Jenghis Khan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 26694275 oleh Erenyeager20 (bicara)
Tag: Pembatalan
 
(11 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 135:
=== Kurultai tahun 1206 dan reformasi ===
[[File:Temüjin proclaimed as Genghis Khan in 1206 Jami' al-tawarikh manuscript.jpg|thumb|upright=1.2|Temüjin diproklamasikan menjadi Jenghis Khan, sebagaimana yang diilustrasikan dalam manuskrip abad ke-15 [[Jami' al-tawarikh]].{{efn|{{transl|mn|[[Tug (panji)|Tuq]]}}, sebuah panji yang terbuat dari ekor-ekor [[yak]] atau kuda, ditempatkan di kanan; {{transl|mn|tuq}} putih yang digambarkan disini mewakili perdamaian, sementara {{transl|mn|tuq}} hitam mewakili perang.{{sfn|May|2012|p=36}}}}{{sfn|May|2012|p=36}}]]
Setelah menjadi penguasa tunggal padang rumput, Temüjin mengadakan pertemuan besar yang dikenal sebagai {{transl|mn|[[kurultai]]}} di sumber Sungai Onon pada 1206.{{sfn|Fitzhugh|Rossabi|Honeychurch|2009|p=103}} Dalam pertemuan ini, ia secara resmi mengadopsi gelar Jenghis Khan. Makna dan asal-usul gelar ini telah banyak diperdebatkan. Beberapa orang percaya bahwa gelar ini tidak memiliki arti khusus dan hanya dipilih oleh Temüjin untuk membedakan dirinya dari gelar tradisional {{transl|mn|gurkhan}}, yang telah diberikan kepada Jamukha dan oleh karena itu dianggap kurang berharga.{{sfnm|Pelliot|1959|1p=296|Favereau|2021|2p=37}} Teori lain menyatakan bahwa “Jenghis” menyiratkan kualitas seperti kekuatan, ketegasan, kekerasan, atau kebenaran.{{sfnm|Ratchnevsky|1991|1p=89|Pelliot|1959|2p=297}} Gagasan ketiga menyatakan bahwa gelar tersebut terkait dengan kata Turki {{transl|trk|tängiz}}, yang berarti “samudra,” menyiratkan bahwa “Jenghis Khan” dapat berarti “penguasa samudra,” yang pada gilirannya melambangkan seluruh dunia, sehingga membuat gelar tersebut berarti “Penguasa Universal.”{{sfnm|Ratchnevsky|1991|1pp=89–90|Pelliot|1959|2pp=298–301}}
 
Setelah berhasil menguasai populasi lebih dari satu juta orang,{{sfn|Weatherford|2004|p=65}} Jenghis Khan memulai apa yang digambarkan oleh sejarawan Timothy May sebagai "revolusi sosial".{{sfn|May|2018|p=39}} Sistem kesukuan tradisional, yang terutamasecara dirancangutama untukberkembang menguntungkan klan dan keluarga kecil, sistem ini tidak memadailayak dijadikan sebagai landasan bagi negara kesatuan yang lebih besar dan telah terbukti gagal diterapkan pada konfederasi-konfederasi padang rumput sebelumnya. Menyadari hal ini, Jenghis Khan memperkenalkan serangkaian reformasi administratif yang bertujuan untuk mengurangimenekan kuatnyakekuatan kesukuan dan menggantinya dengan kesetiaan tanpa syarat kepada khan dan keluarga penguasanya.{{sfnm|Ratchnevsky|1991|1p=90|2a1=Fitzhugh|2a2=Rossabi|2a3=Honeychurch|2y=2009|2p=104|McLynn|2015|3p=97}} Dengan banyaknya pemimpin suku tradisional yang tersingkir saat ia naik ke tampuk kekuasaan, Jenghis Khan mampu membentuk kembali hierarki sosial Mongol dengan cara yang mendukung otoritasnya. Tingkat tertinggi dari hierarki baru ini diperuntukkan khusus bagi keluarganya sendiri dan keluarga saudara-saudaranya, yang kemudian dikenal sebagai ''altan uruq'' (yang berarti "keluarga emas") atau ''chaghan yasun'' (yang berarti "tulang putih"). Di bawah mereka adalah ''qara yasun'' (yang berarti "tulang hitam" atau terkadang ''qarachu''), yang terdiri dari aristokrasi pra-kekaisaran yang masih ada dan keluarga-keluarga baru yang paling penting yang telah menjadi terkenal di bawah pemerintahan Jenghis Khan. Restrukturisasi ini membantu mengkonsolidasikan kekuasaannya dan memastikan kesetiaan rakyat Mongol kepada dinastinya.{{sfnm|Atwood|2004|1pp=505–506|May|2018|2p=39}}
 
