Gunung Gede: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k jaman --> zaman
WedaMeg (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(45 revisi perantara oleh 31 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{For|taman nasional|Taman Nasional Gunung Gede Pangrango}}
:''Untuk {{untuk|nama kereta yang telah digabungkan ke [[Kereta api Argo Parahyangan]], lihat [[|Kereta api Argo Gede]].''}}
{{Infobox mountain
| name = Gunung Gede
| other_name = Blauweberg''Blaauwberg''
| photo = Mount Gede 00.jpg
| photo_caption = Sisi selatan Gunung Gede dilihat dari [[Kabupaten Sukabumi]]
| elevation_m = 29582961
| elevation_ref = <ref name="gvp">{{cite web|title=Gede|work=Global Volcanism Program|publisher=[[Smithsonian Institution]]|accessdate=2006-12-19|url=http://www.volcano.si.edu/world/volcano.cfm?vnum=0603-06=|archive-date=2008-05-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20080503025417/http://www.volcano.si.edu/world/volcano.cfm?vnum=0603-06=|dead-url=yes}}</ref>
| prominenceprominence_m = 401
| prominence_ft = 1315
| location = [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]
| coordinates = {{coord|6.78|S|106.98|E|format=dms|type:mountain|display=inline,title}}
| coordinates_ref = <ref name="gvp"/>
| topo =
| type = [[Gunung berapi kerucut|Stratovolcano]] (aktif)
| age =
| last_eruption = Maret [[1957]]<ref name="gvp"/>
| first_ascent = [[1815]] oleh [[Thomas Stamford Raffles|Raffles]]
| easiest_route = [[Cibodas, Pacet, Cianjur|Cibodas]]
| normal_route = [[Cipanas, Cipanas, Cianjur|Cipanas]]<br>[[Perbawati, Sukabumi, Sukabumi|Salabintana]]
| map = Jawa#Jawa Barat
| map_alt =
| map_caption =
| map_size =
| photo_size = 300px
| native_name = {{sund|ᮌᮥᮔᮥᮀ ᮌᮨᮓᮦ}}
| native_name_lang = su
}}
'''Gunung Gede''' ([[Aksara Sunda Baku]]: {{sund|ᮌᮥᮔᮥᮀ ᮌᮨᮓᮦ}}, ''Gunung Gedé,'' {{Lang-nl|Blaauwberg}}<ref>{{Cite book|last=de Wilde|first=A.|date=2023|url=https://www.google.co.id/books/edition/Priangan/hBLvEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=blaauwberg+gede&pg=PA15&printsec=frontcover|title=Priangan|location=Bandung|publisher=Dunia Pustaka Jaya|isbn=9786232218840|pages=15|url-status=live}}</ref>) merupakan sebuah [[gunung apiberapi kerucut]] bertipe'''''Tipe A''''' [[stratovolcano]] yang berada di bagian barat Pulau [[Jawa]], [[Indonesia]]. Gunung Gede berada dalam ruang lingkup [[Taman Nasional Gede Pangrango]], yang merupakan salah satu dari lima taman nasional yang pertama kali diumumkan di Indonesia pada tahun [[1980]]. Gunung ini berada di dua wilayah kabupaten yaitu Kabupaten [[Kabupaten Cianjur|Cianjur]] dan [[Kabupaten Sukabumi|Sukabumi]], dengan ketinggian 1.000 - 2.958961 m.[[Meter dpldi atas permukaan laut|mdpl]], dan berada pada lintang 106°51' - 107°02' BT dan 64°1' - 65°1 LS. Suhu rata-rata di puncak gunung Gede adalah 18&nbsp;°C di siang hari dan di malam hari suhu puncak berkisar 5&nbsp;°C, dengan curah hujan rata-rata 3.600 &nbsp;mm/tahun. Gerbang utama menuju gunung ini adalah dari jalur [[Kebun Raya Cibodas|Cibodas]] dan [[Cipanas, Cianjur|Cipanas]] (Gunung Putri) di utara serta jalur [[Perbawati, Sukabumi, Sukabumi|Salabintana]] di arah selatan yang tidak begitu banyak dilalui pendaki.
 
