Sulawesi Tengah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
tidak ada sumber yang jelas, kaili bukan satu-satunya suku di Sulteng |
|||
(48 revisi perantara oleh 29 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Kotak info provinsi Indonesia
|
|
|
|
|perrow
|image1=Anjungan Sulawesi Tengah.jpg
|image2=Cagar Budaya Masjid Tua Wani Al Amin Tampak Dekat.jpg
Baris 11:
|image5=Pusat Laut Donggala.jpg
|image6=Danau Lindu 2007.jpg
|image7=Keraton Banggai.jpg
|image8=Beach at Palam, Banggai Islands Regency, Indonesia.jpg
}}
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|kabupaten = 12
|kota = 1
|kecamatan = 175
|kelurahan = 175
|desa = 1.842
|
|
|
|
|luas = 61841,29
|penduduk = 3154499
|tahun populasi = 31 Desember [[2023]]
|populasi ref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|77,72% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 17,80% [[Kekristenan]]
** 16,98% [[Protestan]]
** 0,82% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|3,78% [[Hindu]] |0,15% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,54% Lainnya<ref name="AGAMA"/>}}
|bahasa = {{collapsible list|[[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi)|[[Bahasa Kaili|Kaili]]|[[Rumpun Bahasa Bare'e|Bare'e]]|[[Bahasa Pamona|Pamona]]|[[Bahasa Poso Pesisir|Poso Pesisir]]|[[bahasa Mori|Mori]]|[[Bahasa Banggai|Banggai]]|[[Bahasa Saluan|Saluan]]|[[Bahasa Balantak|Balantak]]|[[bahasa Gorontalo|Gorontalo]]|[[Bahasa Manado|Melayu Manado]]}}
|IPM = {{increase}} 70,28 ([[2022]])<br>{{fontcolor|green|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/494/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia Menurut Provinsi 2020-2022|website=www.bps.go.id|accessdate=3 Januari 2022|archive-date=2021-11-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20211115073524/https://www.bps.go.id/indicator/26/494/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|dead-url=no}}</ref>
|PAD = Rp 2.571,510.000,00 <small>([[2020]])</small><ref>{{cite web |url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/portal/data/apbd?tahun=2020&provinsi=19&pemda=-- |title=Rincian Pendapatan Asli Daerah Sulteng Tahun 2020 Keterangan: Data APBD Murni, realisasi APBD adalah data realisasi tahunan |access-date=2021-11-16 |archive-date=2021-11-16 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211116150204/http://www.djpk.kemenkeu.go.id/portal/data/apbd?tahun=2020&provinsi=19&pemda=-- |dead-url=no }}</ref>
|dak = Rp 73.986.000,00 <small>(2015)</small>
|dau = Rp 1.662.156.644.000,-<small>([[2020]])</small><ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=1 April 2021}}</ref>
|zona waktu = [[Waktu Indonesia Tengah|WITA]]
|utc = +08:00
|lagu = Tananggu Kaili, Tondok Kadadingku, Rano Poso, Banggai Tano Monondok, Wita Mori
|rumah = {{ubl|[[Rumah Tambi]]|[[Souraja|Rumah Souraja]]|[[Rumah Adat Lobo]]}}
|senjata = {{hlist|[[Kanta (perisai)|Kanta]]|Sumpitan|Guma|Cakalele|Surampa atau Tombak Kanjae|Pasatimpo}}
|flora = [[Eboni]]
|fauna = [[Maleo]]
|TNKB = DN
|ISO = ID-ST
|kode pos = 94''xxx''
|kode area = {{collapsible list|
0445 - Buol|
0450 - Parigi|
Baris 69 ⟶ 75:
0465 - Kolonedale|
0455 - Kotaraya dan Moutong}}
|
}}
'''Sulawesi Tengah''' (disingkat '''Sulteng''') adalah sebuah [[provinsi]] di bagian tengah [[Pulau Sulawesi]], [[Indonesia]]. Ibu kota provinsi ini adalah [[Kota Palu]], dengan luas wilayahnya 61.841,29 km². Jumlah penduduk Sulawesi Tengah pada [[2021]] sebanyak 3.021.879 jiwa, dan pada akhir [[2023]] sebanyak 3.154.499 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=20 Januari 2024|format=Visual}}</ref><ref name="SULTENG">{{cite web|url=https://sulteng.bps.go.id/publication/2022/02/25/d8cccf7c0b42c3d9ff80b8c6/provinsi-sulawesi-tengah-dalam-angka-2022.html|title=Provinsi Sulawesi Tengah Dalam Angka 2022|website=www.sulteng.bps.go.id|accessdate=14 Maret 2022|pages=79, 89|format=pdf|archive-date=2022-03-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20220326140819/https://sulteng.bps.go.id/publication/2022/02/25/d8cccf7c0b42c3d9ff80b8c6/provinsi-sulawesi-tengah-dalam-angka-2022.html|dead-url=no}}</ref> Sulawesi Tengah memiliki wilayah terluas di antara semua provinsi di Pulau Sulawesi, dan memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di Pulau Sulawesi setelah provinsi [[Sulawesi Selatan]].