Untuk menghilangkan loyalitas kesukuan yang tersisa dan menciptakan masyarakat yang bersatu, Jenghis Khan menata ulang masyarakat Mongol ke dalam sistem desimal militer. Setiap pria berusia antara lima belas hingga tujuh puluh tahun diwajibkan mengikuti wajib militer ke dalam sebuah {{transl|mn|[[mingghan|minqan]]}} ({{Plural form}} {{transl|mn|minkad}}), sebuah unit yang terdiri dari seribu tentara. ''Minkad'' ini kemudian dibagi lagi menjadi unit-unit yang lebih kecil yang terdiri dari ratusan orang, yang dikenal sebagai {{transl|mn|jaghun}} ({{plural form}} {{transl|mn|jaghat}}), dan unit-unit yang terdiri dari puluhan orang, yang disebut {{transl|mn|arban}} ({{Plural form}} {{transl|mn|arbat}}).{{sfnm|May|2007|1pp=30–31|McLynn|2015|2p=99}} Struktur ini tidak hanya mencakup militer, tetapi juga mencakup rumah tangga setiap orang, yang berarti bahwa setiap {{transl|mn|minqan}} militer didukung oleh {{transl|mn|minqan}} rumah tangga yang sesuai, menciptakan apa yang sejarawan Timothy May gambarkan sebagai "[[kompleks militer–industri]]." Setiap {{transl|mn|minqan}} berfungsi sebagai unit politik dan sosial, dan para pejuang dari suku-suku yang kalah sengaja disebarkan di berbagai {{transl|mn|minqad}} untuk mencegah mereka bersatu dan memberontak sebagai sebuah kelompok yang kohesif. Sistem ini dirancang untuk menghapus identitas kesukuan lama, dan menggantinya dengan kesetiaan kepada "Negara Besar Mongol" dan para komandan yang mendapatkan pangkat mereka melalui prestasi dan kesetiaan kepada khan.{{sfnm|May|2018|1pp=39–40|2a1=Fitzhugh|2a2=Rossabi|2a3=Honeychurch|2y=2009|2p=104}} Reformasi ini terbukti sangat efektif. Bahkan setelah [[Pembagian Kekaisaran Mongol|Kekaisaran Mongol akhirnya terpecah belah]], perpecahan yang terjadi tidak pernah mengikuti garis kesukuan. Sebaliknya, wangsa Jenghis Khan terus memerintah tanpa tantangan; sehingga beberapa cabang keturunannya masih berkuasa hingga akhir tahun 1700-an. Bahkan para pemimpin non-kaisar yang kuat seperti [[Timur Lenk]] dan [[Edigu]] dipaksa untuk memerintah melalui penguasa boneka yang merupakan keturunan Jenghis Khan, yang semakin menunjukkan kekuatan abadi dari sistem yang ia bangun.{{sfn|Jackson|2017|p=65}}
 
{{multiple image
Baris 154:
| footer = Patung-patung modern [[Muqali]] (''atas'') dan [[Bo'orchu]] (''bawah'') di [[Lapangan Sükhbaatar]], [[Ulaanbaatar]]
}}
Jenghis Khan memberi penghargaan kepada {{transl|mn|nökod}} (sahabat setia) yang paling tepercaya dengan mengangkat mereka ke pangkat tertinggi dan menganugerahkan mereka penghargaan yang signifikan. Bo'orchu dan [[Muqali]] masing-masing diberi komando atas sepuluh ribu orang, yang masing-masing memimpin sayap kanan dan kiri pasukan.{{sfnm|Atwood|2004|1p=393|Weatherford|2004|2p=67}} {{transl|mn|Nökod}} lainnya diberi komando atas salah satu dari sembilan puluh lima {{transl|mn|minkad}} (unit yang terdiri dari seribu tentara). Sejalan dengan cita-cita meritokrasi Jenghis Khan, banyak dari para komandan ini berasal dari latar belakang yang sederhana. Sejarawan Ratchnevsky menyoroti contoh-contoh seperti Jelme dan Subutai, yang merupakan anak dari pandai besi, serta yang lainnya yang awalnya adalah seorang tukang kayu, penggembala, dan bahkan dua orang penggembala yang telah memperingatkan Temujin tentang rencana Toghrul pada 1203.{{sfnm|Ratchnevsky|1991|1p=92|May|2018|2p=77|Man|2004|3pp=104–105}} Sebagai hak istimewa, Jenghis Khan mengizinkan komandan-komandan tertentu yang setia untuk mempertahankan identitas kesukuan unit mereka, terlepas dari upaya-upaya umum yang dilakukannya untuk menekan afiliasi kesukuan. Sebagai contoh, Alaqush dari suku Ongud diizinkan untuk mempertahankan 5000 prajurit dari sukunya, karena putranya telah mendapatkan aliansi dengan Jenghis dengan menikahi putrinya, Alaqa.{{sfnm|Ratchnevsky|1991|1pp=92–93|May|2018|2p=77|Atwood|2004|3pp=460–462}}
 
