Urung Senembah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Antonius kaban (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Antonius kaban (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(20 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
Kerajaan '''Urung Senembah''' merupakanadalah Kerajaansalah yangsatu dibangun olehkerajaan [[Suku Karo|Karo]] bermargayang didirikan oleh marga [[Barus,]] setelah terjadinya perkawinan antara Raja Si Pultak Barus, yaitu putra Simbelang Pinggel dari mergamarga Barus Siberas, yaitudengan (Rajaputri PultakSebayak Barus)Tandukan denganRaga, Putri RadjaRaja Piraus SebayakSaragih TandukanDasalak Ragadari (wilayah [[Tanjung Morawa), Deli Serdang|Tanjung Morawa]]. Raja Si Pultak Barus merupakan putra SiembelangpinggelSimbelang Pinggel dari perkawinannya dengan saudari perempuan Panglima Polem (dari Kerajaan Aceh),. denganDengan demikian, hubungan SiembelangpinggelSimbelang Pinggel dan Kerajaan Aceh sudah terjalin. dan namaNama "Senembah" sendiri merupakan wujud syukur dari SiembelangpinggelSimbelang atasPinggel diterimanyakarena permohonanpermohonannya atas wilayah yang dimohonkan yaitudi sebelah Baratbarat Sungai Batuan, Sebelahsebelah Timurtimur Kayu Ageng dan, Sungai Belumai, dan Seruai, Sebelahsebelah Utarautara Selat Melaka, danserta Sebelahsebelah Selatan denganselatan puncak Bukit Barisan, yaitudikabulkan. daerahWilayah yangtersebut seterusnya masuk Wilyahke Administratifdalam wilayah administratif Kesultanan Deli dan Kesultanan Serdang. <ref name="ReferenceA">° H. Wan Umaruddin Barus. "Sejarah Siembelangpinggel dan Senembah", Monora, Medan 1966</ref>
 
Dengan pengakuandiakuinya wilayah initersebut oleh Kerajaan Aceh, maka untuk Kerajaan Senembah selanjutnya diberikan pangkat Kedjuruan yang"kejuruan", artinya Wilayahwilayah yang berdaulat dan Memerintah serta berdiri sendiri di Deli,. denganPada demikian selanjutnya dikenallah bahwa Senembahsaat itu, merupakanterdapat Kedjuruanpula ataskerajaan pengakuanbesar Kerajaanlain Aceh.di Deli, pada saat itu juga sudah terdapatyaitu [[Kerajaan yang besarHaru]] yang bernama Kerajaan Haru berpusat di Delitua,Deli danTua. bersamaSelain denganitu, Kerajaanterdapat Senembahpula juga terdapat Kerajaankerajaan Karo di Delilainnya, yakni Kerajaan Sepuluh Dua Kuta yang didirikan mergaoleh marga [[Pelawi|Sembiring Pelawi]], Kerajaan Urung Sukapiring yang didirikan oleh marga [[Karosekali|Karo Sekali]] atau [[Sembiring]], dan Kerajaan Urung Sunggal yang didirikan mergaoleh marga [[Surbakti,]]. yangKeempat kemudiankerajaan diini kenalkemudian dengandikenal sebagai Raja Berempat Deli. Raja Berempat [[Suku Karo]] yangDeli berhak untuk memilih, menentukan, mengangkat, dan melantik Sultan [[KesultananDaftar Sultan Deli|Sultan Deli]], denganmelalui lembaga, dimanayang dipimpin oleh [[Urung Serbanyaman|Urung Sunggal (Serbanaman)Serbanyaman]] sebagai "''Ulun Jandi''".<ref>° H. Wan Umaruddin Barus. name="Sejarah Siembelangpinggel dan SenembahReferenceA", Monora, Medan 1966</ref>
 
Kedjuruan Senembah merupakan salah satu negeri Urung/Kerajaan Suku Karo yang ada di Pesisir Pantai Timur Sumatera bagian Utara atau Ooskust van Sumatera atau Dusun/Karo Jahe dengan mayoritas dihuni oleh Suku Karo yang telah bermigrasi dari dataran tinggi/pegunungan, disamping Suku Karo terdapat juga Suku dari Simalungun yang banyak berdomisili di wilayah Serdang serta Suku Melayu yang banyak berdomisili di wilayah Deli/Pesisir. Wilayah-wilayah Urung Senembah kemudian masuk dalam imperial Deli dan juga [[Kesultanan Serdang|Serdang]] yang setelah masa [[Indonesia|Republik Indonesia]] tersebar ke wilayah kabupaten/kota, seperti [[Kota Medan|Medan]], [[Binjai]], [[Kabupaten Deli Serdang|Deli Serdang]], [[Kabupaten Serdang Bedagai|Serdang Bedagai]] dan [[Kabupaten Simalungun|Simalungun]].
 