{{TOC limit|3}}
== Sejarah ==
=== Pengaruh Hindia Belanda ===
[[Berkas:Native States of Central Celebes.png|ki|jmpl|
Wilayah sepanjang pesisir barat Sulawesi Tengah, dari Kaili hingga [[Tolitoli]], ditaklukkan oleh [[Kerajaan Gowa]] sekitar pertengahan abad ke-16 di bawah kepemimpinan Raja [[Tunipalangga]].{{sfnm|1a1=Druce|1y=2009|1pp=232–235|2a1=Druce|2y=2009|2p=244}} Wilayah di sekitar [[Teluk Palu]] merupakan pusat dan rute perdagangan yang penting, produsen [[minyak kelapa]], dan "pintu masuk" ke pedalaman Sulawesi Tengah.{{sfn|Henley|2005|p=72}} Di sisi lain, daerah Teluk Tomini sebagian besar berada di bawah kekuasaan [[Kerajaan Parigi]]. Pada tahun 1824, perwakilan [[Kerajaan Banawa]] dan [[Kerajaan Palu]] menandatangani ''Korte Verklaring'' (Perjanjian Pendek) dengan pemerintah kolonial.{{sfn|Henley|2005|p=232}} Kapal-kapal Belanda mulai sering berlayar di bagian selatan Teluk Tomini setelah tahun 1830.{{sfn|Henley|2005|p=222}}
Baris 109 ⟶ 117:
Dalam perkembangannya, ketika Pemerintahan Hindia Belanda jatuh dan sudah tidak berkuasa lagi di Sulawesi Tengah serta seluruh [[Indonesia]], Pemerintah Pusat kemudian membagi wilayah Sulawesi Tengah menjadi 3 (tiga) bagian, yakni:
# Sulawesi Tengah bagian Barat, meliputi wilayah Kabupaten [[Poso]], Kabupaten [[Banggai]] dan Kabupaten [[Buol]] [[Tolitoli]]. Pembagian wilayah ini didasarkan pada Undang-undang Nomor 29 Tahun 1959, tentang pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi.
# Sulawesi Tengah bagian Tengah (Teluk Tomini), masuk Wilayah
# Sulawesi Tengah bagian Timur (Teluk Tolo) masuk Wilayah Karesedenan Sulawesi Timur Bau-bau.
Baris 123 ⟶ 131:
[[Berkas:Prov. Sulawesi Tengah.jpg|jmpl|ka|250px|Peta Administrasi Provinsi Sulawesi Tengah]]
Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah bagian utara berbatasan dengan [[Laut Sulawesi]] dan Provinsi [[Gorontalo]], bagian timur berbatasan dengan Provinsi [[Maluku Utara]], bagian selatan berbatasan dengan Provinsi [[Sulawesi Barat]], bagian tengah berbatasan dengan Provinsi [[Sulawesi Selatan]], bagian tenggara berbatasan dengan [[Sulawesi Tenggara]], dan bagian barat berbatasan dengan [[Selat Makassar]].
=== Hidrografi ===
Sulawesi Tengah juga memiliki beberapa [[sungai]], di antaranya sungai Lariang yang terkenal sebagai arena arung jeram, sungai Gumbasa dan sungai Palu. Juga terdapat danau yang menjadi objek wisata terkenal yakni Danau Poso dan Danau Lindu.
Sulawesi Tengah memiliki beberapa kawasan konservasi seperti suaka alam, suaka margasatwa dan hutan lindung yang memiliki keunikan flora dan fauna yang sekaligus menjadi objek penelitian bagi para ilmuwan dan naturalis.
