Kabupaten Kediri: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Syahjahaan (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(40 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{untuk|kota dan tempat lainnya|Kota Kediri|Kediri (disambiguasi)}}
{{Dati2
|
|translit_lang1_type1 = [[Bahasa Jawa|Jawa]]
|nama = Kabupaten Kediri
|lambang = Logo Kabupaten Kediri (Seal of Kediri Regency).svg
|peta = Locator kabupaten kediri.png
|translit_lang1_info1 = {{resize|10pt|''Kadhiri''}} {{font|size=60%|([[Bahasa Jawa#Fonologi|Gêdrig]])}}<br> {{resize|11pt|كاڎيري}} {{font|size=60%|([[Abjad Pegon|Pégon]])}}<br> {{resize|10pt|ꦏꦝꦶꦫꦶ}} {{font|size=60%|([[Aksara Jawa|Hånåcåråkå]])}}
|foto = {{multiple image|border= infobox|total_width = 300|image_style = border:1;
|perrow = 1/2
|image1=Monumen Simpang Lima Gumul.jpg
|image2=Air Terjun Ironggolo.jpg
|image3=Kelut.jpg}}
|
|
|
|
|
|
|
|kepadatan = auto
|kecamatan = [[Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kediri|26]]
|kelurahan = [[Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kediri|1]]
|desa = [[Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kediri|343]]
|dasar hukum = UU No. 12/1950
|tanggal = 8 Agustus 1950
|hari jadi = {{start date and age|804|03|25}}
|kepala daerah = [[Bupati]]
|nama kepala daerah = [[Hanindhito Himawan Pramana]]
|wakil kepala daerah = [[Wakil Bupati]]
|nama wakil kepala daerah = [[Dewi Mariya Ulfa]]
|sekretaris daerah = Mohamad Solikin
|ketua DPRD = Murdi Hantoro
|luas = 1523,92
|luasref = <ref name="KEDIRI"/>
|penduduk = 1688468
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|97,28% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 2,35% [[Kekristenan|Kristen]]
** 1,95% [[Protestan]]
** 0,40% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,33% [[Hindu]] |0,02% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,02% Lainnya<ref name="DUKCAPIL"/><ref name="AGAMA">{{cite web|url=https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kabupaten+Kediri&wid=3506000000&lang=id|last=|first=|title=Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Kediri|website=www.sp2010.bps.go.id|accessdate=13 April 2021|7=|archive-date=2022-09-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20220913232205/https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kabupaten+Kediri&wid=3506000000&lang=id|dead-url=no}}</ref>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi),<br> [[Bahasa Jawa|Jawa]] (dominan)<br>- [[Bahasa Jawa Mataraman|Jawa Mataraman]],<br> [[Daftar bahasa di Indonesia|Lainnya]]
|IPM = {{increase}} 73,46 <br>{{fontcolor|green|Tinggi}} ([[2022]])<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022|website=www.bps.go.id|accessdate=22 Desember 2022|archive-date=2021-12-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20211201065917/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|dead-url=no}}</ref>
|kodearea = +62 354
|kodepos = [[Daftar kodepos di Indonesia|641xx – 642xx]]
|nomor_polisi = AG ''xxxx'' A*/B*
/C* (barat sungai) D*/E**/F*/G*/H*/I*/J* (timur sungai)
|sni = KDR
|slogan = Kediri Berbudaya
|flora = [[Kemiri]]
|fauna = [[Alap-alap]]
|zona waktu = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]] ([[UTC+7]])