Elemen kunci yang mendukung reformasi Jenghis Khan adalah perluasan {{transl|mn|[[keshig]]}}, sebuah korps elit yang awalnya diambil dari Kereit setelah kemenangan Temüjin atas Toghrul pada 1203. Awalnya, ''keshig'' adalah kelompok yang relatif kecil, tetapi selama {{transl|mn|kurultai}} (dewan) tahun 1206, jumlahnya meningkat secara signifikan dari 1.150 menjadi 10.000 orang. {{transl|mn|Keshig}} memiliki banyak peran, tidak hanya sebagai pengawal khan, tetapi juga berfungsi sebagai staf rumah tangga, akademi militer, dan pusat administrasi pemerintahan.{{sfnm|Atwood|2004|1p=297|Weatherford|2004|2pp=71–72|May|2018|pp=40–41}} Para prajurit di {{transl|mn|keshig}} biasanya adalah saudara laki-laki atau anak laki-laki dari komandan militer, yang secara efektif berfungsi sebagai sandera untuk memastikan kesetiaan keluarga mereka. Meskipun demikian, para anggota {{transl|mn|keshig}} menikmati hak istimewa dan memiliki akses langsung ke Jenghis Khan. Sebagai imbalan atas jasa mereka, Jenghis secara pribadi mengevaluasi kemampuan dan potensi mereka untuk peran kepemimpinan, mempersiapkan mereka untuk pemerintahan atau komando di masa depan.{{sfnm|May|2018|1p=78|Atwood|2004|2p=297|Ratchnevsky|1991|3p=94|Man|2004|4p=106}} Banyak komandan Mongol terkemuka, seperti Subutai, [[Chormaqan]], dan [[Baiju Noyan|Baiju]], memulai karir mereka di {{transl|mn|keshig}} sebelum dipercayakan untuk memimpin pasukan mereka sendiri.{{sfn|Atwood|2004|p=297}}
 
=== Konsolidasi kekuatan (1206–1210) ===
{{further|Penaklukan Xia Barat oleh Mongol}}
Antara tahun 1204 dan 1209, Jenghis Khan berfokus pada konsolidasi dan mengamankan negara yang baru dibentuknya.{{sfn|Ratchnevsky|1991|p=101}} Selama periode ini, ia menghadapi tantangan yang signifikan dari [[shamanShamanisme|dukun]] Kokechu, yang ayahnya, Münglig, telah membelot ke Temüjin (Jenghis Khan) dan diizinkan untuk menikahi ibu Jenghis, Hö'elün. Kokechu, yang telah mendeklarasikan Temüjin sebagai Jenghis Khan dan mengambil gelar [[Tengri]] "Teb Tenggeri" ("Sepenuhnya Surgawi") atas dasar klaim kesaktiannya, mendapatkan pengaruh yang cukup besar di antara rakyat jelata Mongol dan berusaha untuk memecah belah keluarga kekaisaran.{{sfnm|Ratchnevsky|1991|1pp=97–98|Atwood|2004|2p=531|Weatherford|2004|3p=73}} Awalnya, Kokechu mengincar saudara laki-laki Jenghis Khan, Qasar, yang memang sejak awal selalu dicurigai oleh Jenghis. Qasar dipermalukan dan hampir dipenjara dengan tuduhan palsu sampai ibu mereka, Hö'elün, turun tangan dan menegur Jenghis di depan umum. Meskipun demikian, pengaruh Kokechu terus berkembang. Ia bahkan mempermalukan adik bungsu Jenghis, Temüge, di depan umum karena dianggap hendak menghalangi tindak-tanduknya.{{sfn|Ratchnevsky|1991|pp=98–100}} Melihat ancaman Kokechu terhadap kekuasaan Jenghis, Börte pun memperingatkan suaminya. Sekalipun Jenghis tetap memuja kesaktian Kokechu, ia kini menyadari bahaya politik yang mungkin ditimbulkan oleh sang dukun. Jenghis pun mengizinkan Temüge untuk membunuh Kokechu, kemudian mengambil alih posisi sang dukun sebagai pemegang wewenang spiritual tertinggi di kalangan bangsa Mongol, sehingga menghilangkan ancaman internal yang signifikan terhadap kekuasaannya.{{sfnm|Ratchnevsky|1991|1pp=100–101|Atwood|2004|2p=100}}
 