Gunung Gede diselimuti oleh [[hutan pegunungan]], yang mencakup zona-zona submontana, [[Ekosistem montana|montana]], hingga ke subalpin di sekitar puncaknya. Hutan pegunungan di kawasan ini merupakan salah satu yang paling kaya jenis flora di Indonesia, bahkan di kawasan [[Malesia]].
'''Gunung Gede''' ([[Aksara Sunda Baku]]: {{sund|ᮌᮥᮔᮥᮀ ᮌᮨᮓᮦ}}, ''Gunung Gedé'') merupakan sebuah [[gunung api]] bertipe [[stratovolcano]] yang berada di Pulau [[Jawa]], [[Indonesia]]. Gunung Gede berada dalam ruang lingkup [[Taman Nasional Gede Pangrango]], yang merupakan salah satu dari lima taman nasional yang pertama kali diumumkan di Indonesia pada tahun [[1980]]. Gunung ini berada di dua wilayah kabupaten yaitu Kabupaten [[Cianjur]] dan [[Sukabumi]], dengan ketinggian 1.000 - 2.958 m. dpl, dan berada pada lintang 106°51' - 107°02' BT dan 64°1' - 65°1 LS. Suhu rata-rata di puncak gunung Gede 18&nbsp;°C dan di malam hari suhu puncak berkisar 5&nbsp;°C, dengan curah hujan rata-rata 3.600 mm/tahun. Gerbang utama menuju gunung ini adalah dari [[Cibodas]] dan [[Cipanas]].
 
== Sejarah Letusan Gunung Gede ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Gunung Gedeh TMnr 3728-528.jpg|jmpl|[[Litografi]] tahun 1828 oleh A. J. Bik yang menggambarkan Gunung Gede]]
Letusan Gunung Gede pertama kali tercatat di tahun [[1747]]. Letusan pertama ini memiliki [[Indeks Daya Ledak Vulkanik|skala ledak]] VEI-3 dan menyebabkan 2 aliran lava bergerak dan terlihat dari kawah lanang. Lalu letusan yang lebih kecil terjadi kembali di tahun [[1761]], [[1780]], dan [[1832]].<ref>{{Cite book|last=Sastha|first=Harley Bayu|date=2007|url=https://books.google.com/books?id=6uA6WaTPnBAC&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA47&dq=letusan+gede+1747&hl=en|title=Mountain climbing for everybody: panduan mendaki gunung|publisher=Hikmah|isbn=978-979-1141-47-5|language=id|access-date=2023-07-30|archive-date=2023-07-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20230730190149/https://books.google.com/books?id=6uA6WaTPnBAC&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA47&dq=letusan+gede+1747&hl=en|dead-url=no}}</ref>
Gunung Gede diselimuti oleh [[hutan pegunungan]], yang mencakup zona-zona submontana, montana, hingga ke subalpin di sekitar puncaknya. Hutan pegunungan di kawasan ini merupakan salah satu yang paling kaya jenis flora di Indonesia, bahkan di kawasan [[Malesia]].
 
Hampir 100 tahun setelah letusan pertama, kembali terjadi letusan kedua dengan skala ledak VEI-3 di Gunung Gede pada tahun [[1840]] tepatnya pada tanggal [[12 November]] jam 3 dini hari. Goncangannya yang terasa sangat hebat sampai membangunkan warga yang tertidur pulas. Letusan kedua tercatat sebagai letusan yang terbesar dan baru benar-benar berhenti pada Maret 1841.<ref>{{Cite web|last=Imran|first=Dede|title=Pertama Meletus 1747, Berikut Sejarah Aktivitas Vulkanik Gunung Gede - Sukabumi Update|url=https://www.sukabumiupdate.com/berita/98241/pertama-meletus-1747-berikut-sejarah-aktivitas-vulkanik-gunung-gede|website=Pertama Meletus 1747, Berikut Sejarah Aktivitas Vulkanik Gunung Gede - Sukabumi Update|language=id|access-date=2023-07-30|archive-date=2023-07-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20230730142304/https://www.sukabumiupdate.com/berita/98241/pertama-meletus-1747-berikut-sejarah-aktivitas-vulkanik-gunung-gede|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite web|title=Gede-Pangrango|url=https://www.volcanodiscovery.com/gede.html|website=www.volcanodiscovery.com|language=en|access-date=2023-07-30|archive-date=2019-06-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20190609032542/https://www.volcanodiscovery.com/gede.html|dead-url=no}}</ref>
== Sejarah Letusan Gunung Gede ==
Letusan Gunung Gede pertama kali terjadi pada tahun [[1747]]. Letusan pertama ini sangat '''hebat''' dan menyebabkan 2 aliran lava bergerak dan terlihat dari kawah lanang. Letusan ini memiliki dampak yang begitu besar.
 
