Museum Tsunami Aceh: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan kesalahan pengetikan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 5:
| caption = Foto Museum Tsunami Aceh
| imagesize =
| established = 26 Desember
| dissolved =
| location = [[Banda Aceh]], [[Indonesia]]
Baris 21:
}}
'''Museum Tsunami Aceh''' ([[Abjad Jawi|Aksara Jawoë]]: موسيوم سونامي اچيه) adalah sebuah museum di [[Banda Aceh]] yang dirancang sebagai monumen simbolis, untuk mengenang bencana [[gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004]] sekaligus menjadi salah satu pusat pendidikan bencana dan tempat perlidungan atau evakuasi darurat andai tsunami terjadi lagi.<ref>{{Cite web|date=2023-12-22|title=Situs Wisata Tsunami Aceh, Bukti Bencana Dahsyat 19 Tahun Silam - Acehkini.ID|url=https://acehkini.id/situs-wisata-tsunami-aceh-bukti-bencana-dahsyat-19-tahun-silam/|language=id|access-date=2023-12-29}}</ref><ref name="BBC-Williamson2009-02-23">{{cite web | last = Williamson | first = Lucy | title = Tsunami museum opens in Indonesia | date = February 23, 2009 | publisher = BBC News | url = http://news.bbc.co.uk/2/hi/7905770.stm | accessdate = 2011-02-12}}</ref>
== Desain dan Struktur ==
Museum Tsunami di Banda Aceh yang dirancang oleh arsitek asal [[Bandung]], [[Jawa Barat]], [[Ridwan Kamil]] ini merupakan desain yang memenangkan sayembara tingkat internasional yang diselenggarakan pada 2007 dalam rangka memperingati musibah tsunami 2004 dan juga memberikan edukasi mengenai [[bencana alam]], serta pentingnya [[Mitigasi bencana|mitigasi]] dan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Bangunan tersebut berkonsep ''rumoh'' Aceh dan ''on escape hill'' dan sebagai referensi utamanya adalah nilai-nilai Islam, budaya lokal, dan abstraksi tsunami.<ref>{{cite book|last=Kamil|first=Ridwan|title=Mengubah Dunia Bareng-Bareng|publisher=Penerbit Kaifa|date=|location=Bandung|pages=30|url=http://mizanpublishing.com/|isbn=978-602-7870-85-7|year=2015}}</ref>
Museum ini merupakan sebuah struktur empat lantai dengan luas 2.500 m² yang dinding lengkungnya ditutupi relief geometris. Saat
Sepanjang lorong, suara gemuruh air dan panggilan azan berkumandang, menciptakan pengalaman emosional yang mendalam bagi setiap pengunjung, untuk merensonasikan kembali suasana dan kepanikan saat tsunami terjadi. Dinding museum dihiasi gambar orang-orang menari [[Saman]], sebuah makna simbolis terhadap kekuatan, disiplin, dan kepercayaan religius [[suku Aceh]].<ref name="WAN-Tsunami-Museum" /> Dari atas, atapnya membentuk gelombang laut. Lantai dasarnya dirancang mirip [[Rumah adat Aceh|rumah panggung tradisional Aceh]] yang selamat dari terjangan tsunami.<ref name="BBC-Williamson2009-02-23" /> Bagian ''rooftop'' bangunan Museum Tsunami Aceh pun dirancang sebagai ''escape roof'', yakni area evakuasi jika terjadi bencana banjir atau tsunami di kemudian hari.<ref>{{Cite web|url=https://holamigo.id/menggali-ingatan-di-museum-tsunami-aceh/|title=Menggali Ingatan di Museum Tsunami Aceh|date=2019-10-15|website=Holamigo - Portal Travel Indonesia|language=en-US|access-date=2019-10-21|archive-date=2019-10-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20191021081602/https://holamigo.id/menggali-ingatan-di-museum-tsunami-aceh/|dead-url=yes}}</ref> Salah satu bagian Museum yang paling berkesan ialah sumur doa, dimana bagian ini merupakan dinding tinggi yang berbentuk lingkaran dengan bagian dalam yang menghimpun nama-nama korban Tsunami Aceh 2004.
|