Baris 135 ⟶ 143:
Garis khatulistiwa yang melintasi semenanjung bagian utara di Sulawesi Tengah membuat iklim daerah ini tropis. Akan tetapi berbeda dengan Jawa dan Bali serta sebagian pulau Sumatra, musim hujan di Sulawesi Tengah antara bulan April dan September sedangkan musim kemarau antara Oktober hingga Maret. Rata-rata curah hujan berkisar antara 800 sampai 3.000 milimeter per tahun yang termasuk curah hujan terendah di Indonesia.
Temperatur berkisar antara 25 sampai 31° Celsius untuk dataran dan pantai dengan tingkat kelembaban antara 71 sampai 76%. Di daerah pegunungan suhu dapat mencapai 16 sampai 22
=== Flora dan Fauna ===
Sulawesi merupakan zona perbatasan unik di wilayah Asia Oceania, di mana flora dan faunanya berbeda jauh dengan flora dan fauna Asia yang terbentang di Asia dengan batas Kalimantan, juga berbeda dengan flora dan fauna Oceania yang berada di Australia hingga Papua dan Pulau Timor.
Garis maya yang membatasi zona ini disebut ''[[Garis Wallace|Wallace Line]]'', sementara kekhasan flora dan faunanya disebut ''Wallacea'', karena teori ini dikemukakan oleh Wallace seorang peneliti Inggris yang turut menemukan teori [[evolusi]] bersama [[Darwin]].
Sulawesi memiliki flora dan fauna tersendiri. Binatang khas pulau ini adalah anoa yang mirip kerbau, babirusa yang berbulu sedikit dan memiliki taring pada mulutnya, tersier, monyet tonkena Sulawesi, kuskus marsupial Sulawesi yang berwarna-warni yang merupakan
Hutan Sulawesi juga memiliki ciri tersendiri, didominasi oleh kayu agatis yang berbeda dengan Sunda Besar yang didominasi oleh pinang-pinangan (spesies ''rhododenron''). Variasi flora dan fauna merupakan objek penelitian dan pengkajian ilmiah. Untuk melindungi flora dan fauna, telah ditetapkan taman nasional dan suaka alam seperti [[Taman Nasional Lore Lindu]], Cagar Alam Morowali, Cagar Alam Tanjung Api dan terakhir adalah Suaka Margasatwa di Bangkiriang.
== Pemerintahan ==
=== Gubernur ===
{{utama|Daftar Gubernur Sulawesi Tengah}}
Gubernur yang menjabat saat ini di provinsi Sulawesi Tengah ialah [[Rusdy Mastura]], didampingi wakil gubernur, [[Ma'mun Amir]]. Mereka adalah pemenang pada [[Pemilihan umum Gubernur Sulawesi Tengah 2020]]. Mereka dilantik pada 16 Juni 2021, untuk periode jabatan 2021-2024.<ref>{{Cite news|date=16 Juni 2021|title=Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Dilantik|url=https://www.tagar.id/gubernur-dan-wakil-gubernur-sulawesi-tengah-dilantik|work=www.tagar.id|access-date=21 Juni 2021|archive-date=2021-06-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20210618233219/https://www.tagar.id/gubernur-dan-wakil-gubernur-sulawesi-tengah-dilantik/|dead-url=no}}</ref>
{|class="wikitable" style="text-align:center;"
|- bgcolor="#99ccff"
! No
! colspan=2|Gubernur
! Mulai Jabatan
! Akhir Jabatan
! Prd.
