Ayam lodho: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kanzcech (bicara | kontrib)
membuat artikel rintisan ayam lodho
Tag: tanpa kategori [ * ] VisualEditor
 
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(12 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox prepared food
'''Ayam lodho''' adalah salah satu hidangan dari daging ayam yang berasal dari Tulungagung dan Trenggalek, Jawa Timur, Indonesia. Hidangan ini adalah hidangan tradisional yang dikonsumsi sehari-hari dan digunakan sebagai sajian untuk hari raya agama Islam seperti Idulfitri dan Iduladha maupun tradisi selamatan. Ayam lodho dimasak dengan cara memanggang ayam kampung hingga empuk, lalu direbus dalam kuah dari santan dan bumbu-bumbu lainnya. Umumnya disajikan dengan ''sega gurih'' atau nasi gurih (sejenis nasi uduk).
| name = Ayam lodho
 
| image = Berkas: Ayam Lodho Khas Tulungagung.jpg
== Asal usul ==
| caption = Ayam lodho khas Jawa Timur
Lodho berarti lembut karena ayam ini dimasak hingga daging ayamnya lembut dan bisa terlepas dari tulangnya.
| country = [[Indonesia]]
| region = [[Kabupaten Tulungagung|Tulungagung]], [[Kabupaten Trenggalek|Trenggalek]], [[Jawa Timur]]
| main_ingredient = [[Daging ayam]], [[santan]], [[bawang merah]], [[bawang putih]], [[cabai merah]], [[cabai rawit]], [[merica]], [[ketumbar]], [[kemiri]]
}}
[[Berkas:BUMBU AYAM LODHO.png|thumb|Bumbu ayam lodho]]
'''Ayam lodho''' adalah salah satu hidangan dari daging ayam yang berasal dari [[Kabupaten Tulungagung|Tulungagung]] dan Trenggalek, [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Hidangan ini adalah hidangan tradisional yang dikonsumsi sehari-hari dan digunakan sebagai sajian untuk hari raya agama Islam seperti Idulfitri dan Iduladha maupun tradisi selamatan. Ayam lodho dimasak dengan cara [[memanggang]] atau [[Pembakaran|membakar]] [[ayam kampung]] hingga empuk, lalu direbus dalam kuah dari santan dan bumbu-bumbu lainnya. Hidangan ini memiliki cita rasa gurih dan pedas yang berasal dari santan dan rempah-rempah yang digunakan. Umumnya disajikan dengan ''sega gurih'' atau nasi gurih (sejenis nasi uduk).
 
== Penyajian ==
Tidak diketahui sejak kapan hidangan ayam lodho muncul. Hidangan ini mungkin telah ada sejak puluhan atau bahkan ratusan lalu dan resepnya telah diwariskan secara turun-temurun sehingga tidak diketahui siapa pencipta atau penggagas hidangan ini.<ref name=":0">{{Cite web|last=Dhiba|first=Ichdiana Sarah|date=2020-10-06|title=BERSYUKUR LEWAT PEDAS DAN GURIHNYA AYAM LODHO|url=http://cagarbudayajatim.com/index.php/2020/10/06/bersyukur-lewat-pedas-dan-gurihnya-ayam-lodho-oleh-ichdiana-sarah-dhiba-pamong-budaya-ahli-muda-disbudpar-prov-jawa-timur/|website=Cagar Budaya Jawa Timur|language=id|access-date=2022-03-30}}{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Ayam lodho dimasak dengan cara memanggang ayam kampung hingga empuk, lalu direbus dalam kuah dari santan dan bumbu-bumbu lainnya. Umumnya disajikan dengan ''sega gurih'' atau nasi gurih (sejenis nasi uduk).
 
Kata ''lodho'' dapat diartikan sebagai lembut karena ayam ini dimasak hingga daging ayamnya lembut dan bisa terlepas dari tulangnya. Lodho juga dapat diartikan sebagai masakan gurih dari santan yang sangat kental.<ref name=":0" /><ref>{{Cite web|last=Vrasdika|first=Ade Julian|date=2021-10-18|title=Ayam Lodho Jadi Andalan Makanan Khas Tulungagung|url=https://www.volkpop.co/budaya/pr-2101497708/ayam-lodho-jadi-andalan-makanan-khas-tulungagung|website=Volkpop|language=id|access-date=2022-03-30}}</ref>
 
Ayam lodho dimasak dengan cara memanggang ayam kampung hingga empuk, lalu direbus dalam kuah dari santan dan bumbu-bumbu lainnya. Umumnya disajikan dengan ''sega gurih'' atau nasi gurih (sejenis [[nasi uduk]]).
 
== Tradisi ==
Hingga saat ini, ayam lodho erat kaitannya dengan tradisi masyarakat Tulungagung dan Trenggalek dalam berbagai acara seperti selamatan dan sedekah bumi.
|url=http://ejournal.kopertais4.or.id/matTrenggalek sajian ''lodho sega gurih'', yakni hidangan ayam lodho dan nasi gurih digunakan sebagai [[sesajen]] untuk ''slametan njangkar'', yakni sejenis [[selamatan]] yang digelar pemilik perahu dan nelayan sebulan sekali setelah [[bulan purnama]]. Sesajen ayam lodho dan nasi gurih melambangkan hubungan manusia dengan Sang Hyang Tunggal. Menurut Puspita (2018), sesajen ini ditujukan untuk leluhur, dan supaya yang memiliki hajat agar hajatnya tercapai dan dikabulkan Sang Hyang Tunggal. Tradisi ''slametan njangkar'' ini masih berkaitan dengan tradisi [[Kejawen]] dan kepercayaaan tentang penguasa Laut Selatan [[Nyi Roro Kidul]] yang masih dianut masyarakat.<ref>{{Cite journal|last=Puspita|first=Ayunda Riska|date=2018-10-31|title=Refleksi Kepercayaan Masyarakat Pesisir Pantai Prigi dalam Sajen Slametan Njangkar (Kajian Etnolinguistik)|url=https://jmb.lipi.go.id/jmb/article/view/614|journal=Jurnal Masyarakat dan Budaya|language=id|volume=20|issue=2|pages=261–272|doi=10.14203/jmb.v20i2.614|issn=2502-1966}}</ref>
 
== Referensi ==
<references />
 
[[Kategori:Hidangan Jawa]]
[[Kategori:Hidangan Jawa Timur]]
[[Kategori:Hidangan daging ayam]]