Cetasika: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Abhidhamma Theravāda: +{{Utama|Abhidhamma Theravāda}} |
→Abhidhamma Theravāda: +{{Anchor}} |
||
(39 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Buddhist term|fontsize=100%|title=''cetasika''|pi=cetasika|sa=चैतसिक, चैतिक, चैत्त<br/>caitasika, caitika, caitta|en=mental factors<br/>mental events<br/>mental states|bo=སེམས་བྱུང་|bo-Latn=[[Wylie transliteration|Wylie]]: sems byung; <br />[[THL Simplified Phonetic Transcription|THL]]: semjung|zh=心所(法)|ja=心所|ja-Latn=shinjo|ko=심소, 심소법,<br/>마음작용|ko-Latn=simso, simsobeob,<br/>maeumjakyong|tl=Kaitasika|th=เจตสิก|th-Latn=chettasik|id=faktor mental}}
{{
Dalam [[Buddhisme]], '''cetasika''' ([[Bahasa Pali|Pali]]: ''cetasika''; [[Bahasa Sanskerta|Sanskerta]]: चैतसिक, ''caitasika'' atau चित्त संस्कार, ''citta saṃskāra''), juga dikenal sebagai '''faktor mental''' dan '''faktor batin''', diidentifikasi dalam ajaran [[Abhidharma]] (psikologi Buddhis) sebagai aspek-aspek batin yang memahami kualitas suatu objek dan memiliki kemampuan untuk mewarnai batin. Dalam Abhidhamma, cetasika-cetasika dikategorikan sebagai formasi ([[Bahasa Pali|Pāli]]: ''saṅkhāra''; [[Sanskerta]]: ''saṃskāra'') yang muncul bersamaan dengan kemunculan kesadaran (Pāli dan Sanskerta: ''citta'').<ref name="g1">{{harvnb|Guenther|Kawamura|1975|loc=Kindle Location 321}}.</ref><ref name="eric1">{{harvnb|Kunsang|2004|pp=23}}.</ref>{{sfn|Tsering|2006|loc=Kindle Location 456}} Terjemahan alternatif untuk cetasika mencakup "keadaan mental", "peristiwa mental", dan "pendamping kesadaran".
== Daftar
{{Anchor|Daftar faktor mental}}Dalam Buddhisme, terdapat banyak sistem Abhidharma (umumnya disebut psikologi
* * {{harvnb|Berzin|2006}}: "These lists of subsidiary awarenesses are not exhaustive. There are many more than just fifty-one. Many good qualities (yon-tan) cultivated on the Buddhist path are not listed separately – for example, generosity (sbyin-pa), ethical discipline (tshul-khrims), patience (bzod-pa), love (byams-pa), and compassion (snying-rje). According to the Gelug presentation, the five types of deep awareness (ye-shes) – mirror-like, equalizing, individualizing, accomplishing, and sphere of reality (Skt. dharmadhatu) – are also subsidiary awarenesses. The various lists are just of certain significant categories of subsidiary awarenesses."|group=lower-alpha}}
Baris 11:
* [[Theravāda]]
** ''[[Abhidhammattha-saṅgaha]]'' karya
** ''[[
* [[Mahayana|Mahāyāna]]'':''
** ''[[
** ''
*[[Sarvāstivāda]]:
**''[[Abhidharmakośa]]'' karya [[Vasubandhu]] – kitab komentar yang mencantumkan empat puluh dua cetasika.
== Abhidhamma Theravāda ==
{{Utama|Abhidhamma Theravāda}}
{{Theravada}}
{{Cetasika|all}}
{{Anchor|Theravada|Theravāda}}Dalam tradisi [[Abhidhamma Theravāda]], [[Komentar (Theravāda)|kitab ulasan]] [[Abhidhammattha-saṅgaha]] menguraikan lima puluh dua cetasika yang tercantum di bawah ini:{{refn|Lima puluh dua faktor mental ini diuraikan dan didefinisikan dalam Bab 2 kitab ''[[Abhidhammattha-sangaha]]''. Lihat:
* {{URL|1=https://books.google.co.id/books?id=2ZQXEAAAQBAJ | 2=Manual Abhidhamma: Bab 2 Faktor-Faktor-Mental}} karya [[Ashin Kheminda]]
* [http://www.palikanon.com/english/sangaha/chapter_2.htm Abhidhammattha-sangaha (Chapter 2)] diterjemahkan oleh Nārada Thera, et al.