! colspan=2|Wakil Gubernur
|-
|11
|[[Berkas:Governor of Central Sulawesi Rusdi Mastura.jpg|100px]]
|[[Rusdy Mastura]]
|<center>16 Juni 2021
|<center>''Petahana''
|<center>14<br><small>([[Pemilihan umum Gubernur Sulawesi Tengah 2020|2020]])
|[[Berkas:Ma'mun Amir, Vice Governor of Central Sulawesi.jpg|100px]]
|<center>[[Ma'mun Amir]]
|}
=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah}}
=== Kabupaten dan kota ===
{{utama|Daftar kabupaten dan kota di Sulawesi Tengah}}
{{:Daftar kabupaten dan kota di Sulawesi Tengah}}
== Pertahanan dan Keamanan ==
=== Militer ===
Sulawesi Tengah merupakan wilayah [[Komando Daerah Militer XIII/Merdeka|Kodam XIII/Merdeka]], yang bermarkas di [[Kota Manado|Manado]]. [[Komando Resor Militer 132|Korem 132/Tadulako]] terletak di Kota Palu. Korem 132/Tadulako membawahi lima Kodim dan satu [[Batalyon Infanteri]], yaitu:
* [[Kodim 1305/Buol-Tolitoli]]
* [[Kodim 1306/Donggala]]
* [[Kodim 1307/Poso]]
* [[Kodim 1308/Luwuk Banggai]]
* [[Komando Distrik Militer 1311|Kodim 1311/Morowali]]
* [[Batalyon Infanteri 714|Yonif 714/Sintuwu Maroso]]
Palu merupakan daerah cabang [[Komando Armada II|Komando Armada II TNI AL]] yang bermarkas di Watusampu. Kawasan TNI-AU terdapat di [[Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufrie]] (Palu), dan [[Bandar Udara Kasiguncu]] (Poso). Daerah latihan militer antara lain terdapat di Bukit Jabal Nur (Palu), dan Gunung Biru (Poso).
=== Kepolisian ===
[[Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah|Polda Sulawesi Tengah]] membawahi 13 kabupaten/kota dengan rincian satu kepolisian resor kota (Polresta Palu), dan 11 kepolisian resor (Polres Banggai Laut masih menjadi satu dengan Polres Banggai Kepulauan).<ref>[https://web.archive.org/web/20180617090137/https://sulteng.polri.go.id/ Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah], Situs Resmi dan Struktur Polda Sulawesi Tengah.</ref>
== Demografi ==
Jumlah penduduk Sulawesi Tengah pada tahun 2010 adalah 2.831.283 jiwa, dengan kepadatan 46 jiwa/km2. Kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak di provinsi Sulawesi Tengah adalah Kabupaten [[Parigi Moutong]] dengan jumlah penduduk 449.157 jiwa, sedangkan Kota dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Kota Palu sebanyak 362.202 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk adalah 1,95% per tahun (2010). Sementara penduduk Provinsi Sulawesi Tengah yang tinggal di daerah pemukiman dan pedalaman ialah sekitar 30%, daerah pesisir 60%, dan kawasan kepulauan ialah 10%.<ref>[
Pertanian merupakan sumber utama mata pencaharian penduduk dengan padi sebagai tanaman utama. [[Kopi]], [[Kelapa]], [[Kakao]] dan [[Cengkih]] merupakan tanaman perdagangan unggulan daerah ini dan hasil hutan berupa rotan, beberapa macam kayu seperti agatis, ebony dan meranti yang merupakan andalan Sulawesi Tengah.
Baris 171 ⟶ 226:
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 2.985.734
|-
| colspan="
|}
=== Suku bangsa ===
[[Berkas:Lake Poso Festival.png|jmpl|ka|220px|Pakain tradisional orang [[Suku Pamona|Pamona]] di [[Kabupaten Poso]].]]
Penduduk asli Sulawesi Tengah terdiri atas berbagai kelompok etnis atau suku, yaitu suku [[Suku Kaili|Kaili]] bermukim di kabupaten Donggala, Parigi Moutong, Sigi dan kota Palu. Kemudian suku [[Suku Kulawi|Kulawi]] bermukim di [[kabupaten Sigi]]. Suku [[Suku Lore|Lore]], [[Suku Pamona|Pamona]] dan [[Suku Poso Pesisir|Poso Pesisir]] bermukim di [[Kabupaten Poso]]. Kemudian, suku [[Suku Mori|Mori]] bermukim di [[kabupaten Morowali Utara]], dan suku [[Suku Bungku|Bungku]] bermukim di [[kabupaten Morowali]]. Suku [[Suku Saluan|Saluan]] atau Loinang, Balantak, [[Suku Mamasa|Mamasa]], dan suku [[Suku Taa|Taa]] bermukim di [[kabupaten Banggai]].
