Dangdut: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
lebih albom Rhoma di awal |
k Perbaikan [fix]. |
||
(10 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3:
| color = #ffffff
| bgcolor = #000000
| stylistic_origins = [[Musik klasik Hindustani|Hindustani]], [[Musik Melayu|Melayu
| cultural_origins = Ujung Th. 1960-an [[Jakarta]]
| instruments = [[Tabla]] (dapat diganti dengan [[ketipung]]), [[drum|drum set]], [[suling]], [[tamborin]], [[gitar]] (akustik atau elektrik), [[mandolin]], [[bass]], [[saksofon]], [[terompet]], [[kibor]], dll.<ref name="vv1992" />
| popularity = [[1970-an]] – kini
| derivatives =
| subgenres = {{hlist|Dangdut
| subgenrelist =
| fusiongenres = {{hlist|[[Campursari]]|[[Congdut]]|[[Funkot]]|[[Pop koplo]]|[[musik tegalan|Tegalan]]}}
| regional_scenes = [[Dangdut di Malaysia]]
| local_scenes =
| other_topics = {{hlist|[[
}}
[[Berkas:Dangdut Silaturahmi Ramadhan Plaza Surabaya.JPG|jmpl|250px|Sebuah pertunjukan musik dangdut modern di Plaza [[Surabaya]].]]
'''Dangdut''' merupakan salah satu dari ''[[genre musik]]'' [[musik populer|populer]] [[musik tradisional|tradisional]] asal [[musik Indonesia|Indonesia]] hasil dari perpaduan musik dari film India dengan Melayu dan musik rok dari Barat.<ref name="britannica">{{cite encyclopedia |surname=Gorlinski |given=Virginia |title=Dangdut {{!}} music |lang=en |url=https://www.britannica.com/art/dangdut |encyclopedia=[[Encyclopædia Britannica]] Online|access-date=11-11-2024}}</ref><ref name="Santoso">{{cite news|title=Dangdut Asli Indonesia, Bukan India atau Malaysia', Berikut Ulasannya |url=https://sulteng-antaranews-com.cdn.ampproject.org/v/s/sulteng.antaranews.com/amp/berita/320/dangdut-asli-indonesia-bukan-india-atau-malaysia?amp_gsa=1&_js_v=a9&usqp=mq331AQIUAKwASCAAgM%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=17040369473478&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&share=https%3A%2F%2Fsulteng.antaranews.com%2Fberita%2F320%2Fdangdut-asli-indonesia-bukan-india-atau-malaysia |date=30 April 2012 |editor=Santoso |publisher=[[Antara]] Sulteng |accessdate=10-09-2024 |archive-date=|archive-url=|dead-url=no}}</ref> Perpaduan gaya musik ini digunakan pertama kali di Jakarta pada sekitar
Awalnya musik dangdut dikenal dengan nama "[[Orkes Melayu]]".
Kemudian, dangdut dipengaruhi musik India melalui film Bollywood yang dibawakan oleh [[Ellya Khadam]] dengan lagu "Boneka India", sehingga terlahir sebagai Dangdut pada tahun 1968 dengan tokoh utama, "raja dangdut" [[Rhoma Irama]]. Dalam evolusi menuju [[bentuk musik]] kontemporer, sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan [[harmoni (musik)|harmonisasi]]). Perubahan arus politik Indonesia pada akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya penggunaan [[gitar]] listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari [[keroncong]], [[langgam]], [[degung]], [[karawitan]], [[gambus]], [[musik rok|rok]], [[reggae]], [[musik pop|pop]], [[disko]], [[rap]], bahkan [[musik dansa elektronik]] (tekhno, [[musik house|house]] dll).<ref name="vv1992">{{
Pengaruh India juga sangat kuat didalam genre musik dangdut ini, melainkan dari gaya harmoni dan instrumen, juga dipopulerkan dengan lagu-lagu dangdut klasik yang bertema India yang dinyanyikan oleh penyanyi-penyanyi dangdut populer seperti Rhoma Irama dengan lagunya yang berjudul ''Terajana'', [[Mansyur S.]] dengan lagunya yang berjudul ''Khana'', [[Ellya Khadam]] dengan lagu ''Boneka India'' dan [[Via Vallen]] dengan lagu berjudul ''[[Sayang]]'' menjadikan musik dangdut lebih dikenal lagi saat ini. Beberapa penyanyi yang mendapat julukan sebagai ratu atau [[diva]] dangdut ialah [[Elvy Sukaesih]], [[Camelia Malik]], [[Iyeth Bustami]], [[Kristina]], Via Vallen, [[Ayu Ting Ting]], dan [[Lesti Kejora|Lesti]].