[[Keresidenan Priangan]] yang awalnya beribu kota di [[Cianjur, Cianjur|Cianjur]], di tahun 1864 akhirnya dipindahkan ke [[Kota Bandung|Bandung]] oleh Residen van der Moor sebagai dampak dari letusan besar Gunung Gede yang berskala VEI-3 di tahun 1853 yang telah memporakporandakan Cianjur.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=pYhKDwAAQBAJ&printsec=frontcover|title=Telusur Bandung|last=Patria|first=Teguh Amor|publisher=PT Elex Media Komputindo|year=2014|isbn=978-602-02-3198-3|location=[[Jakarta]]|pages=10|access-date=2022-04-17|archive-date=2023-08-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20230810171714/https://books.google.co.id/books?id=pYhKDwAAQBAJ&printsec=frontcover|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite book|title=R. Tjetje Somantri, 1892-1963: Tokoh Pembaharu Tari Sunda|last=Caturwati|first=Endang|publisher=Tarawang|year=2000|isbn=|location=|pages=27}}</ref>
Terjadi kembali, Letusan kecil Gunung Gede pada tahun [[1761]], [[1780]], dan [[1832]]. 100 Tahun lebih gunung ini tertidur akibat letusan pertama. Di kejutkan kembali letusan dahysat ke 2 (dua) pada tahun [[1840]] tepatnya pada tanggal [[12 November]] jam 3 dini hari. Goncangan yang sangat hebat, membangunkan warga yang tertidur pulas.
 
Setelahnya, Kembali terjadi letusan-letusan Kecil di Gunung Gede sebanyak kurang lebih terjadi 24 kali, dimana letusan ini cukup membahayakan untuk warga sekitar yang tinggal berdekatan dengan Gunung Gede. Letusan terakhir dari gunung ini tercatat pada tahun [[1957]] dengan skala ledak VEI-2 dan hingga saat ini aktivitas vulkanis Gunung Gede masih aktif namun dalam fase tertidur. Jika terjadi letusan kembali di gunung ini, maka daerah kaki gunung seperti Cipanas diperkirakan akan terkena dampak terbesar.<ref>{{Cite web|last=Tri Yogatama|first=Author|date=2012|title=Risiko bencana letusan Gunung Gede di kecamatan Cipanas = Disaster of risk eruption of Mt. Gede in Cipanas district|url=https://lib.ui.ac.id/|website=Universitas Indonesia Library|language=en-US|access-date=2023-07-30|archive-date=2023-02-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20230202062542/https://lib.ui.ac.id/|dead-url=no}}</ref>
Setelah itu, Kembali lagi Letusan - Letusan Kecil di Gunung Gede kurang lebih terjadi 24 kali. Cukup membahayakan untuk warga sekitar yang tinggal berdekatan dengan Gunung Gede.
 
== Rute Pendakian ==
Letusan Terakhir pada tahun [[1957]], masih berkategorikan Letusan Kecil dan hingga saat ini Gunung Gede masih tertidur. Namun tetap waspada, Karena sebuah gunung yang sudah lama tidak aktif. Jika aktif kembali akan sangat membahayakan.[[Berkas:Gunung Gede viewed from Cicurug.jpg|250px|jmpl|bingkai|Sisi barat Gunung Gede (kanan) dan Gunung Pangrango (kiri) dari Cicurug, Sukabumi]]
Untuk mencapai lokasi Taman Nasional Gede Pangrango bisa ditempuh melalui rute [[Jakarta]]-[[Bogor]]-Cibodas dengan waktu sekitar 2,5 jam (± 100 &nbsp;km) menggunakan mobil, atau [[Bandung]]-[[Cipanas]]-[[Cibodas]] dengan waktu 2 jam (± 89 &nbsp;km), dan Bogor-Salabintana dengan waktu 2 jam (52 &nbsp;km).
 
=== ObjekSejarah PenelitianPendakian ===
'''Gunung Gede''' mempunyai keadaan alam yang khas dan unik, hal ini menjadikan Gunung Gede sebagai salah satu laboratorium alam yang menarik minat para peneliti sejak lama.
 