Beberapa suku yang bermukim di [[Kabupaten Tolitoli]] seperti suku [[Suku Totoli|Tolitoli]], [[Suku Dondo|Dondo]] berdiam di Dondo, dan suku Pendau. Suku [[Suku Bare'e|Bare'e]] tersebar bermukim di [[Kabupaten Parigi Moutong]], [[Kabupaten Poso|Poso]], dan [[Kabupaten Tojo Una-Una|Tojo Una-Una]]. Sementara suku [[Suku Banggai|Banggai]] bermukim di [[Kabupaten Banggai Kepulauan]], suku [[Suku Buol|Buol]] mendiami [[kabupaten Buol]], suku [[Suku Tomini|Tomini]] mendiami [[kabupaten Parigi Moutong]], dan [[Suku Dampelas|Dampelas]] berdiam di [[kabupaten Donggala]].
Di samping 20 kelompok etnis diatas, ada beberapa suku hidup di daerah pegunungan seperti suku Moronene di Morowali, [[suku Sea-sea]] dan [[suku Taa]] di [[Ampana Kota, Tojo Una-Una|Ampana]] dan [[Kabupaten Banggai|Banggai]], dan suku Daya di Buol Tolitoli. Meskipun masyarakat Sulawesi Tengah memiliki sekitar 22 bahasa yang saling berbeda antara suku yang satu dengan yang lainnya, namun masyarakat dapat berkomunikasi satu sama lain menggunakan [[bahasa Indonesia]] sebagai bahasa nasional dan bahasa pengantar sehari-hari.
Berdasarkan [[Sensus Penduduk Indonesia 2010]] dengan jumlah penduduk 2.623.679 jiwa, suku bangsa di provinsi Sulawesi Tengah termasuk beragam. Suku mayoritas adalah suku asli setempat termasuk suku [[Suku Kaili|Kaili]], [[Suku Kulawi|Kulawi]], [[Suku Lore|Lore]], [[Suku Pamona|Pamona]], [[Suku Mori|Mori]], [[Suku Bungku|Bungku]], [[Saluan]], dan lainnya, sebanyak 1.630.937 jiwa (62,16%). Suku bangsa terbesar lainnya adalah suku [[Suku Bugis|Bugis]] sebanyak 409.709 jiwa (15,62%), kemudian suku [[Suku Jawa|Jawa]] 221.001 jiwa (8,42%), [[Suku Bali|Bali]] 115.812 (4,41%) dan [[Suku Gorontalo|Gorontalo]] 105.151 jiwa (4,01%).<ref name="SUKU"/>
Suku bangsa lainnya adalah [[Suku Minahasa|Minahasa]] 30.572 jiwa (1,17%), [[Suku Sasak|Sasak]] 20.436 jiwa (0,78%), [[Suku Makassar|Makassar]] 18.899 jiwa (0,72%), [[Suku Sunda|Sunda]] 15.160 jiwa (0,58%), [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] sebanyak 12.520 jiwa (0,48%), suku asal [[Nusa Tenggara Timur]] sebanyak 7.806 jiwa (0,30%). Sementara suku terbanyak asal pulau Sumatra adalah suku [[Suku Batak|Batak]] sebanyak 3.228 jiwa (0,12%%) dan [[Suku Minangkabau|Minangkabau]] 1.782 jiwa (0,07%), dan suku lainnya 1,16%.<ref name="SUKU">{{Cite web|url=http://demografi.bps.go.id/phpfiletree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak_chotib/Kelompok_1/Referensi/BPS_kewarganegaraan_sukubangsa_agama_bahasa_2010.pdf|title=Kewarganegaraan Suku Bangsa, Agama, Bahasa 2010|website=demografi.bps.go.id|publisher=[[Badan Pusat Statistik]]|year=2010|format=PDF|accessdate=18 Oktober 2021|pages=23, 36-41|archive-date=2017-07-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20170712140438/http://demografi.bps.go.id/phpfiletree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak_chotib/Kelompok_1/Referensi/BPS_kewarganegaraan_sukubangsa_agama_bahasa_2010.pdf|dead-url=yes}}</ref> Suku pendatang yang mendiami wilayah Sulawesi Tengah sudah membaur sejak awal abad
Berikut ini komposisi etnis atau suku bangsa di provinsi Sulawesi Tengah:<ref name="SUKU"/>
Baris 211 ⟶ 248:
! style="background:#E0F0FF;" |No
! style="background:#E0F0FF;" |Suku
! style="background:#E0F0FF;" |Jumlah
! style="background:#E0F0FF;" |%
|-
Baris 297 ⟶ 334:
# [[Bahasa Bajo]], dituturkan oleh masyarakat di daerah [[Kabupaten Parigi Moutong]], [[Kabupaten Donggala]], [[Kabupaten Tolitoli]], , Tolitoli Utara, [[Kabupaten Banggai]], [[Kabupaten Morowali]], dan [[Kabupaten Morowali Utara]]. Selain di Sulawesi Tengah, bahasa Bajo juga dipertuturkan di Gorontalo, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku.