* [http://www.accesstoinsight.org/lib/authors/mendis/wheel322.html#cetasika The Abhidhamma in Practice: The Cetasikas]|group=lower-alpha}}
{{Tabel hubungan gugusan}}
{{Diagram gugusan}}
(Perlu dicatat bahwa beberapa pendapat menyatakan bahwa daftar ini tidak lengkap karena ada cetasika lain yang disebutkan dalam ajaran Theravāda.{{Butuh rujukan}} Daftar ini mengidentifikasi lima puluh dua cetasika penting yang membantu untuk memahami cara kerja batin.)
=== Tujuh cetasika universal ===
{{Anchor|Tujuh faktor mental universal}}Tujuh cetasika universal (''sabbacittasādhāraṇa cetasika'') adalah cetasika yang eksis (''sādhāraṇa'') dalam semua kesadaran (''sabbacitta''). [[Bhikkhu Bodhi]] menyatakan: "Faktor-faktor ini menjalankan fungsi kognitif yang paling mendasar dan penting, yang tanpanya kesadaran terhadap suatu objek akan sama sekali tidak mungkin."{{sfn|Bodhi|2012|loc=Kindle Locations 2140–2142}}
Tujuh cetasika ini adalah:
# ''[[Kontak (Buddhisme)|Phassa]]'' – kontak
# ''[[Perasaan (Buddhisme)|Vedanā]]'' – perasaan
# ''[[Persepsi (Buddhisme)|Saññā]]'' – persepsi, pencerapan
# ''[[Kehendak (Buddhisme)|Cetanā]]'' – kehendak
# ''[[Kemanunggalan (Buddhisme)|Ekaggata]]'' – kemanunggalan (juga disebut ''[[samādhi]]'', konsentrasi)
# ''[[Indra kehidupan|Jīvitindriya]]'' – indra kehidupan
# ''[[Perhatian (Buddhisme)|Manasikāra]]'' – atensi, perhatian
=== Enam cetasika sesekali ===
{{Anchor|Enam faktor mental sesekali}}Enam cetasika yang bersifat sesekali atau khusus (''pakiṇṇaka cetasika'') adalah cetasika yang bervariasi secara etika yang hanya ditemukan dalam jenis kesadaran tertentu.{{sfn|Bodhi|2012|loc=Kindle Locations 2232–2234}} Cetasika-cetasika tersebut adalah:
# ''[[Kegembiraan (Buddhisme)|Pīti]]'' – kegembiraan
# ''[[Hasrat (Buddhisme)|Chanda]]'' – hasrat (untuk bertindak)
=== Empat belas
Empat belas
* Empat
*
*
*
*
* Tiga
*
*
*
* Empat
*
*
*
*
*
*
*
*
Bhikkhu Bodhi menyatakan:{{sfn|Bodhi|2012|loc=Kindle Locations 1320–1324}}
Baris 78 ⟶ 83:
: Kesadaran yang tidak baik (''akusalacitta'') adalah kesadaran yang disertai oleh salah satu dari tiga akar yang tidak baik—keserakahan, kebencian, dan delusi. Kesadaran seperti itu disebut tidak baik karena tidak sehat secara mental, tercela secara moral, dan menghasilkan akibat yang menyakitkan.
=== Dua puluh lima
Dua puluh lima
* Sembilan belas
*
*
*
*
*
*
*#* ''[[Mettā]]'' – cinta kasih (jika tanpa kebencian dikembangkan maksimal)
*# ''[[Keseimbangan batin|Tatramajjhattatā]]'' – keseimbangan batin (juga disebut ''[[Ketenangan (Buddhisme)|upekkhā]]'', ketenangan)
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*# ''[[Kejujuran (Buddhisme)|Cittujukatā]]'' – kejujuran kesadaran
* Tiga penahanan diri (''virati''):
*
*
*
* Dua tanpa batas (''appamaññā''):
*
*
* Satu indra kebijaksanaan (''paññindriya''):
*
Bhikkhu Bodhi menyatakan:{{sfn|Bodhi|2012|loc=Kindle Locations 1320–1324}}
: Kesadaran yang baik (''kusalacitta'') adalah kesadaran yang disertai dengan akar-akar yang baik—tanpa-keserakahan atau murah hati, tanpa-kebencian atau mencintai kebaikan, dan tanpa-delusi atau kebijaksanaan. Kesadaran seperti itu sehat secara mental, tidak tercela secara moral, dan menghasilkan akibat yang menyenangkan.