|dau = Rp 1.295.824.270.000,- ([[2020]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=13 April 2021}}</ref>
|web = {{URL|http://www.kedirikab.go.id/}}
}}
'''Kabupaten Kediri''' ({{lang-jv|[[Hanacaraka]]: ꦏꦝꦶꦫꦶ, [[Pegon]]: كاڎيري|Kadhiri}}; <small>pengucapan bahasa Jawa:</small> [[Bantuan:Pengucapan|[kaˈɖiri]]]) adalah sebuah [[kabupaten]] yang berada di wilayah Provinsi [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Jumlah penduduk kabupaten Kediri pada pertengahan tahun 2024 sebanyak 1.688.468 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=31 Agustus 2024|format=Visual}}</ref><ref name="KEDIRI">{{cite web|url=https://kedirikab.bps.go.id/publication/2022/02/25/0f058229d7e03f420f36e428/kabupaten-kediri-dalam-angka-2022.html|title=Kabupaten Kediri Dalam Angka 2022|website=www.kedirikab.bps.go.id|accessdate=11 Maret 2022|pages=13, 101, 109|format=pdf|archive-date=2022-03-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20220325091145/https://kedirikab.bps.go.id/publication/2022/02/25/0f058229d7e03f420f36e428/kabupaten-kediri-dalam-angka-2022.html|dead-url=no}}</ref>
Dahulu kala, [[ibu kota kabupaten]] ini berada di [[Kota Kediri]] yakni di Kampung Dalem (sekitar alun-alun), meskipun pemindahan ibu kota kabupaten ke [[Pare, Kediri|Kecamatan Pare]] yang telah lama direncanakan dan hingga saat ini telah dibatalkan.<ref>Rencana pemindahan ibu kota kabupaten ini secara bertahap ke Kecamatan Pare mendapat protes dari warga di sebagian wilayah Kabupaten Kediri, terutama dari daerah Selatan (seperti Kecamatan Kras, Ngadiluwih, Kandat dan Ringinrejo) dan di daerah Barat sungai Brantas (seperti Tarokan, Grogrol, Banyakan, Semen dan Mojo). Sejak masa pemerintahan Bupati H. Sutrisno, diambil kebijakan untuk menempatkan ibu kota di wilayah kecamatan [[Ngasem, Kediri|Ngasem]], tepatnya di Desa Sukorejo (biasa disebut Katang) dan akan juga dibangun pusat bisnis di wilayah Kota Baru Gumul</ref> Sejak tanggal 23 Februari 2023, ibu kota Kabupaten Kediri secara sah berada di [[Ngasem, Kediri|Kecamatan Ngasem]] dan dinamakan ''Pamenang''.<ref name=pamenang>{{Cite web|url=https://pwmu.co/283768/03/10/pamenang-nama-baru-ibu-kota-kediri-menggeser-pare/|title=Pamenang, Nama Baru Ibu Kota Kediri Menggeser Pare|last=Dahlansae|date=2023-03-11|website=pwmu.co|publisher=PT Surya Media Jatim}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.jawapos.com/berita-sekitar-anda/01438451/ini-alasan-pamenang-jadi-nama-ibu-kota-kabupaten-kediri|title=Ini Alasan Pamenang Jadi Nama Ibu Kota Kabupaten Kediri|date=2023-02-24|last=M Sholahudin|publisher=JAWA POS}}</ref>
== Geografi ==
=== Batas Wilayah ===
Kabupaten Kediri berbatasan dengan
[[Kabupaten Nganjuk]] di Barat dan Utara, [[Kabupaten Jombang]] di Utara dan Timur laut, [[Kabupaten Malang]] di Timur, [[Kabupaten Blitar]] di Timur dan Selatan , [[Kabupaten Tulungagung]] di Selatan dan Barat daya. [[Kota Kediri]] menjadi enklave dari Kabupaten Kediri. Kabupaten Kediri memiliki luas wilayah 1.523,97 km²<ref>Buku Potensi Pariwisata dan Produk Unggulan Jawa Timur.2009</ref> yang terbagi menjadi 26 [[kecamatan]]. Pada tahun [[2021]], penduduk kabupaten ini berjumlah 1.673.157 jiwa dengan kepadatan 1.097 jiwa/km<sup>2</sup>.<ref name="KEDIRI"/>
=== Topografi ===