Selama tahun-tahun ini, bangsa Mongol memperluas kendali mereka atas wilayah-wilayah di sekitarnya. Pada 1207, Jenghis Khan mengirim putranya, Jochi, ke utara untuk menaklukkan {{ill|Hoi-yin Irgen|ja|ホイン・イルゲン}}, sekelompok suku yang terletak di tepi [[Taiga Siberia Timur|taiga Siberia]]. Jochi berhasil mendapat sekutu lewat perkawinan dengan [[suku Oirat]], mengalahkan suku [[Kirgiz Yenisei]], sekaligus menguasai perdagangan biji-bijian dan bulu hewan, serta [[tambang emas]] di wilayah tersebut.{{sfnm|May|2018|1pp=44–45|Atwood|2004|2p=502}} Sementara itu, tentara Mongol bergerak ke arah barat, hingga mereka mengalahkan persekutuan Naiman-Merkit di sepanjang [[Sungai Irtysh]] pada akhir 1208. Khan Naiman terbunuh dalam pertempuran tersebut, dan Kuchlug, pemimpin Naiman lainnya, melarikan diri ke [[Asia Tengah]].{{sfnm|Ratchnevsky|1991|1p=102|May|2018|2p=45}} Pada tahun 1211, [[orang Uighur]], yang dipimpin oleh [[Baurchuk Art Tekin|Barchuk]], membebaskan diri mereka dari kendali [[Qara Khitai]] dan menjadi masyarakat menetap pertama yang tunduk pada bangsa Mongol, dan bersumpah setia kepada Jenghis Khan. Penyerahan diri ini menandai perluasan pengaruh Mongol atas [[Sedentisme|peradaban menetap]] yang signifikan.{{sfnm|Ratchnevsky|1991|1pp=102–103|Atwood|2004|2p=563}}
 
[[Berkas:Mongol Invasion of China.png|thumb|upright=1.6|left|Negara-negara Asia Timur dan Tengah pada awal abad ke-13]]
Bangsa Mongol mulai menyerbu permukiman perbatasan kerajaan [[Xia Barat]] yang dipimpin [[orang Tangut]] pada 1205, konon katanya sebagai balasan atas perlindungan yang mereka berikan kepada Senggum, putra Toghrul.{{sfnm|Atwood|2004|1p=590|Man|2004|3pp=129–130}} Namun, para ahli berpendapat bahwa ada alasan praktis lain untuk serangan ini. Salah satu penjelasannya adalah bahwa bangsa Mongol berusaha untuk meremajakan cadangan kekayaan mereka yang sudah terkuras dengan pasokan barang dan [[ternak]].{{sfnm|Ratchnevsky|1991|1p=103|2a1=Fitzhugh|2a2=Rossabi|2a3=Honeychurch|2y=2009|2p=104}} Boleh jadi pula, serangan ini dilakukan semata demi mengamankan tunas negara Mongol dari ancaman tetangga yang bersikap setengah musuh.{{sfnm|May|2012|1p=38|Waterson|2013|2p=37}} Pada saat itu, sebagian besar pasukan Xia Barat ditempatkan di sepanjang perbatasan selatan dan timur kerajaan, berjaga-jaga terhadap potensi serangan dari dinasti [[Song Selatan|Song]] dan [[Dinasti Jin (1115–1234)|Jin]]. Namun, perbatasan utara dianggap relatif aman dan hanya dilindungi oleh [[Gurun Gobi]].{{sfnm|Sverdrup|2017|1p=96|Man|2004|2p=116}} Pada tahun 1207, setelah serangan Mongol berhasil menghancurkan benteng Xia di [[Wuhai|Wulahai]], Jenghis Khan memutuskan untuk memimpin sendiri [[Penaklukan Xia Barat oleh Mongol|penyerbuan besar-besaran]] ke Xia Barat pada tahun 1209.{{sfnm|Atwood|2004|1pp=590–591|Ratchnevsky|1991|2p=104}}
 
