Cetasika: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Faredoka (bicara | kontrib)
k Faredoka memindahkan halaman Faktor mental ke Cetasika dengan menimpa pengalihan lama: "cetasika" diindeks KBBI per des2024 https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/cetasika
Faredoka (bicara | kontrib)
 
(24 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Buddhist term|fontsize=100%|title=''cetasika''|pi=cetasika|sa=चैतसिक, चैतिक, चैत्त<br/>caitasika, caitika, caitta|en=mental factors<br/>mental events<br/>mental states|bo=སེམས་བྱུང་|bo-Latn=[[Wylie transliteration|Wylie]]: sems byung; <br />[[THL Simplified Phonetic Transcription|THL]]: semjung|zh=心所(法)|ja=心所|ja-Latn=shinjo|ko=심소, 심소법,<br/>마음작용|ko-Latn=simso, simsobeob,<br/>maeumjakyong|tl=Kaitasika|th=เจตสิก|th-Latn=chettasik|id=faktor mental}}
{{Buddhisme}}
Dalam [[Buddhisme]], '''faktor mental''' atau '''faktor batin''' ([[Bahasa Pali|Pali]]: ''cetasika''; [[Bahasa Sanskerta|Sanskerta]]: चैतसिक, ''caitasika'' atau चित्त संस्कार, ''citta saṃskāra'') diidentifikasi dalam ajaran [[Abhidharma]] (psikologi Buddhis) sebagai aspek-aspek batin yang memahami kualitas suatu objek dan memiliki kemampuan untuk mewarnai batin. Dalam Abhidhamma, faktor-faktor mental dikategorikan sebagai formasi ([[Bahasa Pali|Pāli]]: ''saṅkhāra''; [[Sanskerta]]: ''saṃskāra'') yang muncul bersamaan dengan kemunculan kesadaran (Pāli dan Sanskerta: ''citta'').<ref name="g1">{{harvnb|Guenther|Kawamura|1975|loc=Kindle Location 321}}.</ref><ref name="eric1">{{harvnb|Kunsang|2004|pp=23}}.</ref>{{sfn|Tsering|2006|loc=Kindle Location 456}} Terjemahan alternatif untuk faktor mental mencakup "keadaan mental", "peristiwa mental", dan "pendamping kesadaran".
Dalam [[Buddhisme]], '''cetasika''' ([[Bahasa Pali|Pali]]: ''cetasika''; [[Bahasa Sanskerta|Sanskerta]]: चैतसिक, ''caitasika'' atau चित्त संस्कार, ''citta saṃskāra''), juga dikenal sebagai '''faktor mental''' dan '''faktor batin''', diidentifikasi dalam ajaran [[Abhidharma]] (psikologi Buddhis) sebagai aspek-aspek batin yang memahami kualitas suatu objek dan memiliki kemampuan untuk mewarnai batin. Dalam Abhidhamma, cetasika-cetasika dikategorikan sebagai formasi ([[Bahasa Pali|Pāli]]: ''saṅkhāra''; [[Sanskerta]]: ''saṃskāra'') yang muncul bersamaan dengan kemunculan kesadaran (Pāli dan Sanskerta: ''citta'').<ref name="g1">{{harvnb|Guenther|Kawamura|1975|loc=Kindle Location 321}}.</ref><ref name="eric1">{{harvnb|Kunsang|2004|pp=23}}.</ref>{{sfn|Tsering|2006|loc=Kindle Location 456}} Terjemahan alternatif untuk cetasika mencakup "keadaan mental", "peristiwa mental", dan "pendamping kesadaran".
 
