Pembantaian Santa Cruz: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Pengembalian manual VisualEditor |
||
(37 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 21:
{{Sejarah Timor Leste}}
'''Pembantaian Santa Cruz''' (juga dikenal sebagai '''Pembantaian Dili''') adalah sebuah tragedi berdarah penembakan
== Latar belakang ==
Baris 44:
[[Kongres Amerika Serikat]] memangkas anggaran program pelatihan [[IMET]] untuk militer Indonesia, tetapi penjualan senjata ke ABRI tetap berjalan.<ref name = "ETAN01">[http://etan.org/timor/uspolicy.htm ETAN: U.S. Policy toward East Timor], [http://etan.org/ East Timor and Indonesia Action Network].</ref> Presiden [[Bill Clinton|Clinton]] memutus kerja sama militer dengan Indonesia pada tahun 1999.<ref name = "ETAN02">[http://etan.org/news/2002a/05back.htm ETAN Backgrounder for May 20 Independence], [http://etan.org/ East Timor and Indonesia Action Network].</ref> Tahun 2005, AS melanjutkan kembali program pelatihan dan kerja sama militer dengan Indonesia.<ref>{{cite web|last=ETAN|title=Senator Leahy on Military Aid to Indonesia and East Timor|url=http://www.etan.org/et2005/november/07/10leahy.htm|publisher=East Timor and Indonesia Action Network|accessdate=6 April 2013}}</ref> Tahun 2012, Presiden [[Barack Obama|Obama]] menambah anggaran bantuan militer ke Indonesia menjadi US$1,56 miliar dan menyetujui program pelatihan langsung pasukan khusus Indonesia oleh militer AS.<ref>{{cite web|last=UPI|title=Indonesia gets $1.56B in U.S. military aid|url=http://www.upi.com/Top_News/World-News/2013/02/13/Indonesia-gets-156B-in-US-military-aid/UPI-39321360767598/|work=World News|publisher=United Press International|accessdate=6 April 2013}}</ref><ref>{{cite web|last=Los Angeles Times|title=U.S. to resume aid to Kopassus Indonesia's controversial military forces|url=http://articles.latimes.com/2010/jul/23/world/la-fg-0723-indonesia-obama-20100723|work=LA Times|publisher=Los Angeles Times|accessdate=6 April 2013}}</ref>
Banyak rakyat Portugal yang menyesali keputusan pemerintah mereka yang praktis telah meninggalkan bekas koloni mereka pada [[1975]]. Mereka terharu oleh siaran yang melukiskan orang-orang yang berseru-seru dan berdoa dalam bahasa Portugis. Demikian pula, banyak orang Australia yang merasa malu karena dukungan pemerintah mereka terhadap rezim [[Soeharto]] yang menindas di Indonesia, dan apa yang mereka lihat sebagai pengkhianatan bagi bangsa Timor Timur yang pernah berjuang bersama pasukan Australia melawan [[Jepang]] pada [[Perang Dunia II]].
Pembantaian ini memaksa [[pemerintah Portugal]] untuk menggencarkan diplomasinya. Portugal mendorong negara-negara [[Uni Eropa]] untuk menekan Indonesia, tetapi gagal. [[Britania Raya]], misalnya, memiliki hubungan ekonomi erat dengan Indonesia yang melibatkan penjualan senjata.<ref>{{Cite web |url=http://www.caat.org.uk/publications/countries/indonesia-0604.php |title=CAAT Publications - Arms to Indonesia Factsheet<!-- Bot generated title --> |access-date=2019-11-12 |archive-date=2008-09-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080917180244/http://www.caat.org.uk/publications/countries/indonesia-0604.php |dead-url=yes }}</ref>
Masyarakat Australia mengkritik pemerintahnya yang mengakui kedaulatan Indonesia atas Timor Timur. Pemerintah Australia saat itu sudah mempererat kerja sama dengan militer Indonesia. Pada 1999, Australia sementara memutus hubungan militer akibat kekerasan yang terjadi usai referendum kemerdekaan tahun itu.<ref name = "Reuters">[http://www.etan.org/et2004/november/01-07/04adf.htm "Australia should avoid ties with Indonesia military: Study"]. ''[[Reuters]]''. Retrieved on 16 August 2007.</ref> Menteri Luar Negeri Australia, [[Gareth Evans (politikus)|Gareth Evans]], menyebut peristiwa ini "anomali, bukan bagian kebijakan pemerintah [Indonesia]".<ref>[https://books.google.co.uk/books?id=k9Ro7b0tWz4C&lpg=PA179&dq=%22an%20aberration%2C%20not%20an%20act%20of%20state%20policy%22&pg=PA179#v=onepage&q=%22an%20aberration,%20not%20an%20act%20of%20state%20policy%22&f=false ''The Specter of Genocide: Mass Murder in Historical Perspective''], Robert Gellately, Ben Kiernan, Cambridge University Press, 2003, page 179</ref>
Kejadian ini kini diperingati sebagai [[Hari Pemuda]] oleh negara [[Timor Leste]] yang merdeka. Tragedi [[12 November]] ini dikenang oleh bangsa Timor Leste sebagai salah satu hari yang paling berdarah dalam sejarah mereka, yang memberikan perhatian internasional bagi perjuangan mereka untuk merebut kemerdekaan.
|