Secara topografi, Bagian barat Kabupaten Kediri yang meliputi kecamatan Mojo, Semen, Banyakan dan Grogol merupakan daerah pegunungan yang merupakan rangkaian dari [[Gunung Wilis|pegunungan Wilis]] dan sebagian puncaknya berbatasan dengan Kabupaten Nganjuk dan Tulungagung. Di bagian utara dan selatan Kabupaten Kediri merupakan dataran rendah yang cukup subur karena terdapat [[Kali Brantas]], yang membagi wilayah Kabupaten Kediri antara bagian barat dan timur sungai, sekaligus sebagai batas antara Kabupaten Kediri dengan [[Kabupaten Nganjuk]] di bagian utara, anakan sungainya sebagai batas alami dengan Kabupaten Tulungagung di bagian selatan.<ref name="GEO">{{cite web|url=https://kedirikab.go.id/geografis|title=Geografis|website=kedirikab.go.id|accessdate=31 Juli 2023|archive-date=2023-07-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20230731140807/https://kedirikab.go.id/geografis|dead-url=no}}</ref>
Bagian ujung timur dan tenggara merupakan rangkaian dari [[Gunung Kelud]] yang berbatasan dengan [[Kabupaten Blitar]] dan [[Kabupaten Malang]]. Di sebelah timur laut Kabupaten Kediri, tepatnya di kecamatan Kandangan, terdapat rangkaian [[Gunung Anjasmoro|Pegunungan Anjasmoro - Argowayang]] yang menjadi batas antara Kabupaten Kediri dengan [[Kabupaten Malang]] dan [[Kabupaten Jombang]].<ref name="GEO"/>
== Etimologi ==
Baris 74 ⟶ 78:
Dalam situs resmi pemerintahan kabupaten Kediri menyebut bahwa asal nama Kediri disinyalir memiliki beragam pendapat. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kata Kediri berasal dari kata "kedi" yang artinya "mandul" atau "wanita yang tidak berdatang bulan". Kemudian, dalam kamus Jawa Kuno Wojo Wasito, kata "kedi" berarti seorang dukun atau bidan. Sementara dalam lakon Wayang, Sang Arjuno pernah menyamar Guru Tari di Negara Wirata, bernama "Kedi Wrakantolo". Jika kediri dihubungkan dengan nama tokoh Dewi Kilisuci yang bertapa di Gua Selomangleng, "kedi" berarti suci atau wadad.<ref name="SEJARAH">{{cite web|url=https://kedirikab.go.id/sejarah|title=Sejarah|website=kedirikab.go.id|publisher=Pemerintahan Kabupaten Kediri|accessdate=31 Juli 2023|archive-date=2023-07-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20230731140145/https://kedirikab.go.id/sejarah|dead-url=no}}</ref>
Asal kata penghubung selanjutnya dari Kediri ialah "diri" yang artinya adeg, angdhiri, menghadiri atau menjadi Raja dalam bahasa Jawa Jumenengan. Dalam [[prasasti Wanua Tengah III]] tahun 830 [[saka]], terdapat tulisan yang berbunyi ''"Ing Saka 706 cetra nasa danami sakla pa ka sa wara, angdhiri rake panaraban"'', artinya ialah pada tahun saka 706 atau 784 Masehi, bertahta Raja Pake Panaraban.
Asal usul kata yang dipandang lebih tepat adalah diturunkan dan berasal dari kata '''"
{{cquote|''"... śrī mahārāja mantuk śīma nira ring bhūmi kaḍiri ..."''}} (Brandes 1913:171)
Terjemahan inskripsi: (Sri Maharaja telah kembali kesimanya, atau harapannya di Bhumi Kadiri)
Baris 84 ⟶ 88:
Pada isi kalimat dalam [[prasasti Mula Malurung]] diterbitkan oleh [[Kertanegara]] tahun (1255 M) sebagai raja muda di Kadiri, atas perintah ayahnya [[Wisnuwardhana]] raja [[Singhasari]].
{{cquote|''"... 4) patih ira narapati kṛtānagara. saŋ inanugrahan anusuka sīma swatantra.
