Perang Mataram–Blambangan I: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(16 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Hoax|date=November 2024}}
{{Unreferenced|date=November 2024}}
'''Perang Mataram-Blambangan pertamaI''' adalah sebuah konflik antara dua negara Jawa, yaitu [[Kesultanan Mataram]] dan [[Kerajaan Blambangan]]. Perang ini terjadi di Ujung Timur Jawa, dipicu oleh ambisi raja Mataram, ([[Sultan Agung)]], untuk menguasai seluruh Pulau Jawa. Dengan dukungan [[Kerajaan Gelgel]] Bali, Blambangan yang baru saja pulih dari sebuah perpecahan itu pun harus mempertahankan diri melawan sebuah invasi.
 
{{infobox military conflict
| conflict = Perang Mataram-Blambangan (1633–16391635–1639)
| partof =
| image =
| caption =
| date = 16331635-1639
| place = [[Blambangan]] dan [[Bali]]
| coordinates =
Baris 24 ⟶ 23:
| combatant3 =
| commander1 = [[Image:Flag of the Sultanate of Mataram.svg|25px|border]] [[Sultan Agung]]
| commander2 = [[Tawangalun I]]<br/ >[[Dalem Di Made]]<br/ >[[Prabu Tawangalun II|Mas Kembar]]{{POW}}
| commander3 =
| units1 =
| units2 =
| units3 =
| strength1 = 50.,000 pasukan
| strength2 = 20.,000 pasukan
| strength3 =
| casualties1 = Tidak diketahui
| casualties2 = 500-10001,000 warga tewas
| casualties3 =
| notes =
Baris 39 ⟶ 38:
}}
 
==Latar Belakang & Perang==
 
[[Sultan Agung]] sangat berambisi untuk menyebarkan agama Islam di seluruh pulau Jawa. Selain karena faktor [[Islamisasi]] di pulau Jawa, Sultan Agung juga ingin menguasai dan menyatukan seluruh pulau Jawa dibawah kekuasaan [[Kesultanan Mataram]]. Salah satu kampanye beliau adalah menguasai wilayah timur pulau Jawa yaitu [[Kerajaan Blambangan]] yang saat itu wilayah ini masih memeluk agama Hindu. Perang ini mengakibatkan 500-10001,000 warga meninggal akibat peperangan dan letusan [[Gunung Raung]]. Hingga membuat [[Tawangalun I]] terpaksa melarikan diri ke timur gunung raung(wilayah [[Banyuwangi]] saat ini di daerah Kedawung [[Sraten, Cluring, Banyuwangi]]), sedangkan putra mahkotanya, [[Prabu Tawangalun II|Mas Kembar]], menjadi tawanan dan diboyong ke Mataram.
 
== Lihat pula ==
* [[Perang Mataram–Blambangan II]]
 
==Referensi==
 
{{indo-sejarah-stub}}
{{Lembaran hitam Nusantara}}
 
KaliAfif Khoirul M, Perlawanan Sengit Kerajaan Blambangan Hadapi Mataram Islam Hingga 3, <nowiki>https://intisari.grid.id/read/033803499/kisah-perlawanan-sengit-kerajaan-blambangan-hadapi-mataram-islam-hingga-3-kali</nowiki> Kisah
 
Babad Sengkala, koleksi Perpustakaan Nasional, no. BR608.
Baris 55 ⟶ 62:
Dagh-Register gehouden int Casteel Batavia Anno 1636, Н.Т. Colenbrander, 1899.
 
Pangkat-Pangkat Caritanipun Serat Babad ing Tanah Jawi Sedaya: Awit Gusti Nabi Adam Dumugi Sapunika, koleksi Library of Congress, no. DS646.27.B326, Padmasantika, 1862.
 
[[Kategori:Sejarah Jawa]]
[[Kategori:Sejarah militer Indonesia]]
[[Kategori:Kesultanan Mataram]]
[[Kategori:Perang di nusantara]]