== Daftar faktor mentalcetasika ==
{{Anchor|Daftar faktor mental}}Dalam Buddhisme, terdapat banyak sistem Abhidharma (umumnya disebut psikologi BuddhaBuddhis) yang berbeda-beda sesuai pendirian doktrinal [[Aliran Buddhisme|alirannya]], dan setiap sistem memiliki daftar faktor mentalcetasika yang paling pentingnya masing-masing.{{refn|{{harvnb|Berzin|2006}} menyatakan: "There are many different systems of abhidharma (chos-mngon-pa, topics of knowledge), each with its individual count and list of subsidiary awarenesses. Often, the definitions of the awarenesses they assert in common differ as well."|group=lower-alpha}}{{refn|{{harvnb|Bodhi|2012}}: "A second distinguishing feature of the Abhidhamma is the dissection of the apparently continuous stream of consciousness into a succession of discrete evanescent cognitive events called cittas, each a complex unity involving consciousness itself, as the basic awareness of an object, and a constellation of mental factors (cetasika) exercising more specialized tasks in the act of cognition. Such a view of consciousness, at least in outline, can readily be derived from the Sutta Pitaka's analysis of experience into the five aggregates, among which the four mental aggregates are always inseparably conjoined, but the conception remains there merely suggestive. In the Abhidhamma Pitaka the suggestion is not simply picked up, but is expanded into an extraordinarily detailed and coherent picture of the functioning of consciousness both in its microscopic immediacy and in its extended continuity from life to life."|group=lower-alpha}} Daftar ini bervariasi dari satu sistem ke sistem lainnya, baik dalam jumlah faktor mentalcetasika yang tercantum maupun dalam definisi yang diberikan untuk setiap faktor mentalcetasika. DaftarMenurut beberapa aliran, daftar ini tidak dianggap sebagai daftar lengkap; melainkan suatu daftar yang menyajikan kategori dan faktor mentalcetasika penting yang berguna untuk dipelajari guna memahami cara kerja batin.{{refn|Daftar faktor mental tidak dianggap lengkap. Misalnya:
* The Dalai Lama menyatakan: "Whether the system includes fifty-one mental factors or more or less, none of those sets is meant to be all-inclusive, as though nothing is left out. They are only suggestive, indicative of some things that are important."{{sfn|Goleman|2008|loc=Kindle Locations 3628–3631}}
* {{harvnb|Berzin|2006}}: "These lists of subsidiary awarenesses are not exhaustive. There are many more than just fifty-one. Many good qualities (yon-tan) cultivated on the Buddhist path are not listed separately – for example, generosity (sbyin-pa), ethical discipline (tshul-khrims), patience (bzod-pa), love (byams-pa), and compassion (snying-rje). According to the Gelug presentation, the five types of deep awareness (ye-shes) – mirror-like, equalizing, individualizing, accomplishing, and sphere of reality (Skt. dharmadhatu) – are also subsidiary awarenesses. The various lists are just of certain significant categories of subsidiary awarenesses."|group=lower-alpha}}
 
Baris 9 ⟶ 11:
 
* [[Theravāda]]
** ''[[Abhidhammattha-saṅgaha]]'' karya Ācariya Anuruddha – [[kitab komentarringkasan Theravāda]] yang mencantumkan lima puluh dua faktor mentalcetasika.
** ''[[Aṭṭhasālinī]]'' karya [[Buddhaghosa]] – [[kitab komentar Theravāda]] untuk kitab [[Dhammasaṅgaṇī]] dalam [[Abhidhammapiṭaka]] yang memberikan penjelasan untuk lima puluh dua faktor mentalcetasika.
* [[Mahayana|Mahāyāna]]'':''
** ''[[AbhidharmakośaAbhidharma-samuccaya]]'' karya [[VasubandhuAsanga|Asaṅga]] – kitab komentar [[SarvāstivādaYogacara|Yogācāra]] (dipelajari oleh aliran Mahayana) yang mencantumkan empatlima puluh dua faktorsatu mentalcetasika.
** ''[[AbhidharmaInnermost Core of Topics of Knowledge (mDzod-samuccaya]]phug)'' karyaoleh [[Asanga]]Shenrab Miwo – kitab komentar [[YogacaraBon|agama Bon]] (dipelajari oleh aliran Mahayana)Tibet yang mencantumkan lima puluh satu faktor mentalcetasika.
*[[Sarvāstivāda]]:
** ''Innermost Core of Topics of Knowledge (mDzod-phug)'' oleh Shenrab Miwo – kitab komentar [[Bon]] Tibet yang mencantumkan lima puluh satu faktor mental.
**''[[Abhidharmakośa]]'' karya [[Vasubandhu]] – kitab komentar yang mencantumkan empat puluh dua cetasika.
 
