebut ada tulisan sengkalan yang berbunyi "''naga mosik sabdaning ratu''" dikonversi ke tahun masehi menjadi 1846 Masehi.
# Topeng Panji Asmarabangun, Cerita Panji sangat populer di kalangan masyarakat Jawa pada masa
# Pakinangan, merupakan wadah penyimpanan sirih dalam tradisi menyirih masyarakat Jawa masa lalu. Pakinangan berbentuk perpaduan antara hewan bebek dan kura-kura yang di bagian atasnya ditutupi penutup berornamen hewan. Pakinangan ini terbuat dari kuningan.
# Alat permainan adu kemiri, permainan anak bangsawan keluarga kesultanan Jawa pada abad ke-18 Masehi. Mainan ini terbuat dari kayu yang terdiri dari tiga bagian yaitu alat penekan biji kemiri, pengunci biji kemiri, dan landasan.
Baris 191 ⟶ 227:
== Pranala luar ==
* http://www.jogjatrip.com/id{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} Panduan Pariwisata Yogyakarta dan sekitarnya
* http://www.sonobudoyo.com/
* [http://www.indonesia.travel/id/destination/540/museum-sonobudoyo Situs resmi Kementrian Pariwisata] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160304200454/http://www.indonesia.travel/id/destination/540/museum-sonobudoyo |date=2016-03-04 }}
{{Topik Yogyakarta}}
{{Museum terkenal di Indonesia|state=collapsed}}
[[Kategori:Museum di Kota Yogyakarta|Sonobudoyo]]
[[Kategori:Tempat wisata di Yogyakarta]]
[[Kategori:Bangunan bersejarah di Yogyakarta]]
|