Pada bulan Mei, bangsa Mongol merebut kembali Wulahai dan merangsek ke Zhongxing (kini [[Yinchuan]]), ibu kota Xia Barat. Namun, mereka menghadapi perlawanan yang kuat dari tentara Xia. Setelah sempat mandek selama dua bulan, Jenghis Khan memecah kebuntuan dengan menggunakan taktik pura-pura mundur dan memancing pasukan Xia keluar dari pertahanan, sehingga memungkinkan pasukan Mongol untuk mengalahkan mereka.{{sfnm|Ratchnevsky|1991|1p=104|Sverdrup|2017|2pp=97–98}} Namun, meski pertahanan Zhongxing sudah tergerus, pasukan Mongol tetap kesulitan menembus masuk karena kurangnya alat pengepungan mumpuni selain [[pelantak tubruk]] yang dibuat seadanya.{{sfnm|May|2018|1p=48|Man|2014|2p=55}} Xia Barat meminta bantuan dari dinasti Jin, tetapi [[Kaisar Jin Zhangzong|Kaisar Zhangzong]] menolak permohonan tersebut. Jenghis Khan kemudian mencoba membanjiri kota dengan mengalihkan [[Sungai Kuning]] menggunakan bendungan darurat. Meskipun strategi ini awalnya berhasil, bendungan yang dibangun dengan buruk ini akhirnya jebol—mungkin karena sabotase dari suku Xia—sehinggaXia sehingga menyebabkan perkemahan Mongol kebanjiran dan memaksa mereka untuk mundur pada Januari 1210. Segera setelah itu, sebuah perjanjian damai diresmikan. Kaisar Xia Barat, [[Kaisar Xiangzong dari Xia Barat|Xiangzong]], tunduk pada Jenghis Khan dan setuju untuk membayar upeti serta menawarkan putrinya, Chaka, untuk dinikahi, sebagai imbalan atas mundurnya bangsa Mongol.{{sfnm|Man|2004|1pp=132–133|Atwood|2004|2p=591|May|2018|3p=48|Ratchnevsky|1991|4pp=104–105|Waterson|2013|5p=38}}
 
=== Kampanye melawan Jin (1211–1215) ===
Baris 187:
| footer = Penggambaran konflik Mongol-Jin dari manuskrip Persia abad ke-14. Dari atas: [[Pertempuran Yehuling]] (1211); sebuah pertikaian antara Mongol dan kavaleri Jin; Jenghis memasuki [[Zhongdu]] usai merebutnya pada 1215.
}}
Pada tahun 1209, [[Wanyan Yongji]] merebut tahta dinasti Jin. Setelah sebelumnya bertugas di perbatasan padang rumput, ia adalah seseorang yang sangat tidak disukai Jenghis Khan.{{sfn|Atwood|2004|p=275}} Pada tahun 1210, ketika Yongji menuntut Jenghis untuk tunduk dan membayar upeti tahunan kepada Jin, Jenghis menanggapinya dengan penghinaan. Ia mengejek kaisar Jin, meludahi, dan pergi meninggalkan utusan tersebut, mengisyaratkan bahwa perang tidak dapat dihindari.{{sfnm|Ratchnevsky|1991|1p=108|Man|2004|2p=134}} Meskipun menghadapi pasukan yang terdiri dari 600.000 tentara Jin, yang jumlahnya bisa mencapai delapan banding satu, Jenghis Khan tidak gentar. Ia telah mempersiapkan diri untuk menyerang Jin sejak tahun 1206, ketika ia menyadari ketidakstabilan internal yang melanda negara tersebut.{{sfn|Ratchnevsky|1991|pp=106–108}} Jenghis memiliki dua tujuan utama dalam melancarkan invasi ini, yakni 1) untuk memberi balasan atas kesalahan masa lalu yang dilakukan oleh Jin, terutama eksekusi [[Ambaghai Khan]] pada pertengahan abad ke-12; dan 2) untuk mendapatkan sejumlah besar barang jarahan yang sangat dinantikan oleh para prajurit dan pengikutnya. Motivasi ini mendorong tekadnya untuk menantang dinasti Jin yang kuat meskipun ada rintangan.{{sfnm|Ratchnevsky|1991|1pp=109–109|Atwood|2004|2pp=275–276|May|2012|3p=39}}
 
