Naskah Merapi-Merbabu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambah referensi penting
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Menambah referensi penting
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
Baris 37:
Naskah-naskah Merapi-Merbabu membuktikan bahwa komunitas sastra yang makmur pernah hidup di kawasan tersebut. Tak hanya makmur, tapi juga penuh dengan kerukunan. Merapi-Merbabu berada di kawasan pegunungan (selatan Jawa), yang pada abad 16 M, merupakan pusat Kesultanan Pajang.
 
Pada 1592 M, saat ditulisnya naskah bernomor ''PN7L29'' yang menceritakan dialog Nabi Muhammad SAW, adalah masa hegemoni Kesultanan Pajang dalam membawa Islam ke wilayah selatan. Ini menjadi bukti kedekatan [[Kesultanan Pajang]] dengan Para Wiku yang ada di pegunungan. Selain itu, ini juga jadi bukti empiris bahwa Kesultanan Pajang menjunjung tinggi penghormatan atas perbedaan.
 
Karya-karya Merapi-Merbabu juga mengilhami budaya sastra yang unggul di [[Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat|Kesultanan Yogyakarta]] dan [[Keraton Surakarta Hadiningrat|Keraton Surakarta]]. Sebagai contoh, banyak naskah-naskah Merapi Merbabu yang kelak, pada abad 18 M dan 19 M digubah dan dimodifikasi oleh para Pujangga Keraton Surakarta.