Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sekretaris Jenderal Sujahri Somar dan Ketua Umum Imanuel Cahyadi
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(15 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 20:
| membership =
| language = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
| sec_gen = M.Sujahri Ageng Dendy SetiawanSomar
| leader_title = Ketua Umum DPP (2019–2022)
| leader_name = ArjunaImanuel Putra Aldinocahyadi
| main_organ =
| parent organization =
Baris 30:
| budget =
| remarks =
| website = {{URL|dppgmniurl//:www.org}}gmni.or.id
}}
 
Baris 39:
== Sejarah ==
 
Gagasan untuk melakukan peleburan muncul pertama kali dari ketua Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia, [[S.M. Hadiprabowo]] pada September 1953, gagasan itu disambut oleh [[Soetojo Prawiromidjojo]], tokoh dari Gerakan Mahasiswa Merdeka. Didasari keinginan untuk menyatukan organisasi-organisasi mahasiswa [[Nasionalisme|nasionalis]], S. M Hadiprabowo kemudian mengatur pertemuan dengan pimpinan dua organisasi lainnya. Hadiprabowo kemudian bertemu dengan [[Slamet Djajawidjaja]], Slamet Rahardjo, dan Haruman dari Gerakan Mahasiswa Merdeka. Ia kemudian bertemu [[Wahyu Widodo]], [[Subagio Masrukin]], dan [[Sri Sumantri]] dari Gerakan Mahasiswa Marhaenis.<ref name=":0" /><ref name=":1" /><ref>{{Cite web|url=http://www.marhaenislokajaya.com/2018/03/sejarah-gerakan-mahasiswa-nasional-indonesia-gmni.html|title=Sejarah Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Dari Masa ke Masa|website=Marhaenis Lokajaya|access-date=2019-10-02|archive-date=2023-05-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20230530003710/https://www.marhaenislokajaya.com/2018/03/sejarah-gerakan-mahasiswa-nasional-indonesia-gmni.html|dead-url=no}}</ref>
 
Pimpinan ketiga organisasi akhirnya setuju untuk mengadakan pertemuan. Pertemuan diadakan di rumah dinas Walikota Jakarta (setara dengan [[Gubernur Jakarta]] saat ini), [[Soediro]]. Dalam pertemuan tersebut, ketiga organisasi berhasil mencapai kesepakatan untuk berfusi, baik secara organisasi maupun secara ideologi. Dalam pertemuan tersebut, nama Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dipilih sebagai nama organisasi hasil fusi, disepakati pula [[nasionalisme]] dan [[marhaenisme]] menjadi ideologi GMNI. Selain dua hal tersebut, pertemuan juga memutuskan Kongres I GMNI akan diadakan di [[Surabaya]].<ref name=":0" />