Setelah mengadakan pertemuan {{lang|mn|kurultai}} (dewan pemimpin Mongol) pada Maret 1211, Jenghis Khan melancarkan [[penaklukan dinasti Jin oleh Mongol|invasinya ke Jin Tiongkok]] pada Mei di tahun yang sama. Pada bulan Juni, pasukan Mongol telah mencapai lingkar luar pertahanan perbatasan Jin. Benteng-benteng ini dijaga oleh suku Ongud dibawah pimpinan Alaqush, yang membiarkan orang-orang Mongol berlalu tanpa perlawanan.{{sfnm|Ratchnevsky|1991|1pp=109–109|Sverdrup|2017|2p=104|Atwood|2004|3p=424}} Strategi Jenghis Khan melibatkan ''[[chevauchée]]'' bercabang tiga, memanfaatkan serangan kilat untuk menjarah dan membumihanguskan sebagian besar wilayah Jin. Hal ini ditujukan untuk menguras persediaan Jin serta melemahkan legitimasi mereka di mata khalayak. Selain itu, pasukan Mongol juga berusaha untuk mengamankan jalur pegunungan utama yang menyediakan akses ke [[Dataran Tiongkok Utara]].{{sfnm|Waterson|2013|1p=39|May|2018|2p=50|Atwood|2004|3pp=275–277}} Pasukan Jin mengalami kerugian yang signifikan, dan situasi mereka diperburuk oleh serangkaian pembelotan ke Mongol. Salah satu kejadian pembelotan yang paling menonjol turut berkontribusi secara langsung terhadap kemenangan pasukan Muqali dalam [[Pertempuran Yehuling|Pertempuran Huan'erzhui]] pada musim gugur 1211.{{sfnm|Ratchnevsky|1991|1pp=109–110|Atwood|2004|2p=501|Man|2004|3pp=135–136|Sverdrup|2017|4pp=105–106}} Namun, kampanye ini dihentikan sementara pada tahun 1212 ketika Jenghis Khan terluka oleh anak panah selama pengepungan Xijing (kini [[Datong]]) yang gagal.{{sfnm|Ratchnevsky|1991|1p=110|Man|2004|2p=137}} Setelah kemunduran ini, Jenghis menyadari perlunya kemampuan pengepungan yang lebih baik dan membentuk korps insinyur pengepungan. Selama dua tahun berikutnya, korps ini merekrut 500 orang ahli dari Jin, yang secara signifikan meningkatkan kemampuan bangsa Mongol untuk melakukan pengepungan dalam kampanye-kampanye berikutnya.{{sfnm|Sverdrup|2017|1pp=111–112|Waterson|2013|2p=42}}
 
Begitu konflik pecah kembali pada tahun 1213, pertahanan [[Perlintasan Juyong]] telah diperkuat secara signifikan. Namun, sebuah detasemen Mongol yang dipimpin oleh jenderal brilian Jebe berhasil menyusup ke celah tersebut dan mengejutkan pasukan elit Jin, yang secara efektif membuka jalan menuju ibu kota Jin, [[Zhongdu]] (kini [[Beijing]]).{{sfnm|Ratchnevsky|1991|1pp=110—111|Sverdrup|2017|2pp=114–115|Man|2004|3p=137}} Seiring dengan merangsek masuknya pasukan Mongol, pemerintahan Jin mulai berantakan. [[Suku Khitan]] yang berada di bawah kekuasaan Jin secara terbuka memberontak, sehingga semakin mengacaukan situasi. Di tengah kekacauan ini, Hushahu, komandan pasukan Jin di Xijing, meninggalkan jabatannya dan melakukan kudeta di Zhongdu. Ia membunuh kaisar Yongji dan melantik [[Kaisar Jin Xuanzong|Xuanzong]] sebagai penguasa boneka.{{sfnm|Ratchnevsky|1991|1pp=111–112|Man|2004|2pp=137–138|Waterson|2013|3pp=42–43}} Keruntuhan pemerintahan ini membuka peluang bagi pasukan Jenghis Khan. Namun, meski sudah diuntungkan oleh beberapa kemenangan awal, pasukan Mongol terlampau memaksakan diri dan kehilangan momentum. Pengepungan berkepanjangan tidak juga mampu menembus benteng Zhongdu. Terkurasnya persediaan memicu kelaparan yang diperparah dengan menyebarnya wabah penyakit. Menurut catatan [[Giovanni da Pian del Carpine|Yohanes dari Plano Carpini]], tentara Mongol bahkan sampai mesti melakukan [[kanibalisme manusia|kanibalisme]], meskipun klaim ini mungkin terlalu dibesar-besarkan. Menyadari bahwa pasukannya tidak sanggup bertahan menghadapi kondisi mengerikan dalam pengepungan berkepanjangan, Jenghis Khan memilih untuk berunding demi perdamaian, meskipun beberapa komandannya masih ingin tetap lanjut berperang.{{sfnm|Ratchnevsky|1991|1pp=112–113|Atwood|2004|2p=620|Man|2004|3pp=139–140}} Dalam perundingan ini, ia mendapatkan upeti yang cukup besar dari bangsa Jin, termasuk 3.000 kuda, 500 budak, seorang putri Jin, dan sejumlah besar emas dan sutra. Setelah persyaratan ini disetujui, Jenghis mengakhiri pengepungan dan menarik pasukannya pada bulan Mei 1214.{{sfnm|Ratchnevsky|1991|1pp=113–114|May|2018|2pp=52–54|Man|2004|3p=140|Sverdrup|2017|4pp=114–116}}
 