== Abhidhamma Theravāda ==
{{Utama|Abhidhamma Theravāda}}
{{Theravada}}
{{Cetasika|all}}
{{Anchor|Theravada|Theravāda}}Dalam tradisi [[Abhidhamma Theravāda]], [[Komentar (Theravāda)|kitab ulasan]] [[Abhidhammattha-saṅgaha]] menguraikan lima puluh dua cetasika yang tercantum di bawah ini:{{refn|Lima puluh dua faktor mental ini diuraikan dan didefinisikan dalam Bab 2 kitab ''[[Abhidhammattha-sangaha]]''. Lihat:
{{Diagram gugusan}}
Dalam tradisi [[Abhidhamma Theravāda]], [[Komentar (Theravāda)|kitab ulasan]] [[Abhidhammattha-saṅgaha]] menguraikan lima puluh dua faktor mental yang tercantum di bawah ini:{{refn|Lima puluh dua faktor mental ini diuraikan dan didefinisikan dalam Bab 2 kitab ''[[Abhidhammattha-sangaha]]''. Lihat:
* {{URL|1=https://books.google.co.id/books?id=2ZQXEAAAQBAJ | 2=Manual Abhidhamma: Bab 2 Faktor-Faktor-Mental}} karya [[Ashin Kheminda]]
* [http://www.palikanon.com/english/sangaha/chapter_2.htm Abhidhammattha-sangaha (Chapter 2)] diterjemahkan oleh Nārada Thera, et al.
Baris 27 ⟶ 29:
 
{{Tabel hubungan gugusan}}
{{Diagram gugusan}}
 
(Perlu dicatat bahwa beberapa pendapat menyatakan bahwa daftar ini tidak lengkap karena ada faktor-faktor mentalcetasika lain yang disebutkan dalam ajaran Theravāda.{{Butuh rujukan}} Daftar ini mengidentifikasi lima puluh dua faktorcetasika penting yang membantu untuk memahami cara kerja batin.)
 
=== Tujuh faktor mentalcetasika universal ===
{{Anchor|Tujuh faktor mental universal}}Tujuh cetasika universal (''sabbacittasādhāraṇa cetasika'') adalah faktor mentalcetasika yang eksis (''sādhāraṇa'') dalam semua kesadaran (''sabbacitta''). [[Bhikkhu Bodhi]] menyatakan: "Faktor-faktor ini menjalankan fungsi kognitif yang paling mendasar dan penting, yang tanpanya kesadaran terhadap suatu objek akan sama sekali tidak mungkin."{{sfn|Bodhi|2012|loc=Kindle Locations 2140–2142}}
 
Tujuh faktor mentalcetasika ini adalah:
 
# ''[[Kontak (Buddhisme)|Phassa]]'' – kontak
# ''[[Perasaan (Buddhisme)|Vedanā]]'' – perasaan
# ''[[Persepsi (Buddhisme)|Saññā]]'' – persepsi, pencerapan
# ''[[Kehendak (Buddhisme)|Cetanā]]'' – kehendak
# ''[[Kemanunggalan (Buddhisme)|Ekaggata]]'' – kemanunggalan (juga disebut ''[[samādhi]]'', konsentrasi)
# ''[[Indra kehidupan|Jīvitindriya]]'' – indra kehidupan
# ''[[Perhatian (Buddhisme)|Manasikāra]]'' – atensi/, perhatian
 
=== Enam faktor mental sesekali ===
Enam faktor mental yang bersifat sesekali atau khusus (''pakiṇṇaka cetasika'') adalah faktor mental yang bervariasi secara etika yang hanya ditemukan dalam jenis kesadaran tertentu.{{sfn|Bodhi|2012|loc=Kindle Locations 2232–2234}} Faktor-faktor mental tersebut adalah:
 
