Kekristenan di Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tian x-way (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
k Mengembalikan suntingan oleh 114.125.169.159 (bicara) ke revisi terakhir oleh Badak Jawa Tag: Pengembalian |
||
(19 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Pp-vandalism|Anti-vandalism}}
{{Kekristenan menurut negara}}
{{Infobox religious group
| group = Kekristenan di Indonesia
| image = COLLECTIE TROPENMUSEUM Kerkdienst Goenoeng Sitoli Nias TMnr 10013687.jpg
|image_caption= Sebuah [[Kebaktian]] di [[Gunungsitoli]], [[Nias]], {{circa|1900}}.
| pop ={{increase}} '''29.579.316''' (2024)<ref name="RELIGIO">{{cite web|url=https://satudata.kemenag.go.id/dataset/detail/jumlah-penduduk-menurut-agama|title=Jumlah Penduduk Menurut Agama|publisher=[[Ministry of Religious Affairs (Indonesia)|Ministry of Religious Affairs]]|date=30 June 2024|access-date=30 August 2024|language=id|quote=Muslim 236 Million (83), Christianity 29.5 Million (10.4), Hindu 4.69 million (1.7), Buddhist 2.02 million (0.7), Folk, Confucianism, and others 192.311 (0.1), Total 277.749.673 Million}}</ref><br/>'''10.5%''' dari populasi
| regions = ''Mayoritas:'' <br/> [[Pulau Papua|Papua]], [[Nusa Tenggara Timur]], dan [[Sulawesi Utara]]<br/> ''Minoritas yang signifikan:'' <br/> [[Kalimantan Barat]], [[Sumatera Utara]], [[Kalimantan Tengah]], [[Sulawesi Selatan]], [[Sulawesi Barat]], [[Sulawesi Tengah]], [[Maluku Utara]], [[Maluku]]
|scriptures= [[Alkitab]]
| langs = [[Bahasa Indonesia]] (resmi), [[Bahasa Inggris]] (''layanan ibadah internasional''), berbagai [[Bahasa di Indonesia|bahasa daerah]]}}
{{Pie chart
|thumb = right
|caption = [[Kekristenan]] di [[Indonesia]]
|label1 = [[Protestan di Indonesia|Protestan]] dan lainnya
|value1 = 70.69
|color1 = Blue
|label2 = [[Gereja Katolik di Indonesia|Katolik]]
|value2 = 29.30
|color2 = Purple
}}
{{Pie chart
|thumb = right
|caption = Kekristenan di Indonesia menurut suku bangsa (2010)<ref name="Demography">Aris Ananta, Evi Nurvidya Arifin, M Sairi Hasbullah, Nur Budi Handayani, Agus Pramono. ''Demography of Indonesia's Ethnicity''. Singapore: ISEAS: Institute of Southeast Asian Studies, 2015. p. 273.</ref>
|label1 = [[Batak]]
|value1 = 20.15
|color1 = Blue
|label2 = [[Orang Jawa|Jawa]]
|value2 = 10.39
|color2 = DarkOrchid
|label3 = [[orang Dayak|Dayak]]
|value3 = 8.64
|color3 = DodgerBlue
|label4 = [[Tionghoa Indonesia|Tionghoa]]
|value4 = 5.19
|color4 = Red
|label5 = [[orang Betawi|Betawi]]
|value5 = 0.65
|color5 = Gold
|label6 = [[Orang Bali|Bali]]
|value6 = 0.21
|color6 = Orange
|label7 = Yang lainnya
|value7 = 54.87
|color7 = Gray
}}
'''Kekristenan''' atau Kristen adalah agama terbesar kedua di Indonesia, setelah Islam. Indonesia juga memiliki populasi Kristen terbesar kedua di Asia Tenggara setelah [[Kekristenan di Filipina|Filipina]], populasi [[Protestan]] terbesar di Asia Tenggara, dan populasi Kristen terbesar ketiga di Asia setelah Filipina dan Tiongkok, diikuti oleh [[Kekristenan di India|India]]. Indonesia juga memiliki populasi Kristen terbesar kedua di [[dunia Muslim]], setelah Nigeria, diikuti oleh Mesir. Umat Kristen di Indonesia yang berjumlah 29.579.316 juta jiwa