== Abhidharma Mahāyāna ==
{{Mahayana}}
Studi Abhidharma dalam aliran [[Mahāyāna]] didasarkan pada sistem Abhidharma aliran [[Sarvāstivāda]] berbahasa [[Bahasa Sanskerta|Sanskerta]], tetapi dengan beberapa perbedaan dari sistem [[Sarvāstivāda]] yang hanya mengidentifikasi empat puluh dua cetasika. Dalam sistem Abhidharma Mahāyāna, kitab [[Abhidharma-samuccaya]] mengidentifikasi lima puluh satu cetasika:
=== Lima cetasika universal ===
Lima cetasika universal (''sarvatraga'') adalah:
# ''[[Kontak (Buddhisme)|Sparśa]]'' – kontak
# ''[[Perasaan (Buddhisme)|Vedanā]]'' – perasaan
# ''[[Persepsi (Buddhisme)|Saṃjñā]]'' – persepsi/pencerapan
# ''[[Kehendak (Buddhisme)|Cetanā]]'' – kehendak
# ''[[Atensi (Buddhisme)|Manasikāra]]'' – atensi/perhatian
Kelima cetasika ini disebut universal atau ada di mana-mana karena beroperasi berdasarkan setiap situasi batin. Jika salah satu dari cetasika ini hilang, maka pengalaman terhadap objek tersebut tidak lengkap. Misalnya:
* Jika tidak ada ''sparśa'' (kontak), maka tidak akan ada dasar bagi persepsi (''saṃjñā'').
* Jika tidak ada ''vedanā'' (perasaan, sensasi), maka tidak ada kenikmatan terhadap objek.
* Jika tidak ada ''saṃjñā'' (persepsi), maka karakteristik khusus dari objek tidak dirasakan.
* Jika tidak ada ''cetanā'' (kehendak), maka tidak ada gerakan menuju dan menetap pada objek.
* Jika tidak ada ''manasikāra'' (atensi/perhatian), maka tidak ada pegangan pada objek.<ref>Guenther (1975), Kindle Location 409–414.</ref>
=== Lima cetasika penentu objek ===
Lima cetasika penentu objek (''viṣayaniyata'') adalah:
# ''[[Chanda]]'' – hasrat (untuk bertindak)
# ''[[Adhimokṣa]]'' – keputusan
# ''[[Perhatian penuh (Buddhisme)|Smṛti]]'' – perhatian-penuh
# ''[[Kebijaksanaan (Buddhisme)|Prajñā]]'' – kebijaksanaan
# ''[[Samādhi]]'' – konsentrasi (juga disebut ''[[ekaggata]]'', kemanunggalan)
Kelima cetasika tersebut disebut penentu objek karena masing-masing cetasika tersebut memahami spesifikasi objek. Jika cetasika-cetasika tersebut stabil, maka ada kepastian mengenai setiap objek.<ref>Guenther (1975), Kindle Location 487–488.</ref>
=== Sebelas cetasika baik ===
Sebelas cetasika baik (''kuśala'') adalah:
# ''[[Keyakinan dalam Buddhisme|Sraddhā]]'' – keyakinan
# ''[[Malu (Buddhisme)|Hrī]]'' – rasa malu
# ''[[Takut (Buddhisme)|Apatrāpya]]'' – rasa takut berbuat jahat
# ''[[Alobha]]'' – tanpa keserakahan
# ''[[Adosa|Adveṣa]]'' – tanpa kebencian
# ''[[Amoha]]'' – tanpa delusi
# ''[[Energi (Buddhisme)|Vīrya]]'' – energi/semangat
# ''[[Praśrabdhi]]'' – kelenturan, fleksibilitas mental
# ''[[Apramāda]]'' – sifat berhati-hati
# ''[[Ketenangan (Buddhisme)|Upekṣa]]'' – ketenangan
# ''[[Ahimsa|Ahiṃsā]]'' – tanpa kekejaman
=== Enam cetasika pengotor akar ===