=== Enam cetasika sesekali ===
{{Anchor|Enam faktor mental sesekali}}Enam cetasika yang bersifat sesekali atau khusus (''pakiṇṇaka cetasika'') adalah cetasika yang bervariasi secara etika yang hanya ditemukan dalam jenis kesadaran tertentu.{{sfn|Bodhi|2012|loc=Kindle Locations 2232–2234}} Cetasika-cetasika tersebut adalah:
# ''[[Penempelan awal (Buddhisme)|Vitakka]]'' – penempelan awal
# ''[[Penempelan terus-menerus (Buddhisme)|Vicāra]]'' – penempelan terus-menerus
Baris 51 ⟶ 53:
# ''[[Energi (Buddhisme)|Viriya]]'' – energi
# ''[[Kegembiraan (Buddhisme)|Pīti]]'' – kegembiraan
# ''[[Hasrat (Buddhisme)|Chanda]]'' – hasrat (untuk berbuatbertindak)
 
=== Empat belas faktor mentalcetasika tidak baik ===
Faktor{{Anchor|Empat belas faktor mental tidak baik}}Cetasika yang tidak baik (''akusala cetasika'') eksis dalam kesadaran yang tidak baik (''akusala citta'').
 
Empat belas faktor mentalcetasika yang tidak baik adalah:
 
* Empat faktor mentalcetasika tidak baik universal (''akusalasādhāraṇa''):
*# ''[[Delusi (Buddhisme)|Moha]]'' – delusi
*# ''[[Ahirika]]'' – tidak tahu malu
*# ''[[Anottappa]]'' – tidak takut berbuat jahat
*# ''[[Kebingungan (Buddhisme)|Uddhacca]]'' – kebingungan
* Tiga faktor mentalcetasika dalam kelompok keserakahan (''lobha''):
*# ''[[Nafsu keinginan|Lobha]]'' – keserakahan (juga disebut ''[[Nafsu (Buddhisme)|taṇhā]]'', nafsu; dan ''rāga'', ketamakan)
*# ''[[Pandangan (Buddhisme)|Diṭṭhi]]'' – pandangan salah
*# ''[[Kesombongan (Buddhisme)|Māna]]'' – kesombongan
* Empat faktor mentalcetasika dalam kelompok kebencian (''dosa''):
*# ''[[Kebencian (Buddhisme)|Dosa]]'' – kebencian
*# ''[[Iri hati (Buddhisme)|Issā]]'' – iri hati
*# ''[[Kekikiran (Buddhisme)|Macchariya]]'' – kekikiran
*# ''[[Penyesalan (Buddhisme)|Kukkucca]]'' – penyesalan, kekhawatiran
* Faktor-faktor mentalCetasika tidak baik lainnya:
*# ''[[Kemalasan (Buddhisme)|Thīna]]'' – kemalasan
*# ''[[Kantuk (Buddhisme)|Middha]]'' – kantuk, kelambanan
*# ''[[Keraguan (Buddhisme)|Vicikicchā]]'' – keraguan
 
Baris 81 ⟶ 83:
: Kesadaran yang tidak baik (''akusalacitta'') adalah kesadaran yang disertai oleh salah satu dari tiga akar yang tidak baik—keserakahan, kebencian, dan delusi. Kesadaran seperti itu disebut tidak baik karena tidak sehat secara mental, tercela secara moral, dan menghasilkan akibat yang menyakitkan.
 
=== Dua puluh lima faktor mentalcetasika indah ===
Faktor-{{Anchor|Dua puluh lima faktor mental indah}}Cetasika yang indah (''sobhana cetasika'') eksis dalam kesadaran yang baik (''kusala citta'').
 
Dua puluh lima faktor mentalcetasika yang indah (''sobhana cetasika'') adalah:
 
* Sembilan belas faktor mentalcetasika indah universal (''sobhanasādhāraṇa''):
*# ''[[Keyakinan dalam Buddhisme|Saddhā]]'' – keyakinan
*# ''[[Perhatian penuh (Buddhisme)|Sati]]'' – perhatian-penuh
Baris 94 ⟶ 96:
*# ''[[Adosa]]'' – tanpa kebencian
*#* ''[[Mettā]]'' – cinta kasih (jika tanpa kebencian dikembangkan maksimal)
*# ''[[Keseimbangan batin|Tatramajjhattatā]]'' – keseimbangan batin (juga disebut ''[[Ketenangan (Buddhisme)|upekkhā]]'', ketenangan)
*# ''[[Ketenteraman (Buddhisme)|Kāyapassaddhi]]'' – ketenteraman tubuh
*# ''[[Ketenteraman (Buddhisme)|Cittapassaddhi]]'' – ketenteraman kesadaran
Baris 120 ⟶ 122:
 
: Kesadaran yang baik (''kusalacitta'') adalah kesadaran yang disertai dengan akar-akar yang baik—tanpa-keserakahan atau murah hati, tanpa-kebencian atau mencintai kebaikan, dan tanpa-delusi atau kebijaksanaan. Kesadaran seperti itu sehat secara mental, tidak tercela secara moral, dan menghasilkan akibat yang menyenangkan.
 