merupakan 10,47% dari populasi negara pada tahun 2024, dengan 7,40% Protestan (20.911.697 juta) dan 3,06% Katolik (8.667.619 juta). Beberapa provinsi di Indonesia mayoritas beragama Kristen. Di Indonesia, kata ''Kristen'' mengacu pada [[Protestan]] dan Ortodoks,<ref>Denys Lombard, "Nusa Jawa: Batas-batas pembaratan", Jakarta, 1996, h. 268</ref> sedangkan [[Katolik]] disebut sebagai ''Katolik''. Pada abad ke-21 laju [[pertumbuhan populasi Kristen|pertumbuhan dan penyebaran agama Kristen]] telah meningkat, khususnya di kalangan [[Tionghoa Indonesia|minoritas Tionghoa]].<ref>{{Cite news|last=Brazier|first=Roderick|date=2006-04-27|title=Opinion {{!}} In Indonesia, the Chinese go to church|language=en-US|work=The New York Times|url=https://www.nytimes.com/2006/04/27/opinion/in-indonesia-the-chinese-go-to-church.html|access-date=2021-04-28|issn=0362-4331}}</ref><ref name="AFP 7 February 2008" /><ref>{{Cite web|date=2019-09-28|title=(PDF) Believers in Christ from a Muslim Background: A Global Census {{!}} Duane A Miller - Academia.edu|url=https://www.academia.edu/16338087|archive-url=https://web.archive.org/web/20190928201901/https://www.academia.edu/16338087/Believers_in_Christ_from_a_Muslim_Background_A_Global_Census|url-status=dead|archive-date=2019-09-28|access-date=2021-04-28}}</ref>
Wilayah-wilayah tradisional Kristen di Indonesia terkonsentrasi di [[Tanah Batak]], [[Tanah Karo|Taneh Karo,]] [[Nias]], [[Mentawai]], pedalaman [[Kalimantan]], [[Minahasa]], [[Sangir]], [[Poso]], [[Toraja]], [[Mamasa]], [[Nusa Tenggara Timur]], [[Kepulauan Maluku]] dan [[Papua]].▼
▲Wilayah
== Sejarah ==
Baris 29 ⟶ 70:
== Kekerasan dan diskriminasi ==
{{Unreferenced section|date=Mei 2023}}
Sunat paksa dan konversi paksa orang Kristen terjadi selama konflik Muslim-Kristen 1999–2002 di Maluku, bersamaan dengan serangan terhadap gereja-gereja di seluruh Indonesia. Tentara, khususnya satuan pasukan khusus Kopassus, dituduh membantu penyerangan di Maluku, dan tanggapan resmi terhadap serangan ini kurang, sedangkan kekuatan penuh hukum digunakan terhadap orang-orang Kristen yang terlibat dalam balas dendam
Bahkan setelah meredanya konflik Maluku, orang-orang Kristen menjadi korban serangan di bawah umur, tetapi biasa, oleh organisasi Muslim
Pada tanggal 8 Februari 2011, penonton sidang menyerang terdakwa, jaksa dan hakim, dan perusuh Muslim merusak gereja-gereja Protestan dan [[Gereja Katolik Roma|Katolik]], sekolah, dan properti lainnya di Temanggung, Jawa Tengah sebagai protes bahwa jaksa hanya menuntut agar pengadilan menghukum Antonius Bawengan sampai lima tahun penjara (hukuman maksimum yang diizinkan oleh hukum) karena dugaan penistaan
Di sisi lain, juga pada Februari 2011, seorang pemimpin dan pengikut FPI setempat masing-masing menerima hukuman paling lama 5
Pada awal Ramadhan Agustus 2011, sekelompok umat Islam menyerang dan membakar tiga gereja di
Pada 9 Mei 2017, Gubernur Jakarta [[Basuki Tjahaja Purnama]] yang beragama Kristen divonis dua tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara setelah dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana penodaan agama.
Pada 13 Mei 2018 tiga gereja menjadi sasaran bom bunuh diri di Surabaya.
|