Enam cetasika akar pengotor (''mūlakleśa'') adalah:
# ''[[Nafsu (Buddhisme)|Rāga]]'' – nafsu
# ''[[Pratigha]]'' – antipati
# ''[[Ketidaktahuan (Buddhisme)|Avidya]]'' – ketidaktahuan/kebodohan batin
# ''[[Kesombongan (Buddhisme)|Māna]]'' – kesombongan
# ''[[Keraguan (Buddhisme)|Vicikitsa]]'' – keraguan
# ''[[Pandangan (Buddhisme)|Dṛṣṭi]]'' – pandangan salah
=== Dua puluh cetasika pengotor sekunder ===
Dua puluh cetasika pengotor sekunder (''upakleśa'') adalah:
# ''[[Krodha]]'' – amarah, kemarahan
# ''[[Upanāha]]'' – dendam
# ''[[Mrakśa]]'' – penyembunyian, kelicikan
# ''[[Pradāśa]]'' – kedengkian
# ''[[Iri hati (Buddhisme)|Īrṣyā]]'' – iri hati
# ''[[Kekikiran (Buddhisme)|Mātsarya]]'' – kekikiran
# ''[[Māyā (cetasika)|Māyā]]'' – tipu daya
# ''[[Śāṭhya]]'' – kemunafikan
# ''[[Mada]]'' – kegilaan diri, kepuasan diri
# ''[[Vihiṃsā]]'' – kekejaman
# ''[[Ahirika|Āhrīkya]]'' – tidak tahu malu
# ''[[Takut (Buddhisme)|Anapatrāpya]]'' – tidak takut berbuat jahat
# ''[[Kemalasan (Buddhisme)|Styāna]]'' – kelesuan, kesuraman
# ''[[Kebingungan (Buddhisme)|Auddhatya]]'' – kebingungan, kegelisahan
# ''[[Āśraddhya]]'' – kurangnya keyakinan
# ''[[Kauśīdya]]'' – kemalasan, kemalasan spiritual
# ''[[Pramāda]]'' – kecerobohan, ketidakpedulian
# ''[[Muṣitasmṛtitā]]'' – kelupaan, kelalaian
# ''[[Asaṃprajanya]]'' – ketidakwaspadaan, kurangnya perhatian
# ''[[Vikṣepa]]'' – gangguan, kelesuan
=== Empat cetasika tak tentu ===
Empat cetasika tak tentu (''aniyata'') adalah:
# ''[[Penyesalan (Buddhisme)|Kaukṛitya]]'' – penyesalan, kekhawatiran
# ''[[Kantuk (Buddhisme)|Middha]]'' – kantuk, kelambanan
# ''[[Vitarka]]'' – penempelan awal
# ''[[Vicāra]]'' – penempelan terus-menerus
== Abhidharma Sarvāstivāda ==
Jumlah cetasika bervariasi dalam berbagai kitab aliran [[Sarvāstivāda]] (suatu [[aliran Buddhis awal]] yang sudah punah). Kitab [[Abhidharmakośa]] mencantumkan 42 cetasika yang meliputi:<ref>Dessein, Bart. "Dharmas associated with Awarenesses and the dating of Sarvastivada Abhidharma Works." Asiatische Studien 50, no. 3 (1996): 623-651.</ref>
=== Sepuluh cetasika universal ===
Sepuluh cetasika yang muncul dalam semua jenis kesadaran (''mahābhūmika'') adalah:
# ''[[Vedanā]]'' – perasaan
# ''[[Persepsi (Buddhisme)|Saṃjñā]]'' – persepsi
# ''[[Kehendak (Buddhisme)|Cetanā]]'' – kehendak/niat
# ''[[Kontak (Buddhisme)|Sparśa]]'' – kontak
# ''[[Hasrat (Buddhisme)|Chanda]]'' – hasrat (untuk bertindak)
# ''[[Kebijaksanaan (Buddhisme)|Prajñā]]'' – kebijaksanaan
# ''[[Perhatian penuh (Buddhisme)|Smṛti]]'' – perhatian-penuh
# ''[[Atensi (Buddhisme)|Manasikāra]]'' – atensi/perhatian
# ''[[Adhimokṣa]]'' – keputusan
# ''[[Samādhi]]'' – konsentrasi batin (juga disebut ''[[ekaggata]]'', kemanunggalan)
=== Sepuluh cetasika baik universal ===