== Abhidharma Mahāyāna ==
{{Mahayana}}
Studi Abhidharma dalam aliran [[Mahāyāna]] didasarkan pada sistem Abhidharma aliran [[Sarvāstivāda]] berbahasa [[Bahasa Sanskerta|Sanskerta]], tetapi dengan beberapa perbedaan dari sistem [[Sarvāstivāda]] yang hanya mengidentifikasi empat puluh dua cetasika. Dalam sistem Abhidharma Mahāyāna, kitab [[Abhidharma-samuccaya]] mengidentifikasi lima puluh satu cetasika:
 
=== Lima cetasika universal ===
Lima cetasika universal (''sarvatraga'') adalah:
 
# ''[[Kontak (Buddhisme)|Sparśa]]'' – kontak
# ''[[Perasaan (Buddhisme)|Vedanā]]'' – perasaan
# ''[[Persepsi (Buddhisme)|Saṃjñā]]'' – persepsi/pencerapan
# ''[[Kehendak (Buddhisme)|Cetanā]]'' – kehendak
# ''[[Atensi (Buddhisme)|Manasikāra]]'' – atensi/perhatian
 
Kelima cetasika ini disebut universal atau ada di mana-mana karena beroperasi berdasarkan setiap situasi batin. Jika salah satu dari cetasika ini hilang, maka pengalaman terhadap objek tersebut tidak lengkap. Misalnya:
 
* Jika tidak ada ''sparśa'' (kontak), maka tidak akan ada dasar bagi persepsi (''saṃjñā'').
* Jika tidak ada ''vedanā'' (perasaan, sensasi), maka tidak ada kenikmatan terhadap objek.
* Jika tidak ada ''saṃjñā'' (persepsi), maka karakteristik khusus dari objek tidak dirasakan.
* Jika tidak ada ''cetanā'' (kehendak), maka tidak ada gerakan menuju dan menetap pada objek.
* Jika tidak ada ''manasikāra'' (atensi/perhatian), maka tidak ada pegangan pada objek.<ref>Guenther (1975), Kindle Location 409–414.</ref>
 
=== Lima cetasika penentu objek ===
Lima cetasika penentu objek (''viṣayaniyata'') adalah:
 
# ''[[Chanda]]'' – hasrat (untuk bertindak)
# ''[[Adhimokṣa]]'' – keputusan
# ''[[Perhatian penuh (Buddhisme)|Smṛti]]'' – perhatian-penuh
# ''[[Kebijaksanaan (Buddhisme)|Prajñā]]'' – kebijaksanaan
# ''[[Samādhi]]'' – konsentrasi (juga disebut ''[[ekaggata]]'', kemanunggalan)
 
Kelima cetasika tersebut disebut penentu objek karena masing-masing cetasika tersebut memahami spesifikasi objek. Jika cetasika-cetasika tersebut stabil, maka ada kepastian mengenai setiap objek.<ref>Guenther (1975), Kindle Location 487–488.</ref>
 
=== Sebelas cetasika baik ===
Sebelas cetasika baik (''kuśala'') adalah:
 
# ''[[Keyakinan dalam Buddhisme|Sraddhā]]'' – keyakinan
# ''[[Malu (Buddhisme)|Hrī]]'' – rasa malu
# ''[[Takut (Buddhisme)|Apatrāpya]]'' – rasa takut berbuat jahat
# ''[[Alobha]]'' – tanpa keserakahan
# ''[[Adosa|Adveṣa]]'' – tanpa kebencian
# ''[[Amoha]]'' – tanpa delusi
# ''[[Energi (Buddhisme)|Vīrya]]'' – energi/semangat
# ''[[Praśrabdhi]]'' – kelenturan, fleksibilitas mental
# ''[[Apramāda]]'' – sifat berhati-hati
# ''[[Ketenangan (Buddhisme)|Upekṣa]]'' – ketenangan
# ''[[Ahimsa|Ahiṃsā]]'' – tanpa kekejaman
 