Tercatat pada Februari 1815, Gubernur Jenderal [[Thomas Stamford Raffles|Stamford Raffles]] berhasil mencapai puncak Gunung Gede,<ref>{{Cite book|last=Glendinning|first=Victoria|date=2012-11-01|url=https://books.google.com/books?id=zG9QcYroGFoC&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PT195&dq=Raffles+1815+Gede&hl=en|title=Raffles: And the Golden Opportunity|publisher=Profile|isbn=978-1-84765-824-1|language=en|access-date=2023-07-27|archive-date=2023-07-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20230727221719/https://books.google.com/books?id=zG9QcYroGFoC&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PT195&dq=Raffles+1815+Gede&hl=en|dead-url=no}}</ref> lalu di tahun [[1819]], [[C.G.C.Caspar Georg Karl Reinwardt|Caspar Reinwardt]] tercatat sebagai orang yangBelanda pertama yang mendakimencapai puncak Gunung Gede, kemudian disusul oleh [[F.W.Franz Wilhelm Junghuhn|Franz Junghuhn]] ([[1839]]-[[1861]]), [[Johannes Elias Teijsmann|J.E.Johannes Teijsmann]] ([[1839]]), [[Alfred Russel Wallace|A.R.Alfred Wallace]] ([[1861]]), [[S.H.Sijfert Hendrik Koorders|Sijfert Koorders]] ([[1890]]), [[Melchior Treub|M. Treub]] ([[1891]]), [[W.M. Docters van Leeuwen|Willem van Leeuwen]] ([[1911]]); dan [[C.G.G.J.Cornelis Gijsbert Gerrit Jan van Steenis|Cornelis van Steenis]] ([[1920-1952]]) yang telah membuat koleksi tumbuhan dari gunung ini sebagai sumber dasar penyusunan buku ''The Mountain Flora of Java'' yang diterbitkan tahun [[1972]].<ref>{{Cite book|last=Steenis|first=Cornelis Gijsbert Gerrit Jan|date=2006|url=https://books.google.co.id/books/about/The_Mountain_Flora_of_Java.html?id=vSpFAQAAIAAJ&redir_esc=y|title=The Mountain Flora of Java|publisher=Brill|isbn=978-90-04-15347-9|language=en|access-date=2023-07-30|archive-date=2023-07-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20230730142303/https://books.google.co.id/books/about/The_Mountain_Flora_of_Java.html?id=vSpFAQAAIAAJ&redir_esc=y|dead-url=no}}</ref>
 
== Flora dan Fauna ==
Gunung Gede juga memiliki keanekaragaman [[ekosistem]] yang terdiri dari [[formasi hutan|formasi-formasi]] [[hutan]] [[hutan submontana|submontana]], [[hutan montana|montana]], [[hutan subalpin|subalpin]]; serta ekosistem [[danau]], [[rawa]], dan [[savanasabana]].
 
Gunung Gede terkenal kaya akan berbagai jenis [[burung]] penghuninya yaitu sebanyak 251 jenis dari 450 jenis burung yang terdapat di Pulau Jawa. Beberapa jenis di antaranyadiantaranya merupakan burung langka yaitu [[elang Jawa]] (''Spizaetus bartelsi'') dan [[celepuk jawa]] (''Otus angelinae'').
 
Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango ditetapkan [[UNESCO]] sebagai Cagar Biosfir pada tahun [[1977]],<ref>{{Cite book|last=S.Pd|first=Eko Titis Prasongko|date=2020-03-26|url=https://books.google.com/books?id=XuDYDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA24&dq=gede+pangrango+1977&hl=en|title=Gunung Berapi di Indonesia|publisher=Alprin|isbn=978-623-263-084-0|language=id|access-date=2023-07-30|archive-date=2023-07-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20230730142303/https://books.google.com/books?id=XuDYDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA24&dq=gede+pangrango+1977&hl=en|dead-url=no}}</ref> dan sebagai ''Sister Park'' (taman saudari) dengan Hutan Rekreasi Alam Yumyeongsan di [[Korea Selatan]] di tahun 2007.<ref>{{Cite web|last=antaranews.com|date=2007-07-02|title=Menhut RI Peroleh Penganugerahan Gelar Honoris Causa Bidang Kehutanan dari Kangwon National Universi|url=https://www.antaranews.com/berita/68534/menhut-ri-peroleh-penganugerahan-gelar-honoris-causa-bidang-kehutanan-dari-kangwon-national-universi|website=Antara News|access-date=2023-07-30|archive-date=2023-07-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20230730142304/https://www.antaranews.com/berita/68534/menhut-ri-peroleh-penganugerahan-gelar-honoris-causa-bidang-kehutanan-dari-kangwon-national-universi|dead-url=no}}</ref>
Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango ditetapkan oleh [[UNESCO]] sebagai Cagar Biosfir pada tahun [[1977]], dan sebagai ''Sister Park'' dengan [[Taman Negara]]
 