Salah satu alkuturasi budaya Karo dengan Melayu di Kedjuruan Senembah dapat dilihat dari perkawinan Syahdewa Barus menikah dengan adik Tengku Matsih, Kejeruan Percut. Pada saat Syahdewa Barus wafat tahun 1871, Ia meninggalkan seorang putra yang masih kecil bernama Wan Abdul Rahman Barus. Wan itu adalah gelar Melayu yang artinya: Ibunya Tengku tapi Ayahnya bukan. Padahal Sulung Bahar Barus, Pamannya, yang memangku Jabatan Raja Urung Senembah pada saat itu, belum memakai gelar WAN. dan Putra Sulung Bahar Barus yaitu Wan Abdul Kadir Barus sudah memakai Gelar WAN didepan namanya. Wan Guntar Alam Barus adalah anak dari Akir Ali Barus, juga sudah memakai gelar WAN didepan namanya, jadi gelar WAN dipakai di depan nama keturunan Raja Urung Senembah dapat dikatakan setelah tahun 1870-an. <ref>° H. Wan Umaruddin Barus. name="Sejarah Siembelangpinggel dan SenembahReferenceA", Monora, Medan 1966</ref>
 
Jadi dengan demikian setelah 1870-an gelar WAN ditempatkan didepan nama keturunan Barus Raja Urung Senembah, baik untuk Anak Laki-Laki dan Perempuan ada WAN didepan Nama, Merga Barus atau Barus tetap dipakai juga menandakan asal nya dari Karo, Barus Jahe, Barus Rumah Siberas, dan Masih menjalin Silaturahmi dengan Keluarga Besar Barus Rumah Siberas dan Barus di Wilayah Senembah dan Tanjung Nguda maupun di Barus Jahe. Keturunan Raja Pultak Barus Rumah Siberas, Anak Empung Siembelangpinggel Barus, Menantu Raja Piraus Saragih Dasalak, Yg berkampung di Tadukenraga terus berkembang hingga mancanegara. Di Senembah tidak ada gelar Tengku atau Datuq ke Keturunan Raja Urung Senembah Barus, yang di pakai dan dipergunakan adalah Wan, sesuai Pemakaian Gelar Wan, dimana Ibu nya bergelar Tengku menikah dengan Non Melayu atau Kebanyakan, maka Keturunan dapat menyandang Gelar Wan. Ini sesuai dengan Gelar Kebangsawanan Melayu.
Baris 11:
Sekali Karo tetaplah Karo, inilah yang harus dipegang utuh oleh semua Keturunan Barus Senembah, apapun agamanya dan meskipun terdapat dan memakai gelar kehormatan melayu “Wan” didepan nama, makai ia tetaplah ber-merga Barus atau Br Barus dan itu adalah Karo. adalah Kerajaan Karo dalam Sub Merga Karo-Karo yaitu Barus. Tradisi dan Budaya serta Adat Karo tetap di-upayakan dan di-pertahankan dalam Kedjuruan Senembah, hal ini terlihat nama-nama Raja dan Tokoh-Tokoh Senembah yang tetap menempatkan Merganya setelah Nama, dan dipergunakannya Syariat-Syariat agama Islam dalam kehidupan sehari-hari hingga saat ini.
 
== '''<sub><u><small>Peran Kedjuruan Senembah di Kesultanan Deli dan Kesultanan Serdang</small></u></sub>''' ==
Urung Senembah juga salah satu dari 4 Urung Suku Karo yang berhak untuk memilih, menentukan, mengangkat dan melantik Sultan Deli, dengan lembaga yang dikenal dengan Raja Berempat, dimana Urung Sunggal (Serbanaman) sebagai Ulun Jandi. Kerajaan Aceh mengangkat Gocah Pahlawan sebagai penguasa di Deli yang pada saat itu Kerajaan Urung Senembah terlibat juga dalam pengangkat Gocah Pahlawan sebagai penguasa di Deli.Keterlibatan ini terkait dengan adanya hubungan baik antara Aceh dan Kerajaan Urung Senembah. Kerajaan Urung Senembah menjadi salah satu konfidensi pendiri dari Kesultanan Deli.
 
Perpecahan terjadi di Kesultanan Deli yang di mana Tuanku Umar sebagai pewaris asli Kesultanan Deli tidak di angkat menjadi Sultan Deli. Hal ini dibuatkan sebuah jalan keluar tanpa pertumpahan darah oleh pihak Kerajaan Urung Senembah dengan mengajak Kerajaan Urung Sunggal, Kerajaan Urung Tanjong Morawa dan Kejuruan Lumu dari Aceh. Akhirnya penobatan Tuanku Umar sebagai Kesultanan Serdang di lakukan oleh 4 Urung, sama halnya dengan yang di lakukan oleh Kesultanan Deli. <ref>° H. Wan Umaruddin Barus. name="Sejarah Siembelangpinggel dan SenembahReferenceA", Monora, Medan 1966</ref>
 