=== Enam cetasika pengotor akar ===
Enam cetasika akar pengotor (''mūlakleśa'') adalah:
 
# ''[[Nafsu (Buddhisme)|Rāga]]'' – nafsu
# ''[[Pratigha]]'' – antipati
# ''[[Ketidaktahuan (Buddhisme)|Avidya]]'' – ketidaktahuan/kebodohan batin
# ''[[Kesombongan (Buddhisme)|Māna]]'' – kesombongan
# ''[[Keraguan (Buddhisme)|Vicikitsa]]'' – keraguan
# ''[[Pandangan (Buddhisme)|Dṛṣṭi]]'' – pandangan salah
 
=== Dua puluh cetasika pengotor sekunder ===
Dua puluh cetasika pengotor sekunder (''upakleśa'') adalah:
 
# ''[[Krodha]]'' – amarah, kemarahan
# ''[[Upanāha]]'' – dendam
# ''[[Mrakśa]]'' – penyembunyian, kelicikan
# ''[[Pradāśa]]'' – kedengkian
# ''[[Iri hati (Buddhisme)|Īrṣyā]]'' – iri hati
# ''[[Kekikiran (Buddhisme)|Mātsarya]]'' – kekikiran
# ''[[Māyā (cetasika)|Māyā]]'' – tipu daya
# ''[[Śāṭhya]]'' – kemunafikan
# ''[[Mada]]'' – kegilaan diri, kepuasan diri
# ''[[Vihiṃsā]]'' – kekejaman
# ''[[Ahirika|Āhrīkya]]'' – tidak tahu malu
# ''[[Takut (Buddhisme)|Anapatrāpya]]'' – tidak takut berbuat jahat
# ''[[Kemalasan (Buddhisme)|Styāna]]'' – kelesuan, kesuraman
# ''[[Kebingungan (Buddhisme)|Auddhatya]]'' – kebingungan, kegelisahan
# ''[[Āśraddhya]]'' – kurangnya keyakinan
# ''[[Kauśīdya]]'' – kemalasan, kemalasan spiritual
# ''[[Pramāda]]'' – kecerobohan, ketidakpedulian
# ''[[Muṣitasmṛtitā]]'' – kelupaan, kelalaian
# ''[[Asaṃprajanya]]'' – ketidakwaspadaan, kurangnya perhatian
# ''[[Vikṣepa]]'' – gangguan, kelesuan
 
=== Empat cetasika tak tentu ===
Empat cetasika tak tentu (''aniyata'') adalah:
 
# ''[[Penyesalan (Buddhisme)|Kaukṛitya]]'' – penyesalan, kekhawatiran
# ''[[Kantuk (Buddhisme)|Middha]]'' – kantuk, kelambanan
# ''[[Vitarka]]'' – penempelan awal
# ''[[Vicāra]]'' – penempelan terus-menerus
 
== Abhidharma Sarvāstivāda ==
Jumlah cetasika bervariasi dalam berbagai kitab aliran [[Sarvāstivāda]] (suatu [[aliran Buddhis awal]] yang sudah punah). Kitab [[Abhidharmakośa]] mencantumkan 42 cetasika yang meliputi:<ref>Dessein, Bart. "Dharmas associated with Awarenesses and the dating of Sarvastivada Abhidharma Works." Asiatische Studien 50, no. 3 (1996): 623-651.</ref>
 
=== Sepuluh cetasika universal ===
Sepuluh cetasika yang muncul dalam semua jenis kesadaran (''mahābhūmika'') adalah:
 