== Objek Pariwisata ==
'''Gunung Gede''' maupunsebagai bagian dari kawasan Taman Nasional Gede Pangrango juga merupakanmenyajikan objek-objek wisata alam yang menarik dan banyak dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun internasional.
[[Berkas:Pelarangan.jpg|250px|jmpl|ka|Sebuah larangan untuk merusak atau memetik bunga [[edelweiss]] yang subur tumbuh di Suryakencana.]]
'''Gunung Gede''' maupun kawasan Taman Nasional Gede Pangrango juga merupakan objek wisata alam yang menarik dan banyak dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun internasional.
 
=== Beberapa lokasi/objek yang menarik untuk dikunjungi ===
* '''Telaga Biru.'''. Danau kecil berukuran lima hektare (1.575 meter dpl.) terletak 1,5 &nbsp;km dari pintu masuk Cibodas. Danau ini selalu tampak biru diterpa sinar matahari, karena ditutupi oleh ganggang biru.
* [[Curug Cibeureum|'''Air terjun CibeureumCibereum (I)''']]'''.''' Air terjun yang mempunyai ketinggian sekitar 50 meter terletak sekitar 2,8 &nbsp;km dari Cibodas. Di sekitar air terjun tersebut pengunjung dapat melihat sejenis lumut merah yang endemik di daerah [[Jawa Barat]].
* '''Air terjun Cibereum (II)'''. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 60 meter dan terletak sekitar 2,5 km dari [[Perbawati, Sukabumi, Sukabumi|Perbawati]], Sukabumi. Terletak diantara jalur pendakian via Salabintana.
* '''Sumber Air Panas. Cibodas'''. Terletak sekitar 5,3 km atau 2 jam perjalanan dari Cibodas, berada di jalur pendakian via Cibodas.
* '''Kandang Batu dan Kandang Badak.''' Untuk kegiatan berkemah dan pengamatan tumbuhan/satwa. Berada pada ketinggian 2.220 m. dpl dengan jarak 7,8 km atau 3,5 jam perjalanan dari Cibodas.
* '''PuncakKandang Batu''' dan Kawah Gunung'''Kandang GedeBadak.''' PanoramaTempat berupasinggah pemandanganuntuk [[matahari]]kegiatan terbenam/terbit, hamparan kota [[Cianjur]]-[[Sukabumi]]-[[Bogor]] terlihat dengan jelas, atraksi [[geologi]] yang menarikberkemah dan pengamatan tumbuhan khas sekitar kawah. Di puncak ini terdapat tiga kawah yang masih aktif dalam satu kompleks yaitu kawah Lanang, Ratu dan Wadonflora/fauna. Berada padadi ketinggian 2.958220 m. dplmdpl dengan jarak 97,7 8&nbsp;km atau 3,5 jam perjalanan dari Cibodas.
* '''Puncak''' dan '''Kepundan Gunung Gede.''' Panorama berupa pemandangan [[matahari]] saat terbenam/terbit, hamparan [[Kabupaten Cianjur|Cianjur]]-[[Kabupaten Sukabumi|Sukabumi]]-[[Kabupaten Bogor|Bogor]] terlihat dengan jelas ketika cuaca cerah, dengan atraksi [[geologi]] yang menarik dan pengamatan tumbuhan khas sekitar kepundan. Di puncak ini terdapat tiga kepundan yang masih aktif dalam satu kompleks yaitu kawah Lanang, Ratu, dan Wadon. Puncak Gunung Gede berada pada ketinggian 2.958 mdpl dengan jarak 9,7&nbsp;km atau 5 jam perjalanan dari Cibodas.
* '''Alun-alunAlun Suryakencana.''' Dataran lembah seluas 50 hektare yang ditutupi hamparan bunga [[Anaphalis javanica|edelweiss]]. Berada pada ketinggian 2.750 m. dplmdpl dengan jarak 11,8 &nbsp;km atau 6 jam perjalanan dari Cibodas.
* '''Bunga Edelweiss.''' Bungan zaman pra-sejarah yang berada di puncak gunung Gede, ketinggian 2.750 m.
* '''Abang-abang Jualan Gorengan.''' Tersedia penjual gorengan yang dingin untuk menemani dinginya malam :(
 