Pada saat Belanda datang, Kesultanan Deli langsung berhasil mengikat Belanda dan membuat perjanjian dengan Belanda untuk mendirikan Perkebunan di daerah kekuasaan Kesultanan Deli.Masuknya Belanda mendapat hadangan dari Kesultanan Serdang, Kerajaan dan Kejuruan sehingga terjadi perang di Sunggal dan perebutan tanah di Kejuruan Senembah.Atas kejadian itu Belanda melakukan intropeksi dan Belanda membagi wilayah Kejuruan Senembah antara Kesultan Deli dan Kesultanan Serdang dan Belanda berhasil mendirikan ladang tembakau di daerah tersebut. <ref>° H. Wan Umaruddin Barus. name="Sejarah Siembelangpinggel dan SenembahReferenceA", Monora, Medan 1966</ref>
 
Raja Karo Deli Berempat atau Datuq berempat yang dikenal di Kesultanan Deli, yaitu Datuq empat suku, Yang tetap memiliki Hak Ulayat. Pada Masa kesultanan Deli, Sultan Diangkat dan Dinobatkan oleh Datuq empat Suku ini, dan Sultan tetap Menghormati Hak Dan kekuasaan Datuq empat suku di wilayahnya masing-masing. Pelantikan Sultan dalam Adat Melayu Deli: Ada Pameo, Raja Mangkat, Raja Menanam, yang Artinya Mengebumikan Sultan, Haruslah Juga Sultan, Berarti Harus ada Sultan Baru yang Mesti Mengebumikan Sultan yang Lama, Prosesi Pertama di Bacakannya Surat Ceri yang merupakan Hasil Putusan Pertemuan ke empat Datuq yang menentukan Siapa Sultan Berikutnya.
 
== '''<u><small>PembagianPada Senembahmasa Olehkolonial Belanda</small></u>''' ==
Tahun 1882, Pemerintah kolonial melalui Residen Schiff melakukan politik Adu domba dengan membagi Senembah menjadi 4 kejuruan yaitu:
 
1.       Daerah Medan Senembah dikepalai Wan Kolok Barus,
 
2.      Daerah Patumbak dikepalai Wan Sulong Bahar Barus,
 
3.      Daerah Sigaragara dikepalai Wan Sulong Mamat Barus, 
 
4.      Daerah Namu Surau dikepalai Sibayak Amat Barus.
 
Pembagian ini tidak berjalan secara efektif, sehingga Belanda kemudian memodifikasi perjanjian tersebut dengan membagi 2 daerah Senembah menjadi:
 
1.       Senembah Serdang, yang beribu kota di Sei Bahasa dengan daerahnya di Tadukan Raga/Sei Bahasa dan Medan Senembah.
 
2.       Senembah Deli, yang beribu kota di Patumbak dengan daerahnya Patumbak, Sigaragara dan Namu Surau.
 
== Penguasa ==
== Daftar Raja Urung Senembah ==
 
Menurut '' terombo '' yang ada pada keluarga Senembah, Raja-Raja Senembah Adalah, sbb:
Baris 78:
 
18. Wan Chaidir Barus Raja Urung Senembah Sri Diraja Serdang ke V (2016-Sekarang)
 
 
[[Berkas:H. WAN ABDUL KADIR BARUS.jpg|kiri|jmpl|Wan Haji Abdul Kadir Barus]]
[[Berkas:WAN HEFFEN BARUS.jpg|kiri|jmpl|307x307px|WAN HEFFEN BARUS]]
 
====== <u>'''<big>Raja-Raja Kedjuruan Senembah</big>'''</u> ======
<gallery>
Berkas:Logo-senembah copy.jpg
</gallery>
 
[[:Berkas:01. SILSILAH RAJA SENEMBAH page-0001.jpg|01. SILSILAH RAJA SENEMBAH page-0001.jpg]]
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
• Barus, Wan Chaidir.2016. ''Sebuah Pengantar Sejarah Kerajaan Urung Senembah''.Jakarta: Cahaya Karo Foundation
<br>• [https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1310716375646046&substory_index=0&id=1185506208167064/ Sebuah Pengantar Kerajaan Urung Senembah]
Baris 114 ⟶ 97:
<br>• [https://rute366.blogspot.com/2019/03/urung-senembah-dalam-sejarah-indonesia.html?m=1/ Urung Senembah Dalam Sejarah Indonesia Modern]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
° H. Wan Umaruddin Barus. "Sejarah Siembelangpinggel dan Senembah", Monora, Medan 1966
 
{{Uncategorized|date=12 Januari 2023|tanggal=12|kat=Sejarah}}
 
Wan Chaidir Barus - Raja Urung Senembah 2013-Saat ini[[Berkas:Wan Chaidir Barus.jpg|jmpl|Wan Chaidir Barus - Raja Urung Senembah 2013-saat ini|235x235px]]
[[Kategori:Sejarah Kota Medan]]
[[Kategori:Sejarah Kabupaten Deli Serdang]]
[[Kategori:Marga Barus]]