# [[Bahasa Manado]] ''(Melayu Manado)'', dituturkan sebagai [[basantara]] dengan logat khas masing–masing wilayah oleh sebagian penduduk di [[Kabupaten Banggai]], [[Kabupaten Poso]], [[Kabupaten Buol]] dan sebagian wilayah Sulawesi Tengah lainnya.<ref>{{Cite web|url=Bahasa Pasar Pulau Sulawesi|last=|first=|date=|website=Indonesia Timur|access-date=24 Februari 2022}}</ref>
# Dan bahasa lainnya seperti [[Bahasa Balaesang]], [[Bahasa Balantak]], [[Bahasa Banggai]], [[Bahasa Bare'e]], [[Bahasa Besoa]], [[Bahasa Bugis]], [[Bahasa Mori Atas]], [[Bahasa Mori Bawah]],[[Bahasa Bungku]], [[Bahasa Buol]], [[Bahasa Dondo]], [[Bahasa Kaili]], [[Bahasa Lauje Malala]], [[Bahasa Moma]], [[Bahasa Pamona]], [[Bahasa Pipikoro]], [[Bahasa Saluan]], [[Bahasa Sangir]], [[Bahasa Seko]], [[Bahasa Taa]], [[Bahasa Tomini]], dan [[Bahasa Totoli]]
=== Agama ===
Penduduk Sulawesi Tengah sebagian besar memeluk agama [[Islam]]. Tercatat pada [[Badan Pusat Statistik]], sebanyak 77,72% penduduknya Sulawesi Tengah memeluk agama
Islam disebarkan di Sulawesi Tengah oleh [[Datuk Karama]] dan [[Datuk Mangaji]], ulama dari
Agama Kristen pertama kali disebarkan di kabupaten Poso dan bagian selatan Donggala oleh [[misionaris]] Belanda, [[Albertus Christiaan Kruyt|A.C Cruyt]] dan Adrian. Meskipun masyarakat Sulawesi Tengah mayoritas beragama Islam, namun tingkat toleransi beragama sangat tinggi dan semangat gotong-royong yang kuat merupakan bagian dari kehidupan masyarakat.
== Seni dan
=== Kesenian ===
Musik dan tarian di Sulawesi Tengah bervariasi antara daerah yang satu dengan lainnya. Musik tradisional memiliki instrumen seperti gong, kakula, lalove, dan jimbe. Alat musik ini lebih berfungsi sebagai hiburan dan bukan sebagai bagian ritual keagamaan. Di wilayah beretnis Kaili sekitar pantai barat–waino–musik tradisional–ditampilkan ketika ada upacara kematian. Kesenian ini telah dikembangkan dalam bentuk yang lebih populer bagi para pemuda sebagai sarana mencari pasangan di suatu keramaian. Banyak tarian yang berasal dari kepercayaan keagamaan dan ditampilkan ketika festival.
Tari masyarakat yang terkenal adalah [[Tari Dero]] yang berasal dari masyarakat Pamona, kabupaten Poso dan kemudian diikuti masyarakat Kulawi, kabupaten Donggala. Tarian dero khusus ditampilkan ketika musim panen, upacara penyambutan tamu, syukuran dan hari-hari besar tertentu. Dero adalah salah satu tarian di mana laki-laki dan perempuan berpegangan tangan dan membentuk lingkaran. Tarian ini bukan warisan leluhur tetapi merupakan kebiasaan selama [[Pendudukan Jepang di Hindia-Belanda|pendudukan Jepang]] di Indonesia ketika Perang Dunia II. Tarian
=== Kebudayaan ===
Baris 320 ⟶ 357:
Karena banyak kelompok etnis mendiami Sulawesi Tengah, maka terdapat pula banyak perbedaan di antara etnis tersebut yang merupakan kekhasan yang harmonis dalam masyarakat. Mereka yang tinggal di pantai bagian barat kabupaten Donggala telah bercampur dengan masyarakat Bugis dari Sulawesi Selatan dan masyarakat Gorontalo. Di bagian timur pulau Sulawesi, juga terdapat pengaruh kuat Gorontalo dan Manado, terlihat dari dialek daerah Luwuk dan sebaran suku Gorontalo di kecamatan [[Bualemo]] yang cukup dominan.