Setelah negeri Jin utara hancur akibat wabah dan perang, Kaisar Xuanzong membuat keputusan strategis untuk memindahkan ibu kota dan istana kekaisaran 600 kilometer (370 mil) ke selatan ke [[Kaifeng]].{{sfnm|Man|2004|1pp=140–141|Ratchnevsky|1991|2p=114}} Jenghis Khan menafsirkan pemindahan ini sebagai tanda bahwa bangsa Jin sedang berusaha untuk berkumpul kembali di selatan dengan tujuan untuk memulai kembali perang. Percaya bahwa langkah ini melanggar perjanjian damai, Jenghis Khan segera bersiap untuk kembali dan merebut Zhongdu.{{sfnm|Ratchnevsky|1991|1p=114|Weatherford|2004|2p=97|May|2018|3p=54}} Menurut sejarawan Christopher Atwood, pada titik inilah Jenghis Khan memutuskan untuk menaklukkan Tiongkok utara sepenuhnya.{{sfn|Atwood|2004|p=277}} Selama musim dingin tahun 1214-15, jenderal Jenghis, Muqali, berhasil merebut sejumlah kota di [[Semenanjung Liaodong|Liaodong]]. Meskipun penduduk Zhongdu menyerah kepada Jenghis Khan pada tanggal 31 Mei 1215, kota ini masih dikuasai oleh bangsa Mongol.{{sfnm|Ratchnevsky|1991|1pp=114–115|Atwood|2004|2p=277}} Setelah mendapatkan kemenangan ini, Jenghis Khan kembali ke Mongolia pada awal 1216, meninggalkan Muqali sebagai komando pasukan Mongol di Tiongkok.{{sfn|May|2018|p=55}} Muqali memimpin kampanye yang brutal namun efektif melawan rezim Jin yang semakin tidak stabil, melanjutkan gerak maju Mongol hingga kematiannya pada 1223. Kampanye ini semakin memperkuat kontrol Mongol atas Tiongkok utara, dan membuka jalan bagi penaklukan dinasti Jin secara menyeluruh.{{sfn|Atwood|2004|p=393}}
 
== Masa pemerintahan selanjutnya: ekspansi ke barat dan kembalinya Tiongkok (1216-1227) ==
 