Sepuluh cetasika yang muncul dalan semua jenis kesadaran baik (''kuśalamahābhūmikā'') adalah:
# ''[[Keyakinan dalam Buddhisme|Śraddhā]]'' – keyakinan
# ''[[Energi (Buddhisme)|Vīrya]]'' – energi
# ''[[Malu (Buddhisme)|Hrī]]'' – rasa malu
# ''[[Takut (Buddhisme)|Apatrāpya]]'' – rasa takut berbuat jahat
# ''[[Alobha]]'' – tanpa keserakahan
# ''[[Adosa|Adveṣa]]'' – tanpa kebencian
# ''[[Ketenteraman (Buddhisme)|Praśrabdhi]]'' – ketenteraman
# ''[[Ketenangan (Buddhisme)|Upekṣā]]'' – ketenangan
# ''[[Appamāda]]'' – sifat berhati-hati
# ''[[Ahimsa|Ahiṃsā]]'' – tanpa kekejaman
=== Enam cetasika pengotor universal ===
Enam cetasika yang muncul dalam semua jenis kesadaran kotor (''kleśamahābhūmika'') adalah:
# ''[[Moha (Buddhisme)|Moha]]'' – delusi
# ''[[Kemalasan (Buddhisme)|Styāna]]'' – kelesuan, kesuraman
# ''[[Kebingungan (Buddhisme)|Auddhatya]]'' – kebingungan, kegelisahan
# ''[[Āśraddhya]]'' – kurangnya keyakinan
# ''[[Kauśīdya]]'' – kemalasan, kemalasan spiritual
# ''[[Pramāda]]'' – kecerobohan, ketidakpedulian
=== Dua cetasika tidak baik universal ===
Dua cetasika yang muncul dalam semua jenis kesadaran tidak baik (''akusalamahābhūmika'') adalah:
# ''[[Ahirika|Āhrīkya]]'' - tidak tahu malu
# ''[[Takut (Buddhisme)|Anapatrāpya]]'' – tidak takut berbuat jahat
=== Sepuluh cetasika pengotor terbatas ===
Sepuluh cetasika yang muncul dalam kesadaran yang kotor sampai batas tertentu (''parittaklesabhūmika''):
#''[[Krodha]]'' – amarah, kemarahan
# ''[[Upanāha]]'' – dendam
# ''[[Mrakśa]]'' – penyembunyian, kelicikan
# ''[[Pradāśa]]'' – kedengkian
# ''[[Iri hati (Buddhisme)|Īrṣyā]]'' – iri hati
# ''[[Kekikiran (Buddhisme)|Mātsarya]]'' – kekikiran
# ''[[Māyā (cetasika)|Māyā]]'' – tipu daya
# ''[[Śāṭhya]]'' – kemunafikan
# ''[[Mada]]'' – kegilaan diri, kepuasan diri
# ''[[Vihiṃsā]]'' – kekejaman
=== Empat cetasika tak tentu ===
Cetasika berikut ini dapat berasosiasi dengan kesadaran baik, tidak baik, maupun netral. Empat cetasika yang tak tentu (''aniyatabhūmika'') adalah:
#''[[Penyesalan (Buddhisme)|Kaukṛitya]]'' – penyesalan, kekhawatiran
# ''[[Kantuk (Buddhisme)|Middha]]'' – kantuk, kelambanan
# ''[[Vitarka]]'' – penempelan awal
# ''[[Vicāra]]'' – penempelan terus-menerus
== Catatan ==
Baris 132 ⟶ 296:
* {{Citation|last=[[Erik_Pema_Kunsang|Kunsang]]|first=Erik Pema|year=2004|title=Gateway to Knowledge, Vol. 1|publisher=North Atlantic Books}}
* Traleg Rinpoche (1993). ''The Abhidharmasamuccaya: Teachings by the Venerable Traleg Kyabgon Rinpoche''. The Kagyu E-Vam Buddhist Institute.[http://lirs.ru/lib/Abhidharmasamuccaya,Traleg,1998.pdf]
{{Topik Buddhisme}}
{{Buddha-stub}}
|