Siti Hutami Endang Adiningsih: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(4 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 15:
}}
'''
==Kehidupan awal dan pendidikan==
=== Kehidupan awal ===
Mamiek Soeharto lahir di [[Jakarta]] pada 23 Agustus 1964. Ia adalah anak keenam (dan putri bungsu) dari pasangan [[Soeharto]] dan [[Siti Hartinah|Tien Soeharto]]. Mamiek lahir pada hari ulang tahun ibundanya, sehingga memiliki tanggal ulang tahun yang sama dengan [[Siti Hartinah|Ibu Tien]]. Pada saat itu, ayahnya menjabat sebagai [[Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat|Panglima Komando Strategis Angkatan Darat]] dengan pangkat [[Mayor Jenderal]]. Ia juga merupakan keturunan [[Mangkunegara III]] dari garis ibu.
=== Pendidikan ===
Mamiek bersekolah di SMP [[Perguruan Cikini]] dan SMA Santa Theresia Menteng di Jakarta. Setamatnya dari Sekolah Menengah Atas pada tahun 1983, ia kemudian kuliah di [[Institut Pertanian Bogor]] (IPB) dengan mengambil jurusan Statistika di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Mamiek lulus pada tahun 1987 dengan gelar [[Rekayasawan|Insinyur]] pertanian.<ref>{{cite news|date=10 October 1987|title=Wisuda di IPB|language=id|work=TEMPO|url=https://www.tempo.co/tokoh/wisuda-di-ipb-1060202|access-date=22 December 2024}}</ref> Upacara wisudanya dihadiri oleh kedua orang tuanya, yang saat itu menjabat sebagai Presiden & Ibu Negara Indonesia.<ref>{{cite web|date=20 October 1987|title=Kegiatan Presiden Soeharto Wisuda di IPB|language=id|work=Antara|url=https://soehartolibrary.id/kegiatan-presiden-soeharto-wisuda-ipb-1987/|access-date=22 December 2024}}</ref>
== Karier ==
Mamiek Soeharto menjabat sebagai
Tidak Selain bisnis, Mamiek aktif di bidang kegiatan sosial. Ia menjabat sebagai Pembina Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri)<ref>{{cite web |url=https://damandiri.id/home/article/read/1029682594-tentang-kami/1392428579-struktur-organisasi |title=Struktur Organisasi |date=18 March 2023 |publisher=Yayasan Damandiri}}</ref> yang mempunyai tujuan untuk membantu keluarga Indonesia yang masih hidup dibawah garis kemiskinan.<ref>{{cite web |url=https://damandiri.id/home/article/read/1029682594-tentang-kami/1405562838-profil-yayasan |title=Profil Yayasan |date=18 March 2023 |publisher=Yayasan Damandiri}}</ref> Di bawah pembinaannya, Yayasan Damandiri berhasil menjalankan berbagai program sosial seperti membangun Kawasan Wisata [[Suku Badui|Baduy]] Saung Sadulur di [[Kabupaten Lebak]], [[Banten]] pada tahun 2023<ref>{{cite news|date=1 September 2023|title=Rumah Singgah Wisatawan di Kawasan Baduy Diresmikan|language=id|work=Radio Republik Indonesia|url=https://www.rri.co.id/wisata/342485/rumah-singgah-wisatawan-di-kawasan-baduy-diresmikan|access-date=22 December 2024}}</ref> dan Desa Wisata Samiran di [[Kabupaten Boyolali]], [[Jawa Tengah]] pada tahun 2019.<ref>{{cite news|date=1 Maret 2019|title=Samiran, Desa Wisata Baru di Lereng Merapi|language=id|work=Kompas.com|url=https://travel.kompas.com/read/2019/03/01/110900627/samiran-desa-wisata-baru-di-lereng-merapi|access-date=23 December 2024}}</ref>
Pada pandemi [[Covid-19]], di April 2020, Mamiek mengirim bantuan 1,500 paket sembako ke komunitas [[Institut Pertanian Bogor]] yang saat itu partially close down. Bantuan diterima langsung oleh Dekan FMIPA, Dr Ir Sri Nurdiati, MSc di Auditorium FMIPA, Kampus IPB Dramaga.<ref>{{cite web |url=https://sustainability.ipb.ac.id/alumni-menjawab-panggilan-ipb-university-untuk-berbakti-pada-negeri/ |title=Alumni Menjawab Panggilan IPB University untuk Berbakti pada Negeri
▲Mamiek juga aktif dibidang kegiatan sosial di bawah naungan Yayasan Dharmais. Bersama kakaknya, Siti Hardijanti Rukmana atau Mbak Tutut, Yayasan Dharmais menyelenggarakan operasi katarak bagi masyarakat tidak mampu di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar). Sejak didirakn pada tahun 1976, Yayasan Dharmais sudah memberikan manfaat bagi 140.000 orang.<ref>{{Cite news|url=https://m.tribunnews.com/regional/2019/04/12/yayasan-dharmais-gelar-operasi-katarak-dan-bibir-sumbing-gratis-di-ntt|title=Yayasan Dharmais Gelar Operasi Katarak dan Bibir Sumbing Gratis di NTT|author=Eko Sutriyanto|publisher=Tribunnews|date=2019-04-12||first=Eko|last=Sutriyanto|language=id|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]}}</ref>
|date=3 April 2020 |publisher=IPB University}}</ref>
==Kehidupan pribadi==
Mamiek menikah dengan Pratikto Singgih pada tahun 1988.<ref>{{Cite web|url=https://bisnis.tempo.co/read/386647/apa-hubungan-yawadwipa-dengan-keluarga-cendana|title=Apa Hubungan Yawadwipa dengan Keluarga Cendana?|date=2012-02-27|website=tempo.co|access-date=2019-11-08}}</ref> Pratikto adalah lulusan [[Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia|
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia]] dan juga putra dari Prayitno Singgih, seorang diplomat [[Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia|Departemen Luar Negeri Indonesia]].<ref>{{cite news|date=1 October 1988|title=Menikah dengan Tito|language=id|work=TEMPO|url=https://www.tempo.co/tokoh/menikah-dengan-tito-1055623|access-date=22 December 2024}}</ref> Pernikahannya dikaruniai seorang anak bernama Wiratama Hadi Ramanto (Wira). Mamiek dan Pratikto akhirnya bercerai. Sementara putranya, Wira, berprestasi dengan menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) pada 17 Agustus 2007, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-62 RI di Istana Merdeka.<ref>{{Cite web|url=https://www.antaranews.com/berita/73922/cucu-hm-soeharto-terpilih-jadi-anggota-paskibraka|title=Cucu HM Soeharto Terpilih Jadi Anggota Paskibraka|date=2007-08-15|website=Anatara News|access-date=2024-28-10}}</ref> == Referensi ==
|