Pertempuran Asahan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EJHalfz (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
EJHalfz (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(3 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 14:
| commander2 = [[Berkas:Flag of Asahan.svg|25px|border]] Sri Raja Abdul Jalil I{{surrendered}}
}}
Raja [[Kesultanan Asahan|Asahan]] bersama pasukannya melarikan diri. Ketiga orang panglima perang [[Kesultanan Aceh|Aceh]] memasuki istana. Permaisuri raja [[Kesultanan Asahan|Asahan]] ditawan dan dibawa ke kapal.<ref>hikayat sultan Aceh iskandar Muda, p. 13</ref>
 
== Perang ==
Sesudah pasukan [[Kesultanan Aceh|Aceh]] berada kembali di kapal, Raja [[Kesultanan Asahan|Asahan]] pulang ke istananya. Alangkah sedihnya ia ketika mengetahui bahwa isterinya sudah dibawa ke kapal. Seorang menteri menyarankan supaya Raja [[Kesultanan Asahan|Asahan]] menyerah dan minta ampun dari raja Aceh. Dengan membawa hadiah berupa buah-buahan Raja [[Kesultanan Asahan|Asahan]] dan para menterinya pergi menghadap Sultan di atas kapal perang. Ia menyatakan menyerah kalah. [[Permaisuri]] diserahkan kembali, lalu Raja [[Kesultanan Asahan|Asahan]] menyatakan pula bahwa ia beserta seluruh rakyatnya bersedia memeluk agama [[Islam]].<ref>ramli harun, p. 13</ref>
 
== Latar belakang ==
Atas usul Panglima Pidie, Malem Dagang dari Meureudu diangkat sebagai penglima perang. Panglima Pidie sendiri dan Raja Raden diangkat sebagai panglima pendamping. Upacara pelantikan diadakan. Ja Pakeh membaca doa selamat.<ref> hiyakat Sultan Aceh Iskandar Muda, p. 12</ref>
 
SemuaKetika persiapan sudah rampung. Semuasemua pasukan naik ke ka-kapal, pal. Sultansultan sendiri naik ke Cakra Donya. Dan Berlayarlah armada Aceh menuju arah timur. Sampai diperairan Asahan, Sultan teringat pesan Putri Pahang tidak membunyikan meriam di daerah tersebut. Namun, Sultan ingin menguji kebenaran Putri Pahang., Makamaka atas perintahnya meriam dibunyikan. Dengan segera dibalas oleh tentara Asahan. Armadadan armada Aceh berhenti. Utusan Raja Asahan datang menanyakan maksud kedatangan armada Aceh. Malem Da- gangDagang menjelaskan rencana yang sebenarnya yaitu hendak menyerang Johor. Utusan Raja Asahan menyatakan bahwa angkatan perang Asahan ingin mencoba kekuatannya dengan balatentara Aceh. Sultan dan Malem Dagang siap menghadapi tantangan Raja Asahan.<ref>hikayat Sultan Aceh Iskandar Muda, p. 13</ref>
 
== Akibat ==
Raja [[Kesultanan Asahan|Asahan]] bersama pasukannya melarikan diri. Ketiga orang panglima perang [[Kesultanan Aceh|Aceh]] memasuki istana. Permaisuri raja [[Kesultanan Asahan|Asahan]] ditawan dan dibawa ke kapal.<ref>hikayat sultan Aceh iskandar Muda, p. 13</ref>
 
Sesudah pasukan [[Kesultanan Aceh|Aceh]] berada kembali di kapal, Raja [[Kesultanan Asahan|Asahan]] pulang ke istananya. Alangkah sedihnya ia ketika mengetahui bahwa isterinya sudah dibawa ke kapal. Seorang menteri menyarankan supaya Raja [[Kesultanan Asahan|Asahan]] menyerah dan minta ampun dari raja Aceh. Dengan membawa hadiah berupa buah-buahan Raja [[Kesultanan Asahan|Asahan]] dan para menterinya pergi menghadap Sultan di atas kapal perang. Ia menyatakan menyerah kalah. [[Permaisuri]] diserahkan kembali, lalu Raja [[Kesultanan Asahan|Asahan]] menyatakan pula bahwa ia beserta seluruh rakyatnya bersedia memeluk agama [[Islam]].<ref>ramli harun, p. 13</ref>
 
== Referensi ==