Terjemahan inskripsi: (kepada sri maharaja dikeluarkan setiap Bulan Caitra tanggal 3, kepada Sang Pemutus Perkara bernama asing petugas di Kadiri, yang dari Wilang).<ref name="SEJARAH"/>
Baris 94 ⟶ 96:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Raden Toemenggoeng Danoediningrat de regent van Kediri met zijn vrouw TMnr 60020738.jpg|jmpl|ki|200px|Raden Tumenggung Danoediningrat, bupati Kediri pada tahun 1920-an]]
Pada mulanya, daripada nama Kadiri nama Panjalu lebih dikenal. Hal ini dapat dijumpai dalam berbagai prasasti yang diterbitkan oleh raja-raja Panjalu, bahkan nama Panjalu juga dikenal sebagai ''Pu-chia-lung'' di dalam [[kronik Tiongkok]] dari [[Dinasti Song]] yang berjudul ''Ling-wai-tai-ta'' ({{zh|p=''Lĭngwài Dàidā''}}) yang ditulis pada abad ke-12 M, oleh Chou Ch'u-fei.<ref>https://storymaps.arcgis.com/stories/39bce63e4e0642d3abce6c24db470760</ref> Kerajaan Panjalu kemudian lambat laun
Akan tetapi, Drs. M.M. Soekarton Kartoadmodjo, seorang ahli lembaga Javanologi berpendapat bahwa nama Kediri tidak memiliki hubungan dengan "kedi", melainkan hanya "diri". Ia mengatakan bahwa "diri" artinya adeg yang berarti berdiri, yang kemudian mendapat penambahan awal kata "ka" yang dalam bahasa [[Bahasa Jawa Kuno|Jawa Kuno]] artinya menjadi raja. Soekarton juga berpendapat bahwa Kediri berarti mandiri, berdiri tegak, berkepribadian atau berswasembada.<ref name="SEJARAH"/>
Kediri diperkirakan lahir pada Maret 804 Masehi. Sekitar tahun itulah, Kediri mulai disebut-sebut sebagai nama tempat maupun negara. Belum ada sumber resmi seperti prasasti maupun dokumen tertulis lainnya yang dapat menyebutkan, kapan sebenarnya Kediri ini benar-benar menjadi pusat dari sebuah Pemerintahan maupun sebagai mana tempat.<ref name="SEJARAH"/><ref>{{Cite web |url=http://arkeologijawa.com/index.php?action=news.detail&id_news=116 |title=Hasil Penelitian Situs Tondowongso |access-date=2012-06-30 |archive-date=2015-03-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150323091135/http://arkeologijawa.com/index.php?action=news.detail&id_news=116 |dead-url=yes }}</ref>
=== Masa modern ===
Kabupaten Kediri resmi berdiri dalam bingkai pemerintahan Indonesia dengan dasar hukum UU No. 12 tahun 1950 bersama dengan kabupaten-kabupaten lain di Jawa Timur.<ref>UU No. 12 tahun 1950</ref> Perlu dicatat bahwa [[Kota Kediri]] bukan merupakan pemekaran dari Kabupaten Kediri (pada era setelah Kemerdekaan) melainkan pemekaran dari Kabupaten Kediri pada era Hindia Belanda tahun 1928, dan keduanya baru resmi berdiri di tahun yang sama namun dengan dasar hukum yang berbeda yaitu UU No. 16 tahun 1950. Hal ini dikarenakan Kota Kediri sudah berstatus ''Zelfstanding Gemeenteschap'' (kota otonom) lepas dari Kabupaten Induknya berdasarkan surat keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda terhitung mulai tahun 1928.<ref>UU No. 16 Tahun 1950</ref>
Untuk meningkatkan pelayanan publik, Kabupaten Kediri mengalami banyak pemekaran kecamatan. Tahun 1982, dibentuk Kecamatan Tarokan yang dimekarkan dari Kecamatan Grogol serta Kecamatan Kunjang yang dimekarkan dari Kecamatan Plemahan.<ref>PP No. 28 Tahun 1982</ref> Tahun 1999, dibentuk Kecamatan Banyakan yang dimekarkan dari Kecamatan Grogol dan juga Kecamatan Ringinrejo yang wilayahnya berasal dari Kecamatan Kandat dan Kras.<ref>PP No. 49 Tahun 1999</ref> Terakhir, di tahun 2005 dibentuk tiga kecamatan baru yaitu Kecamatan Badas yang dimekarkan dari Pare, Kecamatan Kayen Kidul yang dimekarkan dari Pagu, dan Kecamatan Ngasem yang dimekarkan dari Gampengrejo.<ref>Perbup Kediri No. 9 Tahun 2005</ref>