== Legenda Rakyat ==
Sejarah dan legenda yang merupakan kepercayaan masyarakat setempat yaitu tentang keberadaan Eyang [[Suryakancana]]. Suryakancana adalah Putra dari [[Dalem Cikundul]] atau Rd. Aria [[Wira Tanu I]], pendiri Cianjur dan bupati Pertama Cianjur, hasil dari pernikahannya dengan Putri Jin. Masyarakat percaya bahwa Eyang Suryakencana yang notabenenya adalah bangsa jin, masih bermukim di sekitar gunung Gede, dan menjadi penguasa bangsa jin di gunung tersebut. Pada saat tertentu, banyak orang khususnya penganut Agama Sunda Wiwitan masuk ke goa-goa sekitar Gunung Gede untuk semedhi / bertapa maupun melakukan upacara religius.
 
== Rute PendakianGaleri ==
<gallery>
Untuk mencapai lokasi Taman Nasional Gede Pangrango bisa ditempuh melalui rute [[Jakarta]]-[[Bogor]]-Cibodas dengan waktu sekitar 2,5 jam (± 100 km) menggunakan mobil, atau [[Bandung]]-[[Cipanas]]-[[Cibodas]] dengan waktu 2 jam (± 89 km), dan Bogor-Salabintana dengan waktu 2 jam (52 km).
Berkas:Junghuhn Gunung Gede.jpg|Litografi karya [[Franz Wilhelm Junghuhn|Junghuhn]] tahun 1856
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Gunung Gedeh TMnr 3728-528.jpg|jmpl|[[Litografi]] tahun 1828 olehkarya A. J. Bik yangtahun menggambarkan Gunung Gede]]1828
Berkas:Mount Gede-Pangrango Aerial.jpg|Tampilan drone dari arah selatan
Berkas:Gunung gede 2.jpg|Kepundan aktif Gunung Gede (kiri) dari arah [[Megamendung, Bogor|Megamendung]]
Berkas:Mount Gede seen from Suryakencana 2022 00.jpg|Puncak Gunung Gede dilihat dari Alun-Alun Suryakencana
Berkas:Gunung Gede viewed from Cicurug.jpg|Sisi barat Gunung Gede (kanan) dan Gunung Pangrango (kiri) dari Cicurug, Sukabumi
[[Berkas:Pelarangan.jpg|250px|jmpl|ka|SebuahTanda larangan untuk merusak atau memetik bunga [[edelweiss]] yang subur tumbuh di Suryakencana.]]
</gallery>
 
== Rujukan ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
{{refbegin}}
* {{id}} http://www.dephut.go.id/INFORMASI/TN%20INDO-ENGLISH/tn_gedepangrango.htm {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060430042541/http://www.dephut.go.id/INFORMASI/TN%20INDO-ENGLISH/tn_gedepangrango.htm |date=2006-04-30 }}
* {{id}} http://www.menlh.go.id/kehati/kawasan/gunung_gede.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050319135845/http://www.menlh.go.id/kehati/kawasan/gunung_gede.html |date=2005-03-19 }}
* {{Id}} https://celotehanpedia.com/lembah-mandalawangi/ {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190621024145/https://celotehanpedia.com/lembah-mandalawangi/ |date=2019-06-21 }}
* {{Id}} https://www.gedepangrango.org/tentang-tnggp/sejarah-letusan-gunung/ {{refendWebarchive|url=https://web.archive.org/web/20220127024954/https://www.gedepangrango.org/tentang-tnggp/sejarah-letusan-gunung/ |date=2022-01-27 }}
{{refend}}
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{Gunung di Indonesia}}
{{DEFAULTSORT:Gede, Gunung}}
[[Kategori:Gunung berapi di Jawa Barat]]
[[Kategori:DAS Citarum]]
[[Kategori:DAS Cimandiri]]
[[Kategori:Gunung berapi aktif di Indonesia]]