Ada juga pengaruh dari
Sementara masyarakat pegunungan memiliki budaya tersendiri yang banyak dipengaruhi suku Toraja, Sulawesi Selatan. Meski demikian, tradisi, adat, model pakaian dan arsitektur rumah berbeda dengan Toraja, seperti contohnya ialah mereka menggunakan kulit beringin sebagai pakaian penghangat badan. Rumah tradisional Sulawesi Tengah terbuat dari tiang dan dinding kayu yang beratap ilalang dan hanya memiliki satu ruang besar. Lobo atau duhunga merupakan ruang bersama atau aula yang digunakan untuk festival atau upacara, sedangkan Tambi merupakan rumah tempat tinggal. Selain rumah, ada pula lumbung padi yang disebut Gampiri.
Buya atau sarung seperti model Eropa hingga sepanjang pinggang dan keraba semacam blus yang dilengkapi dengan benang emas. Tali atau mahkota pada kepala diduga merupakan pengaruh kerajaan Eropa. Baju banjara yang disulam dengan benang emas merupakan baju laki-laki yang panjangnya hingga lutut. Daster atau sarung sutra yang membujur sepanjang dada hingga bahu, mahkota kepala yang berwarna-warni dan parang yang diselip di pinggang melengkapi pakaian adat. Senjata tradisional masyarakat Sulawesi Tengah adalah Parang (Guma), Tombak, Sumpit.
== Kawasan Lindung ==
Baris 361 ⟶ 370:
== Bandara ==
Provinsi Sulawesi Tengah memiliki beberapa bandar udara (bandara) yang beroperasi untuk penerbangan domestik dan internasional
{| class="wikitable"
|-
Baris 387 ⟶ 396:
;Publikasi primer
{{refbegin}}
* {{cite journal|last={{aut|Coté}}|first=Joost|url=http://journals.cambridge.org/article_S0165115300003983|title=Colonising Central Sulawesi. The 'Ethical Policy' and Imperialist Expansion 1890–1910|journal=Itinerario|volume=20|issue=3|year=1996|pages=87-107|doi=10.1017/S0165115300003983|ref=harv|access-date=2018-03-14|archive-date=2023-02-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20230208131013/https://www.cambridge.org/core/journals/itinerario/article/abs/colonising-central-sulawesi-the-ethical-policy-and-imperialist-expansion-18901910/4CAC10B3EE8F21F11B52FAC248CF1D14|dead-url=no|issn = 0165-1153}} {{Closed access}}
* {{cite journal|last={{aut|Coté}}|first=Joost|authorlink=|url=http://journals.cambridge.org/article_S0165115310000653|title=Missionary Albert Kruyt and Colonial Modernity in the Dutch East Indies|journal=Itinerario|volume=34|issue=3|year=2010|pages=11-24|doi=10.1017/S0165115310000653|ref=harv|access-date=2018-03-14|archive-date=2023-02-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20230208131013/https://www.cambridge.org/core/journals/itinerario/article/abs/missionary-albert-kruyt-and-colonial-modernity-in-the-dutch-east-indies1/12889DA9F437BA92EC7E16AEFA0A8B66|dead-url=no}} {{Closed access}}
* {{cite journal|last={{aut|Coté}}|first=Joost|url=http://www.bmgn-lchr.nl/articles/abstract/10.18352/bmgn-lchr.7308/|title=Creating Central Sulawesi: Mission Intervention, Colonialism and 'Multiculturality'|journal=BMGN - Low Countries Historical Review|year=2011|volume=126|issue=2|pp=2–29|doi=10.18352/bmgn-lchr.7308|ref=harv|access-date=2018-03-08|archive-date=2018-02-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20180222225955/https://www.bmgn-lchr.nl/articles/abstract/10.18352/bmgn-lchr.7308/|dead-url=no}} {{Open access}}
Baris 431 ⟶ 440:
[[Kategori:Sulawesi Tengah| ]]
[[Kategori:Provinsi di Indonesia]]
[[Kategori:Negara dan wilayah yang didirikan tahun 1964]]
|