# ''[[Vedanā]]'' – perasaan
# ''[[Persepsi (Buddhisme)|Saṃjñā]]'' – persepsi
# ''[[Kehendak (Buddhisme)|Cetanā]]'' – kehendak/niat
# ''[[Kontak (Buddhisme)|Sparśa]]'' – kontak
# ''[[Hasrat (Buddhisme)|Chanda]]'' – hasrat (untuk bertindak)
# ''[[Kebijaksanaan (Buddhisme)|Prajñā]]'' – kebijaksanaan
# ''[[Perhatian penuh (Buddhisme)|Smṛti]]'' – perhatian-penuh
# ''[[Atensi (Buddhisme)|Manasikāra]]'' – atensi/perhatian
# ''[[Adhimokṣa]]'' – keputusan
# ''[[Samādhi]]'' – konsentrasi batin (juga disebut ''[[ekaggata]]'', kemanunggalan)
 
=== Sepuluh cetasika baik universal ===
Sepuluh cetasika yang muncul dalan semua jenis kesadaran baik (''kuśalamahābhūmikā'') adalah:
 
# ''[[Keyakinan dalam Buddhisme|Śraddhā]]'' – keyakinan
# ''[[Energi (Buddhisme)|Vīrya]]'' – energi
# ''[[Malu (Buddhisme)|Hrī]]'' – rasa malu
# ''[[Takut (Buddhisme)|Apatrāpya]]'' – rasa takut berbuat jahat
# ''[[Alobha]]'' – tanpa keserakahan
# ''[[Adosa|Adveṣa]]'' – tanpa kebencian
# ''[[Ketenteraman (Buddhisme)|Praśrabdhi]]'' – ketenteraman
# ''[[Ketenangan (Buddhisme)|Upekṣā]]'' – ketenangan
# ''[[Appamāda]]'' – sifat berhati-hati
# ''[[Ahimsa|Ahiṃsā]]'' – tanpa kekejaman
 
=== Enam cetasika pengotor universal ===
Enam cetasika yang muncul dalam semua jenis kesadaran kotor (''kleśamahābhūmika'') adalah:
 
# ''[[Moha (Buddhisme)|Moha]]'' – delusi
# ''[[Kemalasan (Buddhisme)|Styāna]]'' – kelesuan, kesuraman
# ''[[Kebingungan (Buddhisme)|Auddhatya]]'' – kebingungan, kegelisahan
# ''[[Āśraddhya]]'' – kurangnya keyakinan
# ''[[Kauśīdya]]'' – kemalasan, kemalasan spiritual
# ''[[Pramāda]]'' – kecerobohan, ketidakpedulian
 
=== Dua cetasika tidak baik universal ===
Dua cetasika yang muncul dalam semua jenis kesadaran tidak baik (''akusalamahābhūmika'') adalah:
 
# ''[[Ahirika|Āhrīkya]]'' - tidak tahu malu
# ''[[Takut (Buddhisme)|Anapatrāpya]]'' – tidak takut berbuat jahat
 
=== Sepuluh cetasika pengotor terbatas ===
Sepuluh cetasika yang muncul dalam kesadaran yang kotor sampai batas tertentu (''parittaklesabhūmika''):
 
#''[[Krodha]]'' – amarah, kemarahan
# ''[[Upanāha]]'' – dendam
# ''[[Mrakśa]]'' – penyembunyian, kelicikan
# ''[[Pradāśa]]'' – kedengkian
# ''[[Iri hati (Buddhisme)|Īrṣyā]]'' – iri hati
# ''[[Kekikiran (Buddhisme)|Mātsarya]]'' – kekikiran
# ''[[Māyā (cetasika)|Māyā]]'' – tipu daya
# ''[[Śāṭhya]]'' – kemunafikan
# ''[[Mada]]'' – kegilaan diri, kepuasan diri
# ''[[Vihiṃsā]]'' – kekejaman
 
=== Empat cetasika tak tentu ===
Cetasika berikut ini dapat berasosiasi dengan kesadaran baik, tidak baik, maupun netral. Empat cetasika yang tak tentu (''aniyatabhūmika'') adalah:
 
#''[[Penyesalan (Buddhisme)|Kaukṛitya]]'' – penyesalan, kekhawatiran
# ''[[Kantuk (Buddhisme)|Middha]]'' – kantuk, kelambanan
# ''[[Vitarka]]'' – penempelan awal
# ''[[Vicāra]]'' – penempelan terus-menerus
 
== Catatan ==