=== Mengalahkan pemberontakan dan Qara Khitai (1216-1218) ===
Baris 337:
* {{cite journal |last=Atwood |first=Christopher P. |date=2004a |title=Validation by Holiness or Sovereignty: Religious Toleration as Political Theology in the Mongol World Empire of the Thirteenth Century |journal=[[The International History Review]] |volume=26 |issue=2 |pages=237–256 |doi=10.1080/07075332.2004.9641030 |jstor=40109471 |s2cid=159826445 |url=http://globalmiddleages.org/sites/default/files/pdf-files/atwood.pdf |issn=0707-5332 |ref=harv |access-date=2024-08-21 |archive-date=2017-08-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170811025940/http://globalmiddleages.org/sites/default/files/pdf-files/atwood.pdf |dead-url=no }}
* {{cite book |last=Barthold |first=Vasily |editor-last=Bosworth |editor-first=Clifford E. |date=1992 |orig-date=1900 |title=Turkestan Down To The Mongol Invasion |publisher=[[Munshiram Manoharlal]] |location=New Delhi |edition=Third |isbn=978-8-1215-0544-4 |url=https://www.fulcrum.org/concern/monographs/z316q171w |ref=harv |access-date=2024-08-21 |archive-date=2023-08-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230801193954/https://www.fulcrum.org/concern/monographs/z316q171w |dead-url=no }}
* {{cite encyclopedia |last=Bawden |first=Charles |date=2022 |encyclopedia=[[Encyclopædia Britannica]] |title=Genghis Khan |access-date=17 OctoberOktober 2022 |url=https://www.britannica.com/biography/Genghis-Khan |archive-url=https://web.archive.org/web/20221011170916/https://www.britannica.com/biography/Genghis-Khan |archive-date=11 OctoberOktober 2022 |url-status=live |ref=harv }}
* {{cite book |last=Biran |first=Michal |title=Chinggis Khan |year=2012 |series=Makers of the Muslim World |publisher=Oneworld Publications |location=London |url=https://www.academia.edu/32453356 |isbn=978-1-7807-4204-5 |ref=harv |access-date=2024-08-21 |archive-date=2023-06-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230611223326/https://www.academia.edu/32453356 |dead-url=no }}
* {{cite book |last1=Birge |first1=Bettine |last2=Broadbridge |first2=Anne F. |chapter=Women and Gender under Mongol Rule |date=2023 |title=The Cambridge History of the Mongol Empire |editor-last1=Biran |editor-first1=Michal |editor-last2=Kim |editor-first2=Hodong |isbn=978-1-3163-3742-4 |location=Cambridge |publisher=[[Cambridge University Press]] |pages=628–654|ref=harv}}
Baris 345:
* {{cite journal |last=Buell |first=Paul D. |date=2010 |title=Some Royal Mongol Ladies: Alaqa-beki, Ergene-Qatun and Others |journal=World History Connected |volume=7 |issue=1 |url=https://worldhistoryconnected.press.uillinois.edu/7.1/buell.html |accessdate=25 November 2023 |ref=harv |archive-date=2020-09-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200921033005/https://worldhistoryconnected.press.uillinois.edu/7.1/buell.html |dead-url=no }}
* {{cite journal |last=Cleaves |first=Francis Woodman |date=1955 |journal=Harvard Journal of Asiatic Studies |title=The Historicity of The Baljuna Covenant |volume=18 |issue=3 |pages=357–421 |doi=10.2307/2718438 |url=https://www.jstor.org/stable/2718438 |ref=harv |access-date=2024-08-21 |archive-date=2023-04-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230425204119/https://www.jstor.org/stable/2718438 |dead-url=no }}
* {{cite web |last=Craig |first=Erin |date=19 JulyJuli 2017 |title=Why Genghis Khan's tomb can't be found |access-date=19 Juli 2023 |url=https://www.bbc.com/travel/article/20170717-why-genghis-khans-tomb-cant-be-found |archive-url=https://web.archive.org/web/20230718100715/https://www.bbc.com/travel/article/20170717-why-genghis-khans-tomb-cant-be-found |archive-date=18 Juli 2023 |url-status=live |website=[[BBC]] |ref=harv }}
* {{cite book |last=Favereau |first=Marie |date=2021 |title=The Horde: How the Mongols Changed the World |location=[[Cambridge, Massachusetts|Cambridge]] |publisher=[[Harvard University Press]] |isbn=978-0-6742-7865-3 |url=https://www.jstor.org/stable/j.ctv322v4qv |ref=harv |access-date=2024-08-21 |archive-date=2023-06-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230623153339/https://www.jstor.org/stable/j.ctv322v4qv |dead-url=no }}
* {{cite journal |last1=Fiaschetti |first1=Francesca |year=2014 |url=http://mongol.huji.ac.il/sites/default/files/Fiaschetti-%20MQYJ%202015.pdf |title=Tradition, Innovation and the construction of Qubilai's diplomacy |journal=Ming Qing Yanjiu |volume=18 |issue=1 |page=82 |access-date=10 Januari 2020 |url-status=live |archive-date=11 Juni 2022 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220611102740/http://mongol.huji.ac.il/sites/default/files/Fiaschetti-%20MQYJ%202015.pdf |ref=harv }}
Baris 370:
* {{cite encyclopedia |last=Morgan |first=David |date=1990 |title=Čengīz Khan |encyclopedia=[[Encyclopædia Iranica]] |volume=V |pages=133–135 |access-date=10 December 2022 |url=https://www.iranicaonline.org/articles/cengiz-khan |ref=harv |archive-date=2022-12-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221206225711/https://www.iranicaonline.org/articles/cengiz-khan |dead-url=no }}
* {{cite book |last=Mote |first=Frederick W. |date=1999 |title=Imperial China, 900–1800 |publisher=[[Harvard University Press]] |location=[[Cambridge, Massachusetts|Cambridge]] |url=https://www.google.co.uk/books/edition/Imperial_China_900_1800/SQWW7QgUH4gC |isbn=978-0-6740-1212-7 |ref=harv |access-date=2024-08-21 |archive-date=2024-01-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20240128081407/https://www.google.co.uk/books/edition/Imperial_China_900_1800/SQWW7QgUH4gC |dead-url=no }}
* {{cite book |last=Pelliot |first=Paul |date=1959 |title=Notes on Marco Polo |volume=I |publisher=[[Imprimerie nationale]] |location=Paris |access-date=17 OctoberOktober 2022 |url=https://altaica.ru/LIBRARY/Pelliot/Pelliot_Notes%20on%20Marco%20Polo_I%201959.pdf |url-status=live |archive-date=31 AugustAgustus 2021 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210831164116/https://altaica.ru/LIBRARY/Pelliot/Pelliot_Notes%20on%20Marco%20Polo_I%201959.pdf |oclc=1741887 |ref=harv }}
* {{cite book |last1=Porter |first1=Jonathan |title=Imperial China, 1350–1900 |year=2016 |url=https://books.google.com/books?id=MAFiCwAAQBAJ |isbn=978-1-4422-2293-9 |publisher=[[Rowman & Littlefield]] |location=[[Lanham, Maryland|Lanham]] |ref=harv }}
* {{cite journal |last=Pow |first=Stephen |date=2017 |title=The Last Campaign and Death of Jebe Noyan |journal=[[Journal of the Royal Asiatic Society]] |volume=27 |issue=1 |pages=31–51 |doi=10.1017/S135618631600033X|ref=harv}}