Dangdut sebenarnya telah menjadi [[Musik Rakyat (genre musik)|musik rakyat]] di Indonesia dan mengungguli aliran musik lain dalam popularitas:<ref name="Campbell" /><ref name="Browne" /> orang-orang suka menyanyikan lagu-lagunya dengan [[karaoke]], baik untuk diri sendiri maupun saat perayaan se-keluarga, pegawai di kantor-kantor pemerintahan pusat melakukan senam dengan musiknya sebelum mulai bekerja, dan sebagainya. Panggung kampanye partai politik juga tidak ketinggalan memanfaatkan kepopuleran dangdut untuk menarik massa. Selain di
== Asal istilah ==
Baris 40:
{{More citations needed section|date=May 2022}}
{{Musik Indonesia}}
=== Musik Melayu Deli tahun 1940 ===
Baris 57 ⟶ 47:
=== Irama Amerika Latin tahun 1950 ===
Pada tahun 1950, [[musik
Dangdut kontemporer telah berbeda dari akarnya, musik Melayu, meskipun orang masih dapat merasakan sentuhannya. Pada tahun 1950-an dan 1960-an banyak berkembang orkes-orkes Melayu di
=== Dari musik Melayu Deli tahun 1940 ke Dangdut tahun 1968 ===
Baris 119 ⟶ 109:
[[Berkas:Dangdut Cowboys Hadir di Indonesia Meriahkan Peringatan 70 Tahun Hubungan AS-RI (32597920877).jpg|jmpl|250px|Dangdut Cowboys, band dangdut asal [[Pittsburgh]], AS.]]
Dangdut sebenarnya mulai dari tahun 1990-an menjadi [[Musik Rakyat (genre musik)|"musik rakyat"]] usia berapa pun di Indonesia dan mengungguli sembarangan aliran musik lain dalam popularitas, mempunyai radio serta acara televisi sendiri.<ref name="Campbell" /><ref name="Browne" /> Selain di Indonesia dangdut cukup popular pula di [[Malaysia]], meliputi sejumlah nama pedangdut dari Indonesia.<ref name="Nuvich" /><ref name="NuvichCampbell" />
Panggung kampanye partai politik juga tidak ketinggalan memanfaatkan kepopuleran dangdut untuk menarik massa.<ref name="Høeg10">Høeg Jensen, Simon (2012). [[:Berkas:Islam og Dangdut .pdf|''Islam og Dangdut: en undersøgelse af indonesiske musikkulturers forhold til islam og kulturelle rettigheder'']] (PDF) (dalam bahasa Denmark), [[Universitas Kopenhagen|Københavns Universitet]]. hlm.
Baris 161 ⟶ 151:
Sayang, pernyataan dia seperti tak pernah didengarkan oleh para pelaku dangdut terutama penyanyi. Justru hal itu seolah semakin mengeksiskan Dangdut Koplo itu sendiri disamping produktivitas Dangdut non koplo yang sepi dan kalah bersaing dengan peredaran VCD/DVD bajakan yang semakin meluas. Di sisi lain, penyanyi pendatang baru juga semakin membludak, baik itu yang bersifat lokal atau nasional, begitu juga dengan grup-grup dangdut koplo juga semakin banyak, ata grup yang tadinya beraliran klasik atau rokdut, berganti haluan menjadi dangdut koplo.
Mungkin masyarakat Indonesia sudah banyak yang tahu artis-artis pendatang seperti
Saking hukum nasional, para pemain dangdut mencari keseimbangan antara persepsi tentang kewanitaan, seksualitas, dan moralitas.<ref name="Decker" />
Baris 230 ⟶ 220:
* [[Nella Kharisma]]
* [[Neng Oshin]]
* [[Pancal 15]]▼
* [[Reza Zakarya]]
* [[Ridho Rhoma]]
Baris 277 ⟶ 268:
* [[Nita Thalia]]
* [[Nur Bayan]]
▲* [[Pancal 15]]
* [[Ratna Antika]]
* [[Ratu Dewi Imasy|Ratu Dewi]]
Baris 376 ⟶ 366:
[[Berkas:Indonesian dangdut award indosiar 2014-06-13 01-25.jpg|jmpl|ka|200px|[[Indonesian Dangdut Awards]] 2014 dari [[Indosiar]].]]
;
* [[Anugerah Musik Indonesia]] (kategori ''Dangdut'')
* Ambyar Awards
* Lomba Cipta Lagu Dangdut ([[Lomba Cipta Lagu Dangdut IV|''ke-4'']], [[Lomba Cipta Lagu Dangdut V|''ke-5'']])
;
* [[Anugerah Dangdut Indonesia]]
* [[Anugerah Dangdut Pemirsa TPI 2005]]
* [[Indonesian Dangdut Awards]]
;
* [[D'Academy]]
* [[D'Academy Asia]]
Baris 395 ⟶ 385:
== Bacaan lanjutan ==
* ''[https://folkways.si.edu/music-of-indonesia-series Music of Indonesia] [Series].'' Ed. by Philip Yampolsky. Washington, DC: Smithsonian/Folkways, 1990–1999. 20 Compact Discs with Liner Notes. Bibliography.
** Vol. 2 (1991): Indonesian Popular Music: Kroncong, Dangdut, & Langgam Jawa.
* {{cite book |surname=Sakrie |given=Denny |authorlink=Denny Sakrie |year=2015 |title=100 Tahun Musik Indonesia |others=Editor ahli David Tarigan |place=Jakarta |publisher=GagasMedia |url={{Google books|id=l3zwBgAAQBAJ|plainurl=y|page=|keywords=|text=}} |isbn=979-780-785-1}}
* {{cite book |surname=Weintraub |given=Andrew N. |title=Dangdut Stories: A Social and Musical History of Indonesia's Most Popular Music |language=en |url={{Google books|id=VP1P_SQ5jj0C|plainurl=y|page=|keywords=|text=}} |year=2010 |place=Oxford |publisher=[[Oxford University Press]] |year=2010 |isbn=978-0-19-539567-9}}
|