Sejak Februari 2023, ibukota Kediri yang berada di Kecamatan Ngasem resmi diberi nama Pamenang setelah melalui kajian panjang serta diskusi dengan budayawan, sejarawan, dan akademisi dari [[Universitas Negeri Surabaya]]. Alternatif nama lain yang pernah diutarakan antara lain Daha, Panjalu, dan Jenggala. Nama Pamenang memiliki keterkaitan dengan Mamenang, yaitu ibu kota [[Kerajaan Kediri]] zaman [[Jayabaya]]. Pamenang memiliki arti kemenangan, tepatnya orang yang memenangkan.<ref name=pamenang></ref>
== Pemerintahan ==
Baris 104 ⟶ 113:
{{utama|Daftar Bupati Kediri}}
Bupati yang menjabat di Kabupaten Kediri saat ini ialah [[Hanindhito Himawan Pramana]], didampingi wakil bupati, [[Dewi Mariya Ulfa]]. Mereka adalah pemenang pada [[Pemilihan umum Bupati Kediri 2020]], tanpa memiliki lawan pasangan kandidat lain. Mereka dilantik oleh gubernur [[Jawa Timur]], [[Khofifah Indar Parawansa]], pada 26 Februari 2021, secara virtual karena adanya [[Pandemi Covid-19|pandemi Covid 19]].<ref>{{cite web|url=https://madu.tv/pelantikan-bupati-dan-wakil-bupati-terpilih-kabupaten-kediri-masa/|title=Pelantikan Bupati Dan Wakil Bupati Kabupaten Kediri Masa Jabatan 2021-2024|date=27 Februari 2021|website=madu.tv|accessdate=31 Juli 2023|archive-date=2023-08-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20230801011926/https://madu.tv/pelantikan-bupati-dan-wakil-bupati-terpilih-kabupaten-kediri-masa/|dead-url=no}}</ref> Hanindhito merupakan anak dari [[Pramono Anung]], [[Sekretaris Kabinet Indonesia]] pemerintahan presiden [[Joko Widodo]].<ref>{{cite web|first=Fitri|last=Asta Pramesti|date=2 Mei 2021|url=https://www.suara.com/news/2021/05/02/152713/profil-hanindhito-pramono-bupati-kediri-putra-pramono-anung|title=Profil Hanindhito Pramono Bupati Kediri, Putra Pramono Anung|website=www.suara.com|accessdate=31 Juli 2023|archive-date=2023-07-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20230731133028/https://www.suara.com/news/2021/05/02/152713/profil-hanindhito-pramono-bupati-kediri-putra-pramono-anung|dead-url=no}}</ref>
{| class="wikitable"
Baris 137 ⟶ 145:
=== Agama ===
Berdasarkan data Sensus Penduduk [[Badan Pusat Statistik]] tahun 2010, persentase agama penduduk Kabupaten Kediri adalah [[Islam]] 96,29%, kemudian [[Kristen Protestan]] 2,14%, [[Katolik]] 0,42%, [[Hindu]] 0,39%, kemudian [[Budha]] 0,02% dan [[Konghucu]] 0,01%.<ref name="AGAMA"/>
== Pendidikan ==
=== Pendidikan tinggi ===
Terdapat berbagai lembaga pendidikan tinggi di Kabupaten Kediri, antara lain:<ref>{{Cite web|url=https://pddikti.kemdikbud.go.id|title=Pangkalan Data Pendidikan Tinggi|publisher=Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia}}</ref>
==== Swasta ====
* [[Universitas Pawyatan Daha]] (UPD) - Ngasem
* [[Universitas Kahuripan Kediri]] (UKK) - Pare
* Institut Agama Islam Hasanuddin Pare (IAIH) - Pare
* Institut Agama Islam Faqih Asy'ari (IAIFA) - Kepung
* Institut Agama Islam Badrus Sholeh (IAIBA) - Purwoasri
* Sekolah Tinggi Agama Islam Hidayatut Thullab Kediri (STAIHIT) - Semen
* STIKES dan AKZI Karya Husada Kediri - Pare
* STIKES Bhakti Mulia - Pare
* STIKES Ganesha Husada Kediri - Ngasem
* STIKES Pamenang - Pare
==== Lembaga pelatihan ====
* Balai Latihan Kerja (BLK) Kediri - Lembaga yang dikelola Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur di Kecamatan Pare
== Ekonomi ==
Baris 145 ⟶ 172:
=== Stasiun ===
{{utama|Daftar stasiun kereta api di Kabupaten Kediri}}
Kabupaten Kediri memiliki 6 stasiun,
* [[Stasiun Purwoasri]]
* [[Stasiun Papar]]
* [[Stasiun Minggiran]] (Sudah Berhenti Beroperasi)
* [[Stasiun Susuhan]] (Sudah Berhenti Beroperasi)
* [[Stasiun Ngadiluwih]]
* [[Stasiun Kras